Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF NEUROSAINS Katni, Katni; Rohmadi, Rohmadi
Ruhama : Islamic Education Journal Vol 1, No 1 (2018): Volume 1 No 1 Mei 2018
Publisher : Ruhama : Islamic Education Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan kurikulum di Indonesia telah banyak mengalami perubahan yang terbaru adalah pengembangan kurikulum 2013 pada madrasah dan sekolah. Sedangkan pada perguruan tinggi pengembangan kurikulum mengacu pada SNPT dan KKNI dari sisi dokumen telah baik. Banyak hal yang dipertimbangkan dalam pengembangan kurikulum, salah satunya landasan psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Kenapa psikologi belajar dan psikologi perkembangan karena pada cabang ilmu psikologi kedua-duannya mengkaji secara mendalam manusia yang menjadi subyek dan obyek pendidikan baik dari sisi perkembangannya maupun dari cara memperoleh pengetahuan. Dalam pengembangan kurikulum aspek psikologi sangat penting dipertimbangkan, pada implementasi kurikulum faktor psikologi perkembangan dan psikologi belajar mutlak harus dipahami oleh guru. Ilmu neurosains pendidikan sangat mendukung, untuk melengkapi  psikologi perkembangan dan psikologi belajar sebagai pendekatan dalam mengembangkan kurikulum dan implemnetasinya diseluruh tingkatan. Cara mendidik manusia agar berkembang maksimal melalui kerja pendidikan adalah sebagai berikut: 1). Untuk mendapatkan efek pengayaan, stimulus harus baru. 2). Stimulus harus menantang. 3). Stimulus Harus koheren dan bermakna. 4). Pembelajaran harus terjadi sepanjang waktu. 6). Harus ada sebuah cara bagi otak untuk belajar dari stimuli yang baru dan menantang.  Keenam hal ini, sebagai perspektif baru yang dapat dimaksukkan dalam mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum pendidikan Islam.Kata Kunci : Pengembangan, Implementasi, Kurikulum, Pendidikan Islam, Neurosains
Innovation Strategy Implementation of Character Education for the Young Generation of Indonesia: Inovasi Strategi Implementasi Pendidikan Karakter Bagi Generasi Muda Indonesia Katni, Katni
Halaqa: Islamic Education Journal Vol. 8 No. 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/halaqa.v8i1.1654

Abstract

The discourse of scholars in the field of education is that educational institutions are strategic for carrying out the transformation of values ​​and science, technology and art. This is how strategic educational institutions are as places for the transformation of values, knowledge, technology and art, so that in order to internalize and develop good character, it cannot be separated from the role of education in informal, formal and non-formal education channels. This research aims to analyze and discover the concept of implementing character education, character education strategies and values ​​implemented in character education. The results of this research show that the implementation of character education can be carried out through three stages of knowing the good, feeling the good and acting the good. Character education strategies can be integrated between micro, meso and macro level education. Character education is important for humans, so the role of educational institutions must not just provide insight into character, but also train, familiarize students with positive character over a long period of time so that it crystallizes in humans. The various character education values ​​developed in Indonesia are taken from 4 sources, namely: religion, Pancasila, culture and national education goals. Keywords: Educational Character, Educational Strategies, Sources of Character Values
Assistance For Students to Improving Islamic Religious And Economic Education In Islamic Boarding Schools in Indonesia Katni, Katni; Ab Halim Tamuri, Dato'; Khusnul Rois, Adib; Astika Candra Chairani, Femi; Arifin, Syamsul
International Journal Of Community Service Vol. 4 No. 4 (2024): November 2024 (Indonesia - Thailand - Malaysia)
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijcs.v4i4.819

