Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di Divisi II Kebun Seunagan PT. Socfindo Ogi Prayuda; Muhammad Afrillah; Siti Amina; Amda Resdiar; Mawaddah Putri Arisma Siregar; N.C. Ritonga
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 2 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i2.5875

Abstract

Palm oil (Elaeis guineensis jacq) is Indonesia's main plantation crop, this plant has greater vegetable oil than other plants, the use of palm oil is in great demand in various industries such as the food industry, the pharmaceutical industry, to the cosmetic industry. The purpose of this study was to determine the management of harvesting carried out in Division II Seunagan Gardens PT. Socfindo. The research was carried out in Division II Seunagan Gardens PT. Socfindo from February to May 2022. Observations made in this harvest management include, Personal protective equipment (PPE) and fresh fruit bunches (FFB) harvesting equipment, calculating harvest density figures (AKP), harvest rotation, estimation of employee usage and daily production estimation, criteria for fruit maturity level, fruit quality observation, random quality observation, determination of premium prices and the number of bases in each block. The results of observations that have been made indicate that the management of oil palm harvesting at PT. Socfindo Seunagan Gardens has been running optimally, this is shown by the very good criteria in several harvesting activities observed, such as harvest rotation, fruit quality criteria, and blok quality
Workshop Budidaya Tanaman Sayur Hidroponik di SMK NEGERI 1 Meureubo Aceh Barat Dewi Andriani; Siti Aminah; Fantashir Awwal Fuqara; Yulia Windi Tanjung
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v4i1.3567

Abstract

Keterbatasan lahan mengakibatkan produktivitas lahan pertanian semakin menurun. Khususnya pada  daerah perkotaan yang sudah semakin terbatas, sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Pemanfaatan lahan perkarangan untuk bercocok tanam dapat membantu untuk memulihkan kondisi pertanian di tengah masyarakat perkotaan, dengan menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di SMK Negeri 1 Meureubo Aceh Barat yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dalam teknik budidaya tanaman hidroponik dengan memanfaatkan perkarangan sekolah dan memotivasi siswa untuk berwirausaha komoditas sayur hidroponik. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan metode demontrasi. Penyuluhan diberikan oleh Dosen sebagai narasumber dengan memberikan materi terkait teknik budidaya tanaman hidroponik, bahan yang digunakan sebagai media tanam serta nutrisi yang digunakan untuk mendukung keberhasilan dalam budidaya kangkung hidroponik. Kegiatan dilanjutkan dengan mendemonstrasikan cara budidaya sayur kangkung secara hidroponik sistem wick yang di bantu oleh mahasiswa. Hasil pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, antusiasme dan keaktifan siswa, dan hasil kerja kelompok dalam menanam sayur kangkung hidroponik dengan metode sistem wick serta perkarangan sekolah yang menjadi lebih estetik. Pengabdian masyarakat yang ditujukan kepada siswa diharapkan berkelanjutan guna mendukung lulusan SMK yang terampil serta mampu melihat prospek usaha agribisnis komoditas sayur hidroponik.
Virulensi Cendawan Entomopatogen Aspergillus spp.Sebagai Agen Biokontrol Hama Rayap Coptotermes curvignathus (Isoptera: Rhinotermitidae) Oviana Lisa; Syaukani Syaukani; Lenni Fitri; Putri Mustika Sari; Siti Aminah; Ernilasari Ernilasari
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7253

Abstract

The termite Coptotermes curvignathus is an important pest in oil palm plantations and environmentally friendly control measures are needed. The fungus Aspergillus spp. has potential as a biocontrol agent against the termite C. curvignathus. The purpose of this study aimed to obtain Aspergillus spp. which are virulent against C. curvignathus. Aspergillus spp. isolates used in this study were collected from termite nests in the primary forest at Suaq Balimbing Research Station, Gunung Leuser National Park, Sumatra. This study used an experimental method with a completely randomized design (CRD). Two isolates of Aspergillus spp. each 105 conidia/mL were applied to worker caste termites. The results of the virulence assay showed that isolate Aspergillus sp. 1 had the highest causing 82.13% mortality of C.curvignathus and with  an LT50 value of 4.18 days.
Kombinasi Pemupukan Organik dan Anorganik Terhadap Laju Pertumbuhan dan Rasio Bobot Basah Tajuk Akar Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Siti Aminah; Muhammad Afrillah; Oviana Lisa; Muhammad Reza Aulia
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7780

