Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Rilis Putusan dan Produk Fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah Sulanam, Sulanam
YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam Vol 10, No 1 (2019): Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (780.481 KB) | DOI: 10.21043/yudisia.v10i1.3850

Abstract

Tulisan ini hendak mendeskripsikan (1) bagaimana Ulama Muhammadiyah melalui institusi Majlis Tarjih memproduksi produk-produk hukum Islam yang dibutuhkan oleh kalangan masyarakat, terutama warga Muhammadiyah dengan bersandar pada al-Quran dan hadits, dan (2) produk hukum Islam apa saja yang dihasilkan oleh Majlis Tarjih Muhammadiyah sebagaimana yang dirilis melalui website resmi organisasi keagamaan ini. Poin pertama, akan dijawab melalui bagaimana manhaj (bangunan metodologi) penentuan hukum Islam yang dilakukan oleh Muham­madiyah melalui majlis Tarjih. Sedangkan poin kedua akan dijawab melalui pengungkapan fakta yang ada dalam rilis Himpunan Tarjih Muhammadiyah dan kumpulan fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah yang dirilis melalui website resminya.
Pengelolaan Kurikulum dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Smp Wachid Hasjim 9 Sedati Sidoarjo Hana Putri Puji Astuti; Sulanam Sulanam; Rika Andayani
Jurnal Administrasi Pendidikan Islam Vol. 4 No. 1 (2022): March
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/japi.2022.4.1.98-113

Abstract

The problem with today's educational unit establishments is that the educational method developed by academics remains weak. the educational process that happens within the room is administered in step with the talents and tastes of the teacher furthermore because the current educational state of affairs and conditions that are adapting to the restricted face-to-face meeting (PTMT) policy, making a spot in educational goals and competencies that students should possess. This study aims to work out and describe however info management is to enhance the standard of education through planning, implementing, and evaluating curriculum activities. The analysis methodology used is descriptive qualitative through interviews, direct observation, and documentation. The results showed that: (1) curriculum designing concerned principals, teachers, education staff, school committees and college residents. The curriculum used is K13 Special Conditions supported the applicable PP; (2) the implementation of the curriculum is administered by holding workshops and training, job for and checking learning tools, and dividing the allocation of study time; (3) curriculum analysis is carried out through aspects specifically input, process, & output. Permasalahan lembaga satuan pendidikan dewasa ini adalah masih lemahnya proses pembelajaran yang dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas di laksanakan sesuai kemampuan dan selera guru serta situasi dan kondisi pendidikan saat ini yang tengah beradaptasi dengan kebijakan pertemuan tatap muka terbatas (PTMT) membuat gap tujuan pendidikan dan kompetensi yang harus dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana pengelolalaan kurikulum. Dalam meningkatkankan mutu pendidikan melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian kurikulum. Metode penelitian yang digunakan adalah diskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) perencanaan kurikulum melibatkan kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, komite sekolah dan warga sekolah. Kurikulum yang digunakan adalah K13 Kondisi Khusus dengan berpedoman pada PP yang berlaku; (2) pelaksanaan kurikulum dilakukan dengan mengadakan workshop dan pelatihan, menghimbau dan memeriksa perangkat pembelajaran, dan pembagian alokasi waktu belajar; (3) evaluasi kurikulum dilakukan melalui aspek yakni input, proses, & luaran.
‘A COMMON WORD’: Sebagai Titik Kesepahaman Muslim – Kristen Sulanam Sulanam
TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama Vol 11, No 1 (2019): Januari - Juni
Publisher : Lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyrakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/trs.v11i1.8287

Abstract

“A Common Word between Us and You” dari cendekiawan dan pemuka Islam kepada pemuka Kristen. Hal ini merupakan inisiatif Muslim yang kemudian direspon secara positif oleh umat Kristen. Banyak yang mengatakan bahwa peristiwa yang terjadi pada tahun 2007 ini merupakan babak baru dialog Islam-Kristen sebagai dua kutub agama besar dunia. Harmoni yang terjadi antara Islam-Kristen adalah harmoni dunia. Karenanya, merajut hubungan baik antara keduanya, dengan mencari titik kesepahaman dikatakan sebagai peristiwa besar sekaligus positif (a high level dialogue). Meski bukan sebuah bangunan teori, tetapi praksis inisiatif Muslim dan respon positif umat Kristen terhadap surat menyurat ini dapat dijadikan sebagai pijakan dalam pembangunan perdamaian dunia. Tulisan ini hendak memberikan gambaran terhadap pemikiran Waleed el-Anshary dalam upayanya membangun argumentasi akademis terhadap peristiwa ini dengan memberikan perspektif terhadap “A Common Word between Us and You” secara teoritis dan praktis. Hasil yang diharapkan dari tulisan ini adalah dapat memberikan perspektif metodologis dalam kajian Islam, utamanya yang dihasilkan dari peristiwa praksis dialog antar agama
Rilis Putusan dan Produk Fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah Sulanam Sulanam
YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam Vol 10, No 1 (2019): Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam
Publisher : Program Studi Hukum Keluarga Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/yudisia.v10i1.3850

