Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PRIORITAS MASALAH DIARE PADA BALITA AKIBAT KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENYAKIT DIARE DI KELURAHAN MANDALIKA TAHUN 2017 Deny Sutrisna Wiatma; Suci Nirmala
JURNAL KEDOKTERAN Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.812 KB) | DOI: 10.36679/kedokteran.v3i2.71

Abstract

Di Puskesmas Cakra negara terdapat 4 masalah tersering yang terjadi di kelurahan Bertais yaitu, ISPA, Diare, Demam Berdarah dan cakupan imunisasi yang rendah. Mengetahui akar permasalah diare yaitu kurangnya pengetahuan masyrakat terhadap pentingnya kebersihan, dengan metode Delbeecq yatiu penentuan prioritas masalah dalam komunitas tampa melakukan diskusi antar anggota, sehingga diperoleh akar penybab dari diare adalah kurangnya pengetahuan masyrakat terhadap pentingnya kebersihan. Kesimpilan : Masalah kesehatan di Basretais yang prioritas adalah diare pada balita yang dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang diare.
Edukasi Higiene Sanitasi Makanan Tradisional Sate Bulayak di Daerah Wisata Kota Mataram Sabariah Sabariah; Sukandriani Utami; Suci Nirmala; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Atnyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.964

Abstract

Sate bulayak merupakan makanan khas tradisional Lombok terbuat dari daging dilumuri bumbu khas dan disajikan bersama lontong yang dilapisi daun kelapa muda atau nira. Sate ini di jual di daerah wisata mataram dan sangat digemari oleh pengunjung. Higiene sanitasi pengolahan pada sate sangat penting dijaga supaya bebas dari bakteri pencemar seperti E.coli. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene sanitasi pengolahan makananan terutama pedagang tradisional sate bulayak di daerah wisata seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi, pemberian kuesioner untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan aplikasi higiene sanitasi pada pedagang dan pendampingan pedagang melalui media booklet dan x-banner serta pemberian lock and lock untuk di manafaatkan dalam menyimpan bumbu sate. Distribusi Pedagang sate bulayak di daerah wisata Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana di dominasi oleh perempuan (80%) dengan rentan usia paruh baya (40%) dan pra pensiun (30%). dari tingkat pendidikan kebanyakan SMP (50%), SMA (30%) dan tidak bersekolah (20%). Pengelolaan higiene sanitasi pada pedagang sate bulayak masih rendah dimana masih banyak yang belum menggunakan alat bantu untuk pengolahan makanan, memakai celemek, tutup kepala, dan rata-rata pedagang yang dijadikan sampel dalam pengabdian tidak memiliki sertifikat kesehatan. Dari hasil pendampingan melalui media, pedagang terlihat masih banyak yang belum faham terkait higiene sanitasi pengelolaan makanan sehingga perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan secara rutin terhadap pedagang tradisional di daerah wisata lombok.
DAYA LARVISIDAL EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG PUTIH (Alliunsativum L.) TERHADAP LARVA INSTAR III (Anopheles maculatus) Suci Nirmala
JURNAL KEDOKTERAN Vol 3 No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Malaria merupakan masalah kesehatan di banyak negara termasuk di Indonesia, dimana prevalensi penyakit malaria di Indonesia diperkirakan sekitar 15 juta kasus klinis setiap tahunnya dengan angka kematian sekitar 3000 penduduk pertahun. Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium yang ditularikan oleh nyamuk Anopheles betina. Salah satu upaya pemberantasan malaria dilakukan melalui pengendalian vektor penyebab penyakit malaria, meliputi pengendalian nyamuk dewasa. larva dan tempat perkembangbiakannya dengan insektisida. Pengendalian vektor dengan insektisida kimiawi secara tidak terkendali dapat menyebabkan resistensi vektor dan pencemaran lingkungan sehingga dicari alternatif lain dengan mengembangkan Allium sativum L sebagai insektisida alami yang relatif aman. Tujuan Penelitian : Mengetahui adanya efek larvisidal ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L.) terhadap larva instar III Anopheles maculatus, besar LC50 dan LTiso ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L.) yang diperlukan sebagai larvisida terhadap larva instar III Anopheles maculatus. Metode Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian eksperimental sederhana dan observasional Larva instar III Anopheles maculatus dibagi menjadi 9 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol. Setiap kelompok terdiri dari 25 larva dan dilakukan replikasi 3 kali. Prosentase kematian larva dihitung setelah pemaparan 24 jam kemudian data dianalisis dengan analisis probit. Hasil : Kematian larva uji meningkat dengan meningkatnya konsentrasi, yaitu pada konsentrasi 0,01%; 0,03%; 0,06%; 0,12%; 0,25%; 0,50%; 1.00%; 2,00%, 4% berturutturut adalah sebesar 6,67% 12% 20% :52% 82,67% ; 93,33% 98,67% : 100% : 100% dengan angka kematian larva uji pada kelompok kontrol 0%. Hasil analisis probit menunjukkan besar konsentrasi LCso adalah 0,092% dan waktu LTso pada konsentrasi 4% adalah 1.919 jam. Kesimpulan : Ekstrak etanol umbi bawang putih (Allium sativum L) memiliki efek larvisidal terhadap larva instar II Anopheles maculatus dengan besar LCso 0,092% dan LTso pada konsentrasi 4% adalah 1.919 jam
Edukasi Higiene Sanitasi Makanan Tradisional Sate Bulayak di Daerah Wisata Kota Mataram Sabariah Sabariah; Sukandriani Utami; Suci Nirmala; Rozikin Rozikin; I Gede Angga Atnyana
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Peduli Masyarakat: Maret 2022
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v4i1.964

