Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Gambaran Patogen dan Profil Infeksi Menular Seksual (IMS) Wiwin Mulianingsih; Lysa Mariam; Yudha Permana; Fitriannisa Faradina Zubaidi; Putu Dedy Arjita; Ayu Anulus; Dany Karmila; Fachrudi Hanafi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.888

Abstract

Kasus IMS yang terus meningkat merupakan salah satu penyebab utama dari buruknya kesehatan sebuah negara dan dunia dan Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi NTB, salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Hal ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya, banyaknya wisatawan berkunjung untuk berlibur dan meningkatkan roda perekonomian. Namun dampak negatif yang terjadi, berhubungan dengan kedatangan wisatawan yang kemudian memanfaatkan tempat-tempat hiburan dan secara tidak langsung berkaitan dengan peningkatan aktifitas seksual. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran Patogen dan Profil Infeksi Menular Seksual (IMS) di 10 Puskesmas se Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan mengambil data dari catatan rekam medis pasien di seluruh puskesmas di Kota Mataram, dengan total 2.340 orang yang terinfeksi, dan teknik sampling menggunakan teknik total sampling. Berdasarkan hasil penelitian, penyaki infeksi menular seksual di seluruh puskesmas di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2015-2019 di dominasi oleh jenis kelamin perempuan, usia dewasa awal, sudah menikah, SMP, tidak bekerja, kelompok risiko pasangan risti. Hasil dari data kasus IMS yang di laporkan di Kota Mataram sejak tahun 2015-2019 cenderung disebabkan oleh bakteri.
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP SKABIES DI PONDOK PESANTREN NURUL ISLAM SEKARBELA Tita Aprinaya Andika; Fahriana Azmi; Nisia Putri Rinayu; Wiwin Mulianingsih
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 10 (2023): Nusantara Hasana Journal, March 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i10.803

Abstract

Scabies is a skin disease caused by Sarcoptes scabiei Var hominis. Conditions that can cause skin infections and are also very disturbing to sufferers. The research objective was to determine the relationship between personal hygiene and environmental sanitation against scabies at the Nurul Islam Sekarbela Islamic Boarding School. The research method is a quantitative analytic observational study with the research design used is a cross sectional study. The sampling technique used purposive sampling. The research was conducted at the Nurul Islam Sekarbela Islamic Boarding School. The research sample is 86 respondents. The data obtained were analyzed by Chi-square test. The significance value limit was (p-value <0.02). In the bivariate analysis, the p-value was 0.00 (p-value <0.02). Conclusion There is a significant relationship between personal hygiene and environmental sanitation on scabies at the Nurul Islam Sekarbela Islamic Boarding School.
Gambaran Patogen dan Profil Infeksi Menular Seksual (IMS) Wiwin Mulianingsih; Lysa Mariam; Yudha Permana; Fitriannisa Faradina Zubaidi; Putu Dedy Arjita; Ayu Anulus; Dany Karmila; Fachrudi Hanafi
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 4 No 2 (2022): Mei 2022, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v4i2.888

Abstract

Kasus IMS yang terus meningkat merupakan salah satu penyebab utama dari buruknya kesehatan sebuah negara dan dunia dan Kota Mataram merupakan ibu kota Provinsi NTB, salah satu destinasi wisata yang banyak diminati oleh wisatawan. Hal ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya, banyaknya wisatawan berkunjung untuk berlibur dan meningkatkan roda perekonomian. Namun dampak negatif yang terjadi, berhubungan dengan kedatangan wisatawan yang kemudian memanfaatkan tempat-tempat hiburan dan secara tidak langsung berkaitan dengan peningkatan aktifitas seksual. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran Patogen dan Profil Infeksi Menular Seksual (IMS) di 10 Puskesmas se Kota Mataram Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2015-2019. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif dengan mengambil data dari catatan rekam medis pasien di seluruh puskesmas di Kota Mataram, dengan total 2.340 orang yang terinfeksi, dan teknik sampling menggunakan teknik total sampling. Berdasarkan hasil penelitian, penyaki infeksi menular seksual di seluruh puskesmas di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2015-2019 di dominasi oleh jenis kelamin perempuan, usia dewasa awal, sudah menikah, SMP, tidak bekerja, kelompok risiko pasangan risti. Hasil dari data kasus IMS yang di laporkan di Kota Mataram sejak tahun 2015-2019 cenderung disebabkan oleh bakteri.
Hubungan Perilaku Membersihkan Wajah Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Laki-Laki Putu Cintia Nanda Artasih; Wiwin Mulianingsih; Suci Nirmala; Lysa Mariam
Journals of Ners Community Vol 13 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2637

