Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Nilai-Nilai Kepemimpinan Islam dalam Buku Islamic Golden Stories Karya Ahmad Rofi’ Usmani Atika Muliyandari; Nurul Arafah
Tarbiyah Wa Ta'lim: Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran Vol 10 No 2 (2023): TARBIYAH WA TA'LIM July 2023
Publisher : UIN Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/twt.v10i2.6185

Abstract

In this era of increasingly advanced development, many people forget and abandon the true meaning of leadership. This study aimed to discover Islamic leadership's values in the book Islamic Golden Stories by Ahmad Rofi' Usmani. The type of research used is library research, then uses a qualitative approach with an inductive thinking method. After the analysis phases were carried out, it was found that there was compatibility between the values ​​of Islamic leadership and the book Islamic Golden Stories by Ahmad Rofi' Usmani. These Islamic leadership values ​​include Siddiq, namely daring to admit mistakes and being responsible, amanah, namely being trustworthy; exemplary; be fair; high lead loyalty; and loving the people, tabligh consists of listening to advice and carrying out tasks, and fatonah consists of broad-mindedness; wise; able to control emotions; and have innovation. Then, the values ​​of Islamic leadership have contributed to the leadership of school principals because the values ​​of Islamic leadership in the book Islamic Golden Stories by Ahmad Rofi' Usmani are in conformity with the Regulation of the Minister of Education Number 13 of 2007 concerning school principal leadership which includes personality competence, competence managerial, entrepreneurial competence, supervision competence, and social competence.
Improving Students’ Writting Skill Using Jumbled Sentences At Eight Grade Students In MTs Model Samarinda Muliyandari, Atika
Borneo Journal of Islamic Education Vol 2 No 2 (2022): Borneo Journal of Islamic Education, 2 (2), November 2022
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.372 KB) | DOI: 10.21093/bjie.v2i2.3335

Abstract

Abstract Writing is one of the skill that students should master because in writing students can express their ideas, but writing is regarded to be the most difficult skill among the four skills. The students in MTsN Model Samarinda have an under standard score for minimum completion (KKM). The students who got score under 80 are60% and there were 40% who got score above criteria for minimum completion. Furthermore, the researcher wants the students to get 85% as criteria of success for the students in writing skill by using jumbled sentences at the eighth grade of MTsN Model Samarinda in academic year 2015/2016. This research used classroom action research (CAR) procedure that adapted from Kemmis and Mc. Taggart. It was conducted in 2 cycles and the procedures of this classroom action research were planning, acting, observing, and reflecting. The criteria of success of this research is 85% of students get score test 80 based on the standard score criteria for minimum completion (KKM) and most of students are actively involved during teaching and learning process.Based on the analysis results, the jumbled sentences can improve students’ writing skill. It can be proved in preliminary study, the average score is 40 and only 15 students who got score above 80. In cycle 1 there was significant improvement with average score 79.3 then in cycle 2 there was an improvement score was 85 and all of the students got the score above 80 so students were actively involved in teaching learning process. Keywords: Writing Skill, Jumbled Sentences, Classroom Action Research (CAR) Abstrak Menulis merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai siswa karena dalam menulis siswa dapat mengungkapkan gagasannya, namun menulis dianggap keterampilan yang paling sulit di antara keempat keterampilan tersebut. Siswa di MTsN Model Samarinda memiliki nilai ketuntasan minimal (KKM) di bawah standar. Siswa yang mendapat nilai di bawah 80 sebanyak 60% dan ada 40% yang mendapat nilai di atas kriteria ketuntasan minimal. Selanjutnya, peneliti menginginkan siswa mendapatkan 85% sebagai kriteria keberhasilan siswa dalam keterampilan menulis dengan menggunakan kalimat acak di kelas delapan MTsN Model Samarinda tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) yang diadaptasi dari Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan prosedur penelitian tindakan kelas ini adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Kriteria keberhasilan penelitian ini adalah 85% siswa mendapatkan skor tes 80 berdasarkan kriteria skor standar ketuntasan minimal (KKM) dan sebagian besar siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil analisis, kalimat campur aduk dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa. Hal ini dapat dibuktikan pada studi pendahuluan nilai rata-rata 40 dan hanya 15 siswa yang mendapat nilai di atas 80. Pada siklus 1 terjadi peningkatan yang signifikan dengan nilai rata-rata 79,3 kemudian pada siklus 2 terjadi peningkatan nilai 85 dan semua siswa mendapat nilai di atas 80 sehingga siswa terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. Kata kunci: Keterampilan Menulis, Kalimat Jumbled, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Persepsi Mahasiswa PAI tentang Konsep Mahabbah terhadap Hidup Selibat dalam Perspektif Rabi’ah Al-Adawiyah Syahrani, Annuriah; Darwis, Darwis; Muliyandari, Atika
Borneo Journal of Islamic Education Vol 4 No 1 (2024): Borneo Journal of Islamic Education 4 (1), Mei 2024
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjie.v4i1.8554

