Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Perbandingan Metode Autodock 4.2 dan Autodock Vina dalam Memprediksi Interaksi Thiazolidinedione dengan Reseptor PPARG Reynaldi, Muhammad Andre; Faradilla, Aulia; Sari, Rafika; Riza, Hafrizal; Najini, Robby
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol. 7 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/djps.v7i1.47852

Abstract

Introduction: Molecular docking simulation is an in silico method that plays a role in drug discovery and analyzing drug interactions with receptors. The method using Autodock 4.2 and Autodock Vina is widely used in molecular docking simulations, especially for analyzing interactions that occur between ligands and receptors. Aims: This study was aims to compare the Autodock 4.2 and Autodock Vina methods in simulating the docking of thiazolidinedione against PPARG in terms of bond energy and type of interaction parameters. Methods: The method used in this research was molecular docking simulation using Autodock 4.2 and Autodock Vina. The two methods compared the interaction results and binding affinity scores in the thiazolidinedione group against PPARG. Result: The results of this study show that the interactions using the Autodock 4.2 and Autodock Vina methods have similar amino acids that are bound and the same active site. The binding affinity score also shows that the best are troglitazone, pioglitazone, native ligand and rosiglitazone. Conclusion: Based on the results of this study, it shows that molecular docking simulations using the Autodock 4.2 and Autodock Vina methods thiazolidinedione with PPARG have similar docking score patterns and almost the same types of interactions.
Skrining Penyakit Tidak Menular (PTM): #GERMAS untuk Hidup Sehat Tafwidhah, Yuyun; Maulana, Muhammad Ali; Purwanti, Nera Umilia; Rahmawati, Nadia; Najini, Robby; Mahyarudin, Mahyarudin; Liana, Delima Fajar; Pramana, Yoga; Mita, Mita
Abdimas Galuh Vol 6, No 2 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v6i2.14963

Abstract

Pemeriksaan kesehatan secara berkala merupakan salah satu pilar Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang berguna untuk mendeteksi keberadaan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (PTM). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini yaitu melakukan skrining PTM meliputi pengukuran tekanan darah, pemeriksaan gula darah, kolesterol, dan asam urat. Metode pelaksanaan skrining PTM yaitu pendaftaran dan wawancara faktor risiko PTM, pengukuran antropometri, pemeriksaan penunjang serta konseling dan edukasi. Skrining ini dilakukan pada 2 (dua) tempat dengan sasaran usia lebih dari 15 tahun. 155 peserta berhasil dijaring dengan hasil karakteristik sebagian besar adalah perempuan dan berada pada usia remaja akhir serta dewasa akhir. Analisis selanjutnya menunjukkan sebagian besar berada dalam kategori normal dan optimal untuk pemeriksaan tekanan darah dan sebagian besar berada dalam kategori normal untuk pemeriksaan gula darah. Temuan lain gambaran pemeriksaan kolesterol yang menghasilkan lebih dari separuh peserta dalam kategori buruk serta hampir separuhnya memiliki kadar asam urat tidak normal. Skrining PTM berguna mengetahui faktor risiko PTM lebih awal agar dapat diambil tindakan berikutnya sebagai langkah pencegahan. Upaya yang dapat diambil antara lain melakukan pola hidup sehat dan berkonsultasi lebih lanjut kepada tenaga kesehatan.
Edukasi pemanfaatan tanaman obat tradisional dalam rangka self-medication Rizkifani, Shoma; Wahdaningsih, Sri; Najini, Robby; Ropiqa, Meri; Putri, Alifa Rapaella Fadia Tito; Fahmi, Ayu Aulia Uly; Chang, Samuel Crishanzen
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 1 (2025): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i1.28929