Abstract

Rice as one of the main food sources for the Indonesian people, especially North Sumatra, is still not able to meet the needs even though it has large land potential, so it is necessary to increase production through fertilization. This study aims to determine the effect of a combination of organic and inorganic fertilization on the growth of paddy rice plants. This study used a factorial randomized block design consisting of three factors, namely KCL (K) at 4 dose levels, namely K0 (0 kg/ha), K1 (25 kg/ha), K2 (50 kg/ha) and K3 (75 kg/ha). ), Urea (U) two levels namely U1(250 kg/ha) and U2 (225 kg/ha), Straw Compost (J) 2 levels namely J0 (0 tons/ha) and J1 (5 tons/ha) with a total The treatment combinations were 16 and consisted of 3 replications and 48 samples. Held in the rain-fed rice field area of Clove Turi sub-district, Binjai City. Soil sample analysis was carried out at the Analytical Laboratory of PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO), Medan City and the Research and Technology Laboratory, Faculty of Agriculture, University of North Sumatra. The combination of inorganic and organic fertilizer treatments consisting of Potassium, Urea and Straw Compost showed no significant effect on the observed parameters of plant growth rate (cm/week) and root canopy wet weight ratio (grams). The highest plant growth rate was shown by the interaction of the three treatments, namely K3U2J0 of 10.33 cm/week, while the lowest data was shown by the interaction of the three treatments, namely K1U2J0 of 8.87 cm/week. The highest root canopy wet weight ratio was shown by the interaction of the three treatments, namely K1U1J0 of 8.69 grams while the lowest data was shown by the interaction of the two treatments between potassium and straw compost, namely K2J0 of 5.01 grams.Keywords: Fertilizer; Organic; Inorganic; Growth; Paddy
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM KEGIATAN KELOMPOK TANI DAN HUBUNGANNYA DENGAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH Muhammad Reza Aulia; Stefanus Deras; Siti Aminah; Mawaddah Putri Arisma Siregar; Paimsot Berutu
Fruitset Sains : Jurnal Pertanian Agroteknologi Vol. 11 No. 3 (2023): Agustus: Agriculture
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/fruitset.v11i3.3851

Abstract

Penyuluhan pertanian adalah proses pendidikan dengan sistem pendidikan nonformal untuk mengubah perilaku orang dewasa agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih baik, sehingga sasaran dapat memilih dan mengambil keputusan dari berbagai alternatif pengetahuan yang ada untuk menyelesaikan permasalahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Untuk meningkatkan efektivitas dari kegiatan penyuluhan dan guna mengembangkan peran serta petani dalam pembangunan pertanian, maka perlu dilakukan pembinaan terhadap kelompok tani yang terbentuk sehingga nantinya kelompok tani tersebut akan mampu untuk tumbuh dan berkembang menjadi kekuatan ekonomi yang memadai dan selanjutnya akan mampu menopang kesejahteraan anggotanya. Penyuluh pertanian di daerah penelitian masih tergolong sedang, sehingga masih perlu ditingkatkan agar dapat memberdayakan petani. Perkembangan kelompok tani dapat meningkatkan produktivitas padi sawah. Secara keseluruhan, penelitian ini memberikan kontribusi penting dalam pemahaman dan pengembangan peran penyuluh pertanian, perkembangan kelompok tani, dan peningkatan produktivitas padi sawah. Kontribusi ini dapat membantu meningkatkan efektivitas upaya pembangunan pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani.
Pelatihan Sistem Informasi Geografis (GIS) Tingkat Dasar dalam Upaya Pengembangan Skill Mapping di Universitas Teuku Umar Aminah, Siti; Maulidia, Vina; Fachruddin, Fachruddin; Aulia, Muhammad Reza; Jasmi, Jasmi
Jurnal Pengabdian Agro and Marine Industry Vol 3, No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Agro And Marine Industry
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpami.v3i2.8526

