Articles
Pengembangan Buku Cerita Anak tentang Gedung Kesenian sebagai Landmark Kota Tasikmalaya untuk Siswa Sekolah Dasar
Dini Nur'andini;
Hodidjah Hodidjah;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 7, No 1 (2020): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (450.629 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v7i1.19183
Penelitian ini merupakan pengembangan buku cerita anak tentang gedung kesenian sebagai landmark Kota Tasikmalaya untuk siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan buku cerita anak, mengetahui kelayakan, dan menghasilkan produk akhir buku cerita anak tersebut. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, pengetahuan siswa tentang Gedung Kesenian sebagai landmark Kota Tasikmalaya masih sangat rendah dan sebagian siswa tidak mengetahui tentang adanya Gedung Kesenian sebagai landmark Kota Tasikmalaya. Di sisi lain, pengetahuan tersebut perlu dimiliki oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar muatan Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV pada kurikulum 2013 bahwa siswa harus mengetahui keragaman sosial dan budaya di provinsi setempat. Buku cerita yang bersifat menghibur dan mendidik dapat dijadikan sebagai alternatif pengenalan landmark Kota Tasikmalaya kepada siswa. Penelitian ini melibatkan pemerintahan kota Tasikmalaya yaitu Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata; mahasiswa UPI Kampus Tasikmalaya, serta guru dan siswa sekolah dasar SDN Sambong Permai, SDN 1 Kalangsari, SDN 1 Nagarawangi dan SDN Pahlawan sebagai responden.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Educational Design Research (EDR) model Reeves. Penelitian ini menghasilkan produk buku cerita anak tentang Gedung Kesenian sebagai Landmark Kota Tasikmalaya yang telah diuji kelayakannya dengan melihat hasil validasi, serta respons guru dan siswa. Produk buku cerita anak tentang Gedung Kesenian sebagi Landmark Kota Tasikmalaya di susun dengan memuat konten tentang Gedung Kesenian sebagai Landmark Kota Tasikmalaya yang disertai dengan ilustrasi gambar yang menarik sehingga layak digunakan di kelas IV SD serta mendapat respons positif dari guru dan siswa sekolah dasar.
Pengaruh Model Pembelajaran Tebak Kata terhadap Pemahaman Siswa pada Materi Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Novi Maulani Adkhilni;
Hodidjah Hodidjah;
Ahmad Mulyadiprana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 1 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (824.283 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i1.7384
Terdapat permasalahan yang ditunjukan dengan kurangnya keaktifan siswa dalam bertanya dan rendahnya pemahaman siswa tentang, pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata. Model pembelajaran tebak kata ini membuat siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran serta memudahkan ingatan siswa dalam menanamkan konsep pelajaran. Penelitian ini betujuan untuk menjelaskan pengaruh model pembelajaran tebak kata terhadap pemahaman siswa pada pembelajaran IPS kelas IV tentang materi pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen. Design yang digunakan peneliti yaitu Quasi-Eksperimental design. Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 2 Cibunigeulis Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya. Sample yang digunakan berjumlah 20 siswa kelas IV-A dan 20 siswa kelas IV-B. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda yang digunakan untuk mengumpulkan data. Selanjutnya, teknis analisis data yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis dan statistik deskriptif dari data pretest dan posttest dengan bantuan Software Microsoft Excel 2010 dan SPSS 22.0. Temuan yang diperoleh membuktikan bahwa kenaikan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen kenaikan nilai rata-rata adalah 9,25 menjadi 15,1. Sedangkan pada kelas kontrol kenaikan nilai rata-rata adalah 9,65 menjadi 12,55. Dengan ini peneliti menyimpulkan bahwa, pemahaman siswa yang melakukan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tebak kata lebih baik dibandingkan dengan pemahaman siswa yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan model pembelajaran tebak kata pada mata pelajaran IPS materi pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci: Model Pembelajaran Tebak Kata, Pemahaman, Koperasi.
Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading Composition untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika
Nurtika Risyida;
Yusuf Suryana;
Hodidjah Hodidjah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (486.267 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.12559
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa di Sekolah Dasar dalam pembelajaran matematika soal cerita. Hal ini dimungkinkan kurang maksimalnya variasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan penelitian dengan menerapkan sebuah model pembelajaran yaitu model cooperative learning tipe CIRC. Tujuan penelitian ini secara umum untuk mendeskripsikan penerapan model cooperative learning tipe CIRC untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa dalam soal cerita matematika, sehingga model pembelajaran ini dapat digunakan dan di kembangkan pada proses pembelajaran di sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V-A dan V-B SDN Sambongpermai Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Sampel dalam penelitian ini beberapa siswa kelas V-A dan V-B yang dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan (purposive) yaitu 27 siswa kelas V-B sebagai kelas eksperimen dan 27 siswa V-A sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian yang digunakan terdiri dari soal uraian, lembar observasi dan lembar angket. Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis, disimpulkan bahwa kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika dengan menerapkan pembelajaran model cooperative learning tipe CIRC lebih baik dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah soal cerita matematika tanpa menerapkan model cooperative learning tipe CIRC. Hal ini ditunjukan dengan hasil penelitian diperoleh rata-rata hasil posttest siswa kelas eksperimen 83,37 kelas kontrol 68,96, dan kualitas peningkatan (n-gain) kelas eksperimen 0,71 (tinggi) lebih besar dari kelas kontrol 0,41(sedang).
