Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Tinggi Muka Air Banjir Sungai Bailang Di Lorong Simphony Kelurahan Sumompo Kota Manado Nadia C. Mawikere; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Bailang merupakan salah satu sungai yang ada di Provinsi Sulawesi Utara. Aliran sungai Bailang mengairi beberapa kelurahan di Kecamatan Tuminting yaitu Sumompo dan Tuminting. Di bantaran sungai Bailang merupakan wilayah yang rawan terjadi banjir. Sungai bailang merupakan salah satu sungai yang memberikan dampak kerusakan karna banjir pada tahun 2014. Terjadinya banjir di sungai Bailang karena aliran air berlebihan merendam daratan yang disebabkan oleh intensitas air hujan yang sangat tinggi sehingga melebihi kapasitas debit air pada penampang sungai yang tersedia. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Bailang. Data curah hujan yang digunakan adalah data hujan harian maksimum tahun 2011 s/d 2020. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kelibrasi parameter HSS SCS dengan mengkalibrasi debit puncak. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow, dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan paramtere terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukan untuk penampang STA 0+25 masih mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, sedangkan 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun sudah tidak mampu ditampung. Untuk STA 0+50 hanya mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun, selain itu sudah meluap melebihi penampang sungai. Untuk STA 0+75 hanya mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun selain itu sudah meluap melebihi penampang sungai. Untuk STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150, STA 0+175, dan STA 0+200 tidak mampu untuk menampung semua debit banjir kala ulang. Kata Kunci - sungai Bailang, analisis tinggi muka air banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
Kajian Pengendalian Banjir Sungai Sario Di Kelurahan Pakowa Kota Manado Leonardo Mamahit; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Sario adalah salah satu sungai yang seringkali meluap dan mengakibatkan terjadinya banjir di Kota Manado terlebih khusus pada beberapa kelurahan yang dilewati oleh sungai ini. Kelurahan Pakowa yang merupakan salah satu daerah yang dilewati oleh sungai ini terdampak langsung luapan Sungai Sario yang menyebabkan beberapa rumah di kelurahan ini terendam banjir dan mengalami kerusakan. Oleh Karena itu untuk mengantisipasi banjiir yang kemungkinan terjadi kelak, perlu dilakukan analisis terhadap besarnya debit banjir dan elevasi tinggi muka air sungai Sario. Analisis dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data Hujan yang digunakan berasal dari tiga pos hujan, yaitu pos hujan Tinoor, pos hujan Rumengkor, dan pos hujan Sawangan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2011 s/d 2020. Setelah didapat besar hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir. Dalam kalibrasi ini, parameter yang dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program HEC-RAS untuk simulasi elevasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan semua penampang mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 5 tahun. Untuk penampang STA 0+25, STA 0+50, STA 0+75, STA 0+100, STA 0+125, STA 0+150 mampu menampung debit banjir kala ulang 10 tahun, sedangkan STA 0+175, STA 0+200 sudah tidak mampu menampung debit banjir kala ulang 10 tahun. Selanjutnya semua penampang sungai Sario sudah tidak mampu menampung debit banjir untuk kala ulang 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun Kata kunci – sungai Sario, debit banjir, elevasi tinggi muka air, HEC-HMS, HEC-RAS
