Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

RESPON PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BONGGOL PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BEBERAPA VARIETAS CABE RAWIT (Capsicum frutencens L var. Cengek) Iwandikasyah Putra; Yusrizal Yusrizal; Septiandar Septiandar; Wira Hadianto; Nana Ariska; Amda Resdiar
Jurnal Agrista Vol 25, No 1 (2021): Volume 25 Nomor 1 April 2021
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi beberapa varietas cabe rawit (Capsicum frutencens L Var. Cengek) terhadap berbagai konsentrasi pupuk organik cair bonggol pisang serta nyata tidaknya interaksi kedua faktor tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di UF (University Farm), Universitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat mulai dari bulan April 2019 sampai dengan selesai. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih cabai rawit varietas Genie, Bara dan sigantung, POC bonggol pisang dan polybag. Sedangkan alat-alat yang akan digunakan antara lain cangkul, parang, gembor, ember, gelas ukur, timbangan analitik, kereta sorong, gayung, meteran, papan nama, kamera dan alat tulis menulis. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 6 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor yang diteliti meliputi konsentrasi pupuk organik cair bonggol pisang dan varietas. Faktor konsentrasi POC bonggol pisang (K) terdiri dari 6 taraf yaitu K0 = 0 (Kontrol), K1 = 10% (100 ml POC/ 900 ml air), K2 = 20% (200 ml POC/ 800 ml air), K3 = 30% (300 ml POC/ 700 ml air), K4 = 40% (400 ml POC/ 600 ml air) dan K5 = 50% (500 ml POC/ 500 ml air). Faktor varietas (V) terdiri dari 3 taraf yaitu V1 = Genie, V2 = Bara dan V3 = Pelita Peubah yang diamati adalah tinggi tanaman, diameter pangkal batang, jumlah buah, berat buah dan produksi per hektar. Hasil uji F pada analisis ragam menunjukkan bahwa konsentrasi POC bonggol pisang berpengaruh sangat nyata terhadap diameter pangkal batang 20 dan 30 HST, jumlah buah, berat buah dan produksi per ha. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 20, 30 dan 40 HST, diameter pangkal batang 40 HST. Varietas berpengaruh nyata tinggi tanaman 30 dan 40 HST, diameter pangkal batang 20, 30 dan 40 HST, jumlah buah, berat buah dan produksi per ha. Namun berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 20 HST. Tidak terdapat interaksi antara konsentrasi POC bonggol pisang dan varietas terhadap semua peubah pengamatan yang diamati. Response of Giving Liquid Organic Fertilizer (POC) Banana weevil to Growth and Production of Several Varieties of Chili (Capsicum frutencens L. Var. CengekThis study aims to determine the response of growth and production of several varieties of cayenne pepper (Capsicum frutencens L Var. Cengek) to various concentrations of liquid organic fertilizer of banana weevil and the interaction between the two factors. This research was conducted at UF (University Farm), Teuku Umar Meulaboh University, West Aceh, starting from April 2019 until completion. The materials used in this study were Genie, Bara and sigantung chili seeds, POC banana weevil and polybag. While the tools that will be used include hoes, machetes, fansticks, buckets, measuring cups, analytical scales, wheelbarrows, dipper, meter, nameplate, camera and writing stationery.The design used in this study was a 6 x 3 factorial randomized block design (RBD) with 3 replications. Factors studied included the concentration of liquid organic fertilizer of banana weevil and varieties. Banana POC (K) POC concentration factor consists of 6 levels, K0 = 0 (Control), K1 = 10% (100 ml POC / 900 ml water), K2 = 20% (200 ml POC / 800 ml water), K3 = 30% (300 ml POC / 700 ml water), K4 = 40% (400 ml POC / 600 ml water) and K5 = 50% (500 ml POC / 500 ml water). Variety factor (V) consists of 3 levels, namely V1 = Genie, V2 = Bara and V3 = Pelita The observed variables are plant height, stem diameter, number of fruits, fruit weight and production per hectare.F test results on the analysis of variance showed that the POC concentration of banana weevil had a very significant effect on the stem diameter of 20 and 30 HST, number of fruits, fruit weight and production per ha. Significantly affected plant height 20, 30 and 40 HST, stem diameter of 40 HST.Varieties significantly affected plant height 30 and 40 HST, stem diameter 20, 30 and 40 HST, number of fruits, fruit weight and production per ha. But no significant effect on plant height 20 HST.There was no significant interaction between the POC concentrations of banana weevil and varieties on all observed observational variables
Persepsi Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Organik Dalam Peningkatan Produksi Tanaman Bayam di Desa Babul Makmur Devita Sari; Amda Resdiar
COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 10 (2022): COMSERVA : Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.928 KB) | DOI: 10.59141/comserva.v1i10.112

