Claim Missing Document
Check
Articles

Perilaku Memilih Masyarakat Maek dalam Pemilihan Wali Nagari Deovan Adrian; Eka Vidya Putra
Jurnal Perspektif Vol 5 No 4 (2022): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v5i4.691

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana perilaku memilih masyarakat Maek dalam Pemilihan Wali Nagari. Penelitian ini dianalisis menggunakan teori Pilihan Rasional James Coleman. Teori pilihan rasional merupakan tindakan perorangan yang menuju ke suatu tujuan. Aktor dilihat sebagai manusia yang memiliki tujuan dan maksud. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik purposive sampling. Informan penelitian 12 orang, meliputi masyarakat Nagari Maek, Niniak Mamak, anggota Badan Musyawarah Nagari Maek, Ketua Kerapatan Adat Nagari, Pemuka Ulama. Data yang dikumpulkan menggunakan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Untuk menganalisis data digunakan triangulasi data dan menggunakan model Miles dan Huberman, tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kecenderungan perilaku memilih masyarakat Nagari Maek dalam menentukan pilihanya pada PILWANA berdasarkan Tingkat Pendidikan dari calon wali nagari, dari hasil wawancara hal yang dilihat oleh masyarakat Nagari Maek yaitu berdasarkan latar belakang pendidikanya, karena masyarakat Maek beranggapan wali nagari itu harus orang yang pintar, berpendidikan tinggi dan inovatif, sehingga bisa memajukan Nagari Maek kedepannya. Usia, juga menjadi pertimbangan oleh masyarakat Maek dalam memilih wali nagari, dibuktikan dengan beberapa wali nagari terpilih di Maek rata-rata berusia muda yakni 30 tahun hingga 42 tahun dan berdasarkan kedekatan kekerabatan, pengalaman kepemimpinan.
Pengorganisasian Tim Sukses dalam Kontestasi Pemilihan Penghulu Kute Serentak Tahun 2021 Desa Pedesi Kecamatan Bambel Kabupaten Aceh Tenggara Rahmika Munasti; Eka Vidya Putra
Jurnal Perspektif Vol 5 No 4 (2022): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v5i4.699

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana membentuk pengorganisasian tim sukses dalam pelaksanaan Pilkades. Hal ini menarik untuk diteliti karena peran dan aktivitas tim sukses dalam pemilihan sudah banyak dilakukan penelitian, tetapi bagaimana tim sukses diorganisir masih jarang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe studi kasus instrumental. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan jumlah informan 20 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teori yang digunakan yaitu informasi organisasi oleh Karl Weick. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pembentuk pengorganisasian tim sukses dilakukan jauh sebelum hari pemungutan suara. Dibentuk dengan cara dua gelombang musyawarah untuk membentuk tiga ring tim. Memilih anggota organisasi dari hubungan kekeluargaan dan teman berdasarkan kepercayaan, keahlian, tokoh yang berpengaruh, dan luasnya jaringan sosial. Tujuan pembentukan organisasi sebagai tim pendukung calon kandidat agar dapat memperoleh kemenangan pemilihan. Terdapat tiga sistem kunci penggerak organisasi yang dibentuk yaitu struktur, proses dan tujuan organisasi. Jangka waktu organisasi yang dibentuk hanya sebatas waktu penyelenggaraan pemilihan, sebagai tim untuk mempengaruhi masa. Koordinator dan pelaporan berupa bentuk informasi yang terjadi diantara anggota organisasi dengan calon penghulu.
Fenomena Fujoshi di Kalangan Penggemar NCT pada Komunitas Penulis Wattpad (Studi Kasus 5 Penulis Fanfiction NCT) Intan Syafrinal; Eka Vidya Putra
Jurnal Perspektif Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v6i1.633