Kajian Pengendalian Banjir Sungai Londola Tilawat Di Desa Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara Marcellino J. Manoppo; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada salah satu titik di desa Tombatu, aliran sungai Londola Tilawat kerap kali meluap ketika hujan dengan intensitas tinggi sehingga mengakibatkan berbagai kerugian bagi masyarakat sekitar,sehingga diperlukannya kajian pengendalian banjir. Analisis hidrologi dimulai dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data hujan yang digunakan yaitu data curah hujan harian maksimum yang diambil dari pos hujan Molompar Rasi tahun 2011 s/d 2020. Setelah didapat besaran hujan, pemodelan hujan aliran dengan program komputer HEC-HMS menggunakan HSS Soil Conservation Services, dan kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS dengan mengkalibrasi debit puncak. Parameter – parameter yang dikalibrasi adalah curve number, lag time, baseflow, recession constant, dan ratio to peak. Setelah parameter – parameter DAS terkalibrasi, dilakukan analisis debit banjir berbagai kala ulang menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah didapatkan debit banjir maksimum, dilakukan analisis hidraulika menggunakan program komputer HEC-RAS, dilakukan simulasi tinggi muka air dengan penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan untuk penampang Sta 0 + 125 masih mampu menampung debit banjir semua kala ulang. Untuk Sta 0 + 25 masih mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun dan 10 selain itu sudah meluap. Untuk Sta 0 + 100 hanya meluap pada debit banjir kala ulang 50 tahun dan 100 tahun. Untuk Sta 0 + 150 hanya mampu menampung debit banjir kala ulang 5 tahun selain itu sudah meluap. Untuk Sta 0 + 50, Sta 0 + 75, Sta 0 + 175, Sta 0 + 200 tidak mampu menampung debit banjir semua kala ulang. Kata kunci - sungai Londola Tilawat, banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
ANALISIS PREDIKSI EROSI DAN SEDIMENTASI SUNGAI TIKALA SEGMEN JEMBATAN GANTUNG BANJER - JEMBATAN MIANGAS Christian Yonatan Sumampouw; Jeffry Swingly Frans Sumarauw; Tiny Mananoma
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 12 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tikala termasuk salah satu sungai Kota Manado yang sering meluap pada saat musim hujan sehingga begitu merugikan penduduk yang bermukim di sekitar bantaran sungai. Akibat debit air sungai yang besar memicu terjadi banjir yang menggenangi sekitar Sungai Tikala dan menimbulkan kerugian yang besar. Ada beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya banjir di sekitar aliran sungai Tikala dan salah satunya ialah adanya penyempitan penampang melintang dan pendangkalan pada alur sungai Tikala. Tujuan Penelitian untuk mengetahui besaran transpor sedimen bed load yang terjadi di sungai Tikala dengan harapan nantinya hasil analisis ini dapat memberikan informasi bagi pihak terkait untuk melakukan langkah komprehensif maupun mengatasi masalah sedimentasi di sungai Tikala khususnya pada ruas yang ditinjau. Area penelitian terletak pada Sungai Tikala Ruas Segmen dari Jembatan Gantung Banjer sampai di dekat Jembatan Miangas sejauh 516,6 m. Data sekunder didapat dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi I. Data diolah melalui tahapan Analisis Frekuensi Debit sehingga diperoleh nilai Debit Banjir Rencana masing-masing kala ulang Q2 = 144,131 m3/det, Q5 = 355,045 m3/det, Q10 = 624,996 m3/det, Q50 = 1.232,714 m3/det dan Q100 = 1.994,816 m3/det. Debit puncak setiap kala ulang dimasukan dalam program komputer HEC-RAS untuk menampilkan erosi dan sedimentasi yang terjadi pada ruas yang ditinjau. Dalam pemodelan HEC-RAS digunakan dengan metode Meyer Petter Muller (MPM) yang membutuhkan data masukan seperti data penampang sungai, karakteristik sungai untuk nilai koefisien “n” Manning, data debit banjir, serta data sedimen. Hasil analisis transpor sedimen bed load menggunakan Metode Meyer Peter sebesar 923,1348 ton/hari, Metode Eistein sebesar 4.277, 292 ton/hari, dan Metode Van Rijn 1.798,07 ton/hari. Hasil simulasi pada ruas terpilih menunjukan terjadinya erosi dan sedimentasi cukup besar yang memberikan dampak negatif terhadap kestabilan Sungai Tikala. Kata kunci: Sungai Tikala, Bed Load, Erosi dan Sedimentasi
