Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

PELATIHAN PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BAGI GURU SEKOLAH DASAR Rumidjan, Rumidjan; Sumanto, Sumanto; Sukamti, Sukamti; Sugiharti, Sri
ABDIMAS PEDAGOGI Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : ABDIMAS PEDAGOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.798 KB)

Abstract

Abstract: Elementary school teachers as professional educators who act as a facilitator in learning creativity is required to explore the potential sources and learning media that exist in the environment in order to teach students in quality. In order to be a good facilitator of elementary school (SD) teachers are expected to equip themselves with the insights and skills of the development of design and the making of learning media so that teachers can run its role well. The reality shows that elementary school teachers in the Malang subdistrict of Lowokwaru generally have difficulty in improving the quality and effectiveness of learning in each elementary school. This situation is caused by the lack of facilities and infrastructure that can support students’ activeness and enjoyment in learning as well because the teachers do not have enough knowledge and skills to create a fun learning media for children. Therefore, the Task Force gave Training of Learning Media Development to the teachers of SD in Subdistrict Lowokwaru Malang City in hopes to improve the effectiveness and quality of learning process in elementary school will ultimately support the achievement of educational goals in the target area.Keywords: learning media, learning qualityAbstrak: Guru SD sebagai tenaga pendidik profesional yang berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran dituntut kreativitasnya untuk menggali potensi sumber dan media pembelajaran yang ada di lingkungannya agar dapat membelajarkan muridnya secara berkualitas. Agar dapat jadi fasilitator yang baik guru SD diharapkan dapat membekali diri dengan wawasan dan keterampilan pengembangan desain dan pembuatan media pembelajaran sehingga guru dapat menjalankan perannya dengan baik. Kenyataannya menunjukkan bahwa para guru SD di kecamatan Lowokwaru kota Malang pada umumnya mengalami kesulitan dalam meningkatkan kwalitas dan efektivitas pembelajaran di SD masing-masing. Keadaan ini disebabkan kurangnya sarana dan prasarana yang dapar menunjang keaktifan dan kesenangan murid dalam belajar juga karena para guru belum memiliki wawasan dan keterampilan yang memadai untuk membuat media pembelajaran yang menyenangkan bagi anak. Oleh karena itu Satgas memberi Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran kepada Guru-guru SD Kecamatan Lowokwaru Kota Malang dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas dan kualitas proses pembelajaran di SD pada akhirnya akan menunjang tercapainya tujuan pendidikan di daerah sasaran.Kata kunci: media pembelajaran, kualitas pembelajaran
THE POWER OF MONEY IN PREMAN IN LOVE : A MARXIST APPROACH Sugiharti, Sri
JURNAL DIMENSI Vol 1, No 1 (2012): JURNAL DIMENSI (MARET 2012)
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.85 KB) | DOI: 10.33373/dms.v1i1.159

Abstract

Money has great rule in human life recently, even in the rural village such as Demolong in Wonosobo Regency that the head vilage roled by Marwoto cannot do anything because he was losen Raden Mas Pono who has much money. The theory of marxist used in research because it shows how the upper level (the have) is easily to oppress the lower level (the Poor). This research finds that money can cange the power of head village and love as well.
The Effectiveness of Using Team-Pair-Solo to Students’ Reading Comprehension Sugiharti, Sri; Wilany, Eka; Vintaria, Yenny
ANGLO-SAXON: Jurnal Ilmiah Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Vol 8, No 2 (2017): ANGLO-SAXON
Publisher : English Department, University of Riau Kepulauan, Batam,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.57 KB) | DOI: 10.33373/anglo.v8i2.1221