Abstract

AbstrakSelf-medication atau pengobatan mandiri merupakan praktik umum di kalangan pelajar, namun pemanfaatan obat tradisional masih terbatas akibat kurangnya edukasi terkait manfaat dan penggunaannya. Indonesia memiliki kekayaan biodiversitas dan pengetahuan tradisional yang melimpah, yang berpotensi besar untuk dikembangkan sebagai sumber obat tradisional. Meskipun regulasi terkait obat tradisional di Indonesia sudah baik, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaannya dalam pengobatan mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMK Kesehatan mengenai manfaat, jenis, dan penggunaan tanaman obat tradisional dalam praktik self-medication. Metode yang digunakan meliputi pre-test, edukasi melalui presentasi, video, flyer, diskusi, dan post-test untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa. Hasil pre-test menunjukkan distribusi nilai dengan skor tertinggi 90 dan terendah 50, sedangkan hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan dengan skor tertinggi mencapai 100. Rata-rata skor pre-test adalah 70,4 dan rata-rata skor post-test meningkat menjadi 96,8; mencerminkan peningkatan pengetahuan sebesar 27,4%. Evaluasi kegiatan menunjukkan kepuasan tinggi dari peserta terkait metode penyampaian dan relevansi materi. Hasil menunjukkan bahwa edukasi tentang tanaman obat tradisional efektif dalam meningkatkan pengetahuan siswa dan diharapkan dapat mendorong praktik self-medication yang bijak dan bertanggung jawab di kalangan siswa SMK Kesehatan. Kata kunci: pengobatan mandiri; obat tradisional; edukasi; pelajar; SMK AbstractSelf-medication is a common practice among students, but the utilization of traditional medicine is still limited due to lack of education regarding its benefits and uses. Indonesia has an abundance of biodiversity and traditional knowledge, which has great potential to be developed as a source of traditional medicine. Although regulations related to traditional medicine in Indonesia are good, further research is needed to ensure the effectiveness and safety of its use in self-medication. This study aims to improve the knowledge of vocational health students regarding the benefits, types, and uses of traditional medicinal plants in self-medication practices. The methods used include pre-test, education through presentations, videos, flyers, discussions, and post-test to measure the improvement of students' understanding. The pre-test results showed a distribution of values with the highest score of 90 and the lowest score of 50, while the post-test results showed significant improvement with the highest score reaching 100. The average pre-test score was 70.4 and the average post-test score increased to 96.8, reflecting a 27.4% increase in knowledge. Evaluation of the activity showed high satisfaction from participants regarding the delivery method and relevance of the material. The results show that education about traditional medicinal plants is effective in improving students' knowledge and is expected to encourage wise and responsible self-medication practices among vocational health students. Keywords: self-medication; traditional medicine; education; students; vocational schools
Pengembangan Yogurt Bunga Telang (Clitoria ternatea L.) menggunakan Pemanis dan Penstabil: Studi Sensoris dan Fisikokimia Aprianti, Indah; Najini, Robby
Sinteza Vol. 5 No. 2 (2025): August
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/sinteza.v5i2.30877

Abstract

Yogurt is a fermented dairy product typically produced using lactic acid bacteria such as Lactobacillus bulgaricus and Streptococcus thermophilus. It is widely recognized for its health benefits, particularly in supporting gut microbiota balance. In recent years, incorporating natural ingredients into yogurt formulations has gained increasing attention, as consumers seek functional foods with added health value. One such ingredient is telang flower, which has been recognized for its richness in antioxidants and anthocyanins. Moreover, it contains polyphenolic compounds like catechins, which are associated with improved metabolic activity and increased fat oxidation, potentially supporting weight control. Ongoing innovations in yogurt development aim to enhance its flavor, texture, and stability, often by incorporating sweeteners and thickening agents. This study aimed to evaluate the sensory properties and consumer acceptability of telang flower yogurt formulated with varying concentrations of natural sweetener (honey) and thickening agent/stabilizer (carboxymethyl cellulose, CMC), and to characterize the physical and chemical attributes of the optimum formula. Four formulations were developed using different concentrations of honey (0%, 10%, 15%, and 20%) and CMC (0%, 1%, 1.5%, and 2%). Formulation FIV, consisting of 20% honey and 2% CMC, achieved the highest level of preference among all tested variants. A vibrant purple color, dense texture, pleasantly acidic aroma, and well-balanced sweetness contributed to its superior sensory profile. This formula exhibited favorable physicochemical characteristics, with a pH of 4.34 and a viscosity of 1910 cP. Increasing honey and CMC concentrations were found to improve both consumer acceptability and the overall sensory.
UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR AIR (IMPATIENS BALSAMINA L.) TERHADAP GASTRITIS PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINDUKSI ETANOL 80% Tirta, Catur Rida; Kusharyanti, Indri; Najini, Robby
Journal Pharmacy Of Tanjungpura Vol 3, No 1 (2025): Oktober
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastritis adalah gangguan saluran pencernaan yang terjadi karena adanya terbentuknya luka dan inflamasi pada mukosa lambung yang ditandai dengan rasa nyeri pada daerah epigastrium. Tanaman yang digunakan daam penelitian ini adalah daun dari tanaman pacar air (Impatiens balsamina L.). Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas ekstrak daun pacar air terhadap gastritis. Ekstraksi daun pacar air dilakukan dengan menggunakan metode maserasi. Hewan uji diinduksi menggunakan 80% untuk merusak mukosa lambung yang dapat membentuk gastritis pada hewan uji. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain penelitian control group post test only secara in vivo menggunakan tikus putih betina. Berdasarkan hasil pengamatan makroskopis dan mikroskopis, ekstrak daun pacar air pada K1 (dosis 1000 mg/kg BB) dinilai memiliki penyembuhan lebih baik dibandingkan dengan K2 (dosis 2000 mg/kg BB). Namun tidak lebih baik dibandingkan dengan kelompok K+ (omeprazole 0,36 mg/200gr BB). Analisis statistik data indeks tukak lambung dilakukan dengan uji One Way Anova yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun pacar air terhadap indeks tukak lambung yang signifikan (p