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Menulis Berbasis Kearifan Lokal Melalui Permainan Bahasa di Sekolah Dasar
Nita Mildasari;
Hodidjah Hodidjah;
Aan Kusdiana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2019): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (458.821 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v6i1.12843
Bahan ajar memiliki peranan penting dalam kegiatan pembelajaran, yaitu membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Studi pendahuluan di SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya menunjukkan bahwa guru belum maksimal dalam mengorganisisr KD yang berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa, sedangkan visi dari SD tersebut adalah sekolah unggul yang berbasis kearifan lokal. Pembelajaran berbasis kearifan lokal akan memberikan wawasan kepada siswa terkait budaya daerah. Sesuai dengan usianya, siswa SD berada pada tahap senang bermain. Oleh karena itu, selain berbasis kearifan lokal, pembelajaran bisa dilakukan melalui permainan. Kenyataannya, guru juga belum menemukan bahan ajar yang dipandang efektif untuk melaksanakan proses pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa. Peneliti memberi solusi untuk pemecahan masalah tersebut yaitu dengan mengembangkan bahan ajar pembelajaran menulis berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa, pengembangan bahan ajar disesuaikan dengan KD pembelajaran bahasa Indonesia aspek menulis, serta kesesuaiannya dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini yatu untuk mendeskripsikan aspek yangdibutuhkan dalam mengembangkan bahan ajar, rancangan, implementasi, serta refleki dari bahan ajar. Metode penelitian yang digunakan yaitu Design Based Research (DBR) dengan prosedur penelitian menurut Reeves. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket. Rancangan produk dinyatakan layak di implementasikan di SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya setelah dilakukan uji validasi oleh para ahli. Secara umum, produk layak digunakan sebagai bahan ajar yang membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa. Refleksi dari pengembangan produk yakni menghasilkan bahan ajar berbentuk buku dengan judul Pembelajaran Melengkapi Pantun Rumpang Kearifan Lokal Melalui Permainan Ular Tangga Menulis Pantun Rumpang.
Pengembangan Buku Cerita Anak tentang Makanan Tradisional Nasi Cikur Khas Tasikmalaya untuk Siswa Sekolah Dasar
Siti Putri Indriani;
Hodidjah Hodidjah;
Seni Apriliya
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2019): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (600.98 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v6i1.13150
Penelitian ini merupakan pengembangan buku cerita anak tentang makanan tradisional nasi cikur khas Tasikmalaya untuk siswa sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai keberadaan buku cerita anak tentang makanan tradisional nasi cikur khas Tasikmalaya di sekolah dasar Tasikmalaya, mengembangkan produk awal, mengetahui kelayakan, dan menghasilkan produk akhir buku cerita anak tersebut. Berdasarkan hasil survey, siswa tidak memiliki pengetahuan tentang makanan tradisional di daerah tempat tinggal siswa. Di sisi lain, pengetahuan tersebut perlu dimiliki oleh siswa sesuai dengan kompetensi muatan bahasa Indonesia kelas IV pada kurikulum 2013 bahwa siswa harus mengetahui bahan dasar, bentuk, cara penyajian, dan cara pembuatan makanan tradisional khas daerahnya. Buku cerita yang bersifat menghibur dan mendidik dapat dijadikan sebagai alternatif pengenalan makanan tradisional kepada siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Educational Design Research (EDR) model Reeves. Penelitian ini melibatkan penjual nasi cikur, pemerintah kota Tasikmalaya, mahasiswa, masyarakat, serta guru dan siswa sekolah dasar sebagai responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, dan studi dokumentasi. Penelitian ini menghasilkan produk buku cerita anak tentang makanan tradisional nasi cikur khas Tasikmalaya yang telah diuji kelayakan dengan melihat hasil validasi, serta respons guru dan siswa. Produk buku cerita anak tentang makanan tradisional nasi cikur khas Tasikmalaya ini belum tersedia hingga saat ini, buku cerita anak tersebut memuat konten tentang makanan tradisional nasi cikur khas Tasikmalaya yang disertai dengan ilustrasi menarik sehingga layak digunakan di kelas IV SD serta mendapat respons positif dari guru dan siswa sekolah dasar.
Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Mendengarkan Berbasis Kearifan Lokal Melalui Permainan Bahasa di Sekolah Dasar
Mega Krisnayanti;
Hodidjah Hodidjah;
Aan Kusdiana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 3 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (692.869 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i3.12851
Bahan ajar memiliki peranan yang penting dalam kegiatan belajar mengajar, sebagai alat untuk memudahkan guru agar lebih runtut dalam mengajarkan materi kepada siswa sehingga tercapai semua kompetensi yang diharapkan. Studi pendahuluan yang dilakukan di SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya menunjukkan bahwa guru masih kesulitan dalam hal mengorganisir kompetensi dasar yang berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa. SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya memiliki visi yaitu sekolah unggul yang berbasis kearifan lokal. Pembelajaran berbasis kearifan lokal memberikan wawasan kepada siswa terkait budaya daerah, selain berbasis kearifan lokal, pembelajaran juga bisa dilakukan melalui permainan bahasa karena pada hakikatnya siswa sekolah dasar masih senang bermain. Kenyataan dalam proses pembelajaran guru belum menemukan bahan ajar yang efektif untuk melaksanakan pembelajaran berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa. Dari permasalahan tersebut peneliti memberi solusi dengan mengembangkan bahan ajar pembelajaran mendengarkan berbasis kearifan lokal melalui permainan bahasa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan aspek yang dibutuhkan, rancangan, implementasi, dan refleksi dari bahan ajar. Penelitian ini menggunakan metode Design Based Research (DBR) yang dikembangkan oleh Reeves untuk mengembangkan dan menguji kelayakan suatu produk. Rancangan produk dinyatakan layak oleh validator ahli dan dilakukan uji coba di SD Laboratorium UPI Kampus Tasikmalaya setelah melakukan revisi. Secara umum produk dinyatakan layak digunakan sebagai bahan ajar. Refleksi dari pengembangan produk yakni menghasilkan bahan ajar berbentuk buku dengan judul Permainan Dengar-ucap Pantun.
Pengaruh Media Gambar Seri Terhadap Kemampuan Daya Ingat Siswa dalam Materi Teks Fiksi
Fauzi Azhari;
Hodidjah Hodidjah;
Elan Elan
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 3 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (737.572 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i3.12737
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan kemampuan daya ingat siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Pendekatan pembelajaran yang dilaksanakan umumnya masih bersifat tradisional dan belum mampu mengembangkan kemampuan daya ingat siswa secara signifikan. Kemampuan daya ingat siswa sering kali terabaikan sehingga berimplikasi terhadap hasil belajar siswa yang rendah. Peneliti memilih menggunakan media gambar seri yang didasarkan atas studi pustaka yang telah dilakukan. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni melihat kemampuan mengingat siswa tanpa menggunakan media gambar seri dan dengan menggunakan gambar seri serta melihat pengaruh penggunaan media gambar seri terhadap materi teks fiksi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mengingat siswa tanpa menggunakan media gambar seri dan dengan menggunakan gambar seri serta mendeskripsikan pengaruh penggunaan media gambar seri terhadap materi teks fiksi. Metode yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gunungpereng 1 Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya dengan teknik pengambil sampel berupa sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan observasi. Analisis data kuantitatif menggunakan microsoft excel 2010 dan SPSS 16.0. Pada kelompok eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 58 dan nilai posttest sebesar 80.3. Pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 67,3 dan nilai posttest sebesar 71,75. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,000 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan daya ingat siswa dengan menggunakan gambar seri pada materi teks fiksi lebih baik dibandingkan dengan kemampuan daya ingat siswa tanpa menggunakan gambar seri pada materi teks fiksi.