Abstract

Upaya peningkatan produksi bayam melalui perbaikan kualitas tanah tetap dilaksanakan dengan penerapan inovasi teknologi pertanian, antara lain sosialisasi teknik budidaya dan pemakaian pupuk organik. Namun, inovasi teknologi pertanian organik belum seluruhnya diterima oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara corporate communication dan support behavior dengan persepsi petani atas pemakaian pupuk organik pada tanaman bayam. Metode penelitian yang digunakan adalah survei eksploratif, di Desa Babul Makmur yang sengaja dipilih sebagai sentra produksi mendong di Simeulue. Penelitian dilakukan pada bulan November 2021 dengan menggunakan metode Survei. Informan dalam penelitian ini meliputi petani di Banyam, hingga 8 informan di desa Babul Makmur Kabupaten Simeulue. Hasil kajian memperlihatkan bahwa karakteristik internal petani dan lingkungan usaha yang mendukung merupakan subjek yang tepat dan perilaku komunikasi petani tepat sasaran. Kesadaran petani atas ciri-ciri inovasi pupuk organik pada usahatani bayam tergolong sangat baik. Pedoman bagi petani, baik individu maupun kelembagaan, butuh perbaikan lebih lanjut guna memotivasi petani memakai pupuk organik untuk menanam bayam
Pengaruh pupuk hijau kerinyuh dan poc nasi basi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam Feni Fitria; Amda Resdiar; Nana Ariska
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i1.4923

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peengaruh Pupuk hijau Kerinyuh dan POC Nasi Basi dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bayam. Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Babul Kecamatan Simeulue Barat . Waktu pelaksanaan penelitian ini dimulai pada bulan November 2021 sampai selesai. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cangkul, meteran, kamera, kalkulator, gembor, timbangan, alat tulis, gunting, biji bayam, POC daun kriuk dan nasi basi, air dan tanah. Penelitian  ini  menggunakan  rancangan acak kelompok (RAK) faktorial. Faktor pertama adalah  pupuk kerinyuh yang  terdiri  dari  3  taraf perlakuan  K0  (kotrol),  K1  ( pupuk kerinyuh 900 g/polybag), dan K2 (pupuk kerinyuh 1800 g/polybag). Faktor kedua adalah terdiri atas 3 taraf perlakuan poc nasi basi N0 (kontrol), N1 (75 ml/L) N2 (100 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dari Hasil parameter yang diamati penelitian ini ternyata pupuk hijau kerinyuh dan poc  nasi basi  berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bayam.
Persepsi Petani tentang Penggunaan Pestisida di Desa Babul Makmur Kecamatan Simeulue Barat Yofi Sarina Dewi; Sumeinika Fitria Lizmah; Amda Resdiar; Chairuddin Chairuddin
Jurnal Agrotek Lestari Vol 8, No 1 (2022): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v8i1.4731

