Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Abdimas Indonesia

Pelatihan Senam Dismenore Dan Pemberian Susu Kedelai Dalam Menurunkan Tingkat Nyeri Haid Pada Santriwati Trenclass Sma Muhammadiyah Wonosobo Tahun 2024 dian, Pramukti; Sri Sularsih Endartiwi; Istika Dwi Kusumaningrum; Novi Wulandari
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 2 No. 4 (2024): Desember: Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v2i4.1933

Abstract

Dismenore adalah nyeri pada abdomen yang dirasakan sesaat sebelum atau pada saat menstruasi dan mengganggu aktifitas sehari-hari, bahkan sering kali mengharuskan penderita beristirahat dan meninggalkan aktifitasnya selama berjam-jam akibat nyeri haid. Latihan fisik dan olahraga akan mengakibatkan pelepasan endoprin, suatu substansi yang diproduksi oleh otak yang ambang rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Glycine Max L atau sering disebut dengan kedelai merupakan salah satu tanaman jenis kacang-kacangan yang dapat membantu menurunkan nyeri haid. Mengkonsumsi makanan yang terbuat dari kacang kedelai dapat membantu merangsang produksi hormon estrogen saat menstruasi dan mengurangi peradangan serta nyeri menstruasi. Studi Pendahuluan di Trenclass SMA Muhammadiyah Wonosobo dengan wawancara secara langsung kepada 10 santriwati dengan hasil sebagian besar mengalami dismenore dengan skala nyeri ringan 4 snatriwati, skala nyeri sedang 6 santriwati. Ketika sedang dismenore dari 10 orang yang diwawancarai secara langsung mengalami gejala seperti mual, hilang nafsu makan, pusing, pinggang terasa sakit dan ada beberapa santriwati yang sampai tidak bisa menjalani aktivitas sehari-harinya. Penanganan yang biasa diberikan adalah 4 santriwati dengan kompres air hangat dan 6 santriwati lainnya menggunakan obat Pereda nyeri dengan jenis ibuprofen. 
Sosialisasi Pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Pondok Pesantren Sri Sularsih Endartiwi; Woro Ispandiyah; Nor Wijayanti
jurnal ABDIMAS Indonesia Vol. 3 No. 2 (2025): Jurnal ABDIMAS Indonesia
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jurai.v3i2.2655

Abstract

Anemia juga diartikan sebagai suatu kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah, dan dapat terjadi pada semua kelompok usia. Prevalensi anemia di kalangan remaja usia 15–24 tahun tercatat sebesar 15,5%. Jika dirinci berdasarkan jenis kelamin, prevalensi anemia pada remaja putri (rematri) mencapai 18%. survei yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DIY pada tahun 2018 terhadap 1.500 remaja putri di lima kabupaten dan kota menunjukkan bahwa 19,3% dari mereka mengalami anemia, yang ditandai dengan kadar hemoglobin di bawah 12 g/dl. Remaja atau santriwati di Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i diperoleh informasi dan data sebanyak 92% remaja putri pernah mengalami gejala-gejala anemia. Bahkan pernah ada remaja putri di pondok pesantren ini yang dirujuk ke fasilitas kesehatan karena mengalami anemia. Tujuan pengabdian adalah remaja putri di Pondok Pesantren harun Asy-Syafi’i mengetahui tentang pecegahan anemia. Metode yang digunakan adalah memberikan sosialisasi atau edukasi tentang pencegahan anemia. Jumlah subyek kegiatan adalah 87 orang. Evaluasi dilakukan dengan memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan. Hasil yang diperoleh adalah pengetahuan tentang pencegahan anemia pada remaja putri di Pondok Pesantren Harun Asy-Syafi’i semakin meningkat setelah diadakannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa sosialisasi tentang pencegahan anemia