Dalam penelitian ini dilakukan pada proses pembubutan material baja stainless steel dan baja st37 dengan menggunakan pahat HSS. Penelitian dilakukan dengan cara membandingkan tingkat keausan mata pahat HSS dan tingkat kualitas material stainless steel diameter 25,4 mm dan baja st37 diameter 12,5 mm dengan divariasikan komposisi campuran cairan pendinginan dan air dengan perbandingan volume antara lain yaitu: 1:10, 1:20, dan1:40. Untuk kedalaman pemakanan yaitu 1 mm dan dan panjang pemakan yaitu 50 mm. Komposisi campuran cairan pendingin (coolant) dan air pada perbandingan 1:10, 1:20, dan 1:40, dapat diketahui pengaruhnya terhadap keausan mata pahat HSS dan terhadap kualitas material Stainless Steel dan baja ST37 diantaranya: Terhadap tingkat keausan mata pahat HSS, rata-rata luas bidang aus pada komposisi campuran 1:10 pada pengerjaan Stainless Steel maupun baja ST37 nilainya sama yaitu 0 mm² (tidak mengalami aus), pada komposisi campuran 1:20 pada pengerjaan Stainless Steel rata-rata luas bidang ausnya yaitu 0,026 mm² sedangkan pada pengerjaan baja ST37 rata-rata luas bidang aunya yaitu 0,006 mm², yang terakhir pada komposisi campuran 1:40 pada pengerjaan Stainless Steel rata-rata luas bidang ausnya yaitu 0,174 mm² sedangkan pada pengerjaan baja ST37 rata-rata luas bidang ausnya yaitu 0,04 mm². Adapun pengaruhnya terhadap kualitas permukaan benda kerja pada komposisi campuran 1:10 harga kekasaran permukaan pada benda kerja Stainless Steel dan baja ST37 sama besar yaitu 3,2 μm. Sedangkan pada komposisi campuran 1:20 harga kekasaran permukaan benda kerja Stainless Steel dan baja ST37 yaitu juga sebesar 3,2 μm. Kemudian pada komposisi campuran 1:40 harga kekasaran permukaan benda kerja Stainless Steel dan baja ST37 juga sama besar yaitu 6,3 μm.