Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search
Journal : Journal of Geoscience Engineering and Energy (JOGEE)

PERBANDINGAN KEMATANGAN ANTARA SUMUR LYS DAN KYS DI DARATAN SULAWESI BARAT BERDASARKAN ANALISIS GEOKIMIA Yarra Sutadiwiria; Moehammad Ali Jambak; Yeftamikha Yeftamikha
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 1, NOMOR 2, AGUSTUS 2020
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1930.129 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v1i02.7684

Abstract

Sumur eksplorasi LYS dan KYS merupakan dua sumur pertama yang dibor di Blok Bdg, daratan Sulawesi Barat oleh kontraktor Wilayah Kerja Eksplorasi. Beberapa analisis dan evaluasi geokimia dilakukan pada sampel sumur LYS dan KYS, yaitu analisis karbon organik total (TOC), rock eval pyrolysis (REP), reflektansi vitrinit (VR), jenis kerogen, kromatografi gas (GC), dan kromatografi gas/spektrometri massa (GC/MS). Untuk mengilustrasikan perbedaan dalam sejarah pembenaman dan kematangan thermal antara sumur LYS dan KYS, pemodelan sejarah pembenaman dan kematangan thermal telah dilakukan pada kedua sumur ini. Sumur LYS-1 merupakan sumur darat dangkal yang hanya melakukan penetrasi hingga Miosen Awal, yang secara thermal belum matang, sedangkan sumur KYS menembus hingga Eosen. Sedimen berumur Eosen diasumsikan matang lebih awal (sekitar 10Ma), karena adanya sedimen berumur Oligosen dan Miosen yang lebih tebal. Berdasarkan nilai TOC, VR, Tmax, profil kematangan, dan pemodelan sejarah pembenaman dan thermal dari sampel sumur LYS dan KYS, diasumsikan bahwa sampel sumur KYS lebih matang dibandingkan sampel sumur LYS.
GEOKIMIA BATUGAMPING FORMASI SALODIK, PADA LINTASAN AREA LUWUK DAERAH LUWUK, KABUPATEN BANGGAI, PROVINSI SULAWESI TENGAH Gheovany Tresna; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (836.952 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8930

Abstract

Pesatnya perkembangan akan pembangunan infrastruktur di Indonesia mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan akan bahan baku untuk pembangunan salah satunya semen. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, mencari lahan ekspklorasi baru perlu ditingkatkan agar kebutuhan konsumen terpenuhi. Sehingga pembangunan akan berjalan dengan baik. Formasi Salodik merupakan salah satu formasi batuan sedimen dengan litologi batugamping dan sekidikit batupasir pada bagian bawahnya, yang terlertak di daerah Luwuk dan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui litofasies dan kualitas batugamping daerah penelitian sebagai bahan baku semen berdasarkan data sayatan petrografi dan analisa kimia dengan menggunakan  XRF (X-Ray Flourosence) pada sample batuan yang didapat dari daerah penelitian.  Berdasarkan pengamatan melalui sayatan petrografi, maka litofasies pada batugamping Formasi Salodik adalah Large Foram Wackstone, Skeletal Wackstone, Mollusca Wackestone. Dari hasil analisis kimia yang dilakukan, batugamping pada daerah penelitian memiliki kandungan CaO yang tinggi dan MgO yang rendah. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan batugamping pada daerah penelitian merupakan bahan baku semen yang memiliki kualitas yang baik.
FACIES DISTRIBUTION OF KAIS FORMATION IN “X” FIELD, SALAWATI BASIN, WEST PAPUA, INDONESIA Rifky Nuraza Putra; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 2, NOMOR 1, FEBRUARI 2021
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1927.878 KB) | DOI: 10.25105/jogee.v2i1.8933

Abstract

Daerah penelitian lapangan “X” terletak di Formasi Kais, Cekungan Salawati, Papua Barat, Indonesia. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan fasies karbonat, beserta penyebarannya, baik secara vertikal maupun horizontal. Penelitian dimulai dengan penafsiran litostratigrafi menggunakan data log dan sayatan tipis, untuk membuat type log. Dilanjut dengan analisis sikuen stratigrafi dan reef system untuk menentukan penyebaran, dengan bantuan data seismik untuk dikorelasikan dengan sumur-sumur lainnya. Dari hasil analisis, terdapat 5 fasies pada daerah penelitian, yaitu: Skeletal Debris Packstone-Wackestone, Coral Algal Grainstone – Boundstone, Skeletal Wackestone, Skeletal Packstone dan Coral Algal Packstone. Terdapat pula 4 reef system, yaitu; Back reef, reef crest, fore reef dan off reef. Untuk mencapai tujuan akhir dari penelitian ini, maka dibuat peta penyebaran fasies.
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN GEOMETRI LERENG DISPOSAL TAMBANG TERBUKA BATUBARA PT.PETROSEA, KALIMANTAN TIMUR: ANALYSIS OF SAFETY FACTORS FROM GEOMETRY DISPOSAL OPEN PIT COAL MINING PT. PETROSEA, EAST KALIMANTAN Christmas Age Putra Saragih; Ramadhan Adhitama; Rico Barus; Moehammad Ali Jambak
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.14411