Abstract

Sate bulayak merupakan makanan khas tradisional Lombok terbuat dari daging dilumuri bumbu khas dan disajikan bersama lontong yang dilapisi daun kelapa muda atau nira. Sate ini di jual di daerah wisata mataram dan sangat digemari oleh pengunjung. Higiene sanitasi pengolahan pada sate sangat penting dijaga supaya bebas dari bakteri pencemar seperti E.coli. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang hygiene sanitasi pengolahan makananan terutama pedagang tradisional sate bulayak di daerah wisata seperti Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana. Metode yang digunakan yaitu survey lokasi, pemberian kuesioner untuk melihat sejauh mana pengetahuan dan aplikasi higiene sanitasi pada pedagang dan pendampingan pedagang melalui media booklet dan x-banner serta pemberian lock and lock untuk di manafaatkan dalam menyimpan bumbu sate. Distribusi Pedagang sate bulayak di daerah wisata Pantai Ampenan, Pantai Gading dan Taman Udayana di dominasi oleh perempuan (80%) dengan rentan usia paruh baya (40%) dan pra pensiun (30%). dari tingkat pendidikan kebanyakan SMP (50%), SMA (30%) dan tidak bersekolah (20%). Pengelolaan higiene sanitasi pada pedagang sate bulayak masih rendah dimana masih banyak yang belum menggunakan alat bantu untuk pengolahan makanan, memakai celemek, tutup kepala, dan rata-rata pedagang yang dijadikan sampel dalam pengabdian tidak memiliki sertifikat kesehatan. Dari hasil pendampingan melalui media, pedagang terlihat masih banyak yang belum faham terkait higiene sanitasi pengelolaan makanan sehingga perlu menjadi perhatian lebih bagi pemerintah daerah untuk melakukan pendampingan secara rutin terhadap pedagang tradisional di daerah wisata lombok.
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK DI KABUPATEN LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT (NTB) Renaldo Tegar Prasetyo; Ananta Fittonia Benvenuto; Suci Nirmala; Sahrun
Nusantara Hasana Journal Vol. 2 No. 12 (2023): Nusantara Hasana Journal, May 2023
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v2i12.848