Abstract

Acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling sering terjadi. Penyakit ini dipengaruhi atau dicetuskan oleh multifaktorial. Perilaku membersihkan wajah yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya Acne vulgaris. Membersihkan wajah yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, merangsang produksi minyak yang berlebih dan memperpanjang siklus jerawat. Timbulnya Acne vulgaris pada wajah berpengaruh terhadap rasa kepercayaan diri seseorang. Bagi remaja dan dewasa wajah merupakan aspek terpenting untuk pengembangan citra diri.Untuk mengetahui hubungan perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar pada tanggal 10 Oktober 2022-16 Oktober 2022. Sampel penelitian sebanyak 60 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.Responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria baik sebanyak 42 responden (70,0%) dan responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria buruk sebanyak 18 responden (30,0%). Responden yang menderita Acne vulgaris sebanyak 21 responden (35,0%), sedangkan yang tidak menderita Acne vulgaris sebanyak 39 responden (65,0%). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar, dengan p-value 0,00 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis Pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar di SDN 44 Cakranegara Ulfinda Riska Cahyani; Wiwin Mulianingsih; Suci Nirmala; Lysa Mariam
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14415

Abstract

ABSTRACT Pediculosis capitis is a cosmopolitan disease that can be found in all level of society, which is caused by lice infestation. Pediculus humanus var. capitis which belongs to the family Pediculidae is one of the causes of hair and head disorders. This is a health issue that needs attention due to its highly variable incidence rates, supported by various risk factors such as age, gender, personal hygiene, and others. Objective to determine the relationship between age, gender, and personal hygiene with the incidence of pediculosis capitis among male and female elementary school students at SDN 44 Cakranegara. This is an observational analytical study utilizing a cross-sectional research design, with the statistical test employed being the Spearman rank correlation. The sampling technique applied is proportional stratified random sampling, involving a total of 117 samples comprising fourth, fifth, and sixth grade students from SDN 44 Cakrangera. The age of students at SDN 44 Cakranegara in relation to the occurrence of pediculosis capitis is predominantly 12 years old, with 37 respondents (31.6%). Regarding gender at SDN 44 Cakranegara in relation to the occurrence of pediculosis capitis, the majority are female, with 51 respondents (43.6%). The personal hygiene of students at SDN 44 Cakranegara in relation to the occurrence of pediculosis capitis indicates that personal hygiene is inadequate in 67 respondents (57.3%). Respondents' age has a significant relationship with the incidence of Pediculosis Capitis with a p-value = 0.001. Gender has a significant relationship with the incidence of Pediculosis Capitis with a p-value = 0.025. Personal hygiene has a significant relationship with the incidence of Pediculosis Capitis with a p-value = 0.000. There is a correlation between age, gender, and personal hygiene with the incidence of pediculosis capitis among male and female elementary school students at SDN 44 Cakranegara. Keywords: Pediculosis Capitis, Age, Gender, Personal Hygiene, SDN 44                 Cakranegara.  ABSTRAK Pedikulosis kapitis merupakan penyakit cosmopolitan yang dapat ditemukan lapisan masyarakat, yang disebabkan oleh infestasi kutu. Pediculus humanus var. capitis yang termasuk famili Pediculidae merupakan salah satu penyebab gangguan pada rambut dan kepala. Ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan karena angka kejadiannya yang begitu bervariasi serta didukung oleh berbagai faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, personal hygiene, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis pada siswa dan siswi sekolah dasar di SDN 44 Cakranegara. Penelitian analitik observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional, dengan uji statistik yang digunakan yaitu rank spearmen. Teknik sampling yang digunakan yaitu proportional stratified random sampling yang berjumlah 117 sampel siswa dan siswi kelas IV, V, dan VI SDN 44 Cakrangera. Usia siswa dan siswi SDN 44 Cakranegara terhadap kejadian pedikulosis kapitis sebagian besar berusia 12 tahun sebanyak 37 responden (31,6%). Jenis kelamin di SDN 44 Cakranegara terhadap kejadian pedikulosis kapitis sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 51 responden (43,6%). Personal hygiene siswa dan siswi di SDN 44 Cakranegara terhadap kejadian pedikulosis kapitis ini didapatkan personal hygiene kurang baik sebanyak 67 responden (57,3%). Responden Usia dengan kejadian Pedikulosis Kapitis memiliki hubungan yang signifikan dengan p-value = 0,001. Jenis kelamin dengan kejadian Pedikulosis Kapitis memiliki hubungan signifikan dengan p-value = 0,025. Personal Hygiene dengan kejadian Pedikulosis Kapitis memiliki hubungan signifikan dengan p-value = 0,000. Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis pada siswa dan siswi sekolah dasar di SDN 44 Cakranegara. Kata Kunci: Pedikulosis Kapitis, Usia, Jenis Kelamin, Personal Hygiene, SDN 44                  Cakranegara
Hubungan Perilaku Membersihkan Wajah Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Laki-Laki Cintia Nanda Artasih, Putu; Mulianingsih, Wiwin; Nirmala, Suci; Mariam, Lysa
Journals of Ners Community Vol 14 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2637