Abstract

The availability of digital data regarding geographic information has brought the changes in how we use and understand information about the earth. One of the sectors that needs to be improved and developed so that this data provision can be fulfilled is human resources, namely the ability to master mapping skills. This involves analyzing each employee's competencies in relation to specific skills, for example abilities related to specific projects, roles and tasks. The service method used is the lecture and direct demonstration method. Basic level GIS training activities for the community were held for 5 days from 16-22 March 2023, attended by  37 participants in total from various government agencies. This activity takes place in three stages, ie. the opening stage, the map making practice stage and the closing stage.
Empowering Communities with Integrated Pest Management for Sustainable Agriculture Aulia, Muhammad Reza; Eryanto , Oktoni; Siregar , Mawaddah Putri Arisma; Yuhendra , Alfis; Aminah , Siti
SPEKTA (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Teknologi dan Aplikasi) Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/spekta.v5i1.9326

Abstract

Background: The aim of this community development initiative, centered around community engagement, is to address the pressing issue of declining agricultural productivity due to pest infestations in the Asahan Regency, a developing area. Through educational and training programs, the initiative seeks to advocate for Integrated Pest Management (IPM) practices and safe pesticide usage among farmers, while also addressing the environmental impacts of chemical pesticide use. Contribution: The primary focus is to gauge the impact of these initiatives in fostering sustainable and environmentally responsible agricultural practices in Asahan Regency, ultimately enhancing the overall well-being of the farming community. Method: A total of 50 farmers actively participated in these programs, all of whom derived substantial benefits that directly contributed to the improvement of their livelihoods. Results: The implementation of IPM with a community development approach has the potential to significantly enhance paddy rice productivity while promoting sustainable agriculture Conclusion: By involving the local community, improving pest control methods, reducing environmental impact, and fostering knowledge sharing, this approach can lead to positive outcomes for both farmers and the environment
PENERAPAN TANAMAN REFUGIA PADA BUDIDAYA KEDELAI SEBAGAI MIKROHABITAT SERANGGA BERMANFAAT DI LAHAN TERDAMPAK TSUNAMI, ACEH BARAT Sari, Putri Mustika; Lisa, Oviana; Aminah, Siti; Andriani, Dewi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 1 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Februari 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i1.7250

Abstract

Peristiwa tsunami yang terjadi tahun 2004 telah mengubah berbagai aspek kegiatan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat. Dalam aspek pertanian, kerusakan yang terjadi tidak hanya pada lahan budidaya tanaman tetapi juga ekosistem di sekitarnya. Perlu adanya upaya perbaikan lahan dan introduksi tanaman budidaya untuk memperbaiki ekosistem pada lahan bekas terdampak tsunami. Berdasarkan hasil analisis tanah awal di lahan percobaan, data menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki kondisi C-organik (1,67%) dan P total (11,43 mg/100 g) kriteria Rendah; N total (0,09%) dan P-Bray I (5,23 ppm) dengan kriteria Sangat Rendah; K-dd (0,29 me/100 g) dan K-total (20,55 me/100 g) tergolong kriteria Sedang; pH (5,25) kriteria Masam dan dengan tekstur Pasir Berlempung. Metode yang digunakan adalah observasi dalam mengoleksi keanekaragaman serangga bermanfaat di tanaman refugia dan kedelai. Pengamatan dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur dua minggu sampai panen, dimana serangga yang dikumpulkan diidentifikasi secara morfologi; adanya analisis awal tanah sebelum perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keragaman serangga bermanfaat di lahan terdampak tsunami menggunakan pupuk dan tanaman refugia untuk meningkatkan produksi kedelai. Hasil menunjukkan bahwa ordo serangga yang ditemukan di areal pertanaman yakni Coccinella transveralis, Priocnemis sp, Verania lineata, Trigona sp., Coccinella sexmaculata, Ropalidia fasciata, Hylaeus sp., dan Paederus fusipes. Kisaran hasil perhitungan indeks keragaman menunjukkan bahwa pada keempat perlakuan dipertanaman memiliki kelimpahan yang sama. perhitungan nilai indeks keragaman tertinggi yakni sebesar 1.905, dengan kategori ukuran keragaman spesies sedang (1<H’<3). Dengan menggunakan tanaman refugia di sekitar areal penanaman kedelai dapat mengembalikan kondisi ekosistem menjadi cukup seimbang (terdapat serangga predator, parasitoid, dan penyerbuk) di areal lahan terdampak tsunami, Aceh barat.
Edukasi Peningkatan Produksi Padi Sawah Melalui Penggunaan Perangkat Kit Uji Tanah Yulia Windi Tanjung; Siti Aminah; Oviana Lisa; Roberto Carlos; Nur Afrija
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1082