Abstract

The objective of the research was to find out whether team-pair-solo is effective to students’ reading comprehension. The research design was quantitative research with experimental design. The research conducted in August 2016. The population in this research was the eleventh grade students of SMA K Yos Sudarso Batam  in the academic years of 2016/2017. Two classes were selected two from the population as sample in this study they were XI A2 and XI A3. The number of the students used as the sample in this research was 60 students. The sample was selected cluster sampling technique. To identify student competence, the writer gave the test before treatment (pre-test) and after treatment (post-test). The result of data analyzing was shown that in after test the mean of experiment class was higher (77.16) than control class (63.83). In the end of hypothesis testing, the writer found that there was significant effect of team-pair-solo to students’ reading comprehension. It means that team-pair-solo able to encourage the students to comprehend the text well
Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Bahan Kajian Kenampakan Alam dengan Metode Pemberian Tugas di SD Negeri Penanggungan Kota Malang Sri Sugiharti
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 16, No 2 (2007): Tahun 16, Nomor 2, November 2007
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This action research has an objective to describe process of implementing a task assigned method and improvement of social studies – geography with natural phenomena at SDN (state elementary school) Penanggungan Kota Malang. The data collection were using observation, interview, questionnaire, and test. The results of the research, up to third cycle, found that there were improvement of learning process implementation, students’ learning activities, and groups’ task reports. Through the task assigned method, studets will involve directly in identifying problems, finishing group tasks, discussing with other members, arranging and reporting group tasks outcomes.
PENGEMBANGAN KETERPADUAN BINA KELUARGA REMAJA DAN PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA DI WILAYAH PERDESAAN DAN PERKOTAAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nurul Khotimah; Anik Ghufron; Kanthi Aryekti; Sri Sugiharti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 15, No 1 (2017): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.393 KB) | DOI: 10.21831/gm.v15i1.16233

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis (1) layanan BKR dan PIK R, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi remaja dalam pemanfaatan layanan PIK R, (3) kegiatan sosial kemasyarakatan remaja, (4) sinergisitas BKR dan PIK R, serta menyusun (5) model pengembangan keterpaduan BKR dan PIK R, dan (6) modul pengembangan keterpaduan BKR dan PIK R. Penelitian ini menggunakan desain penelitian dan pengembangan (RD). Wilayah perdesaan dan perkotaan di DIY yang dijadikan sebagai lokasi penelitian ditentukan secara purposive yaitu BKR “Lentera Biru” dan PIK R “Paku Biru” untuk wilayah perdesaan dan BKR “Sekar Melati” dan PIK R “Tunas Kencana” untuk wilayah perkotaan. Hasil penelitian: (1) Wilayah perdesaan, layanan BKR berupa pertemuan penyuluhan, kunjungan rumah, pemantauan permasalahan remaja; sedangkan layanan PIK R berupa pertemuan penyuluhan. Wilayah perkotaan layanan BKR berupa pertemuan penyuluhan, kunjungan rumah, rujukan, pemantauan permasalahan remaja, layanan PIK R berupa pertemuan penyuluhan, (2) terdapat faktor internal dan eksternal yang berpengaruh dalam pemanfaatan layanan PIK R. (3) Kegiatan sosial kemasyarakatan remaja: olahraga, kesenian, keagamaan, karang taruna. (4) Sinergisitas BKR dan PIK R belum optimal. (5) Hasil Model Pengembangan Keterpaduan berupa Pelayanan terpadu, Integrasi layanan dengan kegiatan sosial kemasyarakatan, Penjadwalan pertemuan, Penambahan dan pengembangan materi. (6) Modul pengembangan keterpaduan diupayakan dengan membuat buku saku. Kata kunci: Pengembangan, Keterpaduan, BKR, PIK R
LANJUT USIA (LANSIA) PEDULI MASA DEPAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nurul Khotimah; Gunardo Gunardo; Anik Ghufron; Sri Sugiharti; Kanthi Aryekti
Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian Vol 14, No 2 (2016): Geo Media: Majalah Ilmiah dan Informasi Kegeografian
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/gm.v14i2.13815