Abstract

Lereng yang tidak stabil menjadi masalah dalam proses pertambangan batubara maupun mineral di ruang terbuka. . Salah satu perusahaan pertambangan yang berlokasi di daerah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yaitu PT. Petrosea. Dimana pada daerah penelitian memiliki beberapa lereng yang sudah ditimbun dan perlu dilakukan evaluasi factor keamanannya agar aktivitas pertambangan selalu berjalan tanpa gangguan. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi kestabilan lereng pada penelitian adalah Limit Equilibrium Methode dimana menggunakan uji triaxial material pada timbunan. Pada daerah penelitian didapati timbunan disposal yang memiliki factor keamanan >1,25.
KARAKTERISTIK BATUGAMPING FORMASI WONOSARI DI DAERAH BUNDER DAN SEKITARNYA, WONOSARI,GUNUNGKIDUL D.I.Y : THE CHARACTERISTICS OF THE WONOSARI FORMATION LIMESTONE IN THE BUNDER AREA AND ITS SURROUNDINGS, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, D.I.Y Surya Darma Hafiz; Moehammad Ali Jambak; Budi Wijaya; Mira Meirawaty; Cahyaningratri Prima Ryandhani; Wildan Tri Koesmawardani; Suherman Dwi Nuryana; Oliver Enrico Zefanya
Journal of Geoscience Engineering & Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 2, AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i2.17301

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik  batugamping Formasi Wonosari di Desa Bunder, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Analisis litologi mengungkapkan bahwa batuan wackstone berwarna coklat dengan tekstur bioklastik, terdiri dari sekitar 75% lumpur karbonat/mikrit dan 25% fragmen butiran. Kehadiran fosil meliputi foraminifera planktonik dan bentos, dengan fragmen bioklas yang utuh mengalami proses mikritisasi dan neomorfisme menjadi kalsit spar yang jernih. Pengamatan lapangan menunjukkan adanya singkapan batuan yang segar maupun lapuk, dengan jurus lapisan berkisar antara N100° E hingga 105° E dan kemiringan rata-rata sekitar 4° - 8°. Ketebalan perkiraan formasi ini adalah sekitar 150-200 m. Berdasarkan analisis mikropaleontologi, spesies foraminifera planktonik dominan seperti Orbulina universa dan Sphaerodinella subdehiscens mengindikasikan rentang umur antara N10-N18. Satuan ini menunjukkan adanya struktur sedimen berlapis baik dan struktur masif gelegar, menandakan pengendapan di lingkungan yang tenang dengan energi rendah. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih baik tentang litologi, lingkungan pengendapan, dan perkiraan umur Formasi Wonosari di wilayah penelitian. This study focuses on the characteristic of the Wonosari Formation carbonate rocks in Bunder Village, Ponjong Sub-district, Gunungkidul Regency, DIY. The lithological analysis reveals brown-colored wackstone with a bioclastic texture, consisting of 75% mud-supported carbonate/micrite and 25% grain fragments. The fossil assemblage includes planktonic and benthic foraminifera, with intact bioclastic fragments exhibiting signs of micritization and subsequent neomorphism into clear calcite spar. Field observations indicate fresh and weathered outcrops with a bedding strike ranging from N100° E to 105° E and an average dip angle of 4° - 8°. The estimated thickness of the formation is around 150-200 m. Based on micropaleontological analysis, dominant planktonic foraminifera species such as Orbulina universa and Sphaerodinella subdehiscens suggest an age range of N10-N18. The unit displays well-layered sedimentary structures and occasional massive structures, indicating deposition in a low-energy, relatively calm environment. This research contributes to a better understanding of the lithology, depositional environment, and age estimation of the Wonosari Formation in the study area..
ANALISIS FAKTOR KEAMANAN GEOMETRI LERENG DISPOSAL TAMBANG TERBUKA BATUBARA PT.PETROSEA, KALIMANTAN TIMUR: ANALYSIS OF SAFETY FACTORS FROM GEOMETRY DISPOSAL OPEN PIT COAL MINING PT. PETROSEA, EAST KALIMANTAN Saragih, Christmas Age Putra; Adhitama, Ramadhan; Barus, Rico; Jambak, Moehammad Ali
Journal of Geoscience Engineering and Energy (JOGEE) VOLUME 4, NOMOR 1, FEBRUARI 2023
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i1.14411