Abstract

The Ahmad Dahlan Qur'an Memorization Islamic Boarding School in Ponorogo Regency is an Islamic boarding school under the auspices of the Muhammadiyah organization, which has a different level of academic quality compared to modern boarding school students, including the following: 1) Mastery of the yellow books or classical Islamic literature in Arabic across various religious disciplines. 2) In- depth knowledge of Arabic grammar or Nahwu, Sharaf, balaghah (meaning, bayan, badi’), and logic, as these subjects are studied seriously and occupy a significant portion of the modern boarding school curriculum. 3) Proficiency in memorizing the Qur'an. 4). Entrepreneurship program for students. Students are required to study Islam comprehensively to develop a religious character. The pesantren emphasizes values such as discipline, a sense of responsibility, independence, simplicity, and honesty. In addition, they are also taught about entrepreneurship. It is hoped that the students will develop a character that can master their faith and possess the skills for independence after graduating from the pesantren.
MODEL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA’HAD ISLAM THAILAND. (STUDI KASUS: MA’HAD ASSAADAH JUJOR PROVINSI NARATHIWAT THAILAND SELATAN) Mama, Rufaidah; Katni, Katni; Laksana, Sigit Dwi
JURNAL KOULUTUS Vol. 1 No. 2 (2018): JURNAL KOULUTUS
Publisher : LPPM Universitas Kahuripan Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi setiap orang. Meskipun masyarakat Islam menjadi minoritas muslim di Thailand, masyarakat tidak pernah putus asa dan tetap berkeyakinan bahawa pendidikan sangatlah penting bagi masa dapan yang akan datang, karena hal tersebut peneliti menganbil judul Model Pendidikan Agama Islam Di Ma’had Islam Thailand.(StudiKasus: Ma’had Assaadah Jujor Provinsi Narathiwat Thailand Selatan). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang pendidikan agama Islam di Ma’had Assaadah Jujor Provinsi Narathiwat Thailan Selatan (Tujuan Model dan Metode pendidikan di thailand). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil data di Ma’had Assaadah Jujor Provinsi Narathiwat Thailan Selatan. Pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu observasi, intetview dan dokumentasi. Kemudian analisis data dengan memberikan makna terhadap data yang berhasil di kumpulkan. Subjek penelitian yang menjadi subjek dan sekaligus sumber informasi, adalah Kepala Ma’had Assaadah, ustaz ustazah dan peserta didik. Hasil Penelitianmenunjuk bahwa 1) Model pendidikan Agama Islam yang digunakan baik dari bidang keagamaan, bidang bahasa dan sosial. 2) pelaksanaan metode yang dilaksanakan oleh para guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, adalah metode ceramah, tanya jawab, hafalan, diskusi, pemberian tugas, kisah. Namun metode yang sering digunakan oleh para ustaz dan ustazah adalah metode ceramah dan metode tanya jawab. 3) evaluasi pembelajaran sebagai tolak ukur dari kemampuan siswa untuk memahami materi dalam kelas. evaluasi yang dilakukan untuk kehadiran, tugas dan keaktifan masing-masing bernilai 10% ,untuk hafalan atau makalah bernilai 20% sedangkan ujian akhir sebesar 50% dari total nilai 100% diantaranya evaluasi kelas, ujian akhir dan ujian nasional. Kata kunci: Model Pendidikan, Pelaksanaan Pendidikan, Evaluasi Penbelajaran
PENERAPAN EKSTRAKURIKULER HIZBUL WATHAN DI MADRASAH DALAM MEMBENTUK KARAKTER KEPEMIMPINAN SISWA Katni, Katni; Purnomo, Heru; Abidin, Nurul
TADARUS Vol 12 No 2 (2023)
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam - Fakultas Agama Islam ( FAI )

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini  adalah mengungkap pembentukan karakter kepemimpinan anak pada di madrasah melalui aktivitas ekstra kurikuler Hizbul Wathan. Pertama, mendiskripsikan penerapan kepanduan Hizbul Wathan dalam membentuk karakter kepemimpinan anak tingkat pendidikan dasar. Kedua, hasil  penerapan tersebut dalam membentuk karakter kepemimpinan anak tingkat pendidikan dasar. Ketiga, faktor pendukung dan penghambat penerapan kepanduan Hizbul Wathan dalam pembentukan karakter kepemimpinan anak tingkat pendidikan dasar. Jenis penelitian ini merupakan field research dengan pendekatan diskriptif kualitatif. Hasil penelitian pertama, penerapan kepanduan Hizbul Wathan  menggunakan pendekatan joyfull learning dan outdor learning.  Pembentukan karakter kepemimpinan anak menggunakan tiga tahap yaitu leadership knowing, leadership feeling, dan leadership action.. Hasil pembentukan karakter kepemimpinan  anak tersebut sangat efektif dapat mengembangkan karakter kepemimpinan demokratis, amanah, colaboratif, pelopor, creatif, komunikatif, peduli sosial. Faktor pendukung  yaitu: 1) onsistensi penanaman karakter kepemimpinan di kelas dan diluar kelas; 2) kebijakan kepala sekolah yang mendukung penuh program ekstrakurikuler HW; 3) guru yang secara konsisten mendampingi, mengajar dan melibatkan secara aktif siswa 4) Dukungan orang tua terhadap kegiatan ekstra HW . Sedangkan faktor faktor penghambatnya yaitu a) tempat latihan yang masih perlu ditingkatkan kenyamanannya ; b) SDM guru pembina HW yang belum di upgrading kapabilitasnya secara berkelanjutan ; c) siswa yang masih belum mandiri, sehingga membutuhkan pendampingan lebih ekstra.
Experience and Expectation During E-Learning of Islamic Religion Education: The Students’ Response Rabbanie, Muhammad Dahlan; Katni, Katni; Fadil , Khaidir
Utamax : Journal of Ultimate Research and Trends in Education Vol. 4 No. 2 (2022): Utamax : Journal of Ultimate Research and Trends in Education
Publisher : LPPM Universitas Lancang Kuning. Pekanbaru. Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/utamax.v4i2.10031