Abstract

Acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling sering terjadi. Penyakit ini dipengaruhi atau dicetuskan oleh multifaktorial. Perilaku membersihkan wajah yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya Acne vulgaris. Membersihkan wajah yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, merangsang produksi minyak yang berlebih dan memperpanjang siklus jerawat. Timbulnya Acne vulgaris pada wajah berpengaruh terhadap rasa kepercayaan diri seseorang. Bagi remaja dan dewasa wajah merupakan aspek terpenting untuk pengembangan citra diri.Untuk mengetahui hubungan perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar pada tanggal 10 Oktober 2022-16 Oktober 2022. Sampel penelitian sebanyak 60 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.Responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria baik sebanyak 42 responden (70,0%) dan responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria buruk sebanyak 18 responden (30,0%). Responden yang menderita Acne vulgaris sebanyak 21 responden (35,0%), sedangkan yang tidak menderita Acne vulgaris sebanyak 39 responden (65,0%). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar, dengan p-value 0,00 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Antibacterial Potential of Fermented and Non-Fermented Allium sativum var. Solo Against Staphylococcus epidermidis I Gede Ngurah Putra Nata Sudana; Sabariah; Musyarrafah; Mulianingsih, Wiwin
Jurnal Kesehatan Prima Vol. 19 No. 2 (2025): AUGUST
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v19i2.1756

Abstract

Acne vulgaris is one of the most prevalent skin diseases worldwide, often treated with antibiotics to suppress the growth of Staphylococcus epidermidis. However, the irrational use of antibiotics has led to the alarming rise of antibiotic resistance, necessitating alternative solutions. Herbal plants, such as single bulb garlic (Allium sativum var. Solo garlic), offer promising antibacterial properties due to their allicin content. Fermentation of garlic has been shown to enhance its antibacterial activity. This study aimed to compare the antibacterial potential of non-fermented and fermented single bulb garlic extracts against Staphylococcus epidermidis using a True Experiment with a Posttest-Only Control Group Design. The well diffusion method was applied to 24 samples divided into six groups: non-fermented and fermented extracts at concentrations of 60%, 80%, and 100%, with clindamycin and sterile aquadest as controls. Results demonstrated that all garlic extract groups exhibited sensitivity (>21 mm). Inhibition zones for non-fermented extracts were 29 mm, 33 mm, and 33 mm, while fermented extracts showed significantly larger zones of 38 mm, 40 mm, and 40 mm, respectively. Statistical analysis confirmed a significant difference (p < 0.05) between non-fermented and fermented groups. The findings highlight the enhanced antibacterial efficacy of fermented garlic, making it a potent alternative to combat Staphylococcus epidermidis.
Relationship between Stress Level, Body Mass Index (BMI), and Smoking Behavior with Severity of Psoriasis at Hospital X in Central Lombok Region Sajjad, Fiqhan Syauki; Handayani, Wendy; Mariam, Lysa; Mulianingsih, Wiwin
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.8266

Abstract

Psoriasis is an inflammatory skin disease of the erythrosquamous dermatosis group, related to autoimmune, chronic and relapsing (recurring) nature influenced by genetic and environmental factors as its pathogenesis. Psoriasis cases are increasingly common, although psoriasis is not immediately life-threatening, it causes cosmetic disorders that greatly affect the quality of life of sufferers. This study aims to determine the relationship between stress levels, Body Mass Index (BMI), and smoking behavior with the severity of psoriasis at Hospital X in Central Lombok. This study employs an observational analytic approach with a cross-sectional design. The data were examined univariately and bivariately. The study found a strong correlation between stress levels and psoriasis severity at Hospital X in Central Lombok (p = 0.002). There is a significant link between BMI and the severity of psoriasis at Hospital X in Central Lombok with a p value of 0.006. At Hospital X in Central Lombok, there is a substantial correlation (p value of 0.000) between smoking behavior and the severity of psoriasis.
Hubungan Perilaku Membersihkan Wajah Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Laki-Laki Cintia Nanda Artasih, Putu; Mulianingsih, Wiwin; Nirmala, Suci; Mariam, Lysa
Journals of Ners Community Vol 14 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2637