Abstract

Sekarang ini, penggunaan pestisida marak digunakan oleh banyak orang karena pestisida memiliki peranan yang sangat penting dalam membasmi hama dan penyakit tanaman. Selain itu, pestisida dianggap efektif digunakan dan secara ekonomis menguntungkan petani. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat presepsi petani di Desa Babul Makmur tentang cara penggunaan pestisida yang baik dan benar serta untuk melihat sejauh mana pengetahuan petani di Desa Babul Makmur. Penelitian ini dilaksanakan pada 22 November 2021 sampai dengan selesai di Desa Babul Makmur, Kecamatan Simeulue Barat, Kabupaten Simeulue, Provinsi Aceh. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survei, yaitu mewawancarai 50 petani sebagai responden. Adapun teknik wawancara dengan menggunakan kuisioner. Hasil yang diperoleh adalah persepsi risiko pestisida bahwa 100% petani setuju jika organisme pengganggu tanaman (OPT) menyerang tanaman seperti padi, cabai, bawang merah, dan sayuran. Kemudian, persepsi petani terhadap harga pestisida menunjukkan bahwa 98% petani mengatakan harga pestisida mahal atau tidak tergantung jenis pestisida. Persepsi petani tentang penggunaan pestisida menunjukkan bahwa 100% petani setuju untuk menggunakan pestisida dengan baik dan benar, petani juga setuju bahwa saat menggunakan pestisida harus menggunakan alat pelindung diri. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil analisis dengan menggunakan metode skala likert diketahui persepsi petani sangat baik tentang pestisida, baik cara kerjanya, risiko, maupun jenis pestisida itu sendiri.
PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN KEDELAI DENGAN MENGGUNAKAN BEBERAPA WAKTU APLIKASI MULSA ORGANIK KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) Amda Resdiar; Hasanuddin Hasanuddin; Siti Hafsah
Jurnal Agrotek Lestari Vol 5, No 2 (2019): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (923.453 KB) | DOI: 10.35308/jal.v5i2.2230

Abstract

Utilization of mulch could reduce competition between weeds and soybean crop for water, light, nutrient, maintaining temperature and humidity of soil to create better growth of soybean environment. Soybean crop had a critical period of weeds competition so that siam weed organic mulch should be applied to control weeds at certain time. The research aims to improve the yield of soybean crop that is influenced by application times of siam weed mulch. This study had defferent time of mulch aplications treatment such as at the time of planting, 7 days after planting (DAP), and 14 DAP. The results of this reserch showed that application times had not effected significantly at all parameter. The result also showed the earlier application time of siam weed organic mulch it was on planting time had decreased weed growth then increased yield of soybean. Keywords: Weed, soybeans, mulch, application time 
PENGARUH MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) Wira Hadianto; Yusrizal Yusrizal; Amda Resdiar; Aris Marseta
Jurnal Agrotek Lestari Vol 6, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v6i2.3182

