Articles
PENGARUH PEMBERIAN TEH ROSELLA TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH SEWAKTU PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR TABIT KOTA PAYAKUMBUH
Elfira Husna;
Fauzi ashra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v5i1.219
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang jumlahnya akan terus meningkat dimasa yang akan datang. Menurut laporan badan kesehatan dunia atau World Health Organisation (WHO), pada tahun 2000 dianggarkan sebanyak 171 juta jiwa menderita diabetes mellitus tipe 2 dan diperkirakan pada 2030 akan terjadi peningkatan sebanyak 195 juta jiwa lagi yang akan menderita diabetes mellitus tipe 2. Studi populasi diabetes mellitus tipe 2 di berbagai Negara oleh WHO menunjukkan jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2000 di Indonesia menempati urutan ke 4 terbesar dengan 8,426 juta orang dan diperkirakan akan menjadi sekitar 21,257 juta pada tahun 2030. Penderita diabetes mellitus bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh teh rosella terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 sampai dengan 20 agustus tahun 2014. Jenis penelitian kuantitatif dengan metode Quasy Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini seluruh pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Air Tabit dengan menggunakan teknik pengambilan sampel purpossive sampling. Jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 12 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data Independent Sampel Test. Hasil uji statistik menyeluruh nilai p=0,006 (p
PENGARUH TERAPI AKTIF MENGGENGGAM BOLA TERHADAP KEKUATAN OTOT PASIEN STROKE DI RSSN BUKITTINGGI
Andika Sulistiawan Andika Sulistiawan;
Elfira Husna Elfira Husna
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 5 No 1 (2014)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v5i1.220
Stroke merupakan gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak dalam beberapa detik atau secara cepat dalam beberapa jam dengan gejala atau tanda-tanda sesuai dengan daerah yang terganggu (Irfan, 2012). Sroke termasuk penyakit motorneuron atas yang mengakibatkan kehilangan kontrol volunter terhadap gerakan motorik, disfungsi motorik yang paling umum adalah kelemahan pada satu sisi karena lesi otak yang berlawanan, kelemahan otot merupakan dampak terbesar pada pasien stroke Pasien stroke dengan kelemahan akan mengalami keterbatasan mobilisasi. Klien yang mengalami keterbatasan dalam mobilisasi akan mengalami keterbatasan beberapa atau semua untuk melakukan rentang gerak dengan mandiri. Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang aktivitas hidup sehari-hari. Secara umum, ketidakmampuan ada dua macam yaitu ketidakmampuan primer dan ketidakmampuan sekunder. Ketidakmampuan primer disebabkan oleh penyakit atau trauma (misal : paralisis gangguan atau cedera pada medula spinalis) sedangkan ketidakmampuan sekunder terjadi akibat dampak dari ketidakmampuan primer. Dari hasil penelitian didapatkan ada pengaruh antara terapi menggenggam bola terhadap kekuatan otot pasien stroke di RSSN Bukittinggi (p = 0,000).
Perbedaan Tingkat Insomnia Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Senam Lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu Tahun 2015
Elfira Husna;
Evi Susanti;
Yuhendri Putra;
Junios Junios
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 1 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v6i1.248
Insomnia merupakan ketidakmampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur. Berdasarkan data di Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang ibu Batusangkar lansia berjumlah 70 orang,saat melakukan wawancara pada 7 orang lansia di Panti Tresna Werdha Kasih Sayag ibu didapatkan 4 0rang yang mengalami gangguan tidur (insomnia).Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Tingkat Insomnia Pada Lansia Sebelum Dan Sesudah Senam Lansia Di PSTW Kasih Sayang Ibu Tahun 2015. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu dengan pendekatan one group pretest posttest, populasi 70 lansia dan sampel 16 responden teknik purposive sampling, tempat di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar diuji paired T-test Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputerisasi. Hasil penelitian ini didapatkan nilai rat-rata tingkat insomnia pada lansia sebelum diberikan senam lansia adalah 4,94 dan rata-rata tingkat insomnia pada lansia sesudah diberikan senam lansia adalah 0,94. Secara Statistik didapatkan bahwa tingkat insomnia sebelum dan sesudah diberikan senam lansia dengan p value 0,000. Disimpulkan bahwa ada perbedaan antara tingkat insomnia sebelum dan sesudah diberikan senam lansia di PSTW Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun 2015. Selain itu disarankan bagi petugas panti bisa melakukan senam lansia tersebut pada pagi hari atau sore hari selama 30 menit untuk mengurangi insomnia pada lansia.
