Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

The Food Security of Households Paddy Rice Farmers in Tidal Land Barito Kuala Regency Hartoni, Hartoni; Shafriani, Karimal Arum
TROPICAL WETLAND JOURNAL Vol 9 No 1 (2023): Wetland Agricultural Issues
Publisher : Postgraduate Program - Lambung Mangkurat University (ULM Press Academic)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/twj.v9i1.115

Abstract

This article analyzes the factors that influence the food security of lowland rice farmers' households in tidal land, Barito Kuala Regency. Respondents from this study were 100 rice farmers in tidal land. The analysis for consumption patterns and food security uses descriptive analysis with an approach to the level of adequacy of energy and protein, while for the analysis of factors that affect food security uses a binary logistic regression model. The results showed that the pattern of energy consumption by rice farmers in tidal swamp land was 1,668 calories/capita/day and protein was 48.37 grams/capita/day. The number of farmers who are included in the food security category is 62.00% and 38.00% are not food secure. Households with high food income, small proportion of food expenditure, large availability of food and large area of rice farming land have the opportunity to be more food secure than farmer households on the other hand.
PERAN SEKTOR PERTANIAN PADA PEREKONOMIAN KALIMANTAN SELATAN: ANALISIS INPUT-OUTPUT The Role of The Agricultural Sector in The Economy of South Kalimantan:Input-Output Analysis Nisa, Ana Fauziyatun; Ridho, Abdil Fadhil; Shafriani, Karimal Arum
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 7 No 1 (2024): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v7i1.3838

Abstract

Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB). Dalam lingkup regional, khususnya di Kalimantan Selatan, sektor pertanian berkontribusi pada PDRB Tahun 2023 sebesar 11,37 persen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan sektor pertanian dalam perekonomian di Kalimantan Selatan. Data yang digunakan adalah Tabel Input-Output Kalimantan Selatan 2016, kemudian diolah dengan analisis Input-Output. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa sektor pertanian berperan penting dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor lainnya pada perekonomian Kalimantan Selatan, terutama sektor pertanian tanaman pangan dan perkebunan semusim dan tahunan karena memiliki nilai indeks forward linkage yang tinggi. Selain itu, sektor pertanian juga berperan dalam peningkatan output, pendapatan, dan kesempatan kerja pada perekonomian Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kebijakan dari pemerintah Kalimantan Selatan untuk memprioritaskan sektor pertanian dalam proses pembangunan ekonominya.
ANALISIS FINANSIAL USAHA PRODUK MINUMAN “HOFI” PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) RAKAT SEPAKAT DESA TERATAU KECAMATAN JARO KABUPATEN TABALONG Muhammad Dafa Surya Kemala; Mira Yulianti; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12259

Abstract

Di Kabupaten Tabalong, terdapat salah satu Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang berhasil meningkatkan kesejahteraan petani adalah KUBE Rakat Sepakat yang mengolah produk inovasi dengan merk dagang “HOFI”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya produksi, penerimaan, keuntungan,kelayakan usaha dan titik impas atau Break Even Point (BEP) dari KUBE Rakat Sepakat. Penelitian dilakukan di Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Kabupaten Tabalong yang dimulai dari bulan April hingga Juni 2023. Periode pengambilan dan perhitungan data dilakukan pada bulan Mei 2023 yaitu selama 1 (satu) bulan produksi. Berdasarkan hasil penelitian, jumlah biaya total yang dikeluarkan oleh KUBE Rakat Sepakat untuk memproduksi produk “HOFI” pada bulan Mei 2023 sebesar Rp40.826.291 dengan rincian jumlah biaya tetap Rp4.813.291 dan biaya variabel Rp36.013.000. Total penerimaan sebesar Rp80.620.000 dengan keuntungan Rp39.793.709 dan nilai kelayakan usaha 1,97. Berdasarkan perbandingan antara nilai penerimaan setiap produk dengan perhitungan titik impas atau Break Even Point dapat diketahui bahwa semua produk memiliki nilai penerimaan lebih besar dibandingkan nilai BEP sehingga dapat dikatakan bahwa semua produk “HOFI” yang diproduksi oleh KUBE Rakat Sepakat pada bulan Mei 2023 memperoleh keuntungan dan usaha layak untuk dijalankan.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI SELEDRI DI KELURAHAN LANDASAN ULIN UTARA KECAMATAN LIANG ANGGANG, KOTA BANJARBARU Dwi Fitri Winda Sari; Rifiana Rifiana; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13036