Abstract

Lereng yang tidak stabil menjadi masalah dalam proses pertambangan batubara maupun mineral di ruang terbuka. . Salah satu perusahaan pertambangan yang berlokasi di daerah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur yaitu PT. Petrosea. Dimana pada daerah penelitian memiliki beberapa lereng yang sudah ditimbun dan perlu dilakukan evaluasi factor keamanannya agar aktivitas pertambangan selalu berjalan tanpa gangguan. Metode yang digunakan dalam mengevaluasi kestabilan lereng pada penelitian adalah Limit Equilibrium Methode dimana menggunakan uji triaxial material pada timbunan. Pada daerah penelitian didapati timbunan disposal yang memiliki factor keamanan >1,25.
KARAKTERISTIK BATUGAMPING FORMASI WONOSARI DI DAERAH BUNDER DAN SEKITARNYA, WONOSARI,GUNUNGKIDUL D.I.Y : THE CHARACTERISTICS OF THE WONOSARI FORMATION LIMESTONE IN THE BUNDER AREA AND ITS SURROUNDINGS, WONOSARI, GUNUNGKIDUL, D.I.Y Hafiz, Surya Darma; Moehammad Ali Jambak; Budi Wijaya; Mira Meirawaty; Cahyaningratri Prima Ryandhani; Wildan Tri Koesmawardani; Nuryana, Suherman Dwi; Zefanya, Oliver Enrico
Journal of Geoscience Engineering and Energy VOLUME 4, NOMOR 2, AGUSTUS 2023
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v4i2.17301

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik  batugamping Formasi Wonosari di Desa Bunder, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, DIY. Analisis litologi mengungkapkan bahwa batuan wackstone berwarna coklat dengan tekstur bioklastik, terdiri dari sekitar 75% lumpur karbonat/mikrit dan 25% fragmen butiran. Kehadiran fosil meliputi foraminifera planktonik dan bentos, dengan fragmen bioklas yang utuh mengalami proses mikritisasi dan neomorfisme menjadi kalsit spar yang jernih. Pengamatan lapangan menunjukkan adanya singkapan batuan yang segar maupun lapuk, dengan jurus lapisan berkisar antara N100° E hingga 105° E dan kemiringan rata-rata sekitar 4° - 8°. Ketebalan perkiraan formasi ini adalah sekitar 150-200 m. Berdasarkan analisis mikropaleontologi, spesies foraminifera planktonik dominan seperti Orbulina universa dan Sphaerodinella subdehiscens mengindikasikan rentang umur antara N10-N18. Satuan ini menunjukkan adanya struktur sedimen berlapis baik dan struktur masif gelegar, menandakan pengendapan di lingkungan yang tenang dengan energi rendah. Penelitian ini memberikan pemahaman lebih baik tentang litologi, lingkungan pengendapan, dan perkiraan umur Formasi Wonosari di wilayah penelitian. This study focuses on the characteristic of the Wonosari Formation carbonate rocks in Bunder Village, Ponjong Sub-district, Gunungkidul Regency, DIY. The lithological analysis reveals brown-colored wackstone with a bioclastic texture, consisting of 75% mud-supported carbonate/micrite and 25% grain fragments. The fossil assemblage includes planktonic and benthic foraminifera, with intact bioclastic fragments exhibiting signs of micritization and subsequent neomorphism into clear calcite spar. Field observations indicate fresh and weathered outcrops with a bedding strike ranging from N100° E to 105° E and an average dip angle of 4° - 8°. The estimated thickness of the formation is around 150-200 m. Based on micropaleontological analysis, dominant planktonic foraminifera species such as Orbulina universa and Sphaerodinella subdehiscens suggest an age range of N10-N18. The unit displays well-layered sedimentary structures and occasional massive structures, indicating deposition in a low-energy, relatively calm environment. This research contributes to a better understanding of the lithology, depositional environment, and age estimation of the Wonosari Formation in the study area..
GEOLOGI DAERAH KARANGDUWET DAN SEKITARNYA, KECAMATAN PALIYAN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA: GEOLOGY OF THE KARANGDUWET AREA AND ITS SURROUNDINGS, PALIYAN SUBDISTRICT, GUNUNGKIDUL REGENCY, SPECIAL REGION OF YOGYAKARTA PROVINCE Salam, Ilham Fikri; Hafiz, Surya Darma; Jambak , Moehammad Ali
Journal of Geoscience Engineering and Energy VOLUME 6, NOMOR 1, FEBRUARI 2025
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/jogee.v6i1.22259