Abstract

Pneumonia is a disease that attacks the lung tissue and is characterized by coughing and difficulty breathing which causes a wide spectrum of disease from mild to severe and deadly infections, depending on the causative pathogen. Nutritional status is a factor that is indirectly related to the incidence of pneumonia in children. Nutritional status has an important role in the child's immune system, malnutrition will be associated with a condition of decreased immune system so that various diseases can arise easily. The purpose of this study was to determine the relationship between nutritional status and the incidence of pneumonia in children in North Lombok District, NTB Province. The method used in this research is observational quantitative analytic research with a cross sectional study design. The sampling technique used consecutive sampling. The research was conducted at the District Hospital and all Community Health Centers in North Lombok Regency in April 2023. The research sample was 75 respondents. The data obtained were analyzed by Chi Square test. The significance value limit is (p≤ 0.05). The study showed that from 75 respondents, 57 people (76.0%) had positive pneumonia with malnutrition. The results of the bivariate analysis showed that the p - value < 0.05 (p - value = 0.03). There is a significant relationship between nutritional status and the incidence of pneumonia in children in North Lombok, West Nusa Tenggara.
Hubungan Perilaku Membersihkan Wajah Dengan Kejadian Acne Vulgaris Pada Mahasiswa Laki-Laki Putu Cintia Nanda Artasih; Wiwin Mulianingsih; Suci Nirmala; Lysa Mariam
Journals of Ners Community Vol 13 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2637

Abstract

Acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang paling sering terjadi. Penyakit ini dipengaruhi atau dicetuskan oleh multifaktorial. Perilaku membersihkan wajah yang kurang baik dapat menyebabkan timbulnya Acne vulgaris. Membersihkan wajah yang terlalu sering dapat menyebabkan iritasi, merangsang produksi minyak yang berlebih dan memperpanjang siklus jerawat. Timbulnya Acne vulgaris pada wajah berpengaruh terhadap rasa kepercayaan diri seseorang. Bagi remaja dan dewasa wajah merupakan aspek terpenting untuk pengembangan citra diri.Untuk mengetahui hubungan perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional study. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Penelitian dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar pada tanggal 10 Oktober 2022-16 Oktober 2022. Sampel penelitian sebanyak 60 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji Chi-square.Responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria baik sebanyak 42 responden (70,0%) dan responden yang memiliki perilaku membersihkan wajah dengan kriteria buruk sebanyak 18 responden (30,0%). Responden yang menderita Acne vulgaris sebanyak 21 responden (35,0%), sedangkan yang tidak menderita Acne vulgaris sebanyak 39 responden (65,0%). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar, dengan p-value 0,00 (p-value < 0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku membersihkan wajah dengan kejadian Acne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar
Pengaruh Latihan Fisik Aerobik Terhadap Perubahan Tekanan Darah dan IMT Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat Ni Putu Windy Premanisa; Siti Ruqayyah; Suci Nirmala; Deny Sutrisna Wiatma
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.9895

Abstract

ABSTRACT Old age is the final stage of the aging process. In this process, the ability of the body tissue to repair itself and maintain body structure will change and body function will decrease. Decreased body function also occurs in the cardiovascular system and the body's metabolic system. The elderly will be susceptible to increased blood pressure due to arteriosclerosis and nutritional problems such as malnutrition or excess nutrition. Although the decline in function in the aging process occurs naturally and will be experienced by everyone, this decline in function can be slowed down by maintaining a healthy lifestyle, one of which is through physical exercise. To determine the effect of aerobic physical exercise on changes in blood pressure and BMI among the elderly at Mandalika Elderly Social Home, West Nusa Tenggara, in 2022. Experimental quantitative analytic research with a quasi-experimental research design. The sampling technique used purposive sampling with a nonrandomized control group pretest-posttest design approach. This study was conducted at the Mandalika Elderly Social Home, West Nusa Tenggara from January 31 until February 28, 2023. The sample of this study consisted of 48 respondents who were divided into treatment and control groups. The data obtained were analyzed using the Shapiro-Wilk normality test. Data that were normally distributed were analyzed using the dependent T-test and data that were not normally distributed were then followed by the Wilcoxon test. The statistical test results showed that there were blood pressure changes, both systolic and diastolic, after aerobic physical exercise, proven by a p-value of 0.002 on systolic blood pressure and a p-value of 0.004 on diastolic blood pressure. Changes were also found in the body mass index with a p-value of 0.001. There was a significant relationship between aerobic physical exercise and blood pressure and body mass index (BMI) emong elderly at Mandalika Elderly Social Home, West Nusa Tenggara. Keywords: Aerobic Physical Exercise, Blood Pressure, BMI, Elderly.  ABSTRAK Lanjut  usia merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Pada proses ini kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur tubuh akan berubah serta fungsi tubuh akan menurun. Penurunan fungsi tubuh juga terjadi pada sistem kardiovaskular dan sistem metabolisme tubuh. Lansia akan rentan mengalami kenaikan tekanan darah karena terjadi proses arteriosklerosis maupun masalah gizi seperti gizi kurang atau gizi berlebih. Walaupun kemunduran fungsi pada proses penuaan berjalan secara alami dan akan dialami oleh semua orang, namun penurunan fungsi tersebut dapat diperlambat dengan mempertahankan pola hidup sehat, salah satunya melalui latihan fisik. Untuk mengetahui pengaruh latihan fisik aerobik yang dilakukan terhadap perubahan tekanan darah dan IMT pada lanjut usia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat Tahun 2022. Penelitian kuantitatif analitik eksperimental dengan desain penelitian quasi Experimental. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pendekatan nonrandomized control group pretest-posttest design. Penelitian dilakukan di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat pada 31 Januari-28 Februari 2023. Sampel penelitian sebanyak 48 responden yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk. Data yang terdistribusi normal dianalisis dengan uji dependent T test dan data yang terdistribusi tidak normal dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Dari hasil uji statistik didapatkan perubahan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik setelah dilakukan latihan fisik aerobik yang dibuktikan dengan p-value 0,002 pada tekanan darah sistolik dan p-value 0,004 pada tekanan darah diastolik. Pada indeks massa tubuh juga ditemukan perubahan dengan nilai p-value yakni 0,001. Terdapat hubungan yang signifikan antara latihan fisik aerobik dengan tekanan darah dan indeks massa tubuh (IMT) pada lansia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat. Kata Kunci: Latihan Fisik Aerobik, Tekanan Darah, IMT, Lansia
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA LAKI-LAKI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR Nurul Izzatulil Hakim; Lysa Maryam; Suci Nirmala; Made Ayu Mirah Wulandari
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/kkgma705

