Claim Missing Document
Check
Articles

POLA DISTRIBUSI HUJAN JAM-JAMAN DAERAH MANADO, MINAHASA UTARA DAN MINAHASA Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 5, No 10 (2017): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Design rainfall is an input for analyzing the ungagged cathment design flood. Daily rainfall should be transformed into hourly rainfall. Transforming the daily rainfall to hourly rainfall by using the Storm Pattern of each own area. Until now there is no research about Storm Pattern of Manado, North Minahasa and Minahasa area therefor in design flood analysis still using the Storm Pattern from another area. The aim of this research is to get the Storm Pattern of the Manado, North Minahasa and the Minahasa area. The hourly rainfall data from 2003 to 2014 was taken from the Automatic Rain gage station at Sam Ratulangi airport Station, Maen station, Rumengkor station and Paleloan station. Data was analyzed by using Statistics Methods. The rainfall data that used is the rainfall that has depth more than 50 mm in one rainfall series. Data is analyzed to get the frequency of each rainfall duration and then determine the rainfall duration that can represent the storm pattern of the research area. The result shows that the duration of  storm pattern of this area is seven to ten hours which 50.83% in first hour, 25.17% in second hour, 8.64% in third hour, 4.93% in fourth hour, 2.93% in fifth hour, 1.35% in sixth hour, 2.43% in seventh hour and 3.72% in eight  to tenth hour.Keywords: rainfall, pattern
EVALUASI KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI TUGURARA KOTA TERNATE TERHADAP DEBIT BANJIR Rivaldy, Dandy Ramdan; Jansen, Tommy; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 6, No 6 (2018): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tugurara merupakan jenis sungai ephemeral yang ada di kota Ternate yang pernah meluap dan membanjiri Kawasan hilir sungai. Kawasan hilir tersebut sebagian merupakan tempat pemukiman masyarakat dan lahan perkebunan, maka perlu dibutuhkan analisis debit banjir dan tinggi muka air yang dapat terjadi.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Adapun data hujan yang digunakan berasal dari Stasiun Meteorologi BMKG Ternate berupa data curah hujan harian maksimum dari tahun 2001 s/d 2016. Simulasi hujan aliran dengan HSS Snyder menggunakan program computer HEC-HMS mendapatkan hasil untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun masing – masing sebesar 3.5 m³/detik, 4.5 m³/detik, 5.7 m³/detik, 6.7 m³/detik, 7.8 m³/detik.Simulasi pada program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang sesuai dengan kondisi pengukuran di lapangan dan data penampang elevasi dasar sungai yang berubah akibat sedimen transport. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang yang sesuai dengan kondisi pengukuran di lapangan dapat menampung debit banjir untuk semua kala ulang sedangkan Apabila elevasi dasar penampang sungai mengalami kenaikan akibat kedalaman sedimen transport setinggi dua meter, hasil simulasi pada sta 0 + 250 tidak dapat menampung debit banjir dimulai dari debit kala ulang 10 tahun sampai debit kala ulang 100 tahun.Kata kunci: Kapasitas Penampang, Debit Banjir, HEC-HMS, HEC-RAS
ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG TERHADAP BERBAGAI KALA ULANG BANJIR DI SUNGAI SESAYAP KALIMANTAN UTARA Muntu, Andrew Daniel; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 12 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Sesayap merupakan salah satu sungai di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara. Letak Sungai Sesayap yang melewati beberapa desa di Kabupaten Malinau termasuk jembatan Malinau memerlukan perhitungan debit banjir dan elevasi tinggi muka air yang nantinya akan berpengaruh terhadap perencanaan struktur jembatan tersebut.Analisis debit banjir dan elevasi tinggi muka air dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan menggunakan metode Log Pearson III. Data curah hujan yang digunakan berasal dari pos hujan Teluk Sanggan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum selama 10 tahun, yaitu dari tahun 2007 s/d 2016. Setelah didapat besar hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN), dan untuk aliran dasar (baseflow) akan menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan uji koefisien determinasi (r²). Dalam kalibrasi ini, parameter yang akan dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil uji koefisien determinasi (r²) menunjukan nilai 0,6407. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang Sungai Sesayap yang ditinjau masih mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun dan 100 tahun.Kata kunci: Debit Banjir Rencana, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI AKEMBUALA DI KOTA TAHUNA KABUPATEN SANGIHE Kansil, Glend Randy; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 7 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Akembuala merupakan salah satu sumber air di Kota Tahuna dan mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat di sekitarnya. Pada masa mendatang, dengan adanya perkembangan pembangunan dan pertumbuhan penduduk, maka kemungkinan kebutuhan air akan lebih besar lagi. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dibutuhkan studi neraca air untuk melihat keseimbangan air di sungai Akembuala dan kemungkinan penggunaan air di masa mendatang. Analisis neraca air dilakukan dengan menganalisis ketersediaan air dan kebutuhan air di DAS Akembuala. Analisis ketersediaan air menggunakan metode Nreca dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS. Selanjutnya dicari debit andalan Q 90 %. Kebutuhan air yang akan dihitung hanya untuk kebutuhan air bersih. Dari analisis ketersediaan air di DAS Akembuala, pada tahun 2033 didapat nilai terendah terjadi pada bulan September sebesar 0.032 m3/detik dan nilai tertinggi terjadi pada bulan Mei dan Juni sebesar 0.050 m3/detik. Hasil untuk kebutuhan air bersih sebesar 0.03365568 m3/detik. Dari analisis ketersediaan air dan kebutuhan air didapatkan neraca air DAS Akembuala mengalami defisit debit pada bulan September (-0,0017 m3/detik) dan bulan Oktober (-0,0007 m3/detik). Sedangkan pada bulan Januari sampai Juni ketersediaan air masih melebihi kebutuhan air dan pada bulan Juli sampai Agustus kebutuhan air hampir mendekati ketersediaan air,   Kata kunci: Sungai Akembuala, Analisis Neraca Air, Debit Andalan, Metode Nreca
ANALISIS NERACA AIR SUNGAI ABUANG DI TITIK BENDUNG ABUANG KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Rambembuoch, Irandy E.; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 8 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung Abuang memanfaatkan air dari Sungai Abuang untuk mengairi lahan irigasi yang ada di Daerah Irigasi Langowan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan studi mengenai analisis neraca air untuk melihat keseimbangan antara ketersediaan dan kebutuhan air di DAS Abuang.Analisis neraca air dilakukan dengan membandingkan ketersediaan dan kebutuhan air di sungai Abuang. Ketersediaan air dihitung menggunakan metode NRECA (National Rural Electric Cooperative Association) dengan masukan data curah hujan, evapotranspirasi dan parameter DAS untuk mencari debit andalan Q80% dan Ketersediaan air untuk pemeliharaan sungai Q95%. Kebutuhan air yang dihitung adalah kebutuhan air untuk lahan irigasi.Hasil dari analisis neraca air menunjukan bahwa ketersediaan air di sungai Abuangtidak bisa memenuhi kebutuhan air untuk lahan irigasi di sekitar DAS Abuang. Masa tanam yang digunakan perlu disesuaikan sehingga ketersediaan air dapat memenuhi kebutuhan lahan irigasi untuk lahan fungsional. Apabila lahan potensional di ubah menjadi fungsional, maka ketersediaan air di DAS Abuang tidak akan memenuhi kebutuhan air untuk lahan irigasi potensial dan fungsional. Kata Kunci: Sungai Abuang, DAS Abuang, Metode NRECA, Neraca Air
PENATAAN SISTEM DRAINASE DESA TAMBALA KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA Sihombing, Sabar; Sumarauw, Jeffry S. F.; Tanudjaja, Lambertus
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 2 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa tambala merupakan desa yang berada di kabupaten Minahasa yang sering mengalami genangan banjir akibat sistem drainase yang kurang baik, sehingga memerlukan penanganan terhadap masalah drainase yang terjadi di desa tersebut. Dengan melihat permasalahan yang terjadi di Desa Tambala, maka perlu dilakukan beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu dilakukan dengan observasi lapangan untuk mengetahui penyebab terjadinya genangan banjir, selanjutnya di buat suatu rencana untuk mengatasi masalah drainase yang terjadi di desa tersebut. Kemudian lakukan analisis hidrologi untuk mendapatkan debit rencana (Qrenc) agar bisa mengetahui curah hujan yang jatuh di daerah tersebut. Setelah itu lakukan analisis hidrolika untuk mendapatkan debit kapasitas (Qkaps) yang dapat menampung debit yang masuk disaluran. Jika hasil analisis Qkaps< Qrenc,  maka dilakukan perubahan sistem drainase atau penambahan saluran sehingga debit yang ada bisa di tampung oleh saluran, dan jika Qkaps>Qrenc maka penanganan selesai. Berdasarkan hasil analisis di Desa Tambala terdapat 13 saluran eksisting dan semua saluran yang ada belum mapu menampung debit yang ada, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan agar saluran yang ada mampu menampung debit yang ada serta penambahan 13 saluran yang baru karena sebagian besar dari Desa Tambala belum memiliki saluran sehingga menyebabkan daerah tersebut sering mengalami genangan banjir. Kata kunci : Hujan, Banjir, Genangan, Drainase, Debit rencana, Debit Kapasitas.
ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG SUNGAI TINGKULU DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Meruntu, Philips Alexander; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 4 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Tingkulu merupakan salah satu sungai di Kota Manado yang pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah yang dilewatinya yang mengakibatkan kerugian bagi warga yang tinggal disekitar sungai maupun pengguna jalan raya. Oleh karena itu dalam mengantisipasi banjir yang kemungkinan akan terjadi kelak, dibutuhkan data mengenai kapasitas penampang sungai Tingkulu.Analisis dilakukan dengan mencari frekuensi hujan dengan metode Log Pearson III. Data hujan diambil dari pos hujan Tikala-Sawangan. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum dari tahun 2008 s/d 2017. Setelah didapat besar hujan, pemodelan hujan aliran pada program komputer HEC-HMS akan menggunakan metode HSS Soil Conservation Services, dan untuk kehilangan air dengan SCS Curve Number (CN). Untuk aliran dasar (baseflow) akan menggunakan metode recession. Dilakukan kalibrasi parameter HSS SCS sebelum melakukan simulasi debit banjir dengan menggunakan program komputer HEC-HMS. Dalam kalibrasi ini, parameter yang akan dikalibrasi adalah lag time, curve number, recession constant, baseflow dan ratio to peak. Untuk batasan setiap parameter disesuaikan dengan nilai standar pada program komputer HEC-HMS. Hasil kalibrasi menunjukan nilai Nash Sutchliffe Efficiency yang baik yaitu 0,911. Kemudian dilakukan analisis debit banjir dengan parameter terkalibrasi menggunakan program komputer HEC-HMS. Setelah itu didapat debit puncak hasil simulasi setiap kala ulang dan kemudian dimasukkan dalam program komputer HEC-RAS  untuk simulasi tinggi muka air pada penampang yang telah diukur. Hasil simulasi menunjukkan bahwa semua penampang sungai Tingkulu yang ditinjau, sudah tidak mampu menampung debit banjir yang terjadi untuk kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun. Kata kunci : Banjir, Kapasitas Penampang Sungai, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS.
PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA PAPUTUNGAN KECAMATAN LIKUPANG BARAT MINAHASA UTARA Posumah, Giovanni David; Tanudjaja, Lambertus; Sumarauw, Jeffry S. F.
JURNAL SIPIL STATIK Vol 3, No 6 (2015): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem penyediaan air bersih untuk penduduk Desa Paputungan saat ini tidak tersedia. Agar dapat memperoleh air untuk kebutuhan sehari-hari, masyarakat membuat sumur-sumur milik pribadi. Di sekitar daerah ini terdapat sumber air yang memiliki potensi untuk dapat dimanfaatkan untuk perencanaan sistem penyediaan air bersih. Debit andalan 90% Sungai Dahiyango dianalisis dengan metode NRECA diperoleh sebesar 1,225 liter/detik yang merupakan debit terendah sepanjang tahun. Jumlah penduduk untuk desa ini diproyeksi dengan analisa regresi polinomial yang pada akhir tahun rencana berjumlah 1564 jiwa dengan kebutuhan air sebesar 1,1475 liter/detik. Tahun rencana pada sistem penyediaan air selama 10 tahun dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2024. Distribusi air bersih ke lokasi pelayanan menggunakan sistem gravitasi dan terdapat reservoir berukuran 2,75m x 2,75m x 3,85m untuk menampung air untuk optimalisasi suplai. Desain sistem penyediaan air bersih digunakan software EPANET 2.0 untuk dapat merencakan dimensi pipa. Diameter pipa bervariasi agar dapat menyalurkan air ke keran umum di daerah pelayanan. Untuk pelayanan bagi masyarakat Desa Paputungan dipasang sebanyak 16 buah kran umum. Kata kunci : Debit andalan, Distribusi air, Sistem penyediaan air.
