Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Perilaku caring perawat terhadap kepuasan pasien; Sebuah literatur Review Octaviani, Nurul; Wulandari, Rizki Yeni; Surmiasih, Surmiasih
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.022.82000123

Abstract

Professional nurse service may be performed by a nurse in the performance of their duty. Caring will enable harmonious interpersonal relationships between nurses and patients,it can help and fulfill the patient's need to provide satisfaction. The research objective is to examine the results of several journals about nursing caring behavior to the patient's satisfaction. The research design used descriptive methods from the journal review literature. The results showed that nurses who have a good caring attitude, so patient satisfaction can be good in accordance with the quality of caring behavior performed by nurses. Based on the literature review noted that the application of nurse caring behavior has a close correlation with patient satisfaction. The more caring a nurse is, the more satisfied a patient will receive nursing care service.
Aktivitas Fisik dengan Sindrom Premenstruasi Pada Siswa SMP Surmiasih, Surmiasih
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 1, No 2 (2016): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.087 KB) | DOI: 10.30604/jika.v1i2.24

Abstract

Premenstrual Syndrome (PMS) is a common health problem most commonly reported by women of reproductive age. Factors main cause is due to an imbalance in the work of the hormones estrogen and progesterone as well as a change in serotonin levels. Approximately 30-80% of women experience mood disorders (mood) or somatic (or both) that occur during the menstrual cycle. Based on the report by the World Health Organization (WHO) reported that the symptoms of pre-menstrual syndrome experienced by 65.7 in adolescent girls. One of the factors associated with pre menstual syndrome is a physical activity. The purpose of this study was to determine the incidence of physical activity with pre menstrual syndrome. Methods: This type of research is quantitative with cross sectional design. Subjects were SMP PGRI performances were about 40 people. The sampling technique using total sampling. analysis using Chi Square test. The result showed the p value of 0.035, which means there is a relationship of physical activity with pre menstrual syndrome.Key Word : Physical activity, Premenstrual syndrome
Penerapan Pre Dan Post Conference Di Ruang Alamanda Rumah Sakit HI M Yusuf Kotabumi Suhendra, Aan; Wulandari, Rizki Yeni; Surmiasih, Surmiasih; Nugroho, Tri Adi
Majalah Cendekia Mengabdi Vol 2 No 2 (2024): Majalah Cendekia Mengabdi
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/mcm.v2i2.374

Abstract

Pendahuluan: Fungsi manajemen keperawatan yang membentuk suatu siklus proses manajemen Dan Pre dan post Conference merupakan bagian dari fungsi directing. Pelaksanaan pre dan post Conference di Indonesia masih perlu diperbaiki atau ditingkatkan kualitasnya. Menurut hasil observasi yang sudah dilakukan oleh penulis, penerapan pre dan post Conference di ruang Alamanda  RSU Hi M Yusuf Kotabumi sudah terlaksana namun belum sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Dalam pelaksanaan pre Conference, tidak semua ketua tim (katim) melaksanakan pre Conference. Tujuan: untuk melakukan Penerapan Pre dan post Conference Di Ruang Alamanda RSU Hi. M. Yusuf Kotabumi. Metode: Metode pengumpulan data ini dengan Cara yang digunakan dalam mengumpulkan penyusunan penulisan yaitu : Pengumpulan data dengan Tanya jawab Bersama Perawat dan Kepala Ruangan., Study Literature dengan melihat fenomena dan kaitan dengan Pelaksanaan Pre dan post Conference pada Pasien dalam Melaksanakan Manajemen Asuhan keperawatan. Dan Observasi/pengamatan dalam melakukan tindakan manajemen keperawatan. Hasil:  Hasil observasi pada Fungsi Pengarahan Pelaksanaan Pre dan Post Conference belum berjalan dengan optimal sesuai SOP rumah sakit, dan dilakukan implementasi yaitu Membuat Media Edukasi Leaflet dan Melakukan Sosialisasi kepada perawat tentang pre dan post Conference, Hasil kegiatan Media edukasi leaflet untuk perawat sudah tersedia di ruangan Alamanda  dan Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan pemahaman meningkat setelah diberikan edukasi terkait pre dan post Conference. Simpulan: Laporan ini dapat dijadikan sebagai acuan dasar keterlibatan dan tolok ukur kepala ruangan serta staf keperawatan lainnya dalam mengoptimalkan pelaksanaan pre dan post Conference pada Pasien untuk meningkatkan keselamatan pasien.
Pengaruh Terapi Gerak Mulut Untuk Meningkatkan Reflek Hisap Pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah (Bblr) Di Ruang Nicu Rsu Handayani Renata, Renata; Surmiasih, Surmiasih; Hardono, Hardono; Kameliawati, Feri
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 21 No. 2 (2024): Profesi (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26576/profesi.v21i2.218

