Articles
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS DITINJAU DARI PENGASUHAN PERNIKAHAN BEDA AGAMA
Aisyah Aisyah;
Isabella Hasiana
WAHANA Vol 67 No 2 (2016)
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (245.748 KB)
|
DOI: 10.36456/wahana.v67i2.494
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan bisa terlepas untuk berhubungan dengan orang lain. Hubungan yang terjalin tersebut terutama antara pria dan wanita yang sudah dewasa dapat berlanjut sampai ke jenjang pernikahan. Ditengah masyarakat yang memiliki beraneka latar belakang budaya, suku dan agama, maka tidak menutup kemungkinan terjadi pernikahan campur, yaitu pernikahan yang terjadi antar agama. Pernikahan beda agama tentunya tidak lepas dari konflik yang muncul terutama yang berkaitan dengan pola pengasuhan anak dalam mengembangkan nilai karakter yaitu religius. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualititatif dengan subyek penelitian sebanyak lima pasangan keluarga yang melakukan pernikahan beda agama. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa faktor keteladanan dan pembiasaan merupakan faktor yang utama dan mendasar dalam pembentukan karakter religius dan hal ini dilakukan oleh salah satu orang tua saja dengan pemikiran agar anak tidak menjadi bingung akan ajaran agama yang dianutnya. Kata kunci : karakter religius, pola pengasuhan, pernikahan beda agama
Peran Orangtua Dalam Pendidikan Seksual Anak Usia Dini
Isabella Hasiana
WAHANA Vol 72 No 2 (2020): Wahana : Tridarma Perguruan Tinggi
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/wahana.v72i2.2725
Abstrak. Orangtua memiliki peran di dalam memberikan edukasi kepada anak terkait dengan pendidikan seks. Pendidikan seks perlu diberikan sejak usia dini, karena mengingat semakin maraknya kasus kekerasan seksual yang dialami oleh anak dan pelaku dari tindakan tersebut biasanya adalah orang yang sudah dikenal oleh korban. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan peran orangtua didalam memberikan pendidikan seksual kepada anak usia dini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan desain penelitian studi kasus. Sumber informasi adalah keluarga yang memiliki anak usia dini dengan rentang usia 5-6 tahun. Tehnik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa data Miles and Huberman. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pada dasarnya orangtua sudah melakukan edukasi kepada anak dengan gaya bahasa sederhana yang mudah dipahami anak dan hal tersebtut juga dimunculkan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun membicarakan seksual kepada anak masih dianggap tabu namun secara tidak disadari pendidikan seks sudah dilakukan oleh mereka. Sebagai contoh mengajarkan kepada anak untuk tidak menggunakan baju terbuka saat berada di luar rumah, tidak menggunakan perhiasan yang mencolok, dan lain sebagainya. Kesimpulan dari penelitian ini ialah orangtua semakin menyadari bahwa untuk mencegah terjadinya tindakan kekerasan seksual pada anak maka perlu dilakukan edukasi sejak dini kepada mereka.
PENGARUH METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KARUNIA KEBRAON SURABAYA: THE EFFECT OF STORY METHOD TO DEVELOPING RESPONSIBILITY CHILDREN AT GROUP A KARUNIA KEBRAON KINDERGARTEN SURABAYA
Isabella Hasiana
incrementapedia Vol 5 No 1 (2023): Incrementapedia: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini
Publisher : Program Studi PG-PAUD Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36456/incrementapedia.vol5.no1.a7899
This research is motivated by the attitude of responsibility in children who are still low. The low level of responsibility in group A children at TK Karunia Kebraon Surabaya is caused by teachers who still often indulge children in completing their assigments,, as well as lack of affirmation in addressing children's behavior. The purpose to be achieved in this research is to find out the influence of storytelling methods in developing attitudes of responsibility in group A children at TK Karunia Kebraon Surabaya. This research uses quantitative research approach with pre-experimental research type using one group pretest-posttest design. The subject of this study was a group A child at TK Karunia Kebraon Surabaya with 15 children. Data collection method used is observation using assessment tools in the form of observation sheets and documentation. Using statistical analysis method with the formulation used is Ttest which is in accordance with the title of the research, namely The Influence of Storytelling Method in Developing Attitudes of Responsibility in Group A Children at Tk Karunia Kebraon Surabaya. Used pre-test and post-test one group design calculated using the formula Ttest. Based on the calculation result using the T test formula that obtained thitung result is 20.25 where the value is greater than the Tttabel value for the significance of 0.05 is 1. It can be concluded that there is an influence of storytelling methods in developing attitudes of responsibility in group A children at TK Karunia Kebraon Surabaya.