Abstract

Penelitian ini bertujuan menjelaskan faktor penyebab seorang penggemar grup idola NCT (Neo Culture Technology) menjadi fujoshi. Fujoshi bermakna “gadis busuk” yang ditujukan kepada gadis-gadis yang menyukai hubungan homoseksual antara idola pria dengan pria lainnya melalui media seperti komik, manga, video dan fanfiction. Salah satu boygroup yang saat ini memiliki banyak penggemar di Indonesia yaitu NCT. Penelitian ini dinilai penting untuk dilakukan karena aktivitas fujoshi berkaitan homoseksual, homoseksual merupakan sesuatu yang menyimpang dari norma dan aturan serta hukum di Negara Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori fenomenologi oleh Alfred Schutz. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan 5 orang informan dengan kriteria seorang perempuan yang merupakan penggemar dari grup idola NCT, serta menjadi penulis fanfiction boys love pada aplikasi wattpad. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi pada konten yang telah dipublikasi oleh fujoshi pada media sosial. Wawancara mendalam faktor penyebab seorang penggemar NCT menjadi seorang fujoshi dan studi dokumentasi berupa tangkap layar konten dan novel atau cerita pendek yang dibuat oleh fujoshi. Data dianalisis mengunakan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman dengan cara reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan ada beberapa faktor penyebab seorang penggemar manjadi fujoshi. Pertama, lingkungan pertemanan yang mempengaruhi informan. Kedua, media sosial, informan menemui konten-konten yang bermuatan fujoshi, penasaran dan pada akhirnya menjadi fujoshi. Ketiga, pelarian dari masalah, fujoshi dijadikan sebagai pelarian dari banyaknya masalah keluarga sehingga informan merasa lebih bahagia.
Peran LSM Nurani Perempuan Dalam Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan (Studi Kasus: Perempuan Korban Kekerasan Dalam Hubungan Pacaran) Wahyuni Elvira; Eka Vidya Putra
Jurnal Perspektif Vol 6 No 1 (2023): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v6i1.734

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peran LSM Nurani Perempuan dalam Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dalam hubungan pacaran. Hal ini menarik untuk diteliti karena hubungan pacaran yang seharusnya menjadi jalan untuk mencari ketertarikan antara satu sama lain, namun ternyata menjadi celah untuk terjadinya tindak kekerasan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe studi kasus. Pemilihan informan ini dilakukan secara purposive sampling dengan 7 informan dengan kriteria 5 yang merupakan para penggiat yang aktif di Nurani Perempuan dan 2 perempuan yang mengalami tindak kekerasan dalam hubungan pacaran. Pengumpulan data dilakukan secara observasi partisipasi untuk memperoleh data yang lebih akurat. Wawancara mendalam peneliti mengajukan beberapa pertanyaan terkait peran yang dilakukan oleh para penggiat Nurani Perempuan dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan, studi dokumentasi dilakukan peneliti meliputi foto dan rekaman suara para penggiat Nurani Perempuan dan Perempuan korban KDP (Kekerasan Dalam Pacaran). Teknis analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari peneltian ini menunjukkan bahwa, Nurani Perempuan memiliki 3 peran dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan yaitu pertama, Melakukan Penanganan, kedua, Melakukan Pencegahan, ketiga, Advokasi Kebijakan. Namun Nurani Perempuan lebih banyak melakukan Penanganan terhadap perempuan yang menjadi korban kekerasan karena para penggiat di NP (Nurani Perempuan) akan langsung memberikan penanganan berupa pendampingan terhadap korban yang melakukan pengaduan, sedangkan pencegahan dan advokasi kebijakan itu dilakukan oleh NP (Nurani Perempuan) pada waktu tertentu saja seperti, pada tanggal 8 Maret di hari Perempuan Internasional dan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Efektivitas Pendidikan Pemilih Intrakurikuler Dalam Mata Pelajaran Sosiologi Untuk Membentuk Ketahanan Demokrasi (Studi Pada Siswa SMAN 7 Sekolah Penggerak, Kota Padang, Sumatra Barat) Reno Fernandes; Azwar Ananda; Maria Montessori; Eka Vidya Putra; Monica Tiara
Jurnal Ketahanan Nasional Vol 29, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkn.82319