Desain Didaktis Konsep Luas Daerah Persegi Melalui Permainan Tradisional Dam-daman di Sekolah Dasar
Anugerah Anugerah;
Epon Nur'aeni L;
Hodidjah Hodidjah
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 4 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (558.877 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i4.13147
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya hambatan belajar yang dialami oleh siswa pada materi konsep luas daerah persegi. Hambatan belajar tersebut terkait keterbatasan konteks yang dialami siswa pada saat pertama kali mempelajari konsep luas daerah persegi sehingga pemahaman konsep luas daerah persegi tidak dimiliki oleh siswa secara utuh. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah desain didaktis pada pembelajaran konsep luas daerah persegi melalui permainan tradisional dam-daman. Permainan tradisional dam-daman mengandung aspek matematis geometri yang dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi konsep luas daerah persegi. Permainan tradisional dam-daman merupakan salah satu permainan tradisional yang menyerupai papan catur yang dimainkan oleh dua orang. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Didactical Design Research (DDR) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu tahap analisis situasi didaktis sebelum pembelajaran yang bentuknya berupa Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dan Antisipasi Didaktis Pedagogis (ADP), analisis metapedadidaktis, analisis retrospektif yang mengaitkan hasil analisis situasi didaktis hipotesis dengan hasil analisis metapedadidaktik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik triangulasi (gabungan) yang menggabungkan data dari observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Proses pengembangan desain didaktis berupa bahan ajar dilaksanakan di SDN 1 Urug Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dan SDN 1 Nagarawangi Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Desain didaktis dikembangkan melalui permainan tradisional dam-daman pada materi konsep luas daerah persegi. Penelitian ini menghasilkan data mengenai hambatan belajar siswa pada materi konsep luas daerah persegi, desain didaktis yang dapat mengatasi hambatan belajar siswa pada materi konsep luas daerah persegi, dan implementasi desain didaktis konsep luas daerah persegi dalam proses pembelajaran.
Pengaruh Model Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Mengenal Ekspor Dan Impor Di Indonesia
Suci Wening Nastiti;
Hodidjah Hodidjah;
Ahmad Mulyadiprana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 6, No 1 (2019): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (438.778 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v6i1.12614
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan melalui wawancara dengan guru kelas VI yang menyatakan bahwa proses pembelajaran khususnya dalam mata pelajaran IPS masih terdapat berbagai masalah diantaranya siswa cenderung pasif dan siswa susah diajak untuk mengajukan pertanyaan, siswa hanya diam dan hanya mendengarkan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, siswa juga menganggap bahwa bidang studi IPS kurang menarik bahkan cenderung membosankan karena guru memberi materi pembelajaran hanya dengan menggunakan metode ceramah dan penugasan tanpa ada variasi lain. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti memilih model mind mapping berdasarkan studi pustaka yang telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model mind mapping terhadap hasil belajar siswa kelas VI SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian yaitu nonequivalent control group design. populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN 1 Nagarasari serta sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI B sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas VI C sebagai kelompok kontrol. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan observasi dan tes, adapun instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal berupa pilihan ganda. Analisis data kuantitatif menggunakan Microsoft Excel 2013, Anates V.4 dan program SPSS 16.0. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh informasi bahwa model mind mapping berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada kelas yang menggunakan model mind mapping dibandingkan dengan kelas yang tanpa menggunakan model mind mapping.
Pengaruh Model Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition Terhadap Kemampuan Siswa Dalam Menulis Paragraf Deskripsi di Sekolah Dasar
Haifa Fatin Fauziyyah;
Hodidjah Hodidjah;
Yusuf Suryana
PEDADIDAKTIKA: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar Vol 5, No 3 (2018): PEDADIDAKTIKA
Publisher : Program Studi PGSD UPI Kampus Tasikmalaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (745.84 KB)
|
DOI: 10.17509/pedadidaktika.v5i3.12641
Kurangnya kemampuan menulis siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini, khususnya dalam pembelajaran menulis paragraf deskripsi. Kurangnya ide atau gagasan, sulit mengungkapkan pikiran, sering mengalami kesulitan-kesulitan seperti dalam menyusun kalimat di tengah proses menulis. Dilakukannya penelitian adalah dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition terhadap kemampuan siswa dalam menulis paragraf deskripsi di sekolah dasar. Untuk mengatasi masalah-masalah peneliti menganggap bahwa model tersebut dapat dijadikan suatu alternatif dalam pembelajaran menulis siswa. Karena pembelajaran kooperatif ini siswa akan belajar merencanakan, menyusun, merevisi dan menyunting karangan yang dibuatnya berupa paragraf deskripsi. Penelitian ini dilakukan di satu Sekolah Dasar, yaitu SDN 1 Kalangsari sebagai populasi penelitian, untuk sampel penelitian adalah 15 siswa kelas IV A sebagai kelas kontrol dan 15 siswa sebagai kelas eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan bentuk quasi eksperimental design. Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan cara dilakukan kegiatan pretest dan posttest berupa tes unjuk kerja menulis sebuah paragraph deskripsi yang dilakukan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji t menggunakan Independen sample T-test dan Paired Sample T Test, dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah sama, karena tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan diantara kedua kelas tersebut. Sedangkan untuk hasil akhir atau posttest, kedua kelas tersebut menunjukkan peningkatan setelah diberikan treatment, dengan perolehan rata-rata posttest 27,40 untuk kelas eksperimen dan 19,13 untuk kelas kontrol. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition baik dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan model tersebut.