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mengetahui: (1) kondisi lansia di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berdasarkan lima dimensi, yaitu fisik, psikologis, mental, spiritual, sosial kemasyarakatan, dan pengembangan potensi. (2) tingkat peduli masa depan lansia di DIY. Sampel penelitian ini ditentukan secara purposive sampling, dengan pertimbangan wilayah yang berpartisipasi dalam penilaian lomba kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) Tahun 2014. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian: (1) Kondisi lansia di DIY: (a) dimensi fisik dan psikologis termasuk kategori sedang, baik peserta BKL maupun non peserta BKL. Kondisi ini dijumpai pada semua kabupaten/kota, kecuali peserta BKL Kabupaten Gunungkidul termasuk kategori tinggi, (b) dimensi mental spiritual, sosial kemasyarakatan, dan pengembangan potensi termasuk kategori tinggi, baik lansia peserta BKL maupun non peserta BKL, pada semua kabupaten/kota DIY. (2) Tingkat kepedulian lansia pada masa depannya berada pada kategori tinggi, baik peserta BKL maupun non peserta BKL. Tingkat peduli masa depan lansia di kabupaten/kota juga berada pada kategori tinggi, kecuali Kota Yogyakarta (lansia peserta BKL) dan Kabupaten Kulonprogo (lansia non peserta BKL) kategori sedang. Kata kunci: lansia, peduli masa depan, Daerah Istimewa Yogyakarta
Faktor yang Berhubungan dengan Terjadinya Unmet Need KB pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Yogyakarta Susiana Sariyati; Sundari Mulyaningsih; Sri Sugiharti
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 3, No 3 (2015): November 2015
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (240.711 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2015.3(3).123-128

Abstract

The problem of population is important big issues and urgent, primarily related with aspects of the quality of population control, improving the quality of population and mobility of population, if its associated with the potential threat of explosion of population. The purpose of this study was to know factors associated with unmet need family planning among reproductive age couples in Yogyakarta. This study used descriptive method. The populations of this study were all of reproductive age couples in Yogyakarta. The sampling technique was done by probability proportional to size resulted on 779 respondents of reproductive age couples from 30 sub village in 30 village in Yogyakarta. The results of study showed that there was no significant relationship between respondent ages and unmet need, no significant relationship between wife education and unmet need, and no significant relationship between the number of children still live and unmet need.
TRANSLATION ANALYSIS OF DIRECTIVE SPEECH ACTS IN THE OLD MAN AND THE SEA NOVEL AND ITS TRANSLATION INTO INDONESIAN Sri Sugiharti
CAHAYA PENDIDIKAN Vol 4, No 1 (2018): JCP (Jurnal Cahaya Pendidikan) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.265 KB) | DOI: 10.33373/chypend.v4i1.1284

Abstract

Translating utterances is not similar to translating sentences.  It requires special attention as there is an intended meaning or message transferred by a speaker to a hearer.  Context of the situation overshadowing the utterance must be obeyed carefully. Thus the messages will be easily revealed. Speech act is a way that allows the messages of utterances to be seen.  Schiffrin (2001) stated that speech act is one of pragmatics’ basic ingredients arranging by words and corresponding to sentences and some ways to avoid kinds of misunderstanding in communication.  The focus of speech act is illucution since it shows the intention of utterances uttered. It is also much correlated with translation.  In translating an utterance, it is not merely translated literally, but there is also an intention that should be translated. This paper is aimed to analyze directive speech act in The Old Man and The Sea and its translation into Indonesian. It tries to reveal the functions of directive speech acts, translation techniques used and the translation quality (readability, accuracy, and acceptability).Keywords: translation analysis, directive speech acts, The Old Man and The Sea Novel.
EVALUASI PASCA DIKLAT MEDIS MOW TERHADAP KINERJA PROVIDER DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA Bernadetta Verawati; Rahayu Widaryanti; Sri Sugiharti
Medika Respati : Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (532.262 KB) | DOI: 10.35842/mr.v13i3.176