PENGARUH STRES TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MATUR, KABUPATEN AGAM
Yimmi Syavardie Yimmi Syavardie;
Elfira Husna Elfira Husna
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 6 No 2 (2015)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v6i2.264
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah masalah yang sangat besar dan serius. Hipertensi adalah gangguan medis di mana situasi ini tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol dengan gaya hidup sehat. Faktor lingkungan yang terkait dengan tekanan darah tinggi antara lain stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh stres terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Matur. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 91 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel accidental sampling dimana teknik pengambilan sampel secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang berobat di Puskesmas Matur. Penelitian ini dilakukan dari bulan dari Oktober sampai Desember 2014. Data yang dianalisis adalah stres dan hipertensi. Dari analisis 91 responden ditemukan bahwa responden yang mengalami stres sebanyak 77 orang, 14 lainnya tidak stres. 49 penderita hipertensi berat, hipertensi sedang sebanyak 28, 14 orang dengan hipertensi ringan. Sedangkan hasil analisis Chi Square, diperoleh nilai p = 0,029
Analysis Of Factors Related To The Stroke In Patients With Stroke In Ward C 1st Floor And 2nd Floor In The Rssn Bukittinggi 2016
Nani Repita Wati;
Elfira Husna
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v9i2.366
Stroke still become a health problem of society, due to the high incidence of morbidity, mortalities, and disability. Stroke attack estimated 25% was recovered from the first stroke in five years. Stroke occurrence because of risk factors an unhealthy lifestyle. The aim of this research was to determine to analyze risk factors (smoking and sports habits, diet and medical check-up obedience) related to the causes of stroke attack. The research of methods was observational analytic with a retrospective approach. The result of this research shows that smoking habits unrelated to stroke occurrence (p-value 1,000). Diet obedience unrelated to stroke occurrence (p-value 0,952). Sport habits unrelated to stroke occurrence (p-value 0,501). Medical check-up obedience was unrelated to stroke occurrence (p-value 0,069). In conclusion, there is not a relationship between smoking habits, diet obedience, sport habits, and medical check-up obedience by the stroke. It is advisable to the institutional hospital can give information to stroke patients the cause of incidence stroke not only one but many factors, and then how to control to avoid stroke attack and recurrent stroke attack.
PENGARUH FAMILY EMPOWERMENT TERHADAP SELF CARE PASIEN STROKE
Elfira Husna;
Hidayati Hidayati
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 13 No 3 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v13i3.939
Background: Stroke or brain attack is the sudden death of several brain cells and disease with the second leading cause of death worldwide and the third disease that causes disability. The Greatest burden of Stroke Survivors is long-term sequelae or physical disabilities due to neurological disorders. Physical disability causes stroke patients to experience dependence on fulfilling self-care. In the end, this can cause disturbed family function.Aims: This study aims to determine the effect of family empowerment on self-care for stroke patients.Methods: The research design is Quasi-Experimental Pre and Post-test with two groups. the sample in this study is 26 people with stroke and their families as a caregiver, who received Therapy Empowerment for as many as 13 patients, and the control group was as many as 13 patients. The using Instrument is Self Care Indeks Barthel. The data collected is processed using the dependent T-test (paired sample T-test), that is, if the value of the degree of confidence is 95% or ? 0.05.Result: The results showed a significant increase in self-care stroke patients who received Empowerment Therapy compared with a group who did not get therapy (P-value ? 0.05).Conclusion: Empowerment Therapy is recommended to improve Self Care for patient's stroke
Analysis of Factors Associated with Hemodialysis Patient Compliance During the Covid-19 Pandemic
Rahma Hidayati;
Agus Citra Demawan;
Elfira Husna;
Evi Susanti;
Yuhendri Putra
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 14 No 1 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v14i1.940
Background: Undergoing hemodialysis during the pandemic has become a polemic for patients with kidney failure. As one of the groups at risk and susceptible to exposure, concerns about being exposed to the virus and the consequences if not undergoing hemodialysis are difficult choices. For each dialysis session, the patient must be in contact with many people in one room for 4-5 hours. In addition, their travel to and from the hospital, also increase the chance of being exposed to Covid-19. The uncertainty and low predictability of COVID-19 have an impact on patient adherence to hemodialysis. Meanwhile, patients who do not perform routine hemodialysis are also at risk for various complications, decreasing quality of life and the threat of death.Aims: the purpose of this research was to identify the factors related to patient compliances with hemodialysis therapy during the pandemic Covid-19.Methods : This research was a descriptive analytic using a cross sectional design. Number of samples involving 97 people was taken by a technique. Data was collected using a questionnaire and analyzed with multivariate statistics.Results: 52.6% of respondents did not comply with the hemodialysis schedule. The factors related to the non-adherence were education level (p = 0.003), anxiety level (p = 0.002), ease of access to health services (p = 0.00) and family support (p = 0.00).Conclusion: This research concluded that ease of access to health services was the main predictor of patient adherence to hemodialysis during the pandemic Covid-19.