Abstract

The COVID-19 pandemic has set the stage for alterations to people life in all aspects, including the education aspect. There is a change from traditional learning to e-learning. The changes in learning occur fast and seem sudden in the midst of student mental pressure and lack of preparation. It may cause the expectations of their future learning experiences. The experiences of Islamic Religion Education (PAI) students using e-learning have been the focus of recent quantitative survey-based studies. This study was developed with two objectives: first, to learn about their experience with e-Learning-based Islamic Religion Education (PAI) and then, to reveal their expectations for e-learning. Both were approved using quantitative research that involved disseminating an online poll with 14 closed questions pertaining to 2 questions posed. The sample was purposively selected on 205 out of 1025 students from the Islamic Religious Education Study Program at Ibn Khaldun University Bogor (UIKA) Bogor as respondents by purposive sampling. Because it states the percentage of students participating in e-learning, the simple percentage approach was chosen as 153 respondents to examine the results. The results showed varied learning experiences in PAI-based e-learning, and they expressed the desire that this e-learning learning may continue even in everyday situations. This research can be used as a reference in improving e-learning to increase students' ability to understand the material taught and give convenience in following the learning process.
The Role of Teachers in Moral Education through the Habitus Model Katni, Katni; Pramesty, Erinda Setya; Tajab, Muh
Jurnal Tarbiyatuna Vol 16 No 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/tarbiyatuna.v16i1.12964

Abstract

Moral crises continue to affect both educational and governmental institutions in Indonesia, undermining students’ moral development and damaging institutional reputations. In contrast, teachers at State Vocational High School 2 Pacitan have played a significant role in fostering commendable moral values, thereby reducing instances of immoral behavior. This study aims to analyze the role of teachers in moral education and identify the steps involved in promoting commendable character at the school. A descriptive qualitative approach was employed, involving interviews with the principal, vice principal, and students, as well as observations and document analysis. Data were analyzed through description, classification, interpretation, and theorization. The findings highlight that teacher act as facilitators, motivators, and role models by integrating knowledge, practice, habituation, advice, motivation, personal guidance, and religious activities. These practices were conceptualized into a “habitus model” of moral education, derived from Pierre Bourdieu’s sociological theory of habitus. This model emphasizes the formation of moral dispositions through consistent experience and interaction within the school environment. Key aspects include fostering value awareness, shaping behavioral dispositions, and promoting consistent moral practice. The model is operationalized through the 5M steps: knowing the good, habituating the good, loving the good, desiring the good, and doing the good.
HUBUNGAN JIWA-RAGA DAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM MENURUT IBNU SINA KATNI, KATNI
AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM Vol 6 No 1 (2016): AL-IDARAH: JURNAL KEPENDIDIKAN ISLAM
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/alidarah.v6i1.788