Abstract

Berat Lahir Rendah akan mengalami banyak masalah antara daya hisap bayi lemah sehingga intake tidak adekuat. Data BBLR di RS handayani sebanyak 47,2%. Kurang matangnya perkembangan menghisap pada bayi erakane ditandai dengan munculnya permasalahan oral feeding yang akan menyebabkan keterlambatan dalam menyusui, berat badan rendah dan dehidrasi selama awal minggu pasca kelahiran, diketahui dari hasil survey 5 bayi BBLR secara keseluruhan (100%) memiliki reflek hisap yang kurang baik. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh terapi gerak mulut terhadap reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Nicu RSU Handayani. Jenis penelitian ini kuantitatif dengan rancangan pra-eksperimen one goup pretes and post test design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi BBLR yang lahir RSU Handayani sampel yang digunakan sebanyak 16 orang menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Analisis secara univariat dan bivariat (uji t-test). Hasil penelitian diketahui rata-rata reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) sebelum dilakukan terapi gerakan mulut adalah 7.19 atau 100% dengan reflek hisap tidak ada dan setelah dilakukan terapi gerakan mulut adalah 10.5 atau sebanyak 25% dengan reflek hisap baik. Ada pengaruh terapi gerak mulut terhadap reflek hisap pada bayi berat badan lahir rendah (BBLR) di ruang Nicu RSU Handayani dengan nilai (p-value = 0,000). Diharapkan bagi tenaga kesehatan agar terapi gerak mulut dijadikan SOP tetap dalam meningkatkan reflek hisap bayi supaya kebutuhan nutrisinya tercukupi
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN RESILIENSI PADA PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD ABDUL MOELOEK Iswari, Meilia Ratna; Surmiasih, Surmiasih; Kameliawati, Feri; Kumalasari, Desi
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42586

Abstract

Data WHO menunjukkan kasus kanker global mencapai 20 juta dengan 9,7 juta kematian (2023). Di Indonesia, prevalensi kanker tertinggi terdapat di D.I. Yogyakarta (3,6%), sedangkan Provinsi Lampung sebesar 1,2%. Di RSUD Abdul Moeloek, pasien kanker meningkat signifikan, terutama pada kasus kanker payudara dan serviks. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara mekanisme koping dan resiliensi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di RSUD Abdul Moeloek pada tahun 2024. Jenis penelitian ini adalah  kuantitatif dengan desain cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 93 pasien  dengan teknik pengambilan sampel purposivel sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner berbeda dari The Devaluation of Consumer Families Scale (DCFS) dan Family Resilience Assesment Scale (FRAS) oleh Walsh. Analisa data pada penelitian ini secara univariat dan bivariat (uji gamma) serta dilakukan uji etik di RSUD Abdul Moeloek. Hasil penelitian diketahui sebagian besar responden dengan koping tinggi yaitu sebanyak 71 (76,3%) responden, resiliensi pasien cukup yaitu sebesar 57 (61,3%) responden. Ada hubungan mekanisme koping dengan resiliensi pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi (p-value = 0,002). Saran bagi rumah sakit menambahkan sesi konseling rutin dan kelompok dukungan emosional untuk pasien kanker. Rumah sakit juga perlu menyediakan pelatihan koping dan resiliensi, serta melibatkan keluarga dalam proses pengobatan. Pasien disarankan untuk mengikuti program dukungan psikososial, memanfaatkan konseling keluarga, dan mengadopsi teknik relaksasi untuk meningkatkan koping dan resiliensi.
PENCEGAHAN KANKER SERVIKS MELALUI EDUKASI KESEHATAN PADA REMAJA PUTRI Putri, Riska Hediya; Surmiasih, Surmiasih
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20631

