Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi

Inhibitory Power Test of Secondary Metabolite Extract of Lactic Acid Bacteria Pediococcus pentosaceus against Staphyloccus aureus and Pseudomonas aeruginosa Bacteria: Uji Daya Hambat Ekstrak Metabolit Sekunder Bakteri Asam Laktat Pediococcus pentosaceus terhadap Bakteri Staphyloccus aureus dan Pseudomonas aeruginosa Manalu, Adelya Irawan
BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi Vol. 10 No. 1 (2025): BIO-EDU: Jurnal Pendidikan Biologi - April 2025
Publisher : Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jbe.v10i1.8389

Abstract

Bakteri Asam Laktat (BAL) merupakan sekelompok bakteri Gram positif yang menghasilkan asam laktat sebagai produk akhir metabolisme. Ciri-ciri BAL umumnya berbentuk kokus atau batang, tidak memiliki spora dan bersifat anaerob atau fakultatif anaerob. Selama pertumbuhannya, BAL dapat memproduksi komponen metabolit sekunder, seperti asam organik, hidrogen peroksida (H2O2), asam lemak hidroksil, diasetil, reutrin, dan senyawa protein. Metabolit sekunder adalah suatu molekul yang dihasilkan dari proses metabolisme sekunder oleh mikroba dimana produk metabolit tersebut bukan merupakan kebutuhan pokok mikroba untuk hidup dan tumbuh, namun berfungsi sebagai nutrisi darurat untuk bertahan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk Untuk mengetahui kemampuan daya hambat ekstrak bakteri Pediococcus pentosaceus terhadap bakteri Staphylococcuc aureus dan Psedomonas aeruginosa dan Untuk mengetahui senyawa-senyawa metabolit sekunder bakteri Pediococcus pentosaceus. Penelitian ini diawali dengan peremajaan bakteri Pediococcus pentosaceus, ekstraksi metabolit sekunder, uji fitokimia dan uji daya hambat. Hasil penelitian uji fitokimia terpenoid, alkaloid dan steroid memilki hasil positif sedangkan saponin memiliki hasil negatif. Dan pada uji daya hambat bakteri S. aureus konsentrasi 100 ppm memilki daya hambat sebesar 22 mm, 250 ppm daya hambat 24 mm, 500 ppm daya hambat 28 mm dan 750 ppm daya hambat 25 mm. dan pada bakteri P. aeruginosa konsentrasi 100 ppm memilki daya hambat 21 mm, 250 ppm daya hambat 23 mm, 500 ppm daya hambat 26 mm dan 750 ppm daya hambat 25 mm. Uji daya hambat paling besar terhadap bakteri S.aureus yaitu pada konsentrasi 500 ppm dengan daya hambatnya sebesar 28 mm. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak metabolit sekunder bakteri asam laktat Pediococcus pentosaceus menghasilkan senyawa aktif alkaloid, terpenoid dan steroid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.