Abstract

Latar Belakang : Salah satu Grand Strategi BKKBN yaitu memperkuat SDM operasional program KB sehingga sangat dibutuhkan pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi tenaga kesehatan. Meskipun BKKBN DIY sudah mengkoordinir terlaksananya diklat medis dari tahun 2010 sampai 2014 yang diikuti oleh provider di 5 kabupaten namun jumlah akseptor KB MOW masih rendah.Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di kabupaten Bantul dan kabupaten Sleman. Informan utama pada penelitian ini adalah provider peserta diklat medis MOW. Informan pendukung adalah Kasubid Yan KB SKPD KB Kabupaten Bantul dan Sleman serta subid Penyelenggaraan dan Evaluasi pelatihan BKKBN DIY.Pengumpulan data dilakukan melalui observasi tak berstruktur dan wawancara mendalam terhadap 2 informan utama dan 3 informan kunci.Hasil dan pembahasan: Berdasar hasil penelitian, Pada saat pelaksanaan Diklat MOW sudah praktik langsung ke pasien,. Setelah pelaksanaan Diklat : Sebagian besar provider belum memberikan pelayanan MOW. Kendala yang dihadapi oleh para provider adalah adanya kebijakan pendanaan dari instansi terkait yang masih menghambat aplikasi hasil Diklat MOW.Simpulan : Pendidikan dan pelatihan medis belum diterapkan secara maksimal oleh provider dalam memberikan pelayanan keluarga berencana.Kata kunci : Evaluasi, Diklat medis, MOW
Pengetahuan Lansia dan Kesiapan Penggunaan Modul, Video, aplikasi Senior SMART di Kota Pasuruan Sri Sugiharti; Dwi Endah K
Prosiding Seminar Nasional Unimus Vol 6 (2023): Membangun Tatanan Sosial di Era Revolusi Industri 4.0 dalam Menunjang Pencapaian Susta
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fenomena Aging Population (LANSIA BOOM) sebanyak 29,3 Juta (10,82%) lanjut usia di Indonesia. JawaTimur menjadi provinsi dengan penduduk lansia terbanyak nasional, berdasarkan BPS (2021) mencapai5,98 juta jiwa sebesar 14,56% dari total penduduk Jawa Timur yang berjumlah 41,06 juta jiwa. Persentasependuduk lansia di Kota Pasuruan mencapai 9,8%. 1 dari 4 Lansia sakit disebabkan kurangnya pengetahuandan kesadaran perilaku sehat. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usiamenjamin hak lansia untuk mendapatkan pelayanan pendidikan. Pendidikan bagi setiap orang berlangsungsepanjang hayat (lifelong education). Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan bagi lansia menjadi penting.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  pengetahuan menuju lansia (senior)  SMART (Sehat, Mandiri,Aktif, Produktif, Bermartabat) dengan kesiapan menggunakan  modul, video, aplikasi sebagai mediapembelajaran.   Metode penelitian secara kuantitatif  untuk mengukur pengetahuan dan kesiapanmenggunakan modul, Video dan aplikasi. Hasil penelitian penduduk lanjut usia perempuan memberikankontribusi lebih besar terhadap total lansia, 75.6% lansia adalah lansia perempuan sedangkan laki-lakisebesar 24.4%.  Penduduk lanjut usia muda, yakni penduduk yang berumur 60-69 tahun,  memberikankontribusi paling besar pada komposisi umur lansia yaitu sekitar 63  dari 100 lansia. Aspek Pengetahuantentang Lansia yang belum mengetahui  tentang konsep penuaan sebanyak 93,6%, Tujuh dimensi Lansiatangguh dan  8  fungsi keluarga 73,9%, gizi lansia sebanyak  80,8%, kepikunan  sebanyak 90,2%. Lansiasangat tertarik untuk pembelajaran dengan menggunakan modul sebanyak 76.5%, menggunakan videosebanyak 94% dan menggunakan aplikasi senior SMART sebanyak 65.8%.  Kesimpulan Masih rendahnyapengetahuan lansia tentang kelanjut usiaan. Rekomendasi perlu peningkatan pengetahuan lansia denganmenggunakan modul, video dan aplikasi senior SMART.   Kata Kunci : Pengetahuan, Modul,Video, Aplikasi, Senior SMART.