Abstract

Desa Peunia merupakan desa dengan lahan sawah terbesar di Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat. Kelompok tani “Ingin Maju” memiliki luas lahan sawah terluas yaitu sebesar 38 ha dengan total produksi 4 ton/ha. Penurunan tingkat produksi padi 3 tahun terakhir sebesar 18 %. Akibat minimnya pengetahuan petani tentang pengelolaan lahan dan ketersediaan hara dalam tanah yang berkaitan erat dengan jumlah kebutuhan pupuk yang akan diberikan, berdampak besar terhadap jumlah produksi gabah pada masa panen. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterlibatan masyarakat, penyuluhan masyarakat telah muncul sebagai taktik utama. Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan edukasi peningkatan produksi padi melalui penggunaan perangkat kit uji tanah di Kecamatan Kaway XVI. Pengabdian ini menggunakan metode Ceramah dengan beberapa tahapan, yaitu tahap persiapan, penyuluhan, penutupan dan evaluasi. Kegiatan edukasi penggunaan perangkat Kit Uji Tanah di desa Peunia, Kecamatan Kaway XVI dihadiri 35 orang peserta anggota kelompok tani. Penggunaan pupuk KCL dapat dikurangi hingga 50% dari rekomendasi anjuran Permentan tahun 2007 jika disertai dengan pemberian bahan organik seperti kompos jerami sebanyak 5 ton/ha yang disertai dengan penggunaan alat bagan warna daun mengukur kebutuhan nitrogen. dengan adanya penurunan penggunaan pupuk KCL maka diharapkan akan terjadi penurunan biaya produksi ditingkat petani.Peningkatan wawasan anggota kelompok tani dalam mengolah lahan sawah diharapkan dapat meningkatkan kualitas lahan yang mendorong peningkatan produksi padi. Diperoleh hasil peningkatan pemahaman anggota kelompok tani sebesar 70% dari sebelumnya hanya 5% petani yang memahami alat uji tanah.
Edukasi Sistem Budidaya Sayuran dengan Teknik Minaponik Terhadap Kelompok Wanita Tani (KWT) di Aceh Barat Oviana Lisa; Fantashir Awwal Fuqara; Jasmi Jasmi; Siti Aminah; Yulia Windi Tanjung
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 4 No. 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/jai.v4i4.1135

Abstract

Kabupaten Aceh Barat memiliki lahan budidaya yang optimal untuk pertumbuhan berbagai tanaman sayur. Pengembangan sistem budidaya sayuran dengan teknik minaponik dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan diversifikasi pertanian sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Edukasi dan penerapan teknik minaponik di Aceh Barat melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pertanian berkelanjutan yang mampu meningkatkan produksi sayuran dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Peunia, Kecamatan Kaway XVI dengan melibatkan anggota Kelompok Wanita Tani Sejahtera sebagai mitra pengabdian. Metode kegiatan dilakukan dengan memberikan sosialisasi terkait budidaya sayuran dengan teknik minaponik dan mempraktekkan secara langsung kombinasi sistem budidaya antar hidroponik dan aquakultur tersebut kepada masyarakat. Dilakukannya evaluasi kegiatan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra setelah tahapan kegiatan berlangsung. Kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Sejahtera di Desa Peunia, Aceh Barat, berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dalam budidaya sayuran menggunakan teknik minaponik. Evaluasi menunjukkan bahwa meskipun ada peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan aplikasi teknologi ini, keberlanjutan program dan kolaborasi dengan pihak terkait seperti Balai Penyuluh Pertanian (BPP) sangat penting untuk memastikan penerapan yang konsisten dan optimal.