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pendidikan pemilih intrakurikuler dalam mata pelajaran Sosiologi dalam membentuk ketahanan demokrasi. Ketahanan demokrasi dapat dilihat dari tingkat literasi politik siswa di Sekolah Menenagah Atas.Metode penelitian yang digunakan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan aktivitas siswa dan angket literasi politik. Normalized Gain Score digunakan untuk menganalisis data penelitian ini untuk melihat signifikansi perbedaan literasi politik antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen.Hasil pengukuran menunjukkan terdapat perbedaan literasi politik yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan pemilih intrakurikuler merupakan solusi yang efektif untuk memastikan ketahanan demokrasi dan membentuk generasi pemilih yang terampil dan sadar. Konsekuensinya, hal ini memerlukan dukungan dan implementasi yang lebih luas dari pemerintah dan sekolah dalam upaya memastikan masa depan demokrasi di Indonesia.
ANALISIS POLITICAL BRANDING CALON KEPALA DAERAH DALAM KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH PROVINSI JAMBI 2020 Alfitriadi Zurian; Suryanef Suryanef; Al Rafni; Eka Vidya Putra
Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik Vol 6 No 1 (2023): Academia Praja : Jurnal Ilmu Politik, Pemerintahan, dan Administrasi Publik
Publisher : Universitas Jenderal Ahmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36859/jap.v6i1.876

Abstract

Tahapan paling krusial dari Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 yang berpotensi menjadi media penyebaran Covid-19 adalah masa kampanye. Pada 9 Desember 2020, Jambi ikut serta menggelar Pilkada Serentak 2020. Sebanyak 1.570.285 suara konstituen yang tersebar di 11 kabupaten/kota diperebutkan oleh tiga pasang kontestan yang maju. Sepanjang sejarah perhelatan pesta demokrasi di Jambi, Pilkada 2020 adalah pertarungan tersulit bagi para kontestan. Tiga pasang kontestan yang berlaga diketahui merupakan tokoh penting dalam dunia perpolitikan di Jambi, yang secara garis besar dapat digolongkan ke dalam dua poros, yakni petahana dan penantang. Tensi persaingan politik yang kian panas di tengah pandemi Covid-19 menuntut para kontestan menciptakan taktik yang paling efektif dalam upaya mendulang suara. Menggunakan konsep political branding yang dikembangkan dari pemikiran Gelder, Sonies, serta Mensah, penelitian ini berupaya menyingkapkan sejauh mana perbedaan latar belakang para kontestan mempengaruhi nuansa political branding yang tersaji selama masa kampanye Pilkada Jambi 2020. Dari hasil analisis terhadap objek verbal, visual, dan vokal yang tersebar dan terdokumentasi dalam berbagai saluran kampanye resmi milik kontestan didapati bahwa perbedaan latar belakang yang dimiliki oleh para kandidat tersebut membawa perbedaan pada identifikasi diri, produk politik, serta positioning dalam political branding yang mereka munculkan.
Pemberdayaan Masyarakat Marginal Perkotaan di Tanah Ombak Purus III Kecamatan Padang Barat, Kota Padang Putri Adinda; Eka Vidya Putra
Jurnal Perspektif Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v6i2.725

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perubahan sosial yang terjadi dengan cepat pada masyarakat marginal perkotaan di Tanah Ombak. Hal menarik untuk dikaji bahwa adanya perubahan sosial yang terjadi dalam kurung waktu yang relatif cepat pada kawasan ekslusif menjadi kawasan yang inklusif. Penelitian ini dianalisis dengan teori elite Vilfredo Pareto dalam menjawab pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan di Gang Tanah Ombak Purus III kecamatan Padang Barat, Kota Padang. Pemilihan informan dilakukan secara teknik purposive sampling dengan 13 orang informan yakni para pendiri komunitas, tokoh masyarakat, warga, anak-anak, relawan Tanah Ombak. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dengan cara mengamati prilaku sehari-hari warga Tanah Ombak. Wawancara dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui kejadian yang bersifat lintas waktu yang berkaitan dengan masa lampau, studi kepustakaan agar peneli dapat memperoleh data umum mengenai Tanah Ombak. Untuk mengkaji kredibilitas dari penelitian digunakan teknik triangulasi data. Data dianalisis dengan model Miles dan Huberman dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa perubahan yang dibawa oleh Komunitas Tanah Ombak dapat diterima oleh masyarakat dikarenakan perubahan tersebut digerakan oleh elite lokal yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri sehingga lebih mudah menerima perubahan.
Sumber Kekuasaan Politik dalam Pemilihan Kepala Desa: Studi Perilaku Memilih Masyarakat di Desa Naras 1 Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman Putri Nadila; Eka Vidya Putra
Jurnal Perspektif Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v6i2.747

