Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Peningkatan Kreativitas Anak Dengan Media Playdough Pada Anak TK Kelompok B Marsina; Abubakar, Sitti Rahmaniar; Hidayat , Ahid
Jurnal Smart Paud Vol. 7 No. `1 (2024): January 2024
Publisher : Jurusan PG-PAUD Universitas Halu Oleo,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/jspaud.v7i`1.169

Abstract

Anak mengalami berbagai tahap perkembangan yang harus dilalui, salah-satunya perkembangan kreativitas. Kreativitas anak sangat penting dikembangkan untuk menyiapkan pendidikan anak sekaligus masa depan anak nantinya oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas anak dengan media playdough di kelompok B TK Negeri 1 Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak di kelompok B TK Negeri 1 Laompo yang berjumlah 15 orang anak, yang terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan dengan rentang usia 5-6 tahun. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi dan studi dokumen. Teknik analisis data dalam penelitian ini  adalah  analaisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian di temukan bahwa: (1) aktivitas mengajar guru dari 75% menjadi 91,67%. (2) aktivitas belajar anak dari 75% menjadi 91,67%. (3) hasil belajar anak dari 53,33% menjadi 86,67% dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan playdough dapat meningkatkan kreativitas anak di kelompok B TK Negeri 1 Laompo Kecamatan Batauga Kabupaten Buton Selatan.
Character Education in Junior High Schools: Teachers' Perceptions and Implementation Challenges Syahbudin; Darnawati; Irawaty; Abubakar, Sitti Rahmaniar; Mustar, Sri Yuliani
Indonesian Values and Character Education Journal Vol. 7 No. 2 (2024): October
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ivcej.v7i2.80687

Abstract

Character education in Junior High Schools (SMP) is an essential element in shaping students' strong personalities and noble character. However, in its implementation, there are various challenges faced by teachers, particularly related to understanding, skills, and support for the program. This study aims to analyze how SMP teachers perceive the implementation of character education in their schools and the challenges that arise in its development. The research method used is descriptive qualitative, with 30 SMP teachers as the subjects of the study. Data collection techniques included questionnaires, interviews, and documentation. The collected data were analyzed descriptively and presented in the form of tables and frequency distributions. The results of the study show that the majority of teachers, 93.31%, have a positive perspective on the implementation of character education in SMP. However, although the implementation is already good, there is still room for improvement in achieving more optimal outcomes. Therefore, it can be concluded that character education has been well implemented, but further socialization and training for teachers regarding mastery of technology and information are necessary to optimally support the character education program.
Managing Inclusive Early Childhood Education: Strategies and Challenges in Supporting Children with Special Needs Abubakar, Sitti Rahmaniar; M., Sri Yuliani; Ashar, Dinar Salasatun
Lentera Pendidikan : Jurnal Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Vol 27 No 2 (2024): DECEMBER
Publisher : Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/lp.2024v27n2i10

Abstract

According to recent data, the number of children with special needs in Indonesia has reached 1,544,184, with 330,764 of these children (21.42%) aged 5–18 years. However, only 85,737 children with special needs are currently enrolled in school. This disparity highlights the urgent need for efforts to ensure that these children receive an appropriate education. The aim of this study is to analyze the management of inclusive Early Childhood Education (PAUD) in the context of inclusive education, focusing on the following aspects: first, the policies supporting inclusive education; second, the implementation of the inclusive education program; third, the challenges faced by educators and other stakeholders in implementing the program; and fourth, the outcomes achieved in improving access to appropriate education for children with special needs. The research adopts a qualitative approach with a case study design. Data collection methods include three primary techniques: interviews, observation, and documentation. The data were analyzed using the Miles and Huberman framework, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results of this study indicate that the institution in question is committed to providing inclusive education for all children, including those with special needs. The school offers assistant teachers, therapy rooms, creative learning methods, and accessible facilities to support the learning process. Support from the government and related institutions plays a crucial role in improving educator competencies and expanding facilities, both of which are vital for the success of inclusive education programs. Abstrak: Menurut data terbaru, jumlah anak dengan kebutuhan khusus di Indonesia mencapai 1.544.184, dengan 330.764 anak (21,42%) berada dalam rentang usia 5–18 tahun. Namun, hanya 85.737 anak dengan kebutuhan khusus yang terdaftar di sekolah. Ketimpangan ini menunjukkan perlunya upaya untuk memastikan anak-anak tersebut menerima pendidikan yang sesuai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) inklusif dalam konteks pendidikan inklusif, dengan fokus pada aspek-aspek berikut: pertama, kebijakan yang mendukung pendidikan inklusif; kedua, pelaksanaan program pendidikan inklusif; ketiga, tantangan yang dihadapi oleh pendidik dan pihak terkait dalam melaksanakan program ini; dan keempat, hasil yang dicapai dalam meningkatkan akses pendidikan yang sesuai bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Metode pengumpulan data yang digunakan mencakup tiga teknik utama: wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman, yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa institusi yang diteliti berkomitmen untuk menyediakan layanan pendidikan inklusif bagi semua anak, termasuk anak-anak dengan kebutuhan khusus. Sekolah ini menawarkan guru pendamping, ruang terapi, metode pembelajaran kreatif, dan fasilitas yang dapat diakses untuk mendukung proses pembelajaran. Dukungan dari pemerintah dan lembaga terkait sangat penting dalam meningkatkan kompetensi pendidik dan memperluas fasilitas, yang keduanya vital untuk keberhasilan program pendidikan inklusif.
Pelatihan Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Bagi Guru Tk/Ra Se-Kota Kendari Salwiah; Abubakar, Sitti Rahmaniar; Saranani, Muhamad Safiuddin; Asmuddin; Hidayat, Ahid; Gadafi, Muamal; Hidayah, Afifah Nur; Mustar, Sri Yuliani
Jurnal Sains Teknologi dalam Pemberdayaan Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/rz72hs68