HUBUNGAN DUKUNGAN CAREGIVER TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN STROKE
Elfira Husna;
Aulia Wiranita
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11 No 3 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v11i3.950
Stroke merupakan penyakit kronis yang mengancam kehidupan dan menyebabkan kecacatan. Keluarga sebagai caregiver memegang peranan penting dalam optimalisasi kesembuhan pasien dan berespon terhadap perubahan pasien selama fase perjalanan penyakitnya. Dukungan caregiver menjadi faktor penting dalam menunjukkan simpati, membantu pasien agar lebih percaya diri menerima keadaan dirinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Dukungan caregiver terhadap Tingkat kecemasan Pasien Stroke Di wilayah Kerja Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi . Jenis penelitian ini kuantitatif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini sebanyak 58 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling dan pengumpulan data menggunakan kuesioner serta di olah dengan komputerisasi. Data bivariat dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian didapatkan 22 (37,9%) responden memiliki dukungan caregiver kurang baik, selanjutnya responden didapatkan 47 (81,0%) mengalami tingkat kecemasan berat. Hasil uji statistik dukungan caregiver dengan tingkat kecemasan pasien stroke diperoleh dari nilai p=0,011 (p<0,05). Didapatkan ada hubungan bermakna antara dukungan caregiver terhadap tingkat kecemasan pasien stroke. Diharapkan kepada keluarga/caregiver dapat memberikan motivasi perhatian dan bantuan untuk mendukung agar kecemasan pada pasien mengalami dapat berkurang.
HUBUNGAN SIKAP DAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PELAKSANAAN PHBS
Elfira Husna;
Roza Nofita
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 12 No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v12i2.979
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu Strategis pembangunan kesehatan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. PHBS yang dilakukan pada anggota keluarga mulai dari pelayanan hidup bersih secara individu dan juga pelayanan hidup bersih yang dilakukan secara bersama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dan Pola Asuh Dengan Pelaksanaan PHBS Keluarga di Wilayah kerja Puskesmas Lintau Buo Utara I . Jenis penelitian ini deskriptif kolerasi. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh orang tua yang memiliki kegiatan dan ditujuk sebagai keluarga PIS-PK. Dengan sampel sebanyak 55 orang responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accedental Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kusioner dengan analisa univariat dan Bivariat mengunakan uji Chi Square. Hasil penelitian diketahui bahwa lebih separoh responden yaitu sebanyak 31 orang (56,4%) dengan Sikap kategori Positif, sebanyak 24 orang (43,6%) dengan Pola Asuh kategori Demokratif, sebanyak 28 orang (50,9%) dengan Pelaksanaan PHBS keluarga kategori baik. Adanya hubungan antara Sikap dengan Pelaksanaan PHBS keluarga p_value=0,002. Dan Adanya hubungan antara Pola Asuh dengan Prilaku PHBS keluarga p_value=0,000. Kesimpulan terdapatnya hubungan sikap dan pola asuh orang tua terhadap Pelaksanaan PHBS keluarga. Saran diharapkan pihak pelayanan kesehatan untuk memberikan perhatian pelaksanaan prilaku PHBS apakah berjalan sesuai dengan target yang diharapkan.
Pengaruh Terapi Air Putih Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Baso Tahun 2013
Elfira Husna;
Junios Junios
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 4 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Prima Nusantara Bukittinggi
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35730/jk.v4i1.198
Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit degeneratif yang jumlahnya akan terus meningkat dimasa yang akan datang. Terapi air putih terbukti bermanfaat bagi kesehatan tubuh salah satunya terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh terapi air putih terhadap kadar gula darah pada pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Baso tahun 2013. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan metode Quasy Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien Diabetes Mellitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Baso dengan teknik pengambilan sampel purpossive sampling. Jumlah responden yang dijadikan sampel sebanyak 12 orang yang mana terdiri dari 6 orang kelompok intervensi dan 6 orang kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan teknik analisis Paired Sampel Test dan Independent Sampel Test. Hasil uji statistik menyeluruh nilai p= 0,006 (p