Analisis Minat Karier Berdasarkan Teori Karier Holland Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Gresik
Mudhar, Mudhar;
Hasiana, Isabella;
Mufidah, Elia Firda;
Badiah, Lutfi Isni
Edu Consilium : Jurnal Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Vol. 4 No. 2 (2023): September
Publisher : Institut Agama Islam Neegri Madura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.19105/ec.v4i2.10218
This study aims to analyze the career interests of junior high school students in the city of Gresik. Data collection used career interest instruments based on Holland's career theory (RIASEC) which was then developed by researchers. This research uses descriptive quantitative research. Sampling used random sampling of 476 students in SMPN Gresik city area (Sunan Giri Gresik Middle School with 88 students, Gresik 2nd Middle School with 298 students, and Gresik 15th Middle School with 90 students). The research instrument was tested for the validation and reliability of Cronbach's alpha. The results showed that the career personality type of junior high school students in Gresik district was the highest, namely the social career personality type, which was 32.8%. Next, namely the career personality type towards the conventional type as much as 18.7%. As many as 14.9% of junior high school students in Gresik district have a realistic career personality type. As many as 11.1% of junior high school students in Gresik district have the investigative career personality type. 12% of junior high school students in Gresik Regency and 10.5% of students have artistic career personality types.
Peran Keluarga dalam Pengendalian Perilaku Emosional pada Anak Usia 5-6 Tahun
Hasiana, Isabella
Jurnal Pendidikan Anak Vol 2 No 1 (2020): Spiritualitas pada Anak Usia Dini : Issue : June
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33086/cej.v2i1.1538
ABSTRAK : Individu memiliki kemampuan untuk mengelola serta menggunakan emosi yang ada dalam dirinya untuk dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri maupun berinteraksi dengan orang lain. Salah satu permasalahan yang muncul dalam perkembangan emosi adalah anak yang kurang bisa untuk mengendalikan perilaku emosionalnya, yang muncul dalam bentuk tindakan memukul, mencubit, menarik rambut temanbahkan sampaiberkelahi. Hal tersebut dilakukan anak saat ia tidak memperoleh apa yang dinginkannya. Oleh sebab itu, anak perlu belajar bagaimana mengendalikan perilaku emosionalnya dan perlu belajar untuk berempati terhadap orang lain. Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan peran keluarga dalam pengendalian perilaku emosional anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Untuk pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dikarenakan dalam penentuan sumber infoman berdasarkan pada tujuan penelitian. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada orangtua dan guru di sekolah. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa keluarga memiliki peran yang penting didalam pengendalian perilaku emosional anak, cara orangtua dalam mengekspresikan emosi serta menangani emosi anak akan mempengaruhi anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya. ABSTRACT : Individuals have the ability to manage and use the emotions that are in him to be able to adapt and adjust and interact with others. One problem that arises in the development of emotions is that children are less able to control emotional behavior, which appears in the form of acts of hitting, pinching, pulling the hair of friends and even fighting. This is done by the child when he does not get what he wants. Therefore, children need to learn how to control their emotional behavior and children need to learn to empathize with others. The purpose of this research is to describe the role of the family in controlling emotional behavior of children aged 5-6 years. This research is a qualitative research using a case study approach. For sampling using purposive sampling because in determining the source of information based on research objectives. Data collection uses observations and interviews conducted with parents and teachers at school. The results of this study concluded that the family has an important role in controlling emotional behavior of children, the way parents express their emotions and deal with children's emotions will affect children in interacting with their environment.