Abstract

Abstract The Mahabbah notion originated with the first female Sufi figure, Rabi'ah Al-Adawiyah. Sufism's teachings were one of Rabi'ah's reasons for not marrying. The figure of Rabi'ah, as well as the concept of mahabbah and Rabi'ah's life story, have been known in various parts of the world in Islamic history, including among Islamic Religious Education students at the Sultan Aji Muhammad Idris State Islamic University of Samarinda, where the researcher initially obtained answers by observing the students' daily lives. The pupil recognized Rabi'ah's figure and even idolized him through his love poetry to Allah. So the researcher's goal in this study is to investigate the perspectives of Islamic Religious Education Students at Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda State Islamic University regarding the concept of Mahabbah Rabi'ah Al-Adawiyah. This study followed a qualitative descriptive research design. According to the findings of this study, students of Islamic Religious Education at Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda State Islamic University have a harmonious perception that the concept of mahabbah is the perfect reason for someone to live celibate, owing to their understanding of mahabbah, specifically how pure a servant's love is for his Rabb. Celibacy, according to them, is defined as someone who chooses to live without marriage in order to improve their religion. However, a number of students stressed the importance of remembering the level of maqamat. Rabi'ah Al-Adawiyah's maqam is a guardian, therefore he is not reckless with his decisions, so lay people must exercise caution if they desire to be celibate while adhering to the notion of mahabbah, because his maqam is not present, allowing the concept of mahabbah to be broken. As a result, when studying Sufism, students must have a more in-depth and meaningful understanding. Keywords: Celibacy, Mahabbah, Rabi'ah Al-Adawiyah, Abstrak Konsep Mahabbah merupakan ajaran tasawuf dari tokoh sufi perempuan pertama, Rabi’ah Al-Adawiyah. Yang mana ajaran tasawufnya tersebut menjadi salah satu alasan Rabi’ah untuk hidup tanpa pernikahan. Sosok Rabi’ah beserta konsep mahabbah, dan kisah hidup Rabi’ah telah dikenal diberbagai belahan dunia dalam sejarah Islam, termasuk dikalangan mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda, dimana pada observasi awal peneliti memperoleh jawaban dari mengamati keseharian mahasiswa yang menggambarkan bahwa mahasiswa tersebut mengenali akan sosok Rabi’ah bahkan mengidolakannya melalui syair-syair cintanya kepada Allah. Maka tujuan dari penelitian ini adalah, peneliti ingin mengkaji terkait Persepsi Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda Tentang Konsep Mahabbah Rabi’ah Al-Adawiyah. Penelitian ini disusun dengan penelitian deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini ialah mahasiswa Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda memberikan persepsi yang selaras bahwa konsep mahabbah adalah alasan yang sempurna jika seseorang ingin hidup selibat, karena pengetahuan mereka tentang konsep mahabbah yaitu bagaimana kemurnian cinta seorang hamba kepada Rabb-Nya. Adapun selibat dalam pandangan mereka yaitu seseorang yang memutuskan hidup tanpa pernikahan dengan tujuan untuk menyempurnakan agamanya. Namun, sejumlah mahasiswa juga menyampaikan pandangannya bahwa perlu diingat terkait tingkatan maqamat. Rabi’ah Al-Adawiyah maqamnya adalah wali sehingga tidak sembarangan dengan keputusannya, maka perlu berhati-hati bagi para awam jika ingin berselibat meskipun dengan konsep mahabbah, karena maqamnya tidak sampai sehingga konsep mahabbahnya bisa terpatahkan. Maka dari itu mahasiswa harus diberikan pemahaman yang lebih mendalam dan implikatif dalam mempelajari ilmu tasawuf. Kata Kunci: Mahabbah, Rabi’ah Al-Adawiyah, Selibat
Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Lukman, Hellena Nisfary; Ilyasin, Mukhamad; Muliyandari, Atika; Rahman, Muhammad Rezza Nur
Borneo Journal of Islamic Education Vol 4 No 2 (2024): Borneo Journal of Islamic Education 4 (2), November 2024
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjie.v4i2.9159

