Varian Omicron merupakan VOC SARS-CoV-2 kelima yang diidentifikasi oleh WHO. Metode pemeriksaan SGTF digunakan sebagai indikator atau metode skrining untuk surveilans varian Omicron. COVID-19 memiliki faktor risiko dari segi usia dan jenis kelamin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia dan jenis kelamin dengan hasil pemeriksaan SGTF di Lab. Mikrobiologi RS Untan Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan studi analitik observasional dan pendekatan potong lintang (cross-sectional) dengan total sampel 2.079 sampel yang diambil dari hasil pemeriksaan PCR dengan metode SGTF di Lab. Mikrobiologi RS Untan Pontianak pada periode 24 Februari – 31 Maret 2022. Hasil pemeriksaan SGTF probable mengindikasikan sampel positif SARS-CoV-2 varian Omicron. Secara keseluruhan, hasil pemeriksaan SGTF non probable sebesar 1.385 sampel (66,6%) dan probable sebesar 694 sampel (33,4%). Persentase hasil pemeriksaan SGTF probable: berdasarkan usia, tertinggi pada kelompok usia ≥60 tahun (43,8%; p=0,003); berdasarkan jenis kelamin, tertinggi pada jenis kelamin laki-laki (35%; p=0,256); berdasarkan usia pada jenis kelamin laki-laki, tertinggi pada kelompok usia ≥60 tahun (46,8%; p=0,027); berdasarkan usia pada jenis kelamin perempuan, tertinggi pada kelompok usia 0-5 tahun (42,5%; p= 0,113). Persentase hasil pemeriksaan SGTF non probable: berdasarkan usia, tertinggi pada kelompok usia 6-18 tahun (74,3%; p=0,003); berdasarkan jenis kelamin, tertinggi pada jenis kelamin perempuan (68%; p=0,256); berdasarkan usia pada jenis kelamin laki-laki, tertinggi pada kelompok usia 6-18 tahun (68,8%; p= 0,027); berdasarkan usia pada jenis kelamin perempuan, tertinggi pada kelompok usia 6-18 tahun (78,3%; p=0,013). Kelompok usia ≥60 tahun jenis kelamin laki-laki lebih rentan terinfeksi COVID-19 varian Omicron dibandingkan kelompok usia dan jenis kelamin lainnya (Pearson’s Chi Square Post Hoc Test, p= 0,0004).