Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Aedes aegypti sebagai vector demam berdarah dengue Kartika Ishartadiati
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma Vol 2, No 1 (2011): Volume II, Nomor 1, Januari 2011
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2524.969 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v2i1.2181

Abstract

Aedes aegypti adalah nyamuk yang termasuk dalam subfamiliculicinae, famili culicidae ordo Diptera, kelas Insecta.
RESISTENSI SERANGGA TERHADAP DDT Kartika Ishartadiati
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma No 1 (2011): Edisi Juli 2011
Publisher : Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.464 KB) | DOI: 10.30742/jikw.v0i1.2152

Abstract

Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) adalah insektisida organik sintetik yang termasuk golonganorganoklorin (chlorinated hydrocarbon). DDT disintesis oleh Othmar Zeidler pada tahun 1873, namunefek insektisidanya baru ditemukan oleh Paul Muller pada tahun 1939. Oleh karena efikasinya yangsangat baik, DDT menjadi sangat terkenal di bidang pertanian dan bidang kesehatan masyarakat, dandigunakan secara luas sejak tahun 1945. Namun pada tahun 1948 sudah mulai dilaporkan terjadinyaresistensi DDT pada nyamuk dan lalat.
Penyuluhan dan Pengobatan Infeksi Scabies Menuju Indonesia Bebas Skabies 2030 di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur Purbowati, Rini; Diana Tri Ratnasari; Kartika Ishartadiati; Masfufatun
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v2i1.244