Abstract

Rendahnya minat belajar siswa SDN 013 Palaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam diindikasikan dengan sikap bermalas-malasan dalam mengerjakan tugas, serta pasifnya kegiatan tanya-jawab siswa dan guru membuat materi pembelajaran tidak dapat dipahami dengan baik, sehingga peran guru Pendidikan Agama Islam benar-benar penting untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi peran guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN 013 Palaran. Penelitian ini berupa deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. narasumber dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, guru Pendidikan Agama Islam, dan siswa SDN 013 Palaran. Analisis data menggunakan konsep Miles, Huberman, & Saldaña dengan tahapan data condensation, data display, dan drawing conclusion. Keabsahan data menggunakan diuji dengan triangulasi sumber dan teori. Hasil penelitian ini membahas upaya-upaya guru Pendidikan Agama Islam untuk meningkatkan minat belajar siswa melalui berbagai pembiasaan, yang mana upaya-upaya tersebut terbagi dalam lima peran guru, yaitu 1) Motivator; 2) Sumber belajar; 3) Pembimbing; 4) Fasilitator, dan; 5) Pengelola.
Penerapan Model Cooperative Learning dalam Peningkatan Motivasi dan Keterlibatan Belajar Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda Muliyandari, Atika; Rahmatillah, Rahmatillah
Itqan: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan Vol. 15 No. 2 (2024): Itqan: Jurnal Ilmu-ilmu Kependidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47766/itqan.v15i1.2006

Abstract

This study focuses on the implementation of the cooperative learning model at Madrasah Tsanawiyah Negeri Samarinda and its impact on enhancing students' motivation and engagement in learning. The research employs both quantitative and qualitative approaches (mix method). Quantitatively, data were collected through measurements of students' motivation and engagement before and after the application of the cooperative learning model. The statistical analyses included descriptive tests, correlation tests, and regression analysis. Qualitatively, interviews with the school principal, teachers, and students, as well as classroom observations, were conducted to gain a deeper understanding of the dynamics of cooperative learning. The results of the study indicate that the cooperative learning model significantly contributes to students' motivation and engagement. Correlation test results show a strong positive relationship between motivation and student engagement (r = 0.68, p < 0.01), while regression analysis indicates that motivation contributes 46% to the increase in student engagement. The qualitative approach supports these findings, revealing that social interactions within cooperative groups enhance students' sense of responsibility, active participation, and confidence in expressing their opinions. Based on these findings, it is recommended that teachers increase the use of the cooperative learning model in daily lessons, particularly in subjects that require interaction and collaboration. Teachers should also be trained to manage group dynamics effectively, ensuring that this model is implemented inclusively, allowing all students to actively participate in the learning process.
Memperkuat Kesadaran Beragama Untuk Mendorong Toleransi dan Harmoni di Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Kanaan Bontang Barat Darwis, Darwis; Muliyandari, Atika; Setiawan, Agus; Wardhana, Kautsar Eka; Saparuddin, Muhammad; Hidayat, Ahmad Fadhel Syakir
Al Khidma: Jurnal Pengabdian Masyarakat Al Khidma Vol. 5 No. 1 Januari 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/ak.v5i1.4716

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan kegiatan Memperkuat Kesadaran Beragama untuk Mendorong Toleransi dan Harmoni di Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Kanaan Bontang Barat. Kampung Moderasi Beragama dipilih sebagai lokasi penelitian karena keberagamannya serta tantangan yang muncul dalam menjaga toleransi dan harmoni antar umat beragama. Metode: Pendekatan deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan kajian dokumen. Responden meliputi tokoh agama, masyarakat lokal, serta pihak pemerintah setempat yang terlibat dalam program PkM. Hasil PkM menunjukkan bahwa meskipun masyarakat secara umum menunjukkan toleransi yang baik, beberapa isu tetap mengemuka, seperti kedekatan fisik antara masjid dan gereja yang dapat memicu ketegangan sosial. Selain itu, penggunaan pengeras suara azan sering kali menimbulkan keluhan dari warga non-Muslim di sekitar, yang mengindikasikan perlunya pengelolaan suara yang lebih baik. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap konsep moderasi beragama juga menjadi kendala dalam menciptakan kehidupan sosial yang harmonis. Program-program pendidikan lintas agama dan forum dialog terbuka sangat diperlukan untuk membangun kesadaran bersama. Keterbatasan infrastruktur, seperti ruang pertemuan lintas agama yang memadai dan teknologi untuk mengatur kebisingan azan, menjadi tantangan yang perlu diatasi. Di sisi lain, resistensi dari kelompok konservatif menunjukkan pentingnya pendekatan berbasis dialog dan edukasi yang melibatkan tokoh agama. Dengan upaya kolektif dari semua pihak, isu-isu ini dapat ditangani, sehingga toleransi dan harmoni dapat lebih ditingkatkan. Meskipun terdapat tantangan, penelitian ini menyimpulkan bahwa penguatan kesadaran beragama melalui program PKM memiliki potensi besar untuk meningkatkan toleransi dan menciptakan harmoni di Kampung Moderasi Beragama Kelurahan Kanaan, Bontang Barat. Upaya ini dapat dijadikan model untuk wilayah lain dalam membangun kehidupan sosial yang lebih inklusif dan damai.
Local Wisdom Policy and Islamic Education: Exploring Values in the Wiwit Padi Ceremony Meilina; Sabran; Atika Muliyandari; Habib Anwar Al Anshori
Journal of Educational Management Research Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Al-Qalam Institue