Abstract

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian pada wanita yang sebagian besar disebabkan oleh infeksi persisten Human Papillomavirus (HPV), terutama tipe 16 dan 18. Meskipun vaksinasi HPV telah menjadi program nasional di Indonesia sejak 2023, tingkat pengetahuan dan kesadaran remaja putri masih rendah, terutama mengenai pencegahan melalui vaksinasi dan deteksi dini. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja putri tentang pencegahan kanker serviks melalui edukasi interaktif. Intervensi dilaksanakan di salah satu SMP di Kabupaten Pesawaran dengan melibatkan 40 siswi kelas VIII dan IX. Metode kegiatan meliputi pre-test, penyuluhan visual, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan post-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan skor pengetahuan peserta, terutama pada topik vaksinasi HPV (dari 38% menjadi 82%) dan deteksi dini (dari 36% menjadi 81%). Kesimpulan dari kegiatan ini menunjukkan bahwa pendekatan edukatif berbasis sekolah secara interaktif efektif dalam meningkatkan literasi kesehatan reproduksi. Disarankan agar program serupa dilakukan secara berkelanjutan dan terintegrasi dalam kurikulum pendidikan untuk memperkuat perilaku preventif sejak usia dini.
PENERAPAN TEKNIK MASSAGE EFFLEURAGE PADA PASIEN POST PARTUM HARI KE 1 DALAM MENGURANGI NYERI KONTRAKSI UTERUS DI RUANG BERSALIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JENDRAL AHMAD YANI METRO Melisa, Melisa; Surmiasih, Surmiasih
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.46362

Abstract

Masa post partum merupakan fase kritis yang dialami ibu setelah melahirkan, ditandai oleh berbagai perubahan fisiologis termasuk kontraksi uterus yang dapat menimbulkan nyeri hebat. Penanganan nyeri yang efektif diperlukan guna meningkatkan kenyamanan dan mempercepat pemulihan ibu. Salah satu pendekatan non-farmakologis yang mulai banyak digunakan adalah teknik massage effleurage, yaitu metode pijat ringan yang bertujuan memberikan relaksasi dan menurunkan intensitas nyeri melalui stimulasi saraf dan peningkatan hormon endorfin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas teknik massage effleurage dalam menurunkan skala nyeri kontraksi uterus pada pasien post partum hari pertama. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain studi kasus pada dua pasien post partum yang dirawat di RSUD Jendral Ahmad Yani Metro. Pengukuran nyeri dilakukan menggunakan Numeric Rating Scale (NRS), dan intervensi diberikan selama 3 hari berturut-turut, masing-masing selama 15 menit per hari. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa skala nyeri pasien pertama turun dari 6 menjadi 3, dan pasien kedua dari 7 menjadi 2 setelah intervensi. Hasil ini menunjukkan adanya penurunan signifikan pada intensitas nyeri yang dirasakan. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa teknik massage effleurage terbukti efektif sebagai terapi non-farmakologis untuk menurunkan nyeri kontraksi uterus pada masa post partum awal. Intervensi ini direkomendasikan untuk diintegrasikan dalam praktik keperawatan post partum sebagai bagian dari standar pelayanan keperawatan yang holistik dan berbasis bukti.
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH KEPERAWATAN MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER 1 DENGAN PENERAPAN AROMA TERAPI INHALASI PAPPERMINT DI PMB YULI CATURINI KOTABUMI Amalia, Putri Rahma; Surmiasih, Surmiasih
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.48204