Abstract

Tulisan ini hendak mendeskripsikan (1) bagaimana Ulama Muhammadiyah melalui institusi Majlis Tarjih memproduksi produk-produk hukum Islam yang dibutuhkan oleh kalangan masyarakat, terutama warga Muhammadiyah dengan bersandar pada al-Quran dan hadits, dan (2) produk hukum Islam apa saja yang dihasilkan oleh Majlis Tarjih Muhammadiyah sebagaimana yang dirilis melalui website resmi organisasi keagamaan ini. Poin pertama, akan dijawab melalui bagaimana manhaj (bangunan metodologi) penentuan hukum Islam yang dilakukan oleh Muham­madiyah melalui majlis Tarjih. Sedangkan poin kedua akan dijawab melalui pengungkapan fakta yang ada dalam rilis Himpunan Tarjih Muhammadiyah dan kumpulan fatwa Majlis Tarjih Muhammadiyah yang dirilis melalui website resminya.
Ekspresi Keberagamaan Di Era Revolusi Industri 4.0 Desrupsi Ide, Pilihan Sikap, dan Kontestasi Ideologi Keberagamaan di Indonesia Sulanam Sulanam
Tarbawiyah Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol 4 No 1 (2020): Tarbawiyah : Jurnal Ilmiah Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.439 KB) | DOI: 10.32332/tarbawiyah.v4i1.1825

Abstract

Tulisan ini akan mengeksplorasi empat hal penting yang berhubungan dengan ekspresi keberagamaan di Indonesia, khususnya di era – yang sebagian kalangan menyebutnya – revolusi industri 4.0 (the fourth industrial). Sebuah era, yang salah satu fiturnya ialah, masyarakat terkoneksi secara digital dan sangat bergantung pada akses internet. Empat hal tersebut adalah: pertama, dinamika ekspresi keberagamaan pasca reformasi, sebagai penanda perubahan sikap sosial secara fundamental; dari terkanalisasi ke demokrasi tanpa batas. Kedua, desrupsi ide keberagamaan. Ketiga, cara baru pilihan sikap keberagamaan. Terakhir, dampak dekonstelasi politik keberagamaan dan percaturan ideologis di Indonesia. Secara metodik, pendekatan tulisan ini akan menggunakan paradigma antropologis; agar bisa melihat fenomena sikap yang tampak dan mengejawantah di era kontemporer, serta fenomenologisme sebagai perangkat baca untuk menilai postur kesadaran yang membentuk ekspresi keberagamaan tersebut. Pada kesimpulannya, tulisan ini, tidak ingin menilai atau menganalisis mana ekspresi keagamaan yang paling benar dan salah di era revolusi industri 4.0. Sebalinya, tulisan ini sekedar ingin menggambarkan apa yang terjadi pasca kemajuan tekhnologi ‘memperbaiki’ dan ‘merusak’ nilai-nilai keberagamaan yang dipahami/diekspresikan oleh umat Islam di Indonesia.
PERSEPSI MINORITAS MUSLIM TERHADAP MODEL KERUKUNAN DALAM MEMBANGUN HARMONI SOSIAL Sulanam Sulanam
AN-NAS Vol 2 No 1 (2018): AN-NAS: JURNAL HUMANIORA
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.418 KB) | DOI: 10.36840/an-nas.v2i1.95

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk menggambarkan bangunan kerukunan beragama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Propinsi ini telah berhasil menjadi contoh bagi model dan jalinan kerukunan beragama bagi provinsi-provinsi lain di Indonesia. Sebagai provinsi yang mayotitas Kristen, cara minoritas Muslim dalam mendorong tumbuhnya harmoni, toleransi, ataupun kerukunan juga berbeda dengan di wilayah yang mayoritas muslim. Minoritas ini memiliki kekhasan dalam menterjemahkan bangunan kerukunan beragama di wilayah NTT. Untuk menjawab tujuan penulisan ini, akan di­gam­­barkan bagaimana persepsi minoritas muslim NTT dalam membangun model kerukunan beragama; selanjutnya juga akan digambarkan bagaimana pemahaman mayoritas dan minoritas dalam mendorong praktik kerukunan beragama dalam kerangka kebangsaan. Dalam tulisan ini ditemukan bahwa harmoni umat beragama merupakan keniscayaan yang harus terus dibangun demi keutuhan bangsa Indonesia: ada kesadaran bahwa harmoni berbangsa dan bernegara di Indonesia merupakan model ideal yang saat ini menjadi contoh bagi masyarakat dunia. Model-model kerukunan yang dipersepsi minoritas dapat dirawat dan selanjutnya menjadi platform dalam mewujudkan harmoni sosial.
Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen pada Aplikasi Pangkalan Data Ujian Madrasah (PDUM) dalam Meningkatkan Efektivitas Ujian Siswa Tingkat Akhir Madrasah Aliyah Negeri di Kementerian Agama Kabupaten Lamongan Achmad Deydik Kurnia; Fatihatun Nashiroh; Sulanam
Jurnal Administrasi Pendidikan Islam Vol. 5 No. 1 (2023): March
Publisher : Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/japi.2023.5.1.83-94

