Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor terjadinya culture shock pada mahasiswa Universitas Riau di Ibaraki Christian University. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan fenomenologi. Adapun mahasiswa yang dipilih sebagai informan dalam penelitian ini ialah delapan orang mahasiswa Universitas Riau yang sedang atau telah menempuh studi di Ibaraki Christian University Jepang selama 6 bulan hingga 1 tahun. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat lima faktor utama penyebab terjadinya culture shock pada mahasiswa Universitas Riau, yaitu: (a) Finansial, tingginya beban biaya hidup di Jepang. (b) Tantangan Akademik, mencakup perbedaan sistem pembelajaran, penggunaan bahasa Jepang yang cepat, istilah akademik baru, dan keterbatasan interaksi langsung dengan dosen di dalam ruang kelas. (c) Hambatan Bahasa, mencakup kecepatan berbicara, penggunaan dialek Ibaraki, singkatan bahasa, onomatope, bahasa gaul, serta kesulitan dalam menggunakan keigo dan membaca kanji. (d) Hubungan Sosial, mencakup hilangnya koneksi emosional dengan keluarga, sulit membangun relasi baru, hingga pengalaman diskriminasi sebagai orang asing. (e) Norma Masyarakat, mencakup menyesuaikan diri dengan aturan tinggal di asrama, sistem transportasi umum, menjalankan ibadah, serta etika bersosialisasi dalam kehidupan sehari-hari.