Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Efektivitas Metode Seleksi Pedigree dan Modified Bulk pada Tiga Populasi Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) Dewi Andriani; Desta Wirnas; Trikoesoemaningtyas
Jurnal Agronomi Indonesia (Indonesian Journal of Agronomy) Vol. 47 No. 3 (2019): Jurnal Agronomi Indonesia
Publisher : Indonesia Society of Agronomy (PERAGI) and Department of Agronomy and Horticulture, Faculty of Agriculture, IPB University, Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.14 KB) | DOI: 10.24831/jai.v47i3.27661

Abstract

Sorghum has a growing popularity for food, feed, biofuel, and therefore needs to be developed. The research aimed to compare the effectiveness of pedigree and modified bulk selection methods for improving yield in three sorghum populations. The genetic materials used were 60 F6 lines from three populations, namely PI 10-90-A x Numbu, PI 150-20-A x Numbu and PI 150-20-A x Kawali which had been selected using pedigree and modified bulk methods. The experiment was conducted from October 2018 to February 2019 at the Cikabayan Experimental Station of IPB University, Dramaga, Bogor. The experiment was arranged in an augmented design with six checks, namely Kawali, Numbu, PI 10-90-A, PI 150-20-A, Samurai 1, and Samurai 2 which were replicated four times. Observations were made on agronomic traits and yield. Plant height and grain weight per panicle had high heritability and large genotypic coefficients of variation. The contrast test results showed significant differences between populations in plant height, panicle length, days of harvesting and 100-seed weight. On the other hand, no significant difference was observed among selection methods, indicating that both methods were equally effective for increasing sorghum yield. The pedigree selection and modified bulk selection increased grain yield per panicle by 14.1 g and 18.2 g respectively. Bulk of the best genotypes in early generation could be an alternative of bulk selection method. Keywords: contrast test, differential selection, genotypic coefficient of variation, heritability
Workshop Budidaya Tanaman Sayur Hidroponik di SMK NEGERI 1 Meureubo Aceh Barat Dewi Andriani; Siti Aminah; Fantashir Awwal Fuqara; Yulia Windi Tanjung
Jumat Pertanian: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): April
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32764/abdimasper.v4i1.3567

Abstract

Keterbatasan lahan mengakibatkan produktivitas lahan pertanian semakin menurun. Khususnya pada  daerah perkotaan yang sudah semakin terbatas, sedangkan kebutuhan pangan semakin meningkat. Pemanfaatan lahan perkarangan untuk bercocok tanam dapat membantu untuk memulihkan kondisi pertanian di tengah masyarakat perkotaan, dengan menggunakan sistem hidroponik. Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan menggunakan air sebagai medium untuk menggantikan tanah. Pengabdian masyarakat dilaksanakan di SMK Negeri 1 Meureubo Aceh Barat yang bertujuan untuk memberi pengetahuan dan keterampilan kepada siswa dalam teknik budidaya tanaman hidroponik dengan memanfaatkan perkarangan sekolah dan memotivasi siswa untuk berwirausaha komoditas sayur hidroponik. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan dengan menggunakan metode penyuluhan dan metode demontrasi. Penyuluhan diberikan oleh Dosen sebagai narasumber dengan memberikan materi terkait teknik budidaya tanaman hidroponik, bahan yang digunakan sebagai media tanam serta nutrisi yang digunakan untuk mendukung keberhasilan dalam budidaya kangkung hidroponik. Kegiatan dilanjutkan dengan mendemonstrasikan cara budidaya sayur kangkung secara hidroponik sistem wick yang di bantu oleh mahasiswa. Hasil pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, antusiasme dan keaktifan siswa, dan hasil kerja kelompok dalam menanam sayur kangkung hidroponik dengan metode sistem wick serta perkarangan sekolah yang menjadi lebih estetik. Pengabdian masyarakat yang ditujukan kepada siswa diharapkan berkelanjutan guna mendukung lulusan SMK yang terampil serta mampu melihat prospek usaha agribisnis komoditas sayur hidroponik.
Pengaruh Media Tanam dan ZPT Alami terhadap Pertumbuhan Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Rayhan Amadius Weihan; Aboe B. Saidi; Dewi Andriani; Rismon Rismon
AGROSCRIPT: Journal of Applied Agricultural Sciences Vol 5 No 1 (2023): June
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/agroscript.v5i1.1227