Abstract

Pendapatan usahatani merupakan bentuk ukuran kinerja usahatani. Usahatani yang dipilih untuk penelitian ini yaitu usahatani seledri karena satu-satunya yang mengusahakan usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani seledri serta mengevaluasi tingkat potensi pertanian di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2023 hingga April2024. Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara kepada petani dengan menggunakan kuesioner yang telah disiapkan. Data sekunder diperoleh dari literatur dan lembaga yang terkait. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode simpel random sampling, yaitu metode pengambilan sampel secara acak dari populasi sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau dipilih. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 30 orang dari 108 petani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru. Hasil penelitian ini secara umum menunjukkan biaya, pendapatan, dan keuntungan usahatani seledri dalam satu periode. Untuk rata-rata biaya total sebesar Rp7.703.142. Rata-rata penerimaan yang diperoleh adalah sebesar Rp15.120.000. Pendapatan rata-rata yangdiperoleh per usahatani sebesar Rp10.111.358, keuntungan rata-rata yang diperoleh adalah sebesar Rp7.416.858. Kelayakan usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang dapat dilihat dari RCR. Dengan nilai RCR sebesar 1,96 diatas 1 menunjukkan adanya potensi usahatani seledri di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang. Hal inimenunjukkan bahwa usahatani seledri layak untuk dikembangkan
Analisis Usaha Roti di Desa Pasayangan Utara Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar (Studi Kasus Usaha Roti Manis Shofi) Yafie Azmira; Sadik Ikhsan; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 6, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v6i4.7873

Abstract

Usaha Roti Manis Shofi merupakan salah satu usaha yang bergerak di bidang industri makanan dengan hasil produksi berupa roti sobek yang berada di Martapura dan usaha tersebut dirintis pada tahun 2005. Tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis biaya, penerimaan, keuntungan, kelayakan usaha dan laporan keuangan laba rugi pada usaha Roti Manis Shofi. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan sumber data yaitu data primer dan sekunder. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2022 sampai Oktober 2022. Data yang digunakan dalam penelitian ini dari bulan Juli 2021 sampai Juni 2022 selama satu tahun produksi. Berdasarkan hasil penelitian biaya total yang dikeluarkan oleh usaha Roti Manis Shofi selama satu tahun dari bulan Juli 2021-Juni 2022 sebesar Rp2.672.511.150 dengan biaya tetap yang sebesar Rp83.582.750 dan biaya variabel sebesar Rp2.588.928.400. Penerimaan yang diperoleh usaha Roti Manis Shofi sebesar Rp3.293.700.000 dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp621.188.850. Analisis kelayakan usaha Roti Manis Shofi menunjukkan bahwa RCR sebesar 1,23 yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp1,00 maka penerimaan sebesar Rp1,23, RCR > 1 berarti usaha ini layak dijalankan. B/C Ratio sebesar 0,23 yang artinya setiap pengeluaran biaya sebesar Rp1,00 maka penerimaan sebesar Rp0,23, BCR > 0 berarti usaha ini layak dijalankan. ROI diperoleh sebesar 23%. Berdasarkan hasil analisis tersebut usaha Roti Manis Shofi menguntungkan serta layak dijalankan dan dikembangkan. Laporan laba rugi usaha Roti Manis Shofi selama satu tahun per 01 Juli 2021-31 Juni 2022 memperoleh laba bersih sebesar Rp621.188.850.
Analisis Kelayakan Usaha Keripik Pisang Lumer di Kelurahan Loktabat Utara Kecamatan Banjarbaru Utara (Studi Kasus Usaha Rumah Tangga Keripik Pisang Lumer “Bana-Nation” Dari Markas Snack) Sulis Kirana Murni; Mariani Mariani; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 8, No 4 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i4.14588