Abstract

Tanaman Selada merupakan salah satu komoditi hortikultural yang memiliki nilai komersial yang cukup baik. Semakin bertambahnya jumlah penduduk indonesia serta meningkatnya kesejahteraan dan kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi, menyebabkan bertambahnya permintaan akan sayuran di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis media tanam serta dosis pupuk NPK yang tepat, untuk pertumbuhan dan hasil selada yang optimum sehingga dapat menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar, Meulaboh Aceh Barat dari bulan November 2019 sampai dengan Januari 2020. Penelitian ini dilaksanakan persemaian, persiapan media tanam, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan panen. Variabel pengamatan : Tinggi tanaman dan jumlah daun umur 14,21, dan 28 HST. Berat segar tanaman dan berat segar akar. Hasil penelitian Jenis media menunjukan tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman dan berat segar akar tanaman terbaik dijumpai pada tanah Aluvial. Sedangkan Dosis pupuk NPK menunjukan tinggi tanaman, jumlah daun, berat segar tanaman dan berat segar akar tanaman terbaik dijumpai pada perlakuan N3 (NPK 2,25 g/polibag).
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) TERHADAP PEMBERIAN DOSIS BOKASI AMPAS TEBU Iwandikasyah Putra; Hasanuddin Husen; Amda Resdiar; Eva Salisma
Jurnal Agrotek Lestari Vol 6, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v6i2.3178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan hasil beberapa varietaskedelai (Glycine max (L.) Merrill) terhadap pemberian dosis bokasi ampas tebu, yang dilaksanakan di lahan percobaan Universitas Teuku Umar, mulai dari Juli sampai September 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) pola Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Varietas (V) terdiri dari 3 taraf yaitu : V1= Varietas dena 1, V2= Varietas devon 1, V3=Varietas grobongan. Faktot kedua adalah dosis bokasi ampas tebu (D) terdiri dari 4 taraf yaitu :D0=0 kg/ha, D1= 1 kg/ha, D2= 2 kg/ha, dan D3= 3 kg/ha. Hasil penelitian uji F pada analisis ragam menunjukkan varietas kedelai berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 14, 21, dan 28 HST, jumlah duan 28 dan 35 HST, berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 35 HST, jumlah daun 14, 21 HST, serta berpengaruh tidak nyata terhadap parameter lainnya. Pemberian dosis pupuk bokasi ampas tebu berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada 14, 21 dan 35 HST, jumlah daun pada 21 dan 28 HST, bobot kering per tanaman. Berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 28 HST, bobot kering pertanaman, dan berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun pada 14 dan 35 HST, jumlah polong berisi, berat biji kering, dan produksi per hektar, secara interaksi maka varietas dan dosis pupuk bokasi ampas tebu berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun pada umur 14, 21, 28 dan 35 HST.
Respon Pertumbuhan Vegetatif Beberapa Varietas Kelapa Sawit Terhadap Berbagai Komposisi Media Tanam Limbah di Pre Nursery Muhammad Afrillah; Ferry Ezra Sitepu; Chairani Hanum; Amda Resdiar; Evi Julianita Harahap
Jurnal Agrotek Lestari Vol 6, No 2 (2020): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v6i2.3179

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui respon pertumbuhan beberapa varietas kelapa sawit pada perlakuan penggunaan limbah pabrik kelapa sawit sebagai komposisi media tanam. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama ialah komposisi berbagai jenis media tanam limbah kelapa sawit (top soil, top soil + serat 1:1, top soil + TKKS 1:1, top soil + solid decanter 1:1, dan top soil + serat + TKKS + solid decanter 1:1:1:1) dan faktor kedua yakni varietas (Yangambi, Simalungun dan Avros). Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan berbagai komposisi media tanam berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada 12 dan 14 MST, dan bobot kering tajuk. Respon dari beberapa varietas Kelapa Sawit belum menunjukan perbedaan respons terhadap penggunaan komposisi media tanam limbah. Kombinasi media tanam limbah terbaik dari penelitian ini diperoleh pada penggunaan media top soil dicampur dengan serat, TKKS, dan solid decanter dengan perbandingan 1:1:1:1
STATUS MERKURI PADA ALIRAN SUNGAI KRUENG SABEE, AKIBAT LIMBAH PENGOLAHAN EMAS DI KABUPATEN ACEH JAYA Iwandikasyah Putra; Sufardi Sufardi; Teuku Alvisyahrin; Amda Resdiar
Jurnal Agrotek Lestari Vol 7, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v7i2.5157

Abstract

Gold mining activities in Aceh Jaya District could lead to mercury contamination of the environment.This research was conducted to assess the status of mercury in Krueng Sabee river as impacted bygold processing waste dumped into the river in the District of Aceh Jaya. Water, sediment, andaquatic animal (biota) samples were taken at three locations along the river, i.e. downstream, half-waycenter, and upstream. Mercury concentrations in the samples were analyzed by using SNI 02-0086-2005 method for sediment and biota, and SNI 01-3554-2006 method for water, and measured usingAtomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The results were then compared to water qualitystandards for mercury Indonesian Govermental Regulation (KepMenLH No.02/ MenKLH/ 2002, PP.No. 18 Tahun 1999, dan BPOM No. 3725/ B/ SK/ VII/ 1989). The results showed that mercury levelsin Krueng Sabee river at all locations sampled during wet and dry seasons were below that of thewater quality standards, whereas mercury concentrations in sediment and biota samples at allsampling locations in Krueng Sabee river were above the maximum contaminant level. High levelsof mercury in the aquatic environment may pose a health concern for the community living in thecontaminated area.
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BERBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP PERTUMBUHAN STEK MAWAR (Rosa damascene Mill) Yuliatul Muslimah; Nana Ariska; Muhammad Afrillah; Amda Resdiar; Herman Kurnia
Jurnal Agrotek Lestari Vol 7, No 1 (2021): April
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jal.v7i1.3264

