Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING TANPA ALOKASI JAM PEMBELAJARAN DI SMAN 3 SEMARANG Rachmawati, Ulvina
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Department of Guidance and Counseling, UNNES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Attribution Retraining Group Counseling Technique to Reduce Student’s Learned Helplessness Behavior Rachmawati, Ulvina; Purwanto, Edy; Awalya, Awalya
Jurnal Bimbingan Konseling Vol 7 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Jurnal Bimbingan Konseling

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.646 KB)

Abstract

This study aimed to determine the impact of attribution retraining group counseling technique on student’s learned helplessness. One-group pretest-posttest design was used in this study involving a total of 5 students as participants. The results of paired t-test showed that the student learned helplessness level can decreased at posttest (39.58%) than at assesment pre test (68.33%; t = 7.14, p < 0.01). Further, this study was focused to discuss the possibility of implementing attribution retraining in overcoming the problem of student’s learned helplessness behavior.
MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING TANPA ALOKASI JAM PEMBELAJARAN DI SMAN 3 SEMARANG Rachmawati, Ulvina
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol 2 No 1 (2013): Maret 2013
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijgc.v2i1.2131

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang manajemen BK tanpa alokasi jam pembelajaran di SMAN 3 Semarang. Penelitian ini bersifat kualitatif, responden penelitian adalah stakeholder dan teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis Miles dan Hubberman (1992). Hasil penelitian menunjukkan SMAN 3 mempunyai perencanaan cukup baik, pengorganisasian cukup baik, pelaksanaan kurang baik dan evaluasi cukup baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah manajemen BK tanpa alokasi jam pembelajaran di SMAN 3 Semarang kurang baik, prosesnya sama dengan manajemen BK pada umumnya dan idealnya ada alokasi waktu untuk BK agar berjalan efektif. The purpose of this research is determine about management of guidance and counseling without time allocation SMAN 3 Semarang. This research is qualitative, research respondens is stakeholder, and techniques of data collection are interviews, observation, and documentation. The data analysis using Miles and Hubberman models (1992). Results showed that SMAN 3 Semarang had good enough planning and organizing, bad actuating, and good enough evaluation. The conclusion of this research is that the management of guidance and counseling without time allocation SMAN 3 Semarang is good enough, the process is same with general guidance and counseling management, and ideally guidance and counseling have time allocation to run effectively.
Pelatihan Pengolahan dan Analisis Usaha Mangga Kering (Dried Mango) di Desa Sumberagung Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora Romadhiyana Kisno Saputri; Ulvina Rachmawati; Ifa Khoiria Ningrum; Novi Arum Sari; Tia Mutiani
Journal of Research Applications in Community Service Vol. 2 No. 1 (2023): Journal of Research Applications in Community Service
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/jarcoms.v2i1.1337

Abstract

Kemiskinan memiliki kecenderungan untuk menyebabkan ketidakcukupan konsumsi gizi yang berhubungan dengan tingginya kejadian stunting balita serta dapat menyebabkan gangguan mental seperti depresi dan gangguan kepribadian. Salah satu upaya untuk mencegah kemiskinan dan meningkatkan ekonomi dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan pemanfaatan sumber daya lokal. Di Desa Sumberagung salah satu sumberdaya yang dapat dimanfaatkan adalah buah mangga. Olahan mangga yang mudah dibuat dan murah bahan bakunya adalah mangga kering (dried mango). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan pelatihan pembuatan mangga kering (dried mango) dan melakukan analisis usaha produk mangga kering (dried mango). Kegiatan dilakukan menggunakan metode ceramah dan praktik langsung atau demonstrasi dengan sasaran 30 ibu-ibu PKK. Pengetahuan pembuatan mangga kering (dried mango) meningkat 100%, keterampilan pembuatan mangga kering (dried mango) meningkat 83,3%.  Analisis usaha produk mangga kering (dried mango) menunjukkan BC Ratio 3,33 yang berarti usaha dapat dijalankan dengan layak. Kegiatan pelatihan pembuatan mangga kering (dried mango) di Desa Sumberagung Kecamatan Banjarrejo Kabupaten Blora berjalan dengan lancar serta menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan sasaran dalam pembuatan mangga kering (dried mango) serta tentang analisis usaha produk mangga kering (dried mango).
Efektifitas Solution Focused Group untuk Mengurangi Penundaan Akademik Mahasiswa Ulvina - Rachmawati; Riski Putra Ayu Distira
Jurnal Pendidikan Edutama Vol 10, No 1 (2023): January 2023
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30734/jpe.v10i1.2775