Abstract

Komoditas pisang merupakan komoditas tanaman hortikultura terbesar di Indonesia dengan 34,65% lebih banyak dibandingkan dengan komoditas lainnya. Dalam penelitian ini dipilih keripik pisang lumer yang diproduksi oleh Markas Snack. Pada umumnya, suatu usaha dirikan untuk memperoleh keuntungan besar dengan meminimalkan biaya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan pembutan keripik pisang lumer “Bana-Nation” pada usaha rumah tangga Markas Snack. (2) Menganalisis tingkat kelayakan usaha keripik pisang lumer “Bana-Nation” pada usaha rumah tangga Markas Snack. (3) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam usaha keripik pisang lumer pada industri rumah tangga Markas Snack. Berdasarkan hasil penelitian, biaya total yang dikeluarkan dari usaha pengolahan keripik pisang lumer “Bana-Nation” dari Markas Snack pada bulan Januari-April 2023 sebesar Rp6.904.443,50 dengan penerimaan total sebesar Rp8.624.000,00 dan keuntungan yang diperoleh sebesar Rp1.719.556,50. Kelayakan pada usaha pengolahan keripik pisang lumer “Bana-Nation” dari Markas Snack pada bulan Januari-April 2023 yaitu sebesar 1,25. Hal ini menunjukan bahwa usaha pengolahan keripik pisang lumer “Bana-Nation” dari Markas Snack menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Permasalah yang dihadapi usaha pengolahan keripik pisang lumer “Bana-Nation” dari Markas Snack adalah kurangnya permodalan, sulitnya mencari bahan baku dan masih menggunakan alat tradisional.
ANALISIS PERILAKU ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN PADA ERA DIGITALISASI DI KOTA BANJARBARU Muhammad Fariz Akbar Pahlevi; Hairi Firmansyah; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i2.13030

Abstract

Berkembangnya akses internet dan konektivitas di Banjarbaru, BPP telah memanfaatkan teknologi digital untuk menyediakan informasi terbaru kepada petani dan pemangku kepentingan sektor pertanian. Namun, dalam pelaksanaannya masih belum diketahui apakah para anggota kelompok wanita tani mampu menyerap dan menerapkan materi penyuluhan pertanian melalui media digital tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perilaku dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada era digitalisasi. Metode penarikan contoh dalam penelitian ini dilakukan secara two-stage random sampling, dengan tahap pertama yaitu menggunakan metode purposive sampling dan untuk tahap kedua menggunakan metode proportionate stratified random. Metode pengumpulan ata menggunakan kuesioner. Teknik analisis untuk tujuan pertama adalah analisis desktriptif kuantitatif dan tujuan kedua adalah analisis SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan perilaku para anggota KWT berupa unsur sikap memiliki tingkat “Tinggi”(71,64%), sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan memiliki tingkat “Cukup Tinggi” dengan masing-masing(65,12%) dan (57,32%), serta untuk faktor yang mempengaruhi perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian padaera digitalisasi menunjukkan bahwa: (1) Faktor internal berpengaruh positif sebesar 0,430 dan signifikan (H1 diterima) terhadap perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada era digitalisasi di Kota Banjarbaru, (2) Faktor eksternal berpengaruh positif sebesar 0,455 dan signifikan (H1diterima) terhadap perilaku anggota KWT dalam kegiatan penyuluhan pertanian pada era digitalisasi di Kota Banjarbaru.
STRUKTUR BIAYA TANAMAN BELUM MENGHASILKAN PADA USAHA KELAPA SAWIT PETANI SWADAYA DI KECAMATAN BATU ENGAU KABUPATEN PASER Nurul Azizzah Maulidina Purnamasari; Hamdani Hamdani; Karimal Arum Shafriani
Frontier Agribisnis Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v8i1.12258

