Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Edukasi Gosok Gigi yang Baik dan Benar Untuk Anak Balita Khayati, Yulia Nur; Windayanti, Hapsari; Dewi, Maya Kurnia; Andaeni, Wahyu Retno; Putri, Alif’fah Setiyana; Rahmadini, Ameliana Friskia; Ananda, Ayu; Hawa, Christania R.L
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 2 No. 2 (2020): Indonesian Journal of Community Empowerment November Vol.2 No.2
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.023 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v2i2.756

Abstract

Because of its importance, teaching children to brush their teeth properly is necessary to do since their childhood. Wrong behavior in brushing teeth can affect teeth and mouth’s health such as causing dental caries (Wiradona, 2013). Recently, many schools in Indonesia have already given the education about how to brush teeth properly through the program of School Health Dental Unit (UKGS) since 1951 (Kemenkes, 2012). One of the reasons to do this community empowerment was because there were children who were still reluctant to brush their teeth. It happened because their parents had lack knowledge about how to teach their children to brush teeth properly. To overcome this, the education about how to brush teeth properly was given by using leaflet and video given to the parents so that they could teach their children to do this, therefore the prevalence of dental caries in children could be reduced. After getting the education about how to brush teeth properly, it showed a significant increase of the knowledge indicating by the initial average value of 50 increasing to 95.AbtrakPentingnya perilaku menyikat gigi dengan benar haruslah diajarkan sejak dini, karena perilaku menyikat gigi yang salah akan berdampak terhadap kesehatan gigi dan mulut seseorang, salah satu dampak yang ditimbulkan adalah karies gigi (Wiradona, 2013). Saat ini sekolah-sekolah di Indonesia sudah memberikan pendidikan mengenai cara menyikat gigi melalui program UKGS yang sudah berjalan sejak tahun 1951 (Kemenkes, 2012). Salah satu alasan dilakukan pengabdian masyarakat ini karena masih ditemukan anak yang malas untuk menggosok gigi. Hal ini disebabkan karena orang tua belum tau caranya mengajarkan menggosok gigi pada anak. Untuk mengatasi masalah tersebut dilakukan pemberian edukasi cara menggosok gigi yang benar dengan media leaflet dan video yang diberikan kepada orang tua agar dapat mengajarkan anaknya cara menggosok gigi yang benar sehingga prevalensi karies pada anak akan terus menurun. Setelah diberikan penyuluhan tentang menggosok gigi yang benar terdapat peningkatan pengetahuan yang cukup signifikan yaitu dari nilai rata-rata 50 meningkat menjadi 95 setelah diberikan penyuluhan.
Peningkatan Pengetahuan Remaja Putri Tentang Penanganan Disminore Primer Khayati, Yulia Nur; Veftisia, Vistra; Widyaningsih, Ari; Windayanti, Hapsari; Dewi, Maya Kurnia; Hidayanti, Nur; Sari, Putri Ayuni; Rinawati, Rinawati
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.319 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.964