Abstract

ABSTRAK Mawar merupakan salah satu jenis tanaman hias yang keberadaannya sering dimanfaatkan. Bukan hanya dimanfaatkan sebagai tanaman bunga, akan tetapi mawar juga sering digunakan sebagai tanaman hias ditanam dipot, dijadikan bunga tabur, parfum, kosmetik dan obat-obatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan stek mawar terhadap pemberian berbagai zat pengatur tumbuh alami dan lama perendaman serta nyata tidaknya kedua faktor tersebut. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 4 ulangan yaitu (1) pemberian Zpt (Z) dengan 4 taraf;  Z0: kontrol, Z1: bawang merah (100%), Z2: air kelapa (100%), Z3: tauge (100%). (2) Lama perendaman (M) dengan 3 taraf; M0: 0 jam, M1: 5 jam, M2: 10 jam. Parameter pengamatan adalah jumlah tunas, panjang tunas dan diameter jumlah daun umur 20, 30 dan 40 HST, jumlah akar ,panjang akar dan diameter persentase tumbuh. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh alami berpengaruh nyata terhadap panjang akar dan persentase tumbuh umur 40 HST. Berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas 20, 30 dan 40 HST, panjang tunaas 20, 30 dan 40 HST, jumlah daun 20, 30 dan 40 HST dan jumlah akar. Lama perendaman tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, jumlah akar, panjang akar dan persentase tumbuh. Terdapat interaksi antara zat pengatur tumbuh alami dan lama perendaman pada jumlah tunas 20, 30 dan 40 HST tanaman stek mawar (Rosa damascene Mill) yang diamati. Kata Kunci : Mawar, Zat Pengatur Tumbuh Alami, Lama Perendaman. ABSTRAC Rose is one type of ornamental plant whose existence is often used. Not only used as a flower plant, but roses are also often used as an ornamental plant planted in pots, used as sow flowers, perfume, cosmetics and medicines. This study aims to determine the effect of the growth of rose cuttings on the provision of various natural growth regulators and the duration of immersion and the significance of these two factors. The experimental design used in this study was a factorial randomized block design (RBD) consisting of 2 factors and 4 replications, namely (1) giving Zpt (Z) with 4 levels; Z0: control, Z1: shallots (100%), Z2: coconut water (100%), Z3: bean sprouts (100%). (2) duration of immersion (M) with 3 levels; M0: 0 hours, M1: 5 hours, M2: 10 hours. Observation parameters were the number of shoots, length of shoots and diameter of the number of leaves aged 20, 30 and 40 DAS, number of roots, root length and percentage of growth diameter. The results showed that the provision of natural growth regulators had a significant effect on root length and growth percentage at 40 DAS. It had no significant effect on the number of shoots 20, 30 and 40 DAS, the length of tunaas 20, 30 and 40 DAS, the number of leaves 20, 30 and 40 DAS and the number of roots. The duration of immersion did not significantly affect the number of shoots, length of shoots, number of leaves, number of roots, length of roots and percentage of growth. There was an interaction between natural growth regulators and the duration of soaking in the number of shoots 20, 30 and 40 DAS for the observed rose cuttings (Rosa damascene Mill). Keywords: Rose, Natural Growth Regulatory Substance, Soaking Time.