Abstract

Abstract: This study aims to determine the effectiveness of solution focused groups on students' academic delays. This experimental study with a one group pretest-posttest design involved 9 students from Nahdlatul Ulama Sunan Giri University as participants in a solution focused group activity. Based on the results of the academic delay scale, it was found that 86.07% of students were in the medium category, 10.66% in the low category, 1.64% in the high category, and 0.82% in the very low category. The results of the Wilcoxon test showed that the solution focused group was significantly effective in reducing academic procrastination with the findings that the posttest results (M = 95.89, SD = 7.51) were lower than the pretest results (M = 142.67, SD = 4.42; Z = -2.666, p = 0.008 ). Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas solution focused group terhadap penundaan akademik mahasiswa. Penelitian eksperimen berdesain one group pretest-posttest ini melibatkan 9 mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri sebagai partisipan dalam kegiatan solution focused gruop. Berdasarkan hasil skala penundaan akademik didapatkan diketahui 86,07% mahasiswa dengan kategori sedang, kategori rendah 10,66%, kategori tinggi 1,64%, , dan kategori sangat rendah 0,82%. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa solution focused group secara signifikan efektif dalam mengurangi penundaan akademik dengan temuan hasil posttest (M = 95.89, SD= 7.51) lebih rendah dari hasil pretest (M= 142.67, SD= 4.42; Z =-2.666, p = 0.008).
Coping Stress: How Students Cope with Academic Stress? rachmawati, Ulvina; Widiatmoko, Mualwi; Malasari Ardini, Fadhila; Putra Ayu Distira, Riski; Ayu Salsabila, Nimas
Journal of Education and Counseling (JECO) Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Ma'soem University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32627/jeco.v4i1.992

Abstract

Academic stress is a psychological condition where students feel worried about academic failure. To overcome this, students can develop stress coping, be it problem focused coping or emotional stress coping. This study was conducted to provide an overview of the level of stress coping developed by students as well as the types of stress coping developed. This study is a quantitative descriptive study with a population of Nahdlatul Ulama Sunan Giri University students. The sample used in this research was 300 students. The instrument used in this study is a stress coping scale using the stress coping theory developed by Lazarus. The results show that students have moderate stress coping abilities. The type of stress coping that is most often used by both male and female students in dealing with academic stress is emotional focused coping. The forms of behavior used to overcome academic stress are distancing, confrontative coping, and seeking information support.
Hubungan Self Efficacy dengan Orientasi Masa Depan Siswa SMA-SMK di Kabupaten Bojonegoro Distira, Riski Putra Ayu; Rachmawati, Ulvina
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.8151

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara self-efficacy dengan orientasi masa depan siswa SMA dan SMK di Kabupaten Bojonegoro. Hasil analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara self-efficacy dengan orientasi masa depan siswa. Semakin tinggi self-efficacy siswa, semakin baik orientasi masa depan yang dimilikinya, dan sebaliknya, semakin rendah self-efficacy, semakin rendah pula kecenderungan siswa dalam merencanakan kesuksesan masa depannya. Pada variabel self-efficacy, dimensi strength menunjukkan hubungan positif tertinggi dengan orientasi masa depan, yang mengindikasikan bahwa keyakinan siswa terhadap kemampuannya merupakan faktor dominan dalam membentuk orientasi masa depan. Siswa dengan keyakinan diri yang tinggi cenderung memiliki gambaran masa depan yang lebih jelas dan optimis. Sementara itu, pada variabel orientasi masa depan, dimensi perencanaan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan self-efficacy, yang menunjukkan bahwa siswa yang mampu merencanakan masa depan dengan baik cenderung memiliki keyakinan yang lebih tinggi terhadap kemampuannya. Hasil analisis menggunakan Pearson Correlation menunjukkan nilai korelasi sebesar 0,741 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,05), yang mengindikasikan bahwa hubungan antara self-efficacy dan orientasi masa depan bersifat signifikan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa self-efficacy berperan penting dalam membentuk orientasi masa depan siswa sekolah menengah di Bojonegoro.
WORKSHOP BIMBINGAN KLASIKAL PADA GURU BIMBINGAN DAN KOSELING KABUPATEN KARANGANYAR Mualwi Widiatmoko; Moh Farozin; Fathur Rahman; Ulvina Rachmawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i1.27688