Abstract

Menstruation happens when body discharges blood from the uterus periodically accompanied by desquamation of endometrium (Prawirohardjo, 2009). In general, this phase will occur normally, but in some individuals, it becomes a painful condition and interferes their activities called as dysmenorrhea. According to the World Health Organization (WHO), the average incidence of dysmenorrhea in the world is 16.8 - 81%. In Indonesia, the prevalence of dysmenorrhea in 2008 reached 64.25% consisting of 54.89% primary dysmenorrhea and 9.36% secondary dysmenorrhea. The incidence of dysmenorrhea is felt to be disturbing experienced by 50% of those at reproductive age, and 60-85% in teenagers (Keisya, 2009).Until now, the problem that often arises is the lack of knowledge of female teenagers in dealing with primary dysmenorrhea. In connection with the problem, an online education about it as an activity of community empowerment was conducted attended by 33 female teenagers. This activity was carried out in 3 stages; first by choosing the teenagers according to the target decided before, second by conducting a pre-test about dysmenorrhea followed by giving the digital information about dysmenorrhea and doing a post-test about dysmenorrhea, and third by evaluating the knowledge of the female teenagers about dysmenorrhea continued by giving the result of the evaluation to the party cooperated with this activity. The results of this activity is shown by the increase of knowledge of the female teenagers after getting the education about how to handle primary dysmenorrhea. AbstrakMenstruasi atau haid adalah pengeluaran darah secara periodik dan siklik dari uterus, disertai dengan pelepasan (deskuamasi) endometrium (Prawirohardjo, 2009). Secara umum fase ini akan berlangsung dengan normal, namun pada beberapa individu menjadi suatu keadaan yang sangat berat dan mengganggu aktivitas (dismenore). Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa rata-rata insidensi dismenore didunia sebesar 16,8 – 81%. Di Indonesia Prevalensi dismenore tahun 2008 mencapai 64.25 % yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% disminore sekunder. Kejadian dismenore dirasakan mengganggu yaitu sebanyak 50% pada usia reproduksi, dan 60-85% pada remaja (Keisya, 2009).Sampai saat ini permasalahan yang sering muncul adalah kurangnya pengetahuan remaja putri dalam menangani dismenorea primer. Berkaitan dengan permasalahan mitra tersebut maka kami melakukan pengabdian kepada masyarakat tentang optimalisasi pemahaman dalam menangani dismenorea primer dengan cara daring melalui WA Group yang diikuti oleh 33 remaja putri.Pengabdian ini dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu Tahap Pertama adalah pemilihan sasaran remaja putri, Tahap Kedua adalah melakukan pre test tentang dismenorea, pemberian informasi digital tentang dismenorea,dan melakukan post test tentang dismenorea Tahap Ketiga adalah evaluasi pengetahuan remaja tentang dismeorea dan memberikan hasil pelaksanaan kepada mitra pengabdian. Hasil dari pengabdian digambarkan dengan peningkatan pengetahuan remaja setelah dilakukan penyuluhan tentang penanganan disminore primer.
Pemberdayaan Kader Rumah Tangga Sebagai Strategi Pencegahan Penularan Covid 19 Lestari, Ita Puji; Dewi, Maya Kurnia; Widyawati, Sigit Ambar
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 1 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment Mei Vol.3 No.1
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.136 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i1.1106

Abstract

Corona Virus Disease 2019 or COVID-19 is an infectious disease caused by SARS-CoV-2, a type of coronaviruses. People with COVID-19 may experience fever, dry cough, and difficulty breathing. The deaths recorded were 2,970 people and confirmed positive cases in Semarang were 677 people. The very fast transmission of COVID-19 has now become an issue that is being addressed globally, including in Indonesia. Based on the concept of handling health, the neglected problems are caused by ignorance, inability and unwillingness. To solve them, the activity for serving community was carried out. This activity consisted of the first stage by making a Covid-19 task force at RW level consisting of 15 people. The second stage was by increasing participants' understanding of foreign terms related to Covid-19 by 94.5%. The third stage of this activity was by gaining an understanding of the participants about the efforts to prevent Covid-19 at the household and community level by 87.5%. And the fourth stage was by getting an understanding of the Covid-19 vaccination by 81.25%. An effort to increase the role of the community in preventing Covid-19 is by doing similar activities periodically in the same location, therefore it can strengthen the community. An education about correct health information is important to be given to avoid misinterpretation.ABSTRAKCorona Virus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh SARS-CoV-2, salah satu jenis koronavirus. Penderita COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernafas. Jumlah kematian tercatat 2.970 orang dan kasus positif yang terkonfirmasi di Kota Semarang adalah  677 orang. Penularan  COVID-19 yang sangat cepat kini telah menjadi isu yang sedang ditangani secara global termasuk di Indonesia.. Berdasarkan konsep penanganan kesehatan, bahwa terabaikannya permasalahan disebabkan oleh ketidaktahuan, ketidakmampuan dan ketidakmauan, maka kegiatan pengabdian ini dilaksanakan. Dari kegiatan pengabdian masyarakat ini, pada tahap pertama telah terbentuk sebuah kelompok satuan tugas penanganan Covid19 tingkat RW yang terdiri dari 15 orang. Pada tahap yang kedua, terdapat peningkatan pemahaman oleh peserta tentang istilah-istilah asing yang terkait dengan Covid 19 sebanyak 94,5%. Tahap ketiga kegiatan ini mendapatkan pemahaman tentang upaya pencegahan Covid19 pada tingkat rumah tangga dan masyarakat sebanyak 87,5%. Dan tahap yang keempat mendapatkan pemahaman tentang vaksinasi covid 19 sebanyak 81,25%. Dalam upaya lebih meningkatkan peran masyarakat dalam pencegahan Covid 19 maka kegiatan serupa perlu dilakukan secara berkala di lokasi yang sama, hal ini dapat menjadi upyaa penguatan di masyarakat. Edukasi kepada masyarakata tentang informasi kesehatan yang benar penting diberikan agar tidak menimbulkan pemahaman yang tidak diinginkan.
Yoga untuk Mengurangi Nyeri Haid Primer pada Remaja Putri Windayanti, Hapsari; Khayati, Yulia Nur; Veftisia, Vistra; Widyaningsih, Ari; Dewi, Maya Kurnia; Izzah, Lu’luul Fitrotul; Mulyani, Mulyani; Aprilia, Nia; Sabwan, Indriani Kasih; Sari, Lidia Arjulia
INDONESIAN JOURNAL OF COMMUNITY EMPOWERMENT (IJCE) Vol. 3 No. 2 (2021): Indonesian Journal of Community Empowerment November
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.44 KB) | DOI: 10.35473/ijce.v3i2.1186