ANALISIS PENGARUH TRANSPOR SEDIMEN TERHADAP STABILITAS MORFOLOGI SUNGAI SARIO Anastasya Feby Makawimbang; Tiny Mananoma; Jeffry Swingly Frans Sumarauw
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol. 12 No. 2 (2022): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kejadian banjir erosi dan sedimentasi di wilayah DAS Sario berpengaruh pada morfologi sungai. Salah satu penyebab banjir di Sungai Sario adalah debit aliran yang besar, di lain pihak kapasitas tampung sungai berkurang akibat adanya erosi/sedimentasi. Angkutan sedimen menyebabkan terjadinya perubahan dasar sungai. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis besaran transpor sedimen dasar (bedload) pada ruas sungai terpilih serta mengetahui pengaruh transpor sedimen terhadap stabilitas morfologi sungai Sario. Lokasi yang ditinjau di titik Jembatan Sario sepanjang 219 meter ke arah hilir dengan luas ruas terpilih DAS Sario 25,39 km2. Data sekunder didapat dari Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS-I). Data diolah melalui tahapan analisis frekuensi Debit untuk mendapatkan nilai Debit Banjir Rencana Kala Ulang 10, 25, 50, dan 100 tahun. Debit puncak setiap kala ulang kemudian dimasukan dalam program komputer HEC-RAS untuk menampilkan mekanisme dan pola Transpor Sedimen. Dalam pemodelan HEC-RAS digunakan dengan metode Meyer Petter Muller (MPM) yang membutuhkan data masukan berupa data penampang sungai, karakteristik sungai untuk nilai koefisien n Manning, data debit banjir, serta data sedimen. Hasil analisis transpor sedimen menggunakan Metode Einstein sebesar 871,284 ton/hari, Metode MPM sebesar 51,38 ton/hari, dan Metode Frjlink.15,649 ton/hari. Hasil simulasi pada ruas terpilih menunjukan bahwa belum tercapainya kondisi seimbang /stabil antara proses erosi dan sedimentasi, sehingga terjadi agradasi dan degradasi dasar sungai yang cukup signifikan. Kata kunci :Sungai Sario,Transpor Sedimen, Erosi, Sedimentasi
Pengendalian Debit Limpasan Permukaan Dengan Metode Kolam Retensi Di Kawasan Citraland Kairagi Julio A. D. Mangare; Tiny Mananoma; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

penurunan daya resapan pada lahan dan meningkatnya limpasan air permukaan yang jika tidak dikendalikan dapat menyebabkan banjir. Salah satu bentuk pengendalian debit limpasan permukaan yaitu Kolam retensi . Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk menghitung dimensi dan kapasitas Kolam retensi untuk pengendalian debit limpasan permukaan. Penelitian ini dilakukan di kawasan perumahan Citraland Kairagi yang baru di kembangkan. Pada penelitian ini menggunakan data curah hujan tahun 2011-2021 dan untuk analisis debit banjir menggunakan metode rasional.Berdasarkan analisis didapatkan debit banjir rencana dengan kala ulang 10 tahun adalah 3,953 m3/det (Q10). Volume aliran saat debit puncak (Q10) adalah 3807,087m3. Volume Tampungan yang tersedia adalah 3889,06 m3 . Sehingga Volume tampungan kolam retensi yang tersedia di kawasan perumahan masih dapat menampung volume aliran saat debit puncak. Kata kunci: pengendalian, limpasan permukaan, kolam retensi, Citraland
Analisis Neraca Air Sungai Alopohu Di Titik Bendung Alopohu Kabupaten Gorontalo Gerald C. A. Nayoan; Jeffry S. F. Sumarauw; Liany A. Hendratta