Abstract

Abstrak: Program pengabdian ini didasari oleh miminmya pemahaman dan kemampuan para guru bimbingan dan konseling terhadap metode dan teknik dalam layanan bimbingan klasikal yang saat ini idealnya telah terintegrasi dengan teknologi informasi dan digital. Tujuan dari program pengabdian ini adalah untuk meningkatan kualitas layanan bimbingan klasikal yang diberikan oleh para guru bimbingan dan konseling kepada siswa disekolah. Pelaksanaan workshop dilaksanakan secara blended learning, selanjutnya dilakukan group assignments dan mentoring kepada para peserta yang terdiri dari para guru bimbingan dan konseling SMP Kabupaten Karanganyar sejumlah 30 orang. Instrumen angket yang digunakan pada kegiatan ini terdiri dari 10 butir pertanyaan dan berdsarkan hasil analisis capaian terhadap peningkatan kemampuan dan pemahaman guru bimbingan dan konseling SMP Kabupaten karanganyar dalam layanan bimbingan klasikal sebesar 73,33 %, Sedangkan kontribusi yang diberikan oleh kegiatan workshop terhadap arah perubahan dan perkembangan para peserta adalah 45,45%. Hal tersebut berdasarkan analisis hasil perhitungan nilai N Gain Score sebesar 0,4545.Abstract: This service program is based on the lack of understanding and ability of guidance and counseling teachers towards methods and techniques in classical guidance services which are now ideally integrated with information and digital technology. The purpose of this service program is to improve the quality of classical guidance services provided by guidance and counseling teachers to students at school. The implementation of the workshop was carried out by blended learning, then group assignments and mentoring were carried out to the participants consisting of 30 junior high school guidance and counseling teachers in Karanganyar Regency. The questionnaire instrument used in this activity consisted of 10 questions and based on the results of the analysis of the achievement of increasing the ability and understanding of junior high school guidance and counseling teachers in classical guidance services amounted to 73.33%, while the contribution made by workshop activities to the direction of change and development of the participants was 45.45%. This is based on the analysis of the results of the calculation of the N Gain Score value of 0.4545.
RE-ORIENTASI KODE ETIK ABKIN UNTUK MENINGKATKAN IMPLEMENTASI KODE ETIK DINAMIKA PELAYANAN BK Sugiyanto, Sugiyanto; Rachmawati, Ulvina; Purnama, Diana Septi; Widiatmoko, Mualwi; Farozin, Moh
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 9, No 3 (2025): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v9i3.30992

Abstract

Abstrak: Pengabdian berupa kegiatan re-orientasi ini dilatarbelakangi rendahnya tingkat pemahaman dan penerapan kode etik dinamika pelayanan BK. Banyak guru BK yang tidak memberikan penjelasan atas hak konseli, pengabaian batasan hubungan, dan rendahnya kerahasian masalah konseli. Kegiatan re-orientasi yang dilakukan secara blended ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman dan implementasi kode etik dinamika pelayanan BK. Adapun partisipan yang dilibatkan adalah 30 guru BK yang menjadi anggota MGBK DIY dan untuk mengukur tingkat pemahaman dan implementasi, partisipan diberikan angket dengan 18 butir pernyataan yang berkaitan dengan kode etik dinamika pelayanan BK (kesepakatan konseling, sikap menghormati keputusan konseli, batasan hubungan, dan kerahasiaan dan dokumentasi). Hasil posttest menunjukkan adanya 83% partisipan berada di tingkat pemahaman yang sangat tinggi (pretest = 93% di tingkat sangat rendah). Selain itu hasil posttest atas penerapan setiap sub kode etik dinamika pelayanan juga menunjukkan peningkatan pada kesepakatan layanan (83% dari 32,5%), kerahasiaan dan dokumentasi (77% dari 34,9%), sikap menghormati keputusan konseli (63% dari 36,3%), dan batasan hubungan profesional (53% dari 38,1%). Hal ini menujukkan melalui metode ceramah, diskusi, dan reflektif yang dilakukan pada kegiatan re-orientasi, guru BK mampu meningkatkan pemahaman dan penerapan kode etik dinamika pelayanan secara signifikan.Abstract: This community services activity, re-orientation of ethics codes, was initiated due to the low level of understanding and implementation of ethical code related to service dynamics in guidance and counseling. Many schools’ counselor poorly in explain the rights of counselees, ignored professional boundaries, and poorly maintained the confidentiality of counselee issues. Re-orientation activity, conducted in a blended format, aimed to enhance both the understanding and implementation of service dynamics ethics codes. The participants were 30 school’s counselor who are members of MGBK Yogyakarta. To measure the level of understanding and implementation, participants were given a questionnaire consist 19 items related to ethics code, including inform consent, respect for counselee’s decisions, professional boundaries, and confidentiality and documentation. Posttest results showed that 83% of participants reached a very high level in understanding (compared to 93% at very low level in pretest). In addition, posttest results for each sub ethics codes of service dynamics showed the significantly increasing in inform consent (83% from 32,5%), confidentiality and documentation (77% form 34,9%), respect for counselee’s decisions (63% from 36,3%), and professional boundaries (53% form 38,1%). These findings indicate that through the combination of discussions and reflective activities in the re-orientation, participants were able to improve their understanding and implementation of service dynamic’s ethic code significantly.
Group Counseling With Stress Inoculation Training To Improve Students’ Coping Stress Ayu Salsabilla, Nimas; Rachmawati, Ulvina; Tawakkal, Iqbal; Novitasari, Zeti
Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application Vol. 13 No. 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/h88jzr53