Abstract

This Community Service Program is entitled "Early Detection Training for Child Growth and Development for Kindergarten/RA Teachers in Kendari City." The purpose of this service activity is to provide knowledge and insight for kindergarten/RA teachers related to the detection of child growth and development that can be implemented in schools. The specific targets to be achieved from the implementation of this community service activity are as follows, namely: (a) the existence of teachers' knowledge and skills in assessing the nutritional status of early childhood, (b) teachers can find out how to carry out early detection of developmental deviations using KPSP, (c) teachers can detect children's growth such as measuring the child's head circumference, height and testing early childhood hearing and vision,  and (d) the creation of more effective communication with parents related to child growth and development. The methods used in the implementation of this activity are as follows; (1) Preparation Stage. Where the community service team digs information about training needs, determines training materials and participants and prepares materials and tools used for early detection of child growth and development training activities for kindergarten/RA teachers. (2) Implementation Stage. The community service team provides an initial test first to find out the initial knowledge of the trainees, then the community service team provides education about early detection of child growth and development and conducts a simulation of child growth and development detection. (3) Evaluation and Reporting Stage. The community service team conducted an evaluation related to the knowledge and understanding of kindergarten/RA teachers related to the detection of early childhood growth and development. 
Meningkatkan Literasi Digital Masyarakat Untuk Mencegah Cyberbullying Abubakar, Sitti Rahmaniar; Isna; Arifyanto, Alber Tigor; Yuliani M , Sri; Damsir; Dhafet , Nur Aeni Muhlisa; Zumayyah M, Anbar
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024): Edisi Mei 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v5i2.219

Abstract

Cyberbullying merupakan masalah yang semakin mendesak di era digital ini, dengan dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental dan emosional individu. Literasi digital, yang mencakup kemampuan memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi dari sumber digital, menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah cyberbullying. Tujuan pengabdian ini adalah untuk: 1) meningkatkan literasi digital Masyarakat, dan 2) meningkatkan pemahaman literasi digitar masyarakat untuk pencegahan tindak perundungan digital (cyberbullying). Kegiatan ini dilakukan dengan metode penyuluhan. Sebelum dilaksanakan, terlebih dahulu melaksanakan sosialisasi menyampaikan maksud dan tujuan pelaksaan penyuluhan. Dengan adanya pengabdian ini diperoleh hasil yaitu 1) terjadi peningkatan literasi digital masyarakat, 2) adanya perubahan peningkatan pemahaman masyrakat mengenai bahaya cyberbullying dan bijak dalam menggunakan media sosial.
Penguatan Guru TK dan SD Kelas Awal dalam Menghadapi Masa Transisi Dari TK Ke SD Yang Menyenangkan Bagi Anak Salwiah; Hartati, Sofia; Abubakar, Sitti Rahmaniar; Saranani, Muh. Safiuddin; Nurjannah; Hidayat, Ahid; Gadafi, Muamal; Yuliani M, Sri; Hidayah, Afifah Nur
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025)
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi guru TK dan SD Kelas Awal terkait dengan masa transisi anak dari TK ke SD sehingga pembelajaran di kelas Awal dapat menyenangkan bagi anak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi dan pelaporan. Kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan transisi PAUD ke SD serta meningkatkan kualitas pembelajaran di masa transisi. Hasil yang didapatkan dalam kegiatan ini adalah meningkatnya pemahaman mengenai masa transisi, penguasaan dan kemampuan merancang program transisi. Hal ini ditunjukkan dengan pemahaman guru terhadap masa transisi meningkat secara signifikan. Sebanyak 85% guru menunjukkan pemahaman yang baik terkait masa transisi anak, dan 87% mampu menguasai materi mengenai pemberian program transisi. Bahkan, 88% guru menunjukkan kemampuan dalam merancang program yang sesuai dengan kebutuhan anak di masa transisi. Dari pelatihan ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan berbasis partisipatif mampu mendorong transformasi praktik pembelajaran pada guru TK dan SD kelas awal dalam mendukung masa transisi PAUD-SD.