Abstract

Perubahan pola makan pada mahasiswa dapat mempengaruhi kesehatan kulit, termasuk kejadian akne vulgaris. Akne vulgaris adalah masalah kulit umum yang sering terjadi pada remaja dan dewasa muda, yang dapat dipicu oleh faktor nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola makan dan kejadian akne vulgaris pada mahasiswa laki-laki Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang menjalankan Program Studi Pendidikan Dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar tahun ajar 2022/2023. Sampel berjumlah 60 responden yang diambil dengan menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data menggunakan (Food Frequency Questionnaire) untuk menilai pola makan dan observasi wajah untuk menilai gradasi akne vulgaris berdasarkan Lehman Grading System. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis uji Chi Square menunjukan p-value 0,043 (P-value ≤ 0,05) yang berarti terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan akne vulgaris pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar. Terdapat hubungan antara pola makan dengan akne vulgaris pada mahasiswa laki-laki fakultas kedokteran universitas islam al-azhar.
Hubungan Siklus Menstruasi, Kualitas Tidur, dan Pengetahuan Siswi dengan Kejadian Anemia di MTs. Negeri 2 Lombok Tengah Suci Nirmala; Rosalina Yolanda; Rizki Mulianti; Dany Karmila
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 12, No 1 (2024): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v12i1.10780

Abstract

Anemia is a condition where the number of red blood cells in the body is lower than the normal number. Anemia is a health problem that has a fairly high incidence rate throughout the world. This study aims to determine the relationship between the menstrual cycle, sleep quality and knowledge of female students with the incidence of anemia in MTs. Negeri 2 Central Lombok. This research is an analytical observational study using a cross sectional design. The sampling technique uses a probability sampling technique, namely simple random sampling. The research sample was 100 samples with each sample meeting the inclusion and exclusion criteria. The data obtained were analyzed using the chi-square correlation test. The results of this research showed that 48% of respondents had abnormal menstrual cycles and 52% had normal menstrual cycles. 40% of respondents had poor sleep quality and 60% had good sleep quality. Respondents had poor knowledge as much as 33%, sufficient knowledge as much as 44% and good knowledge as much as 23%. There is a relationship between the menstrual cycle and the incidence of anemia with a p-value of 0.000 and OR 32.143. There is a relationship between sleep quality and the incidence of anemia with a p-value of 0.000 and OR 20.487. There is a relationship between female students' knowledge and the incidence of anemia with a p-value of 0.000 and OR 15.882. There is a significant relationship between the menstrual cycle, sleep quality and knowledge of female students with the incidence of anemia in MTs. Negeri 2 Central Lombok.
Hubungan Usia, Jenis Kelamin, dan Personal Hygiene dengan Kejadian Pedikulosis Kapitis Pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar di SDN 44 Cakranegara Ulfinda Riska Cahyani; Wiwin Mulianingsih; Suci Nirmala; Lysa Mariam
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 7 (2024): Volume 4 Nomor 7 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i7.14415