Abstract

This study discusses the life philosophy of Ibn Sina that the human soul is divided into three namely (1). Soul plants (2). Animal souls (3). The Human souls. The human soul has two power that is practical to do with the power agency and daya teoritis yang hubungannya dengan hal-hal yang abtrak. The theoretical power has four levels namely, material sence, sence al-angle, The actual sense, sense mustafad. Based on the assessment that the four stages of the mind is a stage of human thinking to acquire knowledge. Humans acquire the knowledge necessary to practice and study hard from material sense to the sense mustafad. It can be used as a foundation in providing curriculum materials on human education. My mind and body are intimately connected. The influence of the soul to the body is not enforced, whenever the soul wants to move the soul, then the price will be asked. It provides recommendations for the development of educational curriculum should put the education of the soul footstool headliner. Ibn Sina formulate curriculum development based on the age of the child's developmental level. Age 3-5 years the formation of a physical, mental and moral. Age 6-14 years: includes reading and memorizing the Koran, religion subject, arabic, poetry lesson, and sports, teaching skills, appropriate talent. Age 14 years to the top, subjects given selected according to their talents and interests of children towards a professional or an expert in a particular field. Keywords: relationship of soul and body, Islamic education curriculum
IMPLEMENTASI PENDEKATAN HABITUS DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK TERPUJI SANTRI DI PONDOK PESANTREN HASAN MUNADI, PONOROGO, INDONESIA Yani, Yani; Katni, Katni; Erwahyudin, Devid Dwi
Tamaddun Vol. 26 No. 2 (2025): Tamaddun: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia Mengalami Dekadensi Akhlak yang sangat mengkhawatirkan dari aspek Korupsi, Pergaulan Bebas, Narkoba, Membutuhkan Perhatian Serius Dalam Pembentukan Akhlak Terpuji. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendekatan habitus dalam pembentukan akhlak terpuji santri, langkah-langkah implementasi pendekatan habitus dalam dalam pembentukan akhlak terpuji santri, serta faktor pendukung dan penghambat ilmpementasi pendekatan habitus dalam pembentukan akhlak terpuji santri di pesantren. Penelitian ini meggunakan pendekatan kualitatif, dengan instrument pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap kyai, ustadz-ustadzah dan santri yang diplih secara purposive, observasi mendalam, dan analisis dokumen. Analisis data melalui reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan pendekatan habitus menjadi salah satu pendekatan yang penting dalam pembentukan akhlak terpuji agar berhasil. Sebab habituas akan mempengaruhi persepsi, sikap dan tindakan manusia bila dilakukan dalam waktu terentu akan mengkristal menjadi akhak yang mulia. langkah-langkah nya dapat dilakukan melalui pembiasaan, pembelajaran didalam dan diluar kelas, keteladan, konsistensi dan keberlanjutan sertalingkungan yang kondusif. Faktor pendukung dan penghambat setiap program pasti ada, tinggal bagaimana menyikapi dan menakhlukkan penghambatnya dan memaksimalkan faktor pendukungnya. Temuan penelitian ini merekomendasikan bahwa pendekatan habitus penting dikampanyekan sehingga popular dan dilaksanakan secara massif dalam pembentukan akhlak, karakter terpuji yang bersumber dari agama, falsafah Negara dan norma social masyarakat yang baik.
DAMPAK PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP PRAKTIK AGAMA ISLAM DI MA'HAD ALY FATIMAH AZ ZAHRA MAGETAN Fitriani, Fitriani; Katni, Katni; Abidin, Nurul
Tamaddun Vol. 26 No. 2 (2025): Tamaddun: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Keagamaan
Publisher : Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia yang mayoritas penduduknya muslim, sekaligus negeri Timur yang terkenal santun, namun mengalami banyak persoalan moral di media sosial yang sangat memprihatinkan. Media sosial selain memiliki dampak positif, juga memiliki dampak negative yang sangat memprihatinkan kasus kekerasan di media sosial, pelanggaran etika profasi di media juga aneka persoalan lainnya. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi penggunaan Media Sosial di Kalangan Mahasantri Ma’had aly Fatimah Az-Zahra Magetan dan menganalisis dampak penggunaan media sosial terhadap praktik agama Islam di lembaga tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif untuk mengeksplorasi dan menganalisis dampak penggunaan media sosial di suatu pesantren. Informan penelitian 7 orang dipilih secara purposive sebagai informan kunci. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, display dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data dengan meningkatkan ketekunan dan trianggulasi data dan sumber. Hasil penelitian ini adalah penggunaan media sosial di kalangan mahasantri Ma’had aly Ftatimah az-Zahra yaitu sebagai sarana berdakwah menyebarkan ilmu agama, menambah ilmu pengetahuan, dan sarana promosi. Dampak positif media sosial terhadap perilaku keagamaan mahasantri yaitu lebih mudah untuk mencari informasi ilmu keagamaan, sarana menyebarkan agama islam dan sarana promosi. Sedangkan dampak negatif mahasantri menjadi suka menunda-nunda waktu untuk menghafalkan Al-Qur’an dan sholat serta kurangnya kepedulian terhadap lingkungan.