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi kakao demi memenuhi kebutuhan kakao nasional. Pertumbuhan kakao di lapangan sangat bergantung pada masa pembibitan kakao. Penggunaan media tanam yang tepat serta aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan salah satu upaya menjaga kualitas pembibitan kakao . Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan fakultas pertanian Universitas Teuku Umar pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2021. Penelitian ini dilakukan dalam bentuk rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial 4 x 2 sebanyak 3 ulangan dengan perlakuan yang terdiri atas Media Tanam (Kontrol (M0), Arang Sekam Padi (M1), Serbuk Gergaji (M2) dan Tanah Berpasir (M3) ) dan ZPT ( Limbah Cucian Beras (Z1) dan Limbah Cucian Ikan (Z2) dengan dosis 250 ml/tanaman). Data hasil Penelitian di Uji menggunakan Uji F, jika menunjukkan pengaruh nyata, maka akan dilanjutkan dengan uji BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 40 dan 60 HST, diameter batang 40 dan 60 HST dan jumlah daun 40 dan 60 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan jumlah daun 20 HST. Zat pengatur tumbuh berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang 40 HST, tinggi tanaman 40 dan 60 HST, diameter batang 20 dan 60 HST serta jumlah daun 20, 40 dan 60 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 20 HST. Tidak terdapat interaksi antara media tanam dan zat pengatur tumbuh terhadap semua peubah pertumbuhan bibit tanaman kakao yang diamati.
Analisis Vegetasi Gulma Pada Lahan Budidaya Terong (Salonum melongena L) di Desa Ujong Tanoh Darat Aceh Barat Rayhan Amadius Weihan; Vina Maulidia; Dewi Andriani; Lafi Naimatul Bayinah
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7833

Abstract

Terong merupakan sayuran buah yang memiliki banyak nutrisi. Tanaman terong dapat tumbuh dengan optimal jika ditanam pada lingkungan yang sesuai, namun akan terhambat jika terdapat faktor penghambat pertumbuhannya yang salah satunya adalah gulma. Pengendalian gulma dapat efektif jika memiliki data analisis vegetasi gulma di lahan budidaya. Penelitian ini dilaksanakan di lahan budidaya terong pada Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif (Identifikasi gulma) dan Kuantitatif (Analisis vegetasi gulma dominan). Sampel diambil dengan metode kuadrat menggunakan plot ukuran  0,5 x 0,5 m2 secara acak sebanyak 10 plot sampel. Hasil identifikasi gulma pada penelitian ditemukan 12 species gulma yang telah diidentifikasi dengan komposisi 10 spesies golongan gulma berdaun lebar dan 2 spesies golongan gulma berdaun sempit. Lahan budidaya didominasi oleh spesies gulma Borreria alata dengan nilai SDR 32.40 % dan Spermacoce latifolia dengan nilai SDR 26,98%
Uji Korelasi dan Analisis Lintas Terhadap Karakter Agronomi dan Hasil Pada Galur-Galur Sorgum (Sorghum bicolor L.) Dewi Andriani; Desta Wirnas; Trikosoemaningtyas Trikosoemaningtyas; Jekki Irawan; Jasmi Jasmi
Jurnal Agrotek Lestari Vol 9, No 1 (2023): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v9i1.7807

Abstract

 Correlation test and path analysis aims to obtain agronomic characters and yields that can be used as selection criteria for sorghum lines. The research design used was an augmented design with treatment of 60 F6 sorghum lines without repetition. Correlation test results in this research showed that the characters of plant height, stem diameter, number of leaves, panicle length, panicle diameter and panicle weight had a positive and significant correlation to sorghum yields. The path analysis results showed that panicle weight has a high value of direct effect on yield, while plant height, stem diameter, number of leaves, panicle length, panicle diameter has an indirect effect on yield. Agronomic characters and yields that can be recommended as selection criteria are plant height, stem diameter, number of leaves, panicle length, panicle diameter and panicle weight.
Penerapan Asap Cair Tempurung Kelapa (Liquid Smoke) sebagai Bio-Insektisida pada Tanaman Kedelai di Aceh Barat Putri Mustika Sari; Oviana Lisa; Chairudin Chairudin; Dewi Andriani; Rayhan Amadius Weihan; Mawaddah Putri Arisma Siregar
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 3 No 5 (2023): JAMSI - September 2023
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.858