Abstract

Mual dan muntah pada awal kehamilan disebabkan oleh peningkatan hormon Human Chorionic Gonadotropin (hCG), yang menyebabkan relaksasi otot polos dalam sistem pencernaan, sehingga mengurangi kualitas fungsi lambung, terutama saat lambung kosong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pemberian asuhan keperawatan dengan masalah mual muntah pada ibu hamil trimester 1 melalui penerapan aromaterapi inhalasi peppermint. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus asuhan keperawatan dengan pendekatan aromaterapi peppermint. Subjek penelitian adalah dua ibu hamil trimester pertama dengan keluhan mual muntah. Data dikumpulkan pada Mei 2025 melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Salah satu upaya metode nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu pemberian aromaterapi inhalasi peppermint pada ibu hamil trimester 1. Hasil menunjukkan penurunan frekuensi mual muntah: pada pasien pertama dari 8x/hari menjadi 2x/hari, dan pasien kedua dari 11x/hari menjadi 1–2x/hari. Pasien juga memahami cara penggunaan aromaterapi dengan baik. Saran dari penelitian ini adalah agar aromaterapi peppermint dapat dijadikan intervensi mandiri maupun kolaboratif dalam pelayanan keperawatan primer. Saran dapat menjadi teknik nonfarmakologi yaitu aromaterapi inhalasi peppermint pada ibu hamil trimester 1 di PMB Yuli Caturini Kotabumi.
Evaluation of the Provision of Direct Observation of Procedural Skills (DOPS) on Physical Examination Skills and Water Seal Drainage (WSD) Treatment in Nursing Students Susanti, Susanti; Sadhana, Wisnu; Surmiasih, Surmiasih; Damayanti, Rika; Hernanda, Rice
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 7 No 5 (2025): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v7i5.7040

Abstract

In improving student performance, clinical practice is needed, but before students practice in the field, mental preparation, knowledge and skills are needed, all of which we can find out by evaluating each student. Direct Observation of Procedural Skills (DOPS) is an evaluation method designed to address these gaps. The application of DOPS in health education in Indonesia is still relatively new and has not been widely integrated into the curriculum. However, the need for a more effective learning method is increasingly urgent, especially in the areas of procedural skills such as physical examination and WSD treatment. This study aims to determine the provision of the DOPS method to improve the skills of physical examination and WSD care in 4th semester nursing students at Aisyah Pringsewu University. This study used a quantitative approach with a quasy experimental design. This research design uses a One Group Pre-Post Test Without Control Group Design approach. The sample amounted to 32 respondents selected through the total sampling technique. Data were collected using the Standard Operating Procedure (SOP) with an independent t test. Results Show that the paired sample t-test above, known sig value. (2-tailed) is 0.001 <0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that there is a difference in the value of DOPS on physical examination skills and WSD Care. It is concluded that there is a significant difference between the control group and the intervention group before and after DOPS on physical examination skills and WSD.
Seksual pada Remaja: Menghadapi Dampak Negatif Media Sosial dan Paparan Pornografi Surmiasih, Surmiasih; Putri, Riska Hediya
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/zn6wga45

Abstract

Kemajuan teknologi menghadapkan remaja pada tantangan terhadap media sosial dan paparan pornografi. Pendidikan seksual pada remaja merupakan upaya penting dalam menghadapi tantangan era digital, khususnya terkait dampak negatif media sosial dan paparan konten pornografi. Akses informasi yang terbuka melalui berbagai platform media sosial menjadikan remaja rentan terhadap penyimpangan pemahaman mengenai seksualitas. Kondisi ini dapat memicu perilaku seksual berisiko, penurunan kontrol diri, serta gangguan kesehatan mental. Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang dampak negatif media sosial dan paparan pornografi. Kegiatan dilaksanakan pad tanggal 29 April 2025 pada siswa/i SMP di Kabupaten Pringsewu sebanyak 30 orang. Metode dengan ceramah dan Focus Group Duscussion (FGD). Kegiatan PkM dievaluasi dengan pre-test dan post-test. Hasil PkM menunjukkan sebelum diberikan Pendidikan seksual pengetahuan tentang dampak media sosial dan paparan pornografi sebesar 57,6% dan setelah diberikan pendidikan seksual meningkat menjadi 85,7%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman remaja tentang dampak negatif media sosial dan paparan pornografi. Melalui upaya ini diharapkan remaja mampu memahami batasan diri, berpikir kritis terhadap konten dari media sosial, serta membentuk sikap dan perilaku yang sehat, dan bertanggung jawab.