Abstract

The results of the study show that educational technology has a very important role in the 4.0 education era, as seen from the use of educational technology products such as E-learning, applications, self study platforms that are in line with the demands of education 4.0. especially during the covid-19 pandemic which requires everyone to be able to master technology to make it easier to get information. The information here is related to how to handle dysmenorrhea or primary menstrual pain which is usually experienced by women of childbearing age. Although most period pain can go away on its own, but if it lasts all day, it will interfere with activities. Primary dysmenorrhea is menstrual pain that is not based on pathological conditions, while secondary dysmenorrhea is menstrual pain based on pathological conditions such as the discovery of endometriosis or ovarian cysts. Through regular yoga practice, it will provide great benefits such as reducing pain during menstruation. Community service consists of several stages, namely the first stage of determining the sample consisting of 10 teenagers with the age of 12-19 years. The second stage determines the measuring instrument used is a questionnaire on the level of respondents' knowledge about the symptoms of menstrual pain and skills to reduce menstrual pain during menstruation. The third stage is lectures and discussions as well as online practice through Whatsapp Groups. The fourth stage is applying yoga by providing online assistance and evaluating how each teenager who is a sample sends a video of the application of yoga.ABSTRAKHasil studi menunjukan bahwa teknologi pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam era pendidikan 4.0, terlihat dari pemanfaaatan produk teknologi pendidikan seperti e-learning, aplikai, platform self study yang selaras dengan tuntutan pendidikan 4.0. terlebih pada masa pandemi covid-19 yang menuntut setiap orang untuk bisa menguasai teknologi agar lebih mudah mendapatkan informasi. Informasi disini terkait tentang cara penanganan disminore atau nyeri haid primer yang biasanya dialami wanita usia subur. Meskipun kebanyakan nyeri haid dapat hilang dengan sendirinya, tetapi jika berlangsung sepanjang hari, akan mengganggu aktivitas. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang tidak didasari kondisi patologis, sedangkan dismenore sekunder merupakan nyeri haid yang didasari dengan kondisi patologis seperti ditemukannya endometriosis atau kista ovarium. Melalui latihan yoga secara teratur, akan memberikan manfaat yang besar seperti dapat mengurangi nyeri saat haid. Pengabdian masyarakat terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel terdiri dari 10 remaja dengan usia 12–19 Tahun. Tahap kedua menentukan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner tingkat pengetahuan responden tentang gejala nyeri haid dan ketrampilan untuk mengurangi nyeri haid pada saat menstruasi. Tahap ketiga dilakukan ceramah dan diskusi maupun praktik secara online melalui WhatsappGrup. Tahap keempat mengaplikasikan yoga dengan melakukan pendampingan secara daring/online serta mengevaluasi dengan cara setiap remaja yang menjadi sampel mengirimkan video penerapan yoga.
PELATIHAN BAHASA INGGRIS DENGAN MEDIA FLASHCARD DAN METAPLAN BERGAMBAR PADA SISWA DI PAUD CAHAYA MENTARI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO Adhi Pratama, Mochamad Rizqi; Dewi, Maya Kurnia; Saptanto, Deswandito Dwi
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 2 No. 1 (2022): JUNI 2022
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v2i1.1741