Abstract

Kelapa sawit dengan kualitas baik dapat memproduksi hingga mencapai usia tanaman 25 tahun. Dukungan untuk hal ini terletak pada praktik perawatan, termasuk pemilihan benih unggul yang bersertifikat dan faktor-faktor lain seperti penggunaan pupuk dan obat-obatan. Dalam melakukan usaha terdapat sejumlah biaya yang harus dibayarkan seperti biaya penanaman awal, perawatan awal. Hal ini membutuhkan biaya yang cukup besar karena kelapa sawit memiliki usia produktif kurang lebih 3-4 tahun setelah tanam. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis jenis biaya, besarnya biaya serta struktur biaya dari usaha kelapa sawit petani swadaya, khususnya biaya pada saat tanaman belum menghasilkan. Penelitian ini menggunakan metode survei dan observasi yang dilakukan kepada petani kelapa sawit swadaya dengan jumlah 58 responden di Kecamatan Batu Engau Kabupaten Paser. Hasil penelitian menunjukkan jenis biaya dan besar biaya yang dikeluarkan tanaman belum menghasilkan pada tahun 2023 adalah berupa biaya investasi yang mencakup lahan Rp17.120.124/Ha, pembelian bibit Rp4.471.830Ha, peralatan Rp5.548.867/Ha, tenaga kerja pembukaan lahan, pengolahan lahan dan penanaman Rp13.160.000/Haserta biaya pupuk awal Rp1.375.000/Ha. Kemudian, untuk biaya operasional mencakup biaya peralatan tambahan Rp3.459.808/Ha, biaya pembelian pupuk Rp9.612.793/Ha, biaya obat-obatan Rp1.947.588/Ha dan biaya tenaga kerja Rp9.119.492/Ha. Persentase perbandingan struktur biaya berdasarkan biaya investasi, biaya yang paling besar ialah pembelian lahan 41.08% dan yang terkecil ialah pupuk awal 3.30%, sedangkan biaya operasional terbesar berada pada pembelian pupuk 39.82% dan yang terkecil adalah obat-obatan 8.07%. Struktur biaya berdasarkan keseluruhan komponen bia-ya pada TBM untuk persentase biaya yang paling besar adalah lahan yakni 26% sedangkan untuk biaya terkecil adalah pupuk awal yakni 2%.
Optimalisasi Kombinasi Cabang Usahatani tanaman Sayuran di Wilayah Transmigrasi Desa Sawahan Kecamatan Cerbon Kabupaten Barito Kuala Karimal Arum Shafriani; Yudi Ferrianta; Umi Salawati
AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan Vol 5, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agrides.v5i1.21929

Abstract

Each of transmigrants in the Desa Sawahan wasgiven two parcels of land of 1 ha for crop cultivation and 0.5 ha for housing and home garden as their livelihood;and todevelop the agricultural area. In order to survive, they cultivate various crops and vegetables in those spacious lands. However, farmers have less concern in optimizing their land. By this fact,a linear programming model is needed to determine the optimal combination of vegetables which give maximum income. The study calculates the total cost and income from combination of vegetable cultivation , calculate the income of optimized combination, and estimate the optimized combination which gives maximum revenue. On average, farmers spend IDR 2,222,041 per season on the farming patt ern I and generate income IDR 4,556,521 per season. Meanwhile, total cost and incomeon farming pattern II are IDR 2,121,956 and IDR 4,816,312, respectively. The optimization increases farmer incom e of about 5.28 percent and 8.12 percent for farming pattern I and II , accord ingly. The farming pattern II (chili - bean) is advised as it has higher income (IDR 5,207,174).
Analisis Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi Ladang di Desa Tumingki Kecamatan Loksado Kabupaten Hulu Sungai Selatan Ahut Saputra; Mira Yulianti; Karimal Arum Shafriani
AGRIDES: Jurnal Agribisnis Perdesaan Vol 7, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/agrides.v7i2.24614

Abstract

Produksi padi ladang di Desa Tumingki untuk memenuhi kebutuhan pangan dan sebagai sumber pendapatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis proporsi pengeluaran dan Tingkat ketahanan pangan rumah tangga petani padi ladang di Desa tersebut. Sampel sebanyak 70 orang dari 227 orang populasi petani, diambil dengan metode Simple Random Sampling, berdasarkan karakteristik petani yang homogen, terutama varietas benih. Hasil penelitian menunjukkan total pengeluaran rumah tangga tahun 2024 sebesar Rp37.585.901, di mana proporsi pengeluaran pangan (47,87%) sedikit lebih rendah daripada non-pangan (52,13%). Berdasarkan indikator ketahanan pangan berdasarkan pangsa pengeluaran pangan, mayoritas rumah tangga (75,71%) tergolong tahan pangan, namun persentase rentan pangan dan kurang pangan yang mencapai 24,29% mengindikasikan perlunya intervensi untuk penguatan terhadap akses pasar dan diversifikasi pendapatan.