Sabarinah Sabarinah, Sabarinah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Health Impact Assessment of Covid-19 Towards Maternal Health Care in West Jakarta Fitrianingrum, Nisaatul Maharanita; Sabarinah, Sabarinah; Pratomo, Hadi
Journal of Maternal and Child Health Vol. 6 No. 2 (2021)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.343 KB)

Abstract

Background: The Large-Scale Social Restrict
Kualitas Pelayanan Kontrasepsi Terhadap Pemakaian Kontrasepsi Modern pada Generasi Milineal dan Non Milineal di Indonesia (Analisis SDKI 2002/2003 dan SDKI 2017) Apriantini, Inna; Sabarinah, Sabarinah
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 6 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.6.389-393

Abstract

Latar belakang: Angka pemakaian Kontrasepsi (CPR) di Indonesia tahun 2019 adalah 62,54 persen. Angka CPR ini turun dari tahun sebelumnya yang 64,51 persen pada tahun 2018. Kualitas pelayanan kontraspsi adalah salah satu komponen penting dalam penggunaan kontrasepsi. wanita yang mendapatlan pelayanan kontrasepsi dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi memiliki tingkat kelangsungan yang lebih lama dibandingkan dengan wanita yang mendapatkan pelayanan kontrasepsi dari tenaga kesehatan yang memberikan kualitas rendah.Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang digunakan adalah data sekunder dari Survey Kesehatan dan Demografi tahun 2002/2003 untuk wanita usia 15-55 tahun generasi Non Milenieal dan Survey Kesehatan dan Demografi tahun 2017 untuk generasi Milinieal.Hasil: Kualitas pelayanan kontrasepsi jika berkualitas 20 kali memungkinkan responden untuk menggunakan kontrasepsi modern dibandingkan jika kualitas pelayanan kontrasepsi kurang. Namun pada generasi non milenial jika kualitas pelayanan berkualitas 1,32 kali memungkinkan responden untuk menggunakan kontrasepsi modern. Terlihat bahwa kualitas pelayanan kontrasepsi mempengaruhi responden untuk menggunakan alat kontrasepsi modern.Simpulan: kualitas pelayanan kontrasepsi mempengaruhi penggunaan kontrasepsi modern di Indonesia baik digenarasi milenial dan generasi non milenial. Kata kunci: Kontrasepsi; Kualitas Pelayanan; Milenial ABSTRACT Title: Quality of Contraceptive Services to the Use of Modern Contraceptives in Millennial and Non-Milineal Generations in Indonesia (Analysis of the 2002/2003 IDHS and 2017 IDHS)Background: The contraceptive use rate (CPR) in Indonesia in 2019 was 62.54 percent. This CPR rate is down from the previous year which was 64.51 percent in 2018. The quality of contraceptive services is one of the important components in the use of contraception. women who receive contraceptive services from health workers who provide high quality services have a longer survival rate than women who receive contraceptive services from health workers who provide low quality.Method: The design of this research is quantitative research. The data used are secondary data from the Health and Demographic Survey in 2002/2003 for women aged 15-55 years for the Non Millennial generation and the Health and Demographic Survey in 2017 for the Millennial generation.Result: The quality of contraceptive services if the quality is 20 times allows respondents to use modern contraception than if the quality of contraceptive services is less. However, in the non-millennial generation, if the quality of service is 1.32 times, it is possible for respondents to use modern contraception. It can be seen that the quality of contraceptive services affects respondents to use modern contraceptives.Conclusion: the quality of contraceptive services affects the use of modern contraception in Indonesia, both for the millennial generation and the non-millennial generation.Keywords: Contraception; Service Quality; Millennials
Kapasitas Laboratorium dalam Deteksi Dini Preeklampsia pada Ibu Hamil (Studi Kasus di Kabupaten Pandeglang) Jumhati, Siti; Sabarinah, Sabarinah; Siregar, Kemal N.; Chairy, Abdul
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/jik.v16i1.2134

Abstract

Kejadian preeklampsi di Kabupaten Pandeglang meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020 sebanyak 7 kasus dan tahun 2021 sebanyak 8 kasus (19.5%) dari 41 kasus kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kapasitas laboratorium dalam deteksi dini preeklampsi pada ibu hamil di Kabupaten Pandeglang tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif rancangan studi kasus. Total subjek penelitian adalah dua orang yang dilakukan wawancara mendalam secara langsung, namun tetap memperhatikan prokes yang ketat yaitu memakai masker dan menjaga jarak. Studi kasus ini menggunakan teknik probing untuk mendapatkan penjelasan dan kronologi mengenai kematian ibu. Proses triangulasi data menggunakan hasil wawancara mendalam dan juga data sekunder yang didapat dari puskesmas dan dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu ketidaktepatan deteksi dini dan keterlambatan diagnosis dini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketidaktepatan deteksi dini ini akibat gagalnya bidan puskemas dalam menjalankan prosedur sesuai dengan SOP dan standar pemeriksaan laboratorium urin pada trimester 1 sebanyak 1 kali dan trimester 2 sebanyak 2 kali. Karena pada kenyataannya, setelah kondisi ibu parah baru dilakukan pemeriksaan protein urin. Selain itu keterlambatan diagnosis dini juga terjadi dengan adanya penolakan dari ibu hamil saat dijemput ke posyandu dengan alasan dilarang oleh keluarga dan kurangnya rasa percaya masyarakat terhadap tenaga kesehatan di posyandu dan puskesmas. Pelayanan Kesehatan meliputi bidan desa dan tenaga kesehatan di puskesmas belum sepenuhnya menerapkan tata pelaksanaan diagnosa dini preeklampsia. Selain itu juga, masyakarat belum memahami tanda bahaya preeklampsia. bidan desa yang kurang sigap dalam penatalaksaan antenatal care yang sesuai SOP, kapasitas laboratorium yang kurang merata, dan jauhnya akses masyarakat ke pelayanan kesehatan. Hal ini perlu mendapatkan perhatian serius dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk menurunkan angka kematian ibu karena preeklampsia.Kata Kunci : Kapasitas Laboratorium, Deteksi Dini Preeklampsia, Ibu hamil, Studi Kasus