Abstract

Covid 19 has transformed the lecture system from offline to online and now to blended. While there are changes in the lecture system, students are still required to get a high GPA and the timeliness of graduation encourages students to experience stress. Stress can be overcome immediately if students have high coping stress, otherwise students can get depressed and even commit suicide. This research aims to improve student coping stress by using group counseling stress inoculation coping (SIT). This study involved 8 students from Nahdlatul Ulama Sunan Giri University as the subjects and the data collection used coping stress scale while data analysis used non-parametric statistic, Wilcoxon test. The result shows 61% of students have moderate stress coping, 16% high, and 23% low. Wilcoxon test shows Asymp. Sig 0.012 on coping stress, problem focused coping, and emotional focused coping. More specifically, Wilcoxon test shows 1) Asymp. Sig 0.011 on seeking information support, planful problem solving; distancing, self-control, and accepting responsibility; 2) Asymp. Sig value 0.012 on confrontative coping; 3) Asymp. Sig value 0.017 on positive reappraisal; 4) Asymp. Sig 0.093 on ascape; and 5) Asymp. Sig value 0.518 on seeking social emotional. It can be concluded that group counseling stress inoculation training technique is effective to improve stress coping including improving problem focused coping and emotional focused coping. In addition, group counseling is effective for increasing coping stress behaviors such as seeking information support, confrontative coping, planful problem solving, distancing, self-control, accepting responsibility, and positive reappraisal. As well as effective for reducing ascape and seeking social emotional. Covid 19 telah mengubah sistem perkuliahan dari offline menjadi online dan kini menjadi blended. Meski terjadi perubahan sistem perkuliahan, mahasiswa tetap dituntut untuk mendapatkan IPK yang tinggi dan ketepatan waktu kelulusan mendorong mahasiswa mengalami stres. Stres dapat segera diatasi apabila siswa mempunyai coping stress yang tinggi, sebaliknya siswa dapat mengalami depresi bahkan bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan coping siswa terhadap stres dengan menggunakan konseling kelompok stress inoculation coping (SIT). Penelitian ini melibatkan 8 orang mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri sebagai subjek dan pengumpulan data menggunakan coping stress scale sedangkan analisis data menggunakan statistik non parametrik, uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan 61% siswa mempunyai coping stres sedang, 16% tinggi, dan 23% rendah. Tes Wilcoxon menunjukkan Asymp. Sig 0,012 pada coping stres, coping fokus masalah, dan coping fokus emosional. Lebih spesifiknya uji Wilcoxon menunjukkan 1) Asymp. Sig 0,011 pada pencarian dukungan informasi, pemecahan masalah secara terencana; menjaga jarak, pengendalian diri, dan menerima tanggung jawab; 2) Asimp. Nilai sig 0,012 pada coping konfrontatif; 3) Asimp. Nilai sig 0,017 pada penilaian kembali positif; 4) Asimp. Sig 0,093 pada ascape; dan 5) Asimp. Nilai sig 0,518 pada pencarian sosial emosional. Dapat disimpulkan bahwa teknik pelatihan inokulasi stres konseling kelompok efektif untuk meningkatkan koping stres termasuk meningkatkan koping yang berfokus pada masalah dan koping yang berfokus pada emosional. Selain itu, konseling kelompok efektif untuk meningkatkan perilaku coping stres seperti mencari dukungan informasi, coping konfrontatif, pemecahan masalah secara terencana, menjaga jarak, pengendalian diri, menerima tanggung jawab, dan penilaian ulang yang positif. Serta efektif untuk mengurangi pelarian dan pencarian emosi sosial.