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61987/jemr.v4i1.794

Abstract

This study examines the values of Islamic education in each stage of the Wiwit Padi Tradition. Qualitative research methods with a descriptive approach are used in this study. Data collection techniques used include interviews, observations, and documentation. To ensure the validity of the data, this study uses source and technique triangulation. Data analysis involves the stages of data condensation, data presentation, and conclusion. The results of the study indicate that there are Islamic educational values ​​that include Aqidah, which provides for belief in Allah SWT as the giver of life, Gratitude, which is reflected in the Wiwit Padi Tradition through sharing food and harvests, and Community (social) which is reflected in this tradition as a means to strengthen social relations between farmers in Purwobinangun Hamlet, which includes cooperation, discussion, and eating together. The implications of this study suggest that integrating Islamic educational values into local traditions like Wiwit Padi can foster a more profound sense of community and moral responsibility. It also emphasizes the importance of maintaining cultural practices that align with Islamic teachings, which can enhance social cohesion and character-building in rural communities.
Profesionalisme Guru dalam Perspektif Islam: Profesionalisme Guru dalam Perspektif Islam Purwaningsih, Rahma Fitria; Muliyandari, Atika
Ngaji: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 1 No. 1 (2021)
Publisher : Perkumpulan Sarjana Pendidikan Islam Indonesia (PSPII) Wilayah Kalimantan Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/ngaji.v1i1.10

Abstract

Education in Indonesia still has a propensity to fully and deeply theoretical comprehensive cognitive aspects compared to students' skill and learning experience. As the facilitator in learning, teachers have to teach and be able to be a figure and a role model for either students or communities. In this case, the study aims to describe teachers' professionalism from the Islamic perspective. Teachers' problem in the teaching process is in the organizational learning system, which tends to be static and not really flexible. Meanwhile, a revolution of information technology presses the teacher to be dynamic for bringing on the civilized generation without losing the moral value. Professional teachers' identity to the students has Islamic values which are conformable with the competitions that should be own; thus, teachers should be prepared in adapting to the needs of the millennial era and connected with the Islamic teaching, like Ulul Albab, Al-Ulamaa', Al Muzakki, Ahl Ad-Dzikr, and Ar-Raskhun fi 'Ilm.
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Di MI Ar-Rahmah Samarinda Pertiwi, Nur Reza; Abdi, Muhammad Iwan; Muliyandari, Atika
Borneo Journal of Primary Education Vol 5 No 2 (2025): Borneo Journal of Primary Education, 5(2), Juni 2025
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bjpe.v5i2.11399

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keberlangsungannya pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, siswa kelas VI MI Ar-Rahmah Samarinda terlihat memiliki perilaku yang cenderung pasif. Kondisi tersebut terjadi akibat dari pembelajaran yang hanya berfokus pada seorang guru dan belum menerapkan metode yang khas sehingga dapat menarik perhatian siswa, dan mengakibatkan kurangnya partisipasi siswa serta kurangnya pencapaian belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimen. Populasi dalam penelitian ini menggunakan seluruh siswa kelas VI tahun ajaran 2024/2025 di MI Ar Rahmah Samarinda yang berjumlah 109 siswa. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dilakukan dengan cara purposive sampling yaitu kelas VI A sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 27 siswa dan kelas VI C sebagai kelas kontrol yang berjumlah 26 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, uji normalitas, homogenitas, hipotesis dan N-Gain. Berdasarkan hasil analisis deskriptif dihasilkan nilai mean pre-test siswa di kelas eksperimen sebesar 69,63 dan post-test sebesar 88,52, sedangkan pada kelas kontrol memperoleh nilai mean pre-test siswa sebesar 59,04 dan post-test sebesar 73,65. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan juga melalui hasil uji N-Gain bahwa diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 65,33 termasuk dalam kategori cukup efektif. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam terbukti cukup efektif untuk digunakan.