Analysis of Play Therapy in Play Activities in Early Childhood
Hasiana, Isabella;
Mudhar, Mudhar;
Mufidah, Elia Firda
Jurnal Pendidikan Anak Vol 5 No 3 (2023): Child Education Journal: December
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33086/cej.v5i3.5423
This research aims to analyze the implementation of play therapy embedded in play activities in Kindergarten B children at Lintang Kindergarten Surabaya. Play therapy is a therapeutic activity given to children to overcome problems related to cooperation, socialization and emotions. This play therapy approach places more emphasis on non-verbals. This means that children aged 2 to 12 years can freely express the feelings they experience, through playing with toys, sand, dolls, clay, art, dance and natural music. This research uses descriptive qualitative research methods. The research population was PAUD PG teachers at Lintang Kindergarten Surabaya. The research sample consisted of 2 teachers who taught class B. The choice of class B teachers was because, from the results of observations made, problems related to student socialization most often emerged in class B. The results of the research concluded that with play therapy, children become it is easier to express his feelings, becomes more relaxed and happy.
MENGEMBANGKAN BUKU CERITA DIGTAL STORY TELLING BERBASIS BUDAYA LOKAL
Isabella Hasiana;
Jahju Hartanti;
,Anies Listyowati
Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian Vol. 6 (2024): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 6 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan buku cerita digital berbasis budaya lokal yang dapat digunakan sebagai alat pendidikan dan pelestarian budaya. Proyek ini dilakukan dengan melibatkan Guru Taman Kanak-Kanak (TK) dalam proses pengumpulan cerita dan pengembangan konten digital. Metode yang digunakan meliputi wawancara, wokshop dan kolaborasi kreatif untuk memastikan bahwa cerita yang dikumpulkan menggambarkan dengan akurat tradisi dan nilai-nilai budaya setempat. Hasil dari pengabdian ini adalah sebuah buku cerita digital yang tidak hanya menarik dan edukatif bagi anak-anak, tetapi juga dapat diakses secara luas melalui platform digital. Dengan demikian diharapkan buku ini dapat menjadi sumber belajar yang efektif sekaligus media untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda. Kata kunci: buku cerita digital; storytelling, budaya lokal, pelestarian budaya, pendidikan
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA ANAK USIA DINI
Isabella Hasiana
Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian Vol. 6 (2024): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 6 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Abstrak Berpikir kritis diakui sebagai keterampilan abad ke-21 yang memungkinkan manusia untuk membuat keputusan yang penuh pertimbangan dan informasi berdasarkan informasi yang tersedia bagi mereka. Studi yang melakukan eksplorasi pada pemikiran kritis pada tahun awal terdahulu mempunyai arti penting bagi penelitian saat ini karena memungkinkan bagi peneliti untuk menyempurnakan pemikiran tentang hal ini dalam konteks anak usia dini. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melakukan analisis terhadap kemampuan berpikir kritis pada anak usia dini dan faktor-faktor yang memengaruhinya. Metode yang digunakan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian sejumlah 30 siswa yang berasal dari Taman Kanak-Kanak di Kota Surabaya. Dengan menggunakan observasi dan wawancara maka didapatkan hasil temuan dari penelitian ini yaitu mediator yang efektif dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis anak meliputi: (1). Interaksi kelas termasuk dalam hal ini ialah dialog dan bertanya; (2). Penggunaan bahasa berpikir; dan (3). Pendekatan berbasis cerita. Kesimpulan dari penelitian ini ialah implikasi temuan penelitian terhadap pembelajaran dan pengajaran serta rekomendasi yang relevan untuk memajukan pengajaran berpikir kritis pada anak-anak. Kata Kunci : Berpikir Kritis, Anak, Usia Dini
Mengembangkan Kemampuan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun dengan Media Kartu Huruf
Aprilianti, Irena Farsa;
Hasiana, Isabella
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol. 12 No. 1 (2024): Juli
Publisher : Universitas PGRI Madiun