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sumber kekuasaan yang dimiliki para konstestan dalam pemilihan kepala desa di Desa Naras 1 dalam studi kasus perilaku memilih masyarakat yang ada di Desa Naras 1. Hal ini menarik untuk dikaji karena adanya sumber kekuasaan yang tidak dimiliki kepala desa yang mencalonkan memenangkan pilkadesa dalam masyarakat di Desa Naras 1. Penelitian ini dianalisis dengan teori Kekuasaan dari Ramlan Surbakti dan Max Weber dalam pertanyaan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan di Desa Naras 1 Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman. Pemilihan informan dilakukan secara teknik purposive sampling dengan 20 orang informan yakni para kepala desa yang memenangkan 3 kepala desa di Desa Naras 1, 17 masyarakat dan 2 aparat desa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dengan cara mengamati perilaku sehari-hari para kepala desa yang memenangkan serta masyarakat di desa Naras 1 yang memilih dalam pemilihan kepala desa. Wawancara dilakukan cara memberikan beberapa pertanyaan kepada informan penelitian. Dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukan bahwa sumber kekuasaan yang ada pada kepala desa yang mencalonkan diri di Desa Naras 1 menjadi pokok penting dan bahan pertimbangan yang bisa diterima masyarakat agar menjadi pemenang kepala desa dan bagaimana perilaku memilih masyarakat yang ada di Desa Naras 1.
Pemanfaatan Fungsi Sosial Budaya RTH (Ruang Terbuka Hijau) di Kota Payakumbuh Rahmi Sartika; Eka Vidya Putra; Khairul Fahmi
Jurnal Perspektif Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v6i2.748

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan optimalisasi fungsi sosial dan budaya dalam pemanfaatan RTH di Kota Payakumbuh. Hal ini menarik untuk dikaji karena dari tahun 2018 ke tahun 2019 terdapat peningkatan yang cukup tinggi pada luas RTH di Kota Payakumbuh. Pada tahun 2021 tercatat Kota Payakumbuh memiliki 28 RTH yang tersebar di lima Kecamatan, dari 28 RTH empat diantaranya dapat digunakan oleh masyarakat sebagai ruang publik dan memiliki fungsi sosial budaya. Permasalahannya adalah apakah dengan hadirnya ke empat RTH di Kota Payakumbuh ini fungsi sosial budaya dalam pemanfaatan RTH dapat tercapai dan berfungsi dengan yang seharusnya. Teori yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini adalah teori struktural fungsional oleh Robert K.Merton. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe deskriptif. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pemilihan informan menggunakan purposive sampling dengan jumlah informan 18 orang, dengan kriteria pengunjung RTH yang berasal dari Kota Payakumbuh, pengunjung yang berasal dari luar daerah, Petugas Satpol PP, dan pihak kelurahan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pada fungsi sosial dan budaya dalam pemanfaatan taman masih belum berjalan secara optimal di hari kerja seperti taman yang dijadikan sebagai tempat untuk bermesraan, kurangnya kesadaran dalam menjaga bangunan, masih kurangnya kesadaran para pengunjung dalam menjaga kebersihan lingkungan, hadirnya pihak parkir liar serta pengamen yang membuat berkurangnya kenyamanan para pengunjung.
Representasi Budaya Populer Jepang dalam Komunitas Mirai No Yume di Kota Bukittinggi Yogi Septia Prayoga; Eka Vidya Putra; Lia Amelia
Jurnal Perspektif Vol 6 No 2 (2023): Jurnal Perspektif: Jurnal Kajian Sosiologi dan Pendidikan, Universitas Negeri Pad
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/perspektif.v6i2.755