Abstract

Penyakit skabies masih merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk Indonesia. World Health Organization (WHO) memasukan penyakit ini kedalam kelompok Neglected Tropical Disease (NTD’s) atau penyakit kulit tropis terabaikan dan masuk kedalam program WHO untuk mengakhiri penyakit ini 2021-2030. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia prevalensi skabies di Indonesia sebesar 5,60- 12,95 % dan penyakit ini menduduki urutan ketiga dari 12 penyakit kulit tersering di Indonesia. Lingkungan yang padat penguhi dengan hygiene perorangan yang jelek, lingkungan yang tidak saniter, perilaku yang tidak mendukung kesehatan merupakan faktor dominan penyebab tingginya infeksi skabies di rumah tahanan. Bentuk partisipasi akademisi sebagai upaya preventif dapat berupa Kegiatan Pengmas dengan judul “Penyuluhan dan Pengobatan Infeksi Skabies Menuju Indonesia Bebas Skabies 2030 di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur”. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait skabies serta Pemeriksaan dan pengobatan terhadap seluruh penghuni rumah tahanan negara kelas II B Bangil Provinsi Jawa Timur. Kegiatan dilaksanakan pada tgl. 21 Oktober 2023 mulai pukul 08.00 WIB – 11.00 WIB. Penyuluhan tentang cara pakai obat diberikan kepada kepala kamar dan pengobatan diberikan kepada seluruh penghuni dan petugas total 580 orang dan diberikan secara serentak.
Peningkatan Pengetahuan Swamedikasi tentang Penggunaan Obat yang Rasional pada Ibu PKK Putat Jaya Lusiani Tjandra; Kartika Ishartadiati; Atik Sri Wulandari
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat merupakan gerakan yang bertujuan  untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang benar dan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat secara rasional. Penggunaan obat dikatakan  rasional  bila masyarakat mendapatkan  obat sesuai dengan keluhan pada dosis yang sesuai untuk periode waktu yang tepat dengan biaya yang paling terjangkau bagi masyarakat  Obat dapat diperoleh  tanpa resep  artinya masyarakat dapat menggunakan obat untuk  pengobatan sendiri atau sering disebut swamedikasi dalam mengatasi keluhan atau mengobati penyakit tanpa berkunjung ke dokter/ tenaga kesehatan/ fasilitas Kesehatan. Tujuan: Pengabdian masyarakat ini bertujuan mengetahui peningkatan pengetahuan ibu PKK setelah diberikan edukasi tentang penggunaan obat yang rasional. Metode: Metode yang dilakukan dengan memberikan quisioner berupa pretest sebelum edukasi  dan postest setelah edukasi, sehingga diharapkan dapat bermanfaat meningkatnya kualitas pengetahuan ibu pkk  tentang penggunaan obat yang rasional. Ibu Pkk yang mengikuti kegiatan ini adalah ibu pkk RT 02 RW 08 kelurahan Putat Jaya Kecamatan Sawahan Surabaya. Hasil: Didapatkan nilai rata-rata  pengetahuan sebelum dilakukan edukasi  53.06   dan setelah dilakukan edukasi meningkat menjadi  86.94. Dilakukan uji komparasi  Wilcoxon Sign Rank Test di dapatkan p hitung = 0.000.  Kesimpulan:  ada perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah edukasi , dimana sesudah edukasi  pengetahuan ibu pkk meningkat secara signifikan.
Edukasi Permainan Ular Tangga Stunting Bagi Kader Kesehatan Dukuh Pakis Sebagai Strategi Jitu Pencegahan Balita Stunting Kartika Ishartadiati; Noer Kumala Indahsari; Olivia Herliani; I Made Subhawa Harsa
Prosiding Seminar Nasional Kusuma Vol 2 (2024): Prosiding Seminar Nasional Kusuma
Publisher : LPPM UWKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Stunting di Asia Tenggara merupakan masalah serius, dengan prevalensi tinggi di Indonesia. Kota Surabaya telah menunjukkan penurunan signifikan dalam kasus stunting, namun masih ada tantangan yang harus diatasi. Kader Kesehatan, kini dikenal sebagai Kader Surabaya Hebat, berperan penting dalam pencegahan stunting dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat, terutama dalam pemberian makanan pendamping air susu ibu (MPASI). Tujuan: Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan membuat penyampaian informasi mengenai stunting menjadi menyenangkan dan mudah diingat melalui permainan ular tangga. Metode: Metode yang dilakukan dengan memberikan kuesioner berupa pre-test sebelum edukasi dan post-test setelah edukasi kepada kader kesehatan Dukuh Kupang. Hasil: Didapatkan nilai rata-rata pengetahuan sebelum dilakukan edukasi 54,38 dan setelah dilakukan edukasi meningkat menjadi 63,76. Dilakukan uji Paired T-test didapatkan p hitung = 0.000. Kesimpulan: Ada peningkatan Pengetahuan yang signifikan para kader kesehatan Dukuh Kupang dari sebelum diberikan edukasi dengan sesudah diberikan edukasi.
FAKTOR – FAKTOR TERKAIT PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL PADA IBU IBU PKK DI SURABAYA Lusiani Tjandra; Atik Sri Wulandari; Kartika Ishartadiati
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan obat tradisional untuk mencegah dan mengobati penyakit merupakan warisan nenek moyang dari satu generasi ke generasi berikutnya yang menjadi tradisi budaya di Indonesia. Obat tradisional memanfaatkan tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah atau di kenal jamu, yang digunakan untuk menyembuhkan dan mencegah berbagai macam penyakit, Jamu sekarang lebih di kenal dengan Obat herbal juga disebut obat botani, phytomedicine, atau phytotherapy, yang mana bentuk jamu, bahan herbal, pengolahan ekstrak herbal, dan produk jadi siap konsumsi herbal yang mengandung bagian tanaman atau bahan lain sebagai bahan aktif, atau dikenal berbahan dasar material alam. Ibu merupakan sosok yang penting dalam keluarga berperan dalam menyiapkan makanan dan minuman untuk anggota keluarga. Tujuan Penelitian : menganalisis faktor – faktor terkait penggunaan obat tradisional pada ibu ibu pkk di Surabaya Metode : penelitian yang digunakan analitik observasional dengan rancangan studi cross sectional dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh ibu ibu PKK di Sirabaya. Hasil : Karakteristik penggunakan obat tradisional adalah usia diatas 56 tahun, pendidikan SMA dan sebagai ibu rumah tangga, didapatkan 83 % ibu mengunakan obat tradisional dimana 62 % menggunakan jamu, 79 % alasan mengunakan obat tradisional karena mudah di dapat, 62 % membuat sendiri obat tradisional, 52 % mengkonsumsi obat tradisional meskipun tidak sakit. Data dianalisis mengunakan Chi-Square Tests didapatkan nilai p = 0.000 < 0.05 dan Nilai r = 0.577 ( hubungan kuat ) untuk penggunaan obat tradisional dengan kemudahan mendapatkan bahan baku. Kesimpulan : ada hubungan penggunaan obat tradisional dengan pembuatan dan kemudahan mendapat bahan baku.
HUBUNGAN ANTARA TRIKOMONIASIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH PREMATUR I Kadek Windu Kumara Putra; Kartika Ishartadiati; Harya Narottama
Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran Vol 2 (2024): Edisi 2024
Publisher : Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketuban Pecah Prematur (KPP) adalah suatu kondisi ketika pecahnya selaput ketuban sebelum proses persalinan. Ibu hamil dengan KPP memiliki banyak dampak yang dapat mengancam jiwa ibu dan anak. KPP dapat menyebabkan infeksi yang dapat meningkatkan kematian ibu dan anak Salah satu penyakit infeksi genital penyebab KPP pada ibu hamil adalah disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis dan penyakitnya disebut dengan trikomoniasis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara trikomoniasis pada ibu hamil dengan kejadian ketuban pecah prematur. Penelitian ini bersifat deskriptif dan meliputi pengumpulan data/informasi, analisis dan pemecahan masalah melalui penelusuran literatur (kajian pustaka). Pengumpulan Data yang berhubungan dengan trikomoniasis pada ibu hamil dan Kejadian Ketuban Pecah Prematur dari jurnal Nasional dan Internasional periode 2011-2021. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan trikomoniasis pada ibu hamil dengan kejadian KPP dimana trikomoniasis merupakan salah satu faktor resiko penyebab KPP. Trichomonas vaginalis mampu secara signifikan melemahkan membran selaput ketuban sehingga selaput ketuban mudah pecah. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa trikomoniasis yang disebabkan oleh Infeksi protozoa Trichomonas vaginalis pada masa kehamilan sangat berpengaruh terhadap hasil persalinan yang merugikan termasuk KPP. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengetahui dan mencari penyebab lain dari infeksi yang berhubungan dengan kejadian KPP.
EDUKASI KESEHATAN DENGAN MEMBUAT MINUMAN HERBAL UNTUK MENINGKATKAN IMUNITAS DI KELURAHAN DUKUH KUPANG SURABAYA Tjandra, Lusiani; Ishartadiati, Kartika; Wulandari, Atik Sri; Purbowati, Rini; Masfufatun, Masfufatun; Indahsari, Noer Kumala
ABDIMAS UNWAHAS Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/abd.v9i1.11132