Abstract

Asap cair menjadi produk yang dibuat dari kondensasi asap tempurung kelapa melewati proses pirolisis. Hasil dekomposisi dari Asap cair yakni hemiselulosa, selulosa dan lignin diproses dari pirolisis. Air dihilangkan dari kayu pada suhu 120-150 °C, pirolisa lignin pada suhu 400 °C, pirolisa selulosa pada suhu 280-320 °C, pirolisa hemiselulosa pada suhu 200-250°C. Proses Pirolisa pada suhu 400 °C ini dapat membuat senyawa yang memiliki kualitas organoleptik yang tinggi dan pada suhu lebih tinggi lagi dapat terjadi reaksi kondensasi terbentuk senyawa baru dan oksidasi produk kondensasi diikuti kenaikan linier senyawa dan hidrokarbon polisiklis aromatis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai dampak dari penggunaan smoke liquid bagi petani terutama untuk tanaman kedelai sehingga dapat menurunkan serangan hama di tanaman kedelai. Kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mitra terhadap pemanfaatan smoke liquid sebesar 50%. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tahap perencanaan terlebih dahulu, selanjutnya pada tahap pelaksanaan dilakukan dengan melakukan sosialisasi materi dampak smoke liquid sebagai bio-insektisida melakukan sosialisasi materi manfaat penggunaan smoke liquid dan memberikan pelatihan cara Pembuatan smoke liquid serta mengaplikasikannya ke tanaman kedelai.
PENERAPAN TANAMAN REFUGIA PADA BUDIDAYA KEDELAI SEBAGAI MIKROHABITAT SERANGGA BERMANFAAT DI LAHAN TERDAMPAK TSUNAMI, ACEH BARAT Sari, Putri Mustika; Lisa, Oviana; Aminah, Siti; Andriani, Dewi
Jurnal Agrotek Tropika Vol 12, No 1 (2024): JURNAL AGROTEK TROPIKA VOL 12, Februari 2024
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jat.v12i1.7250

Abstract

Peristiwa tsunami yang terjadi tahun 2004 telah mengubah berbagai aspek kegiatan masyarakat di Kabupaten Aceh Barat. Dalam aspek pertanian, kerusakan yang terjadi tidak hanya pada lahan budidaya tanaman tetapi juga ekosistem di sekitarnya. Perlu adanya upaya perbaikan lahan dan introduksi tanaman budidaya untuk memperbaiki ekosistem pada lahan bekas terdampak tsunami. Berdasarkan hasil analisis tanah awal di lahan percobaan, data menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki kondisi C-organik (1,67%) dan P total (11,43 mg/100 g) kriteria Rendah; N total (0,09%) dan P-Bray I (5,23 ppm) dengan kriteria Sangat Rendah; K-dd (0,29 me/100 g) dan K-total (20,55 me/100 g) tergolong kriteria Sedang; pH (5,25) kriteria Masam dan dengan tekstur Pasir Berlempung. Metode yang digunakan adalah observasi dalam mengoleksi keanekaragaman serangga bermanfaat di tanaman refugia dan kedelai. Pengamatan dilakukan setiap minggu sejak tanaman berumur dua minggu sampai panen, dimana serangga yang dikumpulkan diidentifikasi secara morfologi; adanya analisis awal tanah sebelum perlakuan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat keragaman serangga bermanfaat di lahan terdampak tsunami menggunakan pupuk dan tanaman refugia untuk meningkatkan produksi kedelai. Hasil menunjukkan bahwa ordo serangga yang ditemukan di areal pertanaman yakni Coccinella transveralis, Priocnemis sp, Verania lineata, Trigona sp., Coccinella sexmaculata, Ropalidia fasciata, Hylaeus sp., dan Paederus fusipes. Kisaran hasil perhitungan indeks keragaman menunjukkan bahwa pada keempat perlakuan dipertanaman memiliki kelimpahan yang sama. perhitungan nilai indeks keragaman tertinggi yakni sebesar 1.905, dengan kategori ukuran keragaman spesies sedang (1<H’<3). Dengan menggunakan tanaman refugia di sekitar areal penanaman kedelai dapat mengembalikan kondisi ekosistem menjadi cukup seimbang (terdapat serangga predator, parasitoid, dan penyerbuk) di areal lahan terdampak tsunami, Aceh barat.
Respon Pertumbuhan Jagung Hibrida (Zea mays) Terhadap Sistem Olah Tanah dan Pengendalian Gulma Chairuddin, Chairuddin; Andriani, Dewi; Weihan, Rayhan Amadius; Sari, Putri Mustika
AGRIEKSTENSIA Vol 22 No 2 (2023): AGRIEKSTENSIA: Jurnal Penelitian Terapan Bidang Pertanian
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34145/agriekstensia.v22i2.2970

