Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih minimnya pengetahuan dan pendampingan tentang pengolahan limbah tempurung kelapa oleh masyarakat di Desa Kapias Batu VIII yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Balai. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pelatihan dan pendampingan dalam pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi arang briket, serta meningkatkan kapasitas masyarakat setempat dalam pemanfaatan sumber daya lokal. Metode yang diterapkan meliputi identifikasi masalah, perencanaan program, pelaksanaan pelatihan, dan evaluasi hasil. Hasil program pengabdian ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan kecakapan masyarakat dalam pengelolaan limbah, penggunaan mesin berbasis teknologi, dan teknik pemasaran digital untuk memperluas pasar produk briket arang. Masyarakat kini dapat secara efektif mempromosikan produk mereka melalui platform digital dan membuat briket arang berkualitas tinggi dan lebih efisien. Selain itu, dengan meningkatkan pendapatan masyarakat dan menumbuhkan rasa persahabatan dan kolaborasi di antara penduduk setempat, program ini menguntungkan ekonomi lokal. Oleh karena itu, mengubah tempurung kelapa menjadi briket arang berpotensi menjaga keberlanjutan lingkungan, meningkatkan ekonomi Desa Kapias Batu VIII, dan memberikan dampak sosial positif yang besar.