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai pemanfaatan sistem informasi manajemen pada aplikasi pangkalan data ujian madrasah (PDUM) dalam meningkatkan efektivitas ujian siswa tingkat akhir madrasah aliyah negeri di kementerian agama kabupaten lamongan yang ditinjau dari aspek: input, proses, dan output. Metode yang digunakan adalah metode deskripsi, melalui observasi dan studi pustaka, yaitu dengan penelitian di Kementerian Agama Lamongan dan MAN 1 Lamongan selain itu juga mengumpulkan materi, data dan informasi dari buku, jurnal dan artikel yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Hasil penelitian yang didapat adalah pemanfaatan sistem informasi manajemen sudah diterapkan dengan baik. MAN 1 Lamongan menerapkan strategi khusus yaitu memanfaatkan teknologi informasi berbasis Sistem Informasi Manajemen, pemanfaatan aplikasi PDUM yang berfungsi sebagai perhitungan kebutuhan blanko ijazah, Selain itu PDUM juga digunakan untuk cetak kartu ujian, berita acara, dan daftar hadir yang dibuat menggunakan sistem. Maka dapat diketahui bahwa keefektifan PDUM terhadap ujian akhir siswa di Madrasah Aliyah telah diterapkan dengan baik.
Trends in Islamic Education Management Studies, 2018- 2022 Sulanam
Paedagogia: Jurnal Pendidikan Vol 12 No 2 (2023): PAEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/pdg.Vol12.Iss2.442

Abstract

This article discusses the trends in Islamic education management studies at UIN Sunan Ampel Surabaya and UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, as well as the factors driving these trends. After identifying the trends and their influencing factors, this research further proposes recommendations for bolstering Islamic education management studies. The analysis of these trends utilizes theses written by students of the Islamic education management study program at these two universities over five years, from 2018 to 2022. Considering that the theses are available online, the data in this study are sourced from the institutional repositories of both campuses. The data are classified into three study topics: management, leadership, and supervision. These topics are further categorized based on their study area, namely Islamic educational institutions. The data, presented in tables and graphs, are also supplemented with interviews with policy-makers. These interviews serve to delve deeper into the factors influencing the trends in studies. The research reveals a clustering of studies in certain sub-disciplinary areas, attributed to the tendencies in the supervisors' expertise and the availability of topics within the study program, which in turn shape the students' choices of thesis topics. Additionally, there is a factor of replication from previous studies conducted by former students.
THE PRACTICE OF SHARED VALUES AND ISLAMIC EDUCATIONAL IDENTITY: Evidence from a Pesantren in East Java, Indonesia Kawakip, Akhmad Nurul; Sulanam, Sulanam
JOURNAL OF INDONESIAN ISLAM Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : State Islamic University (UIN) of Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15642/JIIS.2023.17.1.27-53

Abstract

This paper aims at exploring shared values in a traditional Islamic boarding school, Pesantren Sidogiri one of the oldest educational institutions in Indonesia, and their impact on the pesantren’s identity construction. Pesantren Sidogiri has been running for nearly three centuries with all of the distinctive characteristics and customs. Through ethnographic study this article seeks how the community in this particular pesantren engages with the educational system organised based on their shared values. The results demonstrate that the shared values preserved shape the identity of the traditional Islamic education institution namely persistent greater emphasis on Islamic teaching, moral development, and shared awareness not to depend on the states’ policies in two areas: teaching materials and funding.
Preservation of Community Values: Study of the Samin Bojonegoro Teaching Transformation Model Through the Education Unit Curriculum Sulanam, Sulanam; Huda, Muhammad Nuril
Dimas: Jurnal Pemikiran Agama untuk Pemberdayaan Vol 23, No 1 (2023)
Publisher : LP2M of Institute for Research and Community Services - UIN Walisongo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/dms.2023.231.13322

Abstract

This article explains the process of instilling values, which is carried out by internalizing community teachings through educational units. The internalization of values is achieved by inserting Samin's noble pitutur in PAI and PPKn subjects at elementary, middle and high school levels. The choice of this educational institution indicates that schools have a strategic role in preserving values. This participatory action research was conducted in Dusun, Japan, a hamlet inhabited by the Samin Bojonegoro community. This community adheres to the teachings of its ancestors. However, on the other hand, the openness in this community also allows for a permissive attitude, which has the potential to erode the strength of their traditions. The research was carried out for four months, starting with problem mapping, problem analysis and action involving traditional stakeholders, policy stakeholders and education stakeholders. The choice of action taken is to insert community values through Islamic Religious Education and Character subjects and Pancasila and Citizenship Education subjects. This insertion is a cultural preservation strategy that stakeholders consider to be the right step because, through this institution, children can internalize the noble values that exist around them.