Abstract

Corn is an alternative source of carbohydrates besides rice and wheat. Corn is used as feed in the livestock industry and various processed foods. BPS data for 2023 shows that corn production is decreasing, which has an impact on corn self-sufficiency and a lack of corn fulfillment for export needs. The research aims to determine the effect of interactions between soil processing systems and weed control on the growth and yield of hybrid corn plants. This research uses factorial RAK with interactions. The first factor is the tillage system with levels T0 (no tillage) and T1 (tillage). The second factor is weed control time with levels G0 (weed free), G1 (weeds controlled at 15 HST), G2 (weeds controlled at 35 HST), G3 (weeds controlled at 55 HST). The results showed that the tillage system and weed control time were significantly different in the test BNT 5%. However, the interaction not significantly different in the test BNT 5%. Corn plants with tillage (T1) and weed free (G0) showed the best growth and yield compared to other treatments in all observed variables.
Penerapan fly ash and bottom ash (FABA) sebagai perbaikan kesuburan tanah guna pertumbuhan dan hasil bawang merah Irawan, Jekki; Andriani, Dewi
Jurnal Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (JP2M) Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jp2m.v6i1.23388

Abstract

Kebutuhan bawang merah terus meningkat setiap tahunnya akan tetapi produksi bawang merah terhambat akibat kondisi iklim dan serangan penyakit. Kelangkaan pupuk dan tingginya harga pupuk  menjadi penyebab keterbatasan produksi bawang merah. FABA (Fly Ash and Bottom Ash) menjadi solusi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, sehingga harapannya mampu meningkatkan produksi bawang merah. Metode yang digunakan  Participatory Action Research (PAR) dengan empat tahapan, sosialisasi budidaya bawang merah dan pemanfaatan FABA, praktik lapang, pemeliharaan budidaya dan evaluasi. Hasil kegiatan ini dievaluasi dengan 3 kriteria tolak ukur pencapaian yaitu evaluasi partisipatif, formatif dan sumatif. Hasil evaluasi partisipatif menunjukkan bahwa setelah pendampingan 100% masyarakat mampu memahami teknik budidaya bawang merah, dan 96% mampu menjelaskan pemanfaatan FABA dan pengaplikasiannya untuk bawang merah. Hasil evaluasi formatif menunjukkan rangkaian kegiatan yang telah terlaksana di lapangan. Dimulai dari pengolahan lahan, penaman hingga pengendalian hama dan penyakit. Evaluasi Sumatif menunjukkan 92% masyarakat meningkat sangat banyak dalam memahi teknik budidaya bawang merah, dan 80 - 90 % kemampuan meningkat dalam mengolah dan mengaplikasikan FABA pada tanaman bawang merah. Secara keseluruhan pengaplikasian FABA pada bawang merah berjalan secara efektif di Desa Gampong Ladang Aceh Barat.
Technical Assistance in Shallot Cultivation through the Application of IoT (Internet of Things) as an Innovative Technology in Gampong Ladang, West Aceh Irawan, Jekki; Izwar, Izwar; Masykur, Masykur; Darsan, Herri; Andriani, Dewi
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v6i1.563

Abstract

Kebutuhan bawang merah terus meningkat setiap tahunnya akan tetapi produksi bawang merah terhambat akibat kondisi iklim dan serangan penyakit. Aceh berpotensi sebagai wilayah pengembangan produksi bawang merah dan selaras dengan tujuan pemerintah Aceh untuk meningkatkan komoditas hortikultura. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan produksi bawang merah dengan pengaplikasian Internet of Things (IoT) agar lingkungan dapat terkontrol baik dari kelembaban, suhu dan pengaturan penyiraman. Metode kegiatan meliputi sosialisasi, praktik budidaya bawang merah, penerapan IoT dan evaluasi. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan kemampuan petani meningkat dalam budidaya bawang merah, baik secara teori dan praktik di lahan. Hasil evaluasi sebelum kegiatan sosialisasi menunjukkan 90% masyarakat belum memahami mengenai IoT dan pengaplikasiannya, kemudian setelah kegiatan kemampuan masyarakat meningkat dan memahami kinerja IoT, dimana 87% petani dapat memantau kondisi tanaman bawang merah secara lebih efisien dan 90% petani menyatakan bahwa air yang digunakan lebih hemat dan efektif dengan sistem irigasi berbasis IoT. Budidaya bawang merah berbasis IoT diharapkan mendukung pertanian modern yang berkelanjutan serta meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani. Pengembangan dan perluasan teknologi ini disarankan untuk menjangkau lebih banyak petani di daerah lain.