ANALISIS KAPASITAS PENAMPANG DAN TINGGI MUKA AIR SUNGAI MALINO TERHADAP BERBAGAI KALA ULANG BANJIR Lumentut, Valen Yanny; Sumarauw, Jeffry S. F.; Mananoma, Tiny
JURNAL SIPIL STATIK Vol 7, No 6 (2019): JURNAL SIPIL STATIK
Publisher : JURNAL SIPIL STATIK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Malino di kabupaten Parimo Sulawesi Tengah, pernah meluap dan membanjiri beberapa daerah aliran sungainya yang mengakibatkan kerugian bagi warga yang tinggal di bantaran sungai maupun pengguna jalan raya. Untuk mengantisipasi bahaya banjir, dibutuhkan data kapasitas penampang dan tinggi muka air sungai Malino.Pada penelitian ini, frekuensi hujan dihitung dengan metode Log Pearson III. Data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian maksimum tahun 2008 s/d 2017 dari pos hujan Ongka - Persatuan. Simulasi hujan aliran dilakukan dengan HSS SCS menggunakan bantuan program HEC-HMS. Untuk memperoleh elevasi tinggi muka air, maka debit puncak hasil simulasi dimasukkan dalam program HEC-RAS. Hasil simulasi menunjukkan bahwa kapasitas penampang dari STA 0+0 sampai dengan STA 0+200 sungai Malino tidak dapat lagi menampung debit banjir dengan kala ulang 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun, 50 tahun, dan 100 tahun .Kata kunci : Banjir, Kapasitas Penampang Sungai, Tinggi Muka Air, HEC-HMS, HEC-RAS.
Analisis Neraca Air Sungai Tondano dan Optimalisasi Pemanfaatannya Susilo, Dewi M. M.; Sumarauw, Jeffry S. F.; Hendratta, Liany Amelia
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 7, No 3 (2017): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Water is an essential natural resource, much needed by humans and other living beings.It is transformed through the hydrological cycle. As a hydrological system, the Tondano River receives input in the form of rainfall and then processes it according to its characteristics into flow. The infiltrated water will rise again by the capillary force, moving horizontally as an interflow or vertically percolating to the aquifer layer that also flows as the baseflow. Water which is not restrained at ground level and also not infiltrated will become overland flow. In the end these three streams will enter the river as a stream / river flow. Thus the river is a joint point between overlandfl ow, interfl ow, basefl ow and rainwater that directly fall on the river body.               In line with the increasing number of population and the development of economy and industry, there is also increasing demand for water for various purposes (mainly for domestic, urban and industrial, irrigation, electricity, tourism and environment). On the other hand, the availability of water is still fixed so that the conflict of interest in water consumption has begun. This situation if allowed to drag on will interfere with people's life and national development in general. To anticipate this, it is necessary to manage water distribution at river level or even between river areas, comprehensively and integrated. Given the complexity of this water allocation system, the assistance of a computer model for water allocation, which is not only used in the planning stage, but also operationalally to assist water managers as a decision support system.                Water balance analysis is a part of water resource development activities, while water balance is a general description of the condition of water availability and its allocation in an area in the last 10 years. Water balance analysis is useful in the prevention of drought in the dry season.       