Abstract

Zona Pegunungan Serayu merupakan bagian dari Cekungan Jawa Tengah yang identik dengan terendapkannya batuan sedimen volkaniklastik dan batuan karbonatan. Desa Karangduwet, Kecamatan Gunungkidul merupakan salah satu bagian dari Zona Pegunungan Serayu, sehingga pemetaan geologi di daerah ini sangat menarik dilakukan untuk mengetahui proses terendapkannya siklus batuan sedimen volkaniklastik dan batuan karbonat untuk menginformasikan tentang kondisi geologi dan sejarah geologi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik yang dibagi menjadi tahapan kajian lapangan dan tahapan analisis data. Desa Karangduwet dan sekitarnya tersusun atas Satuan Batugamping Klastik Tufaan berumur Miosen Tengah‒Akhir, Satuan Batugamping Terumbu terendap kan secara menjemari terhadap Batugamping Klastik Tufaan dan Satuan Batunapal Tufaan terendapkan secara menjemari dengan Batugamping Klastik Tufaan pada Miosen Akhir. Struktur geologi yang terjadi pada lokasi ini setelah proses pengendapan seluruh batuan terjadi setelah pengendapan batuan selesai berupa perlipatan sinklin dan sesar geser mendatar. The Serayu mountain zone is part of the Central Java basin, identical to volcaniclastic sedimentary and carbonate rocks deposition. Karangduwet Village, Gunung Kidul Subdistrict, is a part of the Serayu Mountains Zone, so geological mapping in this area is very interesting to do to find out the process of deposition of volcaniclastic sedimentary rock cycles and carbonate rocks to inform about geological conditions and geological history. This study used a descriptive- analytic method divided into field study and data analysis stages. Karangduwet Village and its surroundings are composed of Mid-Late Miocene Tuffaceous Clastic Limestone Units, Reef Limestone units deposited interfingered with Tuffaceous Clastic Limestone and Tuffaceous Marlstone units deposited interfingered with Tuffaceous Clastic Limestone in the Late Miocene. The geological structures at this location after the deposition of all the rocks occur after the deposition of the stones complete in syncline folds and horizontal shear faults.
GENESIS DAN ANALISIS KUALITAS BATUBARA BERDASARKAN KADAR ABU DAN SULFUR PADA AREA "X", LAHAT, SUMATERA SELATAN: GENESIS AND ANALYSIS OF COAL QUALITY BASED ON ASH CONTENT AND SULFUR IN AREA "X", LAHAT, SOUTH SUMATRA Chaerunnisa, Maryam; Jambak, Moehammad Ali
Journal of Geoscience Engineering and Energy VOLUME 6, NOMOR 2, AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/

Abstract

Batubara yang terdapat di wilayah Sumatera Selatan umumnya menunjukkan variasi kualitas yang signifikan, dengan distribusi kandungan abu dan sulfur yang tidak merata di setiap lapisan maupun lokasi penambangan. Kualitas batubara di daerah ini dipengaruhi oleh berbagai proses geologi. Pengelolaan batubara dengan kandungan abu dan sulfur tinggi membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam penerapan teknologi pembakaran yang efisien dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kualitas batubara berdasarkan kadar abu dan sulfur pada area "X" di Lahat, Sumatera Selatan. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai keterkaitan antara genesis, kadar abu, dan sulfur yang kemudian menghasilkan kesimpulan berupa faktor yang memengaruhi kadar abu dan sulfur di daerah penelitian serta dapat menganalisis pembentukan kadar abu serta sulfur. Coal in the South Sumatra region generally shows significant quality variations, with an uneven distribution of ash and sulfur content in each layer and mining site. The quality of coal in this area is influenced by various geological processes. The management of coal with high ash and sulfur content requires special attention, especially in the application of efficient and environmentally friendly combustion technology. This study aims to evaluate the quality of coal based on ash and sulfur levels in area "X" in Lahat, South Sumatra. The results of the study are expected to provide more in-depth insight into the relationship between genesis, ash content, and sulfur levels which then produce conclusions in the form of factors that affect ash and sulfur levels in the research area and can analyze the formation of ash and sulfur levels.