Abstract

Acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling sering terjadi. Penyakit ini dipengaruhi atau dicetuskan oleh multifaktorial. Perilaku membersihkan wajah yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya Acne vulgaris. Membersihkan wajah yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, merangsang produksi minyak yang berlebih dan memperpanjang siklus jerawat. Timbulnya Acne vulgaris pada wajah berpengaruh terhadap rasa kepercayaan diri seseorang. Bagi remaja dan dewasa wajah merupakan aspek terpenting untuk pengembangan citra diri.Untuk mengetahui hubungan perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar pada tanggal 10 Oktober 2022-16 Oktober 2022. Sampel penelitian sebanyak 60 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.Responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria baik sebanyak 42 responden (70,0%) dan responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria buruk sebanyak 18 responden (30,0%). Responden yang menderita Acne vulgaris sebanyak 21 responden (35,0%), sedangkan yang tidak menderita Acne vulgaris sebanyak 39 responden (65,0%). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar, dengan p-value 0,00 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Hubungan Personal Hygiene, Kepadatan Hunian, dan Kelembaban dengan Kejadian Skabies pada Santri Putra Pondok Pesantren Al-Aziziyah Dzikrurrohman, Mochammad Haidyr; Sabariah, Sabariah; Anulus, Ayu; Mulianingsih, Wiwin
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 6 (2024): Volume 4 Nomor 6 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i6.14430

Abstract

ABSTRACT Scabies is a dermatological condition that causes itching sensations on the skin. High prevalence of scabies is often found in places with relatively high population density, such as boarding schools. Additionally, personal hygiene and humidity are other factors influencing the occurrence of scabies. This study aims to determine the relationship between personal hygiene, population density, and humidity with the occurrence of scabies among male students at Al-Aziziyah Islamic Boarding School. The research design used is analytical observational with a cross-sectional study. The sampling technique employed in this research is simple random sampling, with a sample size of 105 respondents calculated using the Slovin formula. The research findings indicate that 63 respondents (60.0%) experienced scabies. The variables of personal hygiene (p < 0.001), population density (p < 0.001), and humidity (p < 0.001) are factors significantly associated with the occurrence of scabies among male students at Al-Aziziyah Islamic Boarding School. There is a significant relationship between personal hygiene, population density, and humidity with the occurrence of scabies among male students at Al-Aziziyah Islamic Boarding School.  Keywords: Scabies, Personal Hygiene, Population Density, Humidity, Al-Aziziyah Islamic Boarding School   ABSTRAK Skabies adalah kondisi dermatologis yang menyebabkan sensasi kulit gatal. Prevalensi skabies yang tinggi ini biasanya dapat ditemukan di tempat dengan jumlah hunian yang cukup tinggi seperti pondok pesantren. Selain itu personal hygiene dan kelembaban menjadi faktor lain yang berpengaruh terhadap kejadian skabies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene, kepadatan hunian, dan kelembaban terhadap kejadian skabies pada santri putra di Pondok Pesantren Al-Aziziyah. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan studi penelitian crosssectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling, Jumlah sampel dalam penelitian ini seteleh menghitung dengan rumus Slovin adalah 105 sampel. Hasil penelitian menunjukkan  didapatkan santri yang mengalami skabies yaitu sebanyak 63 responden (60,0%). Variabel personal hygiene (p < 0,001), kepadatan hunian (p < 0,001), dan kelembaban (p < 0,001) menjadi faktor yang berhubungan dengan kejadian skabies pada santri putra Pondok Pesantren Al-Aziziyah. Terdapat hubungan signifikan antara personal hygiene, kepadatan hunian, dan kelembaban seseorang dengan kejadian skabies pada santri putra Pondok Pesantren Al-Aziziyah.Mataram. Kata Kunci: Skabies, Personal Hygiene, Kepadatan Hunian, Kelembaban, Pondok Pesantren Al-Aziziyah