Abstract

Di Indonesia saat ini terjadi tranformasi Sistem Kesehatan dimana layanan primer berfungsi bukan hanya mengobati tetapi menjaga agar masyarakat hidup sehat dengan melakukan kegiatan promotif dan preventif. Kegiatan preventif yang bisa di lakukan masyarakat adalah menjaga kesehatan, salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan kebiasaan mengkonsumsi minuman herbal. Biasanya minuman herbal yang dikonsumsi merupakan minuman tradisional yang mengandung antioksidan dan imunomodulator. Jamu atau herbal asli di Indonesia banyak di gunakan di masyarakat. Antioksidan adalah zat atau senyawa yang dapat mencegah reaksi oksidasi, sedangkan imunomodulator adalah zat atau senyawa yang dapat meningkatkan respon imun atau menekan aspek tertentu dari respon imun. Sistem imun tubuh manusia sangat penting untuk melindungi tubuh dari penyakit infeksi seperti yang disebabkan oleh bakteri, virus dan mikroorganisme. Tujuan pengmas ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dengan cara mengedukasi kepada ibu-ibu PKK  tentang imunitas dan cara membuat minuman herbal  sebagai upaya peningkatan imunitas tubuh kegiatan dilaksanakan pada tgl 2 September 2023 yang  di awali dengan pemberian penyuluhan tentang imunitas kepada ibu ibu PKK di Dukuh Kupang dan di lanjudkan demostrasi membuat minuman herbal yang dapat meningkatkan imunitas bertempat di Balai RT 03 Dukuh Kupang Surabaya Hasil ada perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan ssudah penyuluhan, dimana sesudah penyuluhan ibu ibu PKK sebagian besar mempunyai pengetahuan baik.Kata Kunci : herbal, ibu pkk,  imunitas, minuman.
Hubungan Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Di RSUD Dr. H. Soewondo Kendal Aulia Putri, Desmatika; Kartika Ishartadiati; Andra Agnez Al Aska; Sukma Sahadewa
Calvaria Medical Journal Vol 2 No 2 (2024): Edisi Desember 2024
Publisher : Institute for Research and Community Services (LPPM) of University of Wijaya Kusuma Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30742/cmj.v2i2.55