Abstract

ABSTRACT Pediculosis capitis is a cosmopolitan disease that can be found in all level of society, which is caused by lice infestation. Pediculus humanus var. capitis which belongs to the family Pediculidae is one of the causes of hair and head disorders. This is a health issue that needs attention due to its highly variable incidence rates, supported by various risk factors such as age, gender, personal hygiene, and others. Objective to determine the relationship between age, gender, and personal hygiene with the incidence of pediculosis capitis among male and female elementary school students at SDN 44 Cakranegara. This is an observational analytical study utilizing a cross-sectional research design, with the statistical test employed being the Spearman rank correlation. The sampling technique applied is proportional stratified random sampling, involving a total of 117 samples comprising fourth, fifth, and sixth grade students from SDN 44 Cakrangera. The age of students at SDN 44 Cakranegara in relation to the occurrence of pediculosis capitis is predominantly 12 years old, with 37 respondents (31.6%). Regarding gender at SDN 44 Cakranegara in relation to the occurrence of pediculosis capitis, the majority are female, with 51 respondents (43.6%). The personal hygiene of students at SDN 44 Cakranegara in relation to the occurrence of pediculosis capitis indicates that personal hygiene is inadequate in 67 respondents (57.3%). Respondents' age has a significant relationship with the incidence of Pediculosis Capitis with a p-value = 0.001. Gender has a significant relationship with the incidence of Pediculosis Capitis with a p-value = 0.025. Personal hygiene has a significant relationship with the incidence of Pediculosis Capitis with a p-value = 0.000. There is a correlation between age, gender, and personal hygiene with the incidence of pediculosis capitis among male and female elementary school students at SDN 44 Cakranegara. Keywords: Pediculosis Capitis, Age, Gender, Personal Hygiene, SDN 44                 Cakranegara.  ABSTRAK Pedikulosis kapitis merupakan penyakit cosmopolitan yang dapat ditemukan lapisan masyarakat, yang disebabkan oleh infestasi kutu. Pediculus humanus var. capitis yang termasuk famili Pediculidae merupakan salah satu penyebab gangguan pada rambut dan kepala. Ini merupakan masalah kesehatan yang perlu diperhatikan karena angka kejadiannya yang begitu bervariasi serta didukung oleh berbagai faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, personal hygiene, dan lain sebagainya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, dan personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis pada siswa dan siswi sekolah dasar di SDN 44 Cakranegara. Penelitian analitik observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional, dengan uji statistik yang digunakan yaitu rank spearmen. Teknik sampling yang digunakan yaitu proportional stratified random sampling yang berjumlah 117 sampel siswa dan siswi kelas IV, V, dan VI SDN 44 Cakrangera. Usia siswa dan siswi SDN 44 Cakranegara terhadap kejadian pedikulosis kapitis sebagian besar berusia 12 tahun sebanyak 37 responden (31,6%). Jenis kelamin di SDN 44 Cakranegara terhadap kejadian pedikulosis kapitis sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 51 responden (43,6%). Personal hygiene siswa dan siswi di SDN 44 Cakranegara terhadap kejadian pedikulosis kapitis ini didapatkan personal hygiene kurang baik sebanyak 67 responden (57,3%). Responden Usia dengan kejadian Pedikulosis Kapitis memiliki hubungan yang signifikan dengan p-value = 0,001. Jenis kelamin dengan kejadian Pedikulosis Kapitis memiliki hubungan signifikan dengan p-value = 0,025. Personal Hygiene dengan kejadian Pedikulosis Kapitis memiliki hubungan signifikan dengan p-value = 0,000. Terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, dan personal hygiene dengan kejadian pedikulosis kapitis pada siswa dan siswi sekolah dasar di SDN 44 Cakranegara. Kata Kunci: Pedikulosis Kapitis, Usia, Jenis Kelamin, Personal Hygiene, SDN 44                  Cakranegara