Abstract

Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru akan berdampak pada hasil pembelajaran itu sendiri. Metode yang dipakai dapat meningkatkan mood dan motivasi siswa. Siswa Pendidikan Anak Usian Dini (PAUD) berada pada masa emas untuk belajar bahasa, terutama bahasa Inggris. Mereka belajar bahasa Inggris lebih baik dibandingkan orang dewasa. Akan tetapi, keterbatasan fasilitas dan motivasi siswa tidak dapat mewujudkan hasil akhir pembelajaran secara maksimal. Pengajaran bahasa Inggris menggunakan flashcard dianggap sebagai metode yang menyenangkan dan bersifat interaktif terutama dalam pengajaran bahasa Inggris kepada anak usia dini. Kegiatan pengabdian ini dilakukan selama satu bulan meliputi; analisis kondisi, pengenalan flashcard, pengenalan penggunaan flascard untuk mengajar, simulasi dan evaluasi pembelajaran. Dengan menggunakan flashcard berbasis ideologi Pancasila, guru tidak hanya mengajarkan kosakata bahasa Inggris tetapi juga dapat menanamkan nilai-nilai luhur bangsa yang akan berimbas pada kehidupannya. Flashcard ini terdiri dari 25 kartu yang terbagi dalam 5 unit, setiap unit tediri dari 5 kata. Unit 1; Ketuhanan terdiri dari masjid, shalat/beribadah, gereja, pendeta dan biksu; unit 2: Kemanusiaan terdiri dari keluarga, manusia, membantu, hormat dan peduli; unit 3: Persatuan terdiri dari bendera, budaya, negara, pulau dan seragam; unit 4 Demokrasi terdiri dari desa, kota, pemilu, presiden dan warga negara; unit 5: Keadilan terdiri dari keadilan, hukum, polisi, kaya dan hadiah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan di PAUD Cahaya Mentari Universitas Ngudi Waluyo dengan memberikan manfaat baik bagi guru maupun siswa untuk meningkatkan motivasi belajar bahasa Inggris. Hasilnya, para guru di PAUD tersebut berharap adanya kegiatan atau program seperti ini yang berkelanjutan.Kata Kunci: metode pengajaran, flashcard, metaplan bergambar
PENINGKATAN LITERASI BUKU DIGITAL PADA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) ORKAPI DESA KALISIDI, KECAMATAN UNGARAN BARAT, KABUPATEN SEMARANG Adhi Pratama, Mochamad Rizqi; Dewi, Maya Kurnia; Suwanti
Jurnal Bakti Humaniora Vol. 3 No. 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35473/jbh.v3i1.2133

Abstract

Literasi Digital memainkan peran yang sangat penting di era globalisasi saat ini karena hampir seluruh aspek kehdupan berkaitan dengan teknologi. Salah satu bentuk digitalisasi yang terus dikembangkan dalam dunia pendidikan adalah penggunaan buku digital atau lumrah disebut e-book. Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menyediakan berbagai sumber belajar bagi masyarakat dalam bentuk e-book yang bisa diunduh secara gratis. Oleh karena itu, pengenalan tentang e-book kepada generasi muda sangatlah penting untuk dilakukan, khususnya di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Orkapi, Desa Kalisidi, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Hal yang telah dilakukan oleh tim pengabdian adalah memperkanalkan sumber-sumber yang disediakan Pemerintah untuk mengunduh e-book untuk memperkaya sumber belajar secara gratis. Hasil pengabdian kepada masyarakat menunjukkan bahwa para peserta sangat antusias mengetahui sumber-sumber tersebut karena mereka bisa secara langsung mengakses dan mengunduh e-book tersebut melalui gawai yang mereka miliki. Kata Kunci: literasi digital, e-book, buku digital, PKBM