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Alopohu yang terletak di Kabupaten Gorontalo dimanfaatkan untuk mengairi lahan irigasi D.I Alopohu dengan luas fungsional 3462 ha. Akan tetapi, pada periode musim kemarau, debit sungai Alopohu mengalami penurunan drastis. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan studi mengenai neraca air dan melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air Sungai Alopohu. Analisis Neraca Air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan air dan kebutuhan air. Ketersediaan air dihitung berdasarkan seri data debit tahun 2007-2021 yang bersumber dari PDA Alopohu-Limehu dan transformasi hujan menjadi aliran menggunakan metode NRECA. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air irigasi. Hasil analisis neraca air menunjukan bahwa ketersediaan air Sungai Alopohu tidak mampu memenuhi kebutuhan air D.I Alopohu. Untuk meminimalisir defisit, perlu memberlakukan sistem rotasi dalam pemberian air. Kata kunci - sungai Alopohu, metode NRECA, neraca air
Analisis Neraca Air Sungai Malalayang Di Titik Pengamatan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pancuran IX, Winangun, Kota Manado Mattheuw D. Taju; Jeffry S. F. Sumarauw; Tiny Mananoma
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Manado memanfaatkan air sungai Malalayang untuk pemenuhan kebutuhan air, yang diolah oleh PDAM Kota Manado. Berdasarkan hal ini maka perlu dilakukan analisis neraca air untuk mendapatkan nilai keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air. Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisis ketersediaan air DAS IPA Pancuran IX menggunakan metode NRECA (Natural Rural Electric Cooperative Association) untuk mencari nilai Q90% sebagai kebutuhan air bersih. Nilai kebutuhan air yang dihitung merupakan nilai kebutuhan pengambilan air oleh IPA Pancuran IX dan IPA Lotta Pineleng serta kebutuhan air Q95% sesuai dengan peraturan pemerintah untuk pemeliharaan sungai. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai kebutuhan air bersih dan kebutuhan pemeliharaan sungai Q95% tidak dapat tercukupi dikarenakan debit sungai hasil hitung Q90% yang relatif kecil. Kata kunci - sungai Malalayang, metode NRECA, PDAM, neraca air
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Di Desa Pinabetengan Utara Kecamatan Tompaso Barat Kabupaten Minahasa Marcella M. Koilam; Jeffry S. F. Sumarauw; Cindy J. Supit
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mata air Sinuiyan adalah mata air yang berada di Pegunungan Tonderukan, tepatnya di ujung selatan Desa Pinabetengan. Namun, masyarakat setempat belum mengolah sistem jaringan air bersih dengan baik dan menyeluruh. Oleh karena itu diperlukan perencanaan untuk sistem penyediaan air bersih di Desa Pinabetengan Utara. Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam merencanakan sistem penyediaan sistem penyediaan air bersih, seperti studi lapangan dan studi literatur. Sistem Penyediaan air bersih di Desa Pinabetengan Utara direncanakan untuk memenuhi kebutuhan hingga tahun 2032. Untuk memprediksi jumlah kebutuhan air bersih, maka digunakan proyeksi dengan Analisis Regresi. Hasil analisis menunujukkan bahwa jumlah pertumbuhan penduduk Desa Pinabetengan Utara hingga tahun rencana 2032 adalah 1622 jiwa, dengan jumlah kebutuhan air bersih sebesar 1,4 liter/detik. Perpipaan dihitung dengan menggunakan persamaan Hazen – Williams dengan menggunakan pipa HDPE (High Density Polythene). Sumber air yang digunakan berasal dari mata air dengan debit sesaat sebesar 2 liter/detik. Dalam perencanaan ini untuk menangkap air dari mata air dibuat bronkaptering dan kemudian air dialirkan melalui pipa distribusi ke Hidran Umum. Untuk melayani kebutuhan air bersih penduduk Desa Pinabetengan Utara sampai tahun 2032, dibutuhkan 17 Hidran Umum. Kata kunci: desa Pinabetengan Utara, air bersih, sistem penyediaan, pengaliran gravitasi
Analisis Debit Banjir Dan Tinggi Muka Air Sungai Marinsow Di Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara Charly Ambat; Jeffry S. F. Sumarauw
