Abstrak. Ketahanan pangan berkaitan dengan tentang potensi produksi di berbagai wilayah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola distribusi produksi komoditas pangan di Provinsi Sulawesi Selatan dengan menggunakan metode K-Median clustering. Data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan digunakan untuk menganalisis produksi padi, jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kedelai. Hasil clustering menunjukkan bahwa pengelompokan untuk produksi padi, ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah, dan kedelai terbentuk dengan baik dimana nilai Silhouette Coefficient masing-masing sebesar 0,53, 0,56, 0,69 dan 0,66, menunjukkan kesamaan yang signifikan dalam setiap cluster. Namun, pengelompokan produksi jagung menunjukkan kualitas cluster yang lebih lemah dengan nilai 0,46. Hal ini menunjukkan adanya keragaman yang lebih besar dalam distribusi produksi jagung di berbagai wilayah Kabupaten/Kota Provinsi Sulawesi Selatan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dasar yang kuat bagi pembuat kebijakan untuk merancang strategi peningkatan produksi dan distribusi pangan yang lebih terarah, serta mendukung perencanaan kebijakan berbasis data yang lebih efisien di Provinsi Sulawesi Selatan. Kata Kunci : Clustering, K- Median, Komoditas Pangan Abstract. Abstract: Food security is closely related to the production potential in various regions of Indonesia. This study aims to identify the distribution patterns of food commodity production in South Sulawesi Province using the K-Median clustering method. Secondary data obtained from the Central Statistics Agency of South Sulawesi Province were used to analyze the production of rice, corn, sweet potatoes, cassava, peanuts, and soybeans. The clustering results indicate that the clusters formed for rice, sweet potatoes ,cassava, peanuts, and soybeans were well-defined, with Silhouette Coefficient values of 0,53, 0,56, 0,69 dan 0,66, respectively, showing significant similarity within each cluster. However, the clustering of corn production showed weaker cluster quality with a coefficient of 0.46, indicating greater variability in the distribution of corn production across the districts/cities in South Sulawesi Province. The findings of this study are expected to provide a strong foundation for policymakers to design more targeted strategies for improving food production and distribution, as well as to support more efficient data-driven policy planning in South Sulawesi Province.