Tondano river basin consists of several rivers. This study aims to determine the amount of water availability and water demand and optimization of its utilization in the river tondano            Optimization and water allocation in this study using secondary data in the form of debit mainstay and wide catchment area with software DSS ribasim            Results revealed that: - total water demand in Tondano River 1.38 m³ /sec.; total water availability in Tondano River is 0.93 m³ / sec.; The need for water and its allocation is for Irrigation Area, PLTA, PDAM.;Irrigation area is 100% fulfilled for DI Noongan, DI Kulo, DI Kinidow, IN Doud Sukur and DI Ranoweleng.; Hydroplasses of 774% of old tonsea, PLTA Tanggari 1 of 61.2%, PLTA Tanggari 2 by 47%.; PDAM Tondano at 100% availability, Manado PDAM at 100% availability. Keywords: water Balance, Tondano river , DSS ribasim, water availability, water demand
Co-Authors Abdulhalim, Dwiki Fahrezi Adare, Demetrius R. Ch. Agnesia Kumajas Alex Binilang Anastasya Feby Makawimbang Andre Ch. Tampi Andrew, Alfredo Andriano Petonengan, Andriano Andronikus Pebakirang, Andronikus Angel C. Poli Anggie G. M. Rantung Charly Ambat Christian Yonatan Sumampouw Cindy J. Supit Cindy J. Supit Cyndy M. Pangkey Dave Steve Kandey, Dave Steve Deandra Kalalo Delarue, Naomi W. N. Deniel J. Sakudu Dennis Paul Tambingon, Dennis Paul Djokja, Syalia Ayu Fitriana Dzul Firmansah Dengo, Dzul Firmansah Eunike Korua Eveline M. Wuisan Fabian J. Manoppo Febrianti R. Siban Gerald C. A. Nayoan Giovani A. Patiro Giovanni David Posumah, Giovanni David Gisella F. Oroh Glend Randy Kansil, Glend Randy Gloria A. Palit Gracia K. Manoppo Haniedo P. Salem, Haniedo P. Hanny Tangkudung Hutabarat, Urgent Valensky Ineke, Venesia Aprilia Injilia P. Timbuleng Isa, Mohamad Isabella E. G. Palit Jeremia R. R. Oroh Jeremia V. Lumbantobing Jimmy Y. Kalumata Jonathan R. Kawet Josse A. Limpong Julio A. D. Mangare Kamase, Malinda Kambey, Glandi Deivie Kapantouw, Billy Kelvin Haryono Auwyanto Kereh, Inri Eklesia Koagouw, Yohanis Wuaya Yusuf Komansilan, Beauty C. V. Kondoj, Aditya Supryanto La'la Monica Lalamentik, Tesalonika Catharina Lambertus Tanudjaja Langi, Rolando Atryno Eduard Lengkey, Anggielina Priska Lengkong, Jeanifer Claudia Leonardo Mamahit Liany Amelia Hendratta Liuw, Petra M. J. Lumentut, Valen Yanny Lumowa, Thessalonika S. G. Makahinsade, Imanuel Makal, Ariel Pribady Makasaehe, Deborah Mamahit, Yessy Natasha Mambu, Venezia Syaloom Mamuaya, Frana L. Manampiring, Aaron A. A. Manengkey, Arsita Maria Manoppo, Marcelina R. T. Mantik, Maria Teresya Marcelino G. R. Mamoto Marcella M. Koilam Marcellino J. Manoppo Marco Salomo Mattheuw D. Taju Melisa Massie Mentang, Risky Schwars Meriam S. Umbas Meruntu, Philips Alexander Mokobombang, Muhamad Ervan Mokoginta, Rendy Momuat, Diana Gabbrylia Indira Moningka, Kevin Elberd Moomin, Gavrila S. R. Morong, Nikita Muhammad A. Tumian Muhammad A. Z. Safii Muhammad Mufli Fajar Muntu, Andrew Daniel Nadia C. Mawikere Ni Kadek A. F. C. E. Subagia, Ni Kadek A. F. C. E. Novia Ros Rante, Novia Ros Ondang, Gisela Palimbongan, Regyna Zefanya Amelia Pangemanan, Axel R. Pingkan Esterina Tampanguma, Pingkan Esterina Pioh, Aditya H. R. Pua, Michael Rafael W. Sondakh Rambembuoch, Irandy E. Rayza D. P. Tubagus Ricardo I. W. Kalangi Rivaldy, Dandy Ramdan Roski R.I. Legrans Rotikan, Janti Rugian, Selly A. S. S. Runtuwene, Natassa M. T. Sabar Sihombing Sahetapy, Justi Edgar Sahusilawane, Gravenno Salaki, Perchy R. C. Sandra, Gusti Ayu Senaen, Yosua Marsel Shawn D. Kairupan Simaremare, Ivana W. Sisvanto, Kenyo Sekardonya Slat, Queen Sukma Suadnya, Dewi Parwati Sundalangi, Alfa Dipo Susilo, Dewi M. M. Svita Eka Ristie Ramadhan, Svita Eka Ristie Talumepa, Marcio Yosua Tawera, Alfanny A. Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Tiny Mananoma Titirlolobi, Josephat D. Tiwow, Yeremia E. J. Toha, Judhistira R. S. Tommy Jansen, Tommy Topah, Renaldo F. Tuda, Gabriella Elmalina Tulandi, Andre Felix Turangan, Regia Utomo, Satrio Bagus Valentsia R. Pantow Wahongan, Chresto Ezra Walalangi, Defanly K. Wantania, Joel Y. F. Welliang, Aditya Hadipradana Wirando T. Wilar Zefanya I. G. Pangemanan