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Marinsow merupakan salah satu sungai di Kabupaten Minahasa Utara Kecamatan Likupang Timur. Letak Sungai Marinsow melewati Desa Kalinaun. Sungai Marinsow pernah mengalami peningkatan tinggi muka air sehingga menyebabkan banjir, oleh karena itu dibutuhkan analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang dapat terjadi. Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan menggunakan metode Log Pearson III. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2009 s/d 2018 pos hujan Araren-Pinenek dan pos hujan Klimatologi Maen. Pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukan nilai 0,8615. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang Sungai Marinsow yang ditinjau sudah tidak dapat menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 50 tahun dan 100 tahun. Kata kunci: sungai Marinsow, banjir, air, HEC-HMS, HEC-RAS
Co-Authors Abdulhalim, Dwiki Fahrezi Adare, Demetrius R. Ch. Agnesia Kumajas Alex Binilang Anastasya Feby Makawimbang Andre Ch. Tampi Andrew, Alfredo Andriano Petonengan, Andriano Andronikus Pebakirang, Andronikus Angel C. Poli Anggie G. M. Rantung Charly Ambat Christian Yonatan Sumampouw Cindy J. Supit Cindy J. Supit Cyndy M. Pangkey Dave Steve Kandey, Dave Steve Deandra Kalalo Delarue, Naomi W. N. Deniel J. Sakudu Dennis Paul Tambingon, Dennis Paul Djokja, Syalia Ayu Fitriana Dzul Firmansah Dengo, Dzul Firmansah Eunike Korua Eveline M. Wuisan Fabian J. Manoppo Febrianti R. Siban Gerald C. A. Nayoan Giovani A. Patiro Giovanni David Posumah, Giovanni David Gisella F. Oroh Glend Randy Kansil, Glend Randy Gloria A. Palit Gracia K. Manoppo Haniedo P. Salem, Haniedo P. Hanny Tangkudung Hutabarat, Urgent Valensky Ineke, Venesia Aprilia Injilia P. Timbuleng Isa, Mohamad Isabella E. G. Palit Jeremia R. R. Oroh Jeremia V. Lumbantobing Jimmy Y. Kalumata Jonathan R. Kawet Josse A. Limpong Julio A. D. Mangare Kamase, Malinda Kambey, Glandi Deivie Kapantouw, Billy Kelvin Haryono Auwyanto Kereh, Inri Eklesia Koagouw, Yohanis Wuaya Yusuf Komansilan, Beauty C. V. Kondoj, Aditya Supryanto La'la Monica Lalamentik, Tesalonika Catharina Lambertus Tanudjaja Langi, Rolando Atryno Eduard Lengkey, Anggielina Priska Lengkong, Jeanifer Claudia Leonardo Mamahit Liany Amelia Hendratta Liuw, Petra M. J. Lumentut, Valen Yanny Lumowa, Thessalonika S. G. Makahinsade, Imanuel Makal, Ariel Pribady Makasaehe, Deborah Mamahit, Yessy Natasha Mambu, Venezia Syaloom Mamuaya, Frana L. Manampiring, Aaron A. A. Manengkey, Arsita Maria Manoppo, Marcelina R. T. Mantik, Maria Teresya Marcelino G. R. Mamoto Marcella M. Koilam Marcellino J. Manoppo Marco Salomo Mattheuw D. Taju Melisa Massie Mentang, Risky Schwars Meriam S. Umbas Meruntu, Philips Alexander Mokobombang, Muhamad Ervan Mokoginta, Rendy Momuat, Diana Gabbrylia Indira Moningka, Frederiko Marchiano Imanuel Moningka, Kevin Elberd Moomin, Gavrila S. R. Morong, Nikita Muhammad A. Tumian Muhammad A. Z. Safii Muhammad Mufli Fajar Muntu, Andrew Daniel Nadia C. Mawikere Ni Kadek A. F. C. E. Subagia, Ni Kadek A. F. C. E. Novia Ros Rante, Novia Ros Ondang, Gisela Palimbongan, Regyna Zefanya Amelia Pangemanan, Axel R. Pingkan Esterina Tampanguma, Pingkan Esterina Pioh, Aditya H. R. Pua, Michael Rafael W. Sondakh Rambembuoch, Irandy E. Rayza D. P. Tubagus Ricardo I. W. Kalangi Rivaldy, Dandy Ramdan Roski R.I. Legrans Rotikan, Janti Rugian, Selly A. S. S. Runtuwene, Natassa M. T. Sabar Sihombing Sahetapy, Justi Edgar Sahusilawane, Gravenno Salaki, Perchy R. C. Sandra, Gusti Ayu Senaen, Yosua Marsel Shawn D. Kairupan Simaremare, Ivana W. Sisvanto, Kenyo Sekardonya Slat, Queen Sukma Suadnya, Dewi Parwati Sundalangi, Alfa Dipo Susilo, Dewi M. M. Svita Eka Ristie Ramadhan, Svita Eka Ristie Talumepa, Marcio Yosua Tawalujan, Kevin Filindo Tawera, Alfanny A. Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Titirlolobi, Josephat D. Tiwow, Yeremia E. J. Toha, Judhistira R. S. Tommy Jansen, Tommy Topah, Renaldo F. Tuda, Gabriella Elmalina Tulandi, Andre Felix Turangan, Regia Utomo, Satrio Bagus Valentsia R. Pantow Wahongan, Chresto Ezra Walalangi, Defanly K. Wantania, Joel Y. F. Welliang, Aditya Hadipradana Wirando T. Wilar Yosua Aditya Ratu Zefanya I. G. Pangemanan