Abstract

This research was motivated by an increase in the prevalence of anemia in pregnant women, namely according to (Riskesdas) in 2013, it was stated that the increase in the prevalence of anemia in pregnant women increased from 37.1% to 48.9%. Meanwhile, in Central Java Province, the prevalence of anemia in pregnant women is 43.5%. The impact caused by a pregnant mother suffering from anemia is that it inhibits the growth and development of the fetus in her womb. Apart from that, it can cause bleeding during the birth process, the baby is born with a low body weight, decreased intelligence, the baby's immunity decreases and the baby easily suffers from malnutrition. The research carried out had the aim of finding out the relationship between anemia in pregnant women and the weight of newborn babies at RSUD Dr. H. SOEWONDO KENDAL 2020 – 2021. Data collection uses the statistical data set method which is the use of data that is already available or called secondary data. Meanwhile, the data test uses the Spearman Rank test method. The relationship between anemia in pregnant women and the weight of newborn babies can be seen from the significance value, where the significance value in this study used the Spearman Rank test, namely 0.707 (p=0.707) where when compared with the value α=0.05 then p > 0 .05. So it shows that there is no relationship between anemia in pregnant women and the weight of newborn babies.
Synergistic Anti-Biofilm Activity of Klanceng Honey and Probiotics against Candida albicans Setiawan, Budhi; Masfufatun, Masfufatun; Tjandra, Lusiani; Ishartadiati, Kartika
Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Vol 14, No 1 (2025)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University & Society for Indonesian Biodiversity

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/biomedich.2025.141.123-127

Abstract

Candida albicans is a common cause of fungal infections, especially in hospitals. Biofilm formation by this fungus is a significant problem as it leads to increased drug resistance and complications in treatment. The biofilm's extracellular matrix protects the fungal cells, making it difficult for antifungal drugs to penetrate and clear the infection. Aim: This study investigates the potential of honey and probiotic formulations to inhibit the biofilm matrix formation in Candida albicans. Result: Klanceng honey showed the strongest inhibition of Candida albicans biofilm formation, reducing it by 89.39% (OD = 0.34 ± 0.10), compared to yogurt (29.43%, OD = 2.25 ± 0.16) and Yakult (67.95%, OD = 1.02 ± 0.25) (p < 0.05). When mixed with yogurt in a 5:1:2 ratio (honey:yogurt: water), Klanceng honey reduced biofilm formation by 84.92% (OD = 0.50 ± 0.12). Manuka and Melifera honey in the same ratio also showed strong inhibition, reducing biofilm formation by 77.84% (OD = 0.73 ± 0.08) and 90.52% (OD = 0.31 ± 0.07), respectively. This performance exceeded fluconazole’s, which achieved a 65.52% reduction (OD = 1.14 ± 0.02). For all three honey types, the 4:1:3 and 2:1:5 ratios (honey:Yakult: water) were more effective, with reductions of up to 80.96% for Melifera and 75.64% for Klanceng (p < 0.05). Conclusion: This research suggests that honey and probiotic formulations hold promise as natural alternatives in combating Candida albicans infections. The study found that the ratio of honey to probiotics in the formulations significantly influenced their effectiveness.