Abstract

This study aims to explain the representation of Japanese popular culture in the communityMirai No Yume in Bukittinggi City. This research is motivated by the researcher's interest in Japanese popular culture and joining the communityMirai No Yume. Mirai No Yume is a community of young people who love Japanese culture such as:anime, cosplay, manga, and J-Pop in Bukittinggi City. The theory used to analyze this research is the theory of simulacra society put forward by Jean Baudrillard. The research method used for this research is descriptive qualitative research. The selection of informants was carried out by means of purposive sampling with a total of 13 informants. Data collection was carried out by means of observation techniques, interview techniques, and documentation techniques. Then the resulting data is analyzed using data collection techniques, data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification so that the resulting data can be tested for its validity using Miles and Haberman's analysis. The results of the study found that community membersMirai No Yume is a collection of people who are interested in Japanese popular culture in the city of Bukittinggi. Members of the community devote time to collections and devote their passion to Japanese popular culture. CommunityMirai No Yume represent Japanese popular culture by doingcross street, participating in competitions, and participating in events with the theme of Japanese culture. The impact felt by community members since joining the community has positive and negative impacts. People's view of the Japanese community is considered cool because they can express their hobbies.
Co-Authors AB Sarca Putera Adzmy Altha Azkiya Al Rafni Alfitriadi Zurian Amelia Putri Annisya Sukma Dewi Apri Rahman Aulia Uzzaki Aysah Nur Fitri Ayu Adriyani Ayu Maireza Ayu Mizwar Azwar Ananda Azwar, Legita Megiana Azwir Anhar Bagus Muhammad Abadi Chikita Arone Dearni Nurhasanah Sinaga Dedi Suryadi Dendy Kurniawan Deovan Adrian Dewi, Susi Fitria Dezi Handayani Dhea Yunanda Difa Afriani Salsabila Dinil Azri Dona Rahmaidil Savitri Dwi Hilda Putri Dyanatul Arsyi Elsa Ardiana Emizal Amri, Emizal Erda Fitriani Erda Fitriani Erda Fitriani Eril Sastra Hadi Eril Sastra Hadi Farikh, Muhammad Fatri Yelli Agusti Firman Firman Firmansyah, Maichel Fit Malasari Geri Purnama Gusriani, Meri Gustina Indriati Hadi, Hana Alifia Hendra Naldi Indriani Indriani Intan Syafrinal Iqbal Gustian Irma Lailani Eka Putri Irwani, Bella Izza Nurlaili Mardhatillah Julianda Putri Khairul Fahmi Khairunnisa Khairunnisa Kristin Monika Laura Azzhahra Legita Megiana Azwar Leni Liberti Lia Amelia Lismita Lismita Lismita, Lismita Lucy Oktavia Lussy Sandovi Mades Fifendy Maria Montessori Marten, Threo Wanda Mega Wirmadani Meldiya Kismonia Chanda Melina Putri Rama Dani Metra Alvionita Monica Tiara Muhammad Irwandi Mukmin Pohan Muttakin Nadila Ulya Nanda Aulia Rahman Novianis Novianis Nur Amilia Kartika Rahmi Ockta, Yovhandra Patra, Haldi Putri Adinda Putri Nadila Rahma Yuni S Rahmadano Yoriza Rahmadhani Rahmadhani Rahman, Sabar Aulia Rahmi Sartika Rahmika Munasti Ratni Surianti Reno Fernandes Revalina, Atiqah Reza Novita Rezki Amelia Safitri Rhini Fatmasari Rika Febriani Rila Muspita Savia Anggi Mustika Sari Selaras, Ganda Hijrah Selinaswati, Selinaswati Sepriadi, Ilham Sisi Putri Adila Sri Sumiyati Suhai Ratu Rahmi Suryanef Suryanef syafira aulia Syawaldi Marsal Teguh Meidaltrio Ultri Rahma Yanti Wahyuni Elvira Yani Maisul Fitria Yogi Septia Prayoga Yundari, Yundari Zahra, Aisyah