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25273/jcare.v12i1.19993
Penelitian ini dilatar belakangi oleh kemampuan bahasa yaitu membaca permulaan pada anak usia 5-6 tahun yang masih rendah karena monotonnya media pembelajaran digunakan. Pembelajaran hanya mengandalkan buku dan Lembar Kerja Siswa (LKS) serta ceramah, yang kurang menarik bagi anak. Kondisi tersebut memerlukan perubahan pembelajaran yang lebih kreatif salah satunya dengan media kartu huruf. Media kartu huruf sebagai alat edukatif untuk mengenalkan huruf. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media kartu huruf terhadap kemampuan membaca permulaan pada anak usia 5-6 tahun di RA Muslimat Sunan Ampel II Trosobo. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, studi ini dilaksanakan melalui desain pre-eksperimen dengan tipe one group pretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini melibatkan 22 anak dari kelompok B di RA Muslimat Sunan Ampel II Trosobo. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan lembar observasi sebagai alat penilaian. Indikasi adanya pengaruh signifikan dari pemanfaatan media kartu huruf terhadap kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun di institusi tersebut ditunjukkan melalui hasil uji paired samples yang memperoleh nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000.
Gambaran Parenting Stres Pada Ibu yang Menikah di Usia Muda terhadap Perilaku Kekerasan pada Anak Usia Dini: Description of Parenting Stress in Mothers Who Married at a Young Age on Violent Behavior in Early Childhood
Hasiana, Isabella;
Aisyah
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ngudi Waluyo
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.35473/ijec.v6i1.2766
The role of mother in the family is very important. For mothers who marry at a young age, it can be assumed that they will be psychologically prepared and mature. The majority of studies explain that parenting stress is experienced more by mothers. The immaturity of mothers who marry at a young age will lead to parenting stress, which is a psychological condition that occurs when a mother cannot adapt to her role as a mother. This study aims to describe parenting stress in mothers who marry at a young age towards violent behavior in children. This research is important to do because parenting stress experienced by mothers will have an impact on their child's upbringing and has the potential to cause violence in children. This study uses a qualitative method. The research subjects were 5 young mothers aged between 20-25 years and had children aged 3-6 years. From the results of this study it was concluded that mothers who have high levels of parenting stress have a tendency to commit acts of violence against children compared to mothers who have lower levels of stress. In addition, support from the family, especially partners, is needed to reduce the level of stress experienced so that it can minimize the occurrence of violence in children ABSTRAK Peran ibu dalam keluarga sangat penting. Pada ibu yang menikah di usia muda, dapat diasumsikan bahwa ia akan memiliki kesiapan dan kematangan secara psikologis. Mayoritas penelitian menjelaskan bahwa parenting stress lebih banyak dialami oleh ibu. Ketidakmatangan kondisi ibu yang menikah usia muda akan memunculkan parenting stress yaitu kondisi psikologis yang terjadi ketika ibu tidak bisa beradaptasi dengan perannya sebagai seorang ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan parenting stress pada ibu yang menikah di usia muda terhadap perilaku kekerasan pada anak. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena parenting stress yang dialami ibu akan berdampak pada pengasuhan anaknya dan memiliki potensi untuk menimbulkan kekerasan pada anak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Subyek penelitian berjumlah 5 orang ibu muda yang berusia antara 20-25 tahun dan memiliki anak dengan rentang usia 0-6 tahun. Dari hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa ibu yang memiliki tingkat parenting stress yang tinggi memiliki kecenderungan untuk melakukan tindakan kekerasan pada anak dibandingkan ibu yang memiliki tingkat stress yang lebih rendah. Selain itu dukungan dari keluarga terutama pasangan sangat dibutuhkan untuk mengurangi tingkat stres yang dialami sehingga dapat meminimalisisr terjadinya kekerasan pada anak.