Claim Missing Document
Check
Articles

Perancangan Alat Pengangkut Bahan Bakar Kayu Custom Menggunakan Pendekatan Reverse Engineering (studi Kasus Pt. Xyz) Anggi Lesmana; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PT.XYZ adalah perusahaan produsen teh. Berdasarkan observasi di pabrik pengolahan teh telah ditemukan masalah pada unit pengeringan yaitu satu-satunya material handling equipment (troli) yang digunakan untuk memasok bahan bakar kayu sering rusak dan menghambat pemasokan bahan bakar kayu yang mencapai 49 m3 /hari untuk bahan bakar mesin pengering teh. sehingga hal tersebut mempengaruhi stabilitas suhu udara panas yang akan menentukan optimal atau tidaknya proses pngeringan teh serta kualitas teh, keterbatasan space ruang pengeringan, padatnya jumlah produksi teh yg mencapai 40 ton/hari dan beberapa kebijakan perusahaan lainnya membuat pihak pabrik tidak menerapkan sistem pengangkutan lainnya. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan pengguna, masih ada beberapa user needs yang belum terpenuhi dengan rancangan troli eksisting. Maka dari itu dilakukan penelitian berupa perancangan troli pengangkut bahan bakar kayu yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna dengan menggunakan pendekatan reverse engineering dengan cara mengkaji dan menganalisis komponen-komponen penyusun produk beserta sub-fungsi produk eksiting agar dapat dikembangkan berdasarkan kebutuhan. Luaran dari peneliaian ini berupa konsep rancangan troli yang dapat menjawab kendala troli dan memenuhi user needs sehingga dapat mempermudah pekerja memasok kebutuhan bahan bakar kayu serta dapat digunakan sesuai dengan kebutuhaan PT.XYZ. dan berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa konsep rancangan terpilih mempunyai karakteristik teknis yang mampu menjawab kendala troli terdahulu dan sesuai dengan user needs di PT.XYZ. Kata kunci: Kebutuhan Pengguna, Material Handling Equipment, Troli, Pengangkut kayu, Reverse Engineering & Redesign
Design Of Automation System For Water Treatment At Telkom University Area Iii Wahyu Sri Handayani; Agus Kusnayat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract Water is a basic need of people for their life. However, the need of water is increasing along with the growing demand from manufacturing, thermal electricity generator, and domestic use. Artesian water as commonly used water usually has poor water quality. Artesian water in Telkom University has a high compound of iron (Fe). The high level of iron (Fe) compound indicate weak water quality and could cause dark spotting on the white stuff, iron smell, and colloid which cause a health damage. Furthermore, it requires much time to discover a problem in water treatment and distribution because the controlling and monitoring process which is done by an operator is done manually. To maintain water quality appropriate to standard and to discover a problem regarding distribution process efficiently, it needs a system to do centralized monitoring and controlling process using SCADA which contains the design of PLC program and HMI. This research results a proposed automated system which is simulated in a water treatment and distribution model. The proposed water treatment process consists of coagulation, flocculation, sedimentation, aeration, filtration, and disinfection. The overall system of water treatment and distribution process is connected to PLC Siemens and HMI. Keywords: Automated water treatment, SCADA, PLC, HMI, centralized controlling, centralized monitoring
Optimasi Pada Sistem Distribusi Air Bersih Di Wilayah Ii Universitas Telkom Dengan Metode Cfd (computational Fluid Dynamics) Muhammad Auzan Fathulloh; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tersedianya air bersih merupakan salah satu hal yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Dalam skala global, permintaan air diperkirakan akan terus meningkat secara signifikan. Universitas Telkom merupakan salah satu instansi yang menggunakan air bersih dalam memenuhi kegiatan sehari-hari. Dalam hal ini Universitas Telkom membutuhkan proses pendistribusian air yang baik. Penggunaan pipa sebagai sarana penghantar aliran pada sistem distribusi dan pengolahan air dapat menyebabkan terjadinya kehilangan energi (Head Loss). Salah satu perubahan yang dapat mempengaruhi debit air dan headloss pada pipa yaitu memperbesar atau memperkecil diameter pipa berdasarkan kondisi lapangan yang sesuai. Metode CFD memungkinkan pengguna untuk menganalisis kecepatan hidrolik, mengevaluasi kinerja hidrolik, menghitung local losses pada sistem perpipaan, dan memprediksi variasi debit pada aliran. EPANET 2.0 merupakan salah satu software CFD yang menggambarkan simulasi hidrolis yang mengalir dalam suatu jaringan pipa. Pada penelitian kali ini perubahan terjadi pada diameter pipa eksisting, dengan keadaan awal berukuran 40 mm / 1,5inch diubah menjadi 65mm/2,5inch dan juga pipa awal yang berukuran 50 mm / 2inch diubah menjadi 65mm/2,5inch. Hal ini berpengaruh terhadap debit air dan headloss pada pipa. Salah satu contohnya adalah debit air eksisting yang berukuran 8,14 liter/detik berubah menjadi 9,18 liter/detik dan juga dengan pipa yang sama memiliki headloss existing sebesar 1,2 m menjadi ukuran 0,4 m untuk usulan. Hal ini dapat mempengaruhi efesiensi pada keseluruhan jaringan pipa air wilayah II Universitas Telkom. Kata kunci --- Kata Kunci: Distribusi Air, headloss, debit air, CFD, EPANET 2.0 Abstract The availability of clean water is one of the important things for human survival. On a global scale, water demand is expected to increase significantly. Telkom University is one of the institutions that use clean water in fulfilling daily activities. In this case Telkom University needs a good water distribution process. The use of pipes as a means of conducting flow in the distribution system and water treatment can lead to loss of energy (Head Loss). One of the changes that can affect the water flow and headloss on the pipe is to increase or decrease the diameter of the pipe based on appropriate field conditions. The CFD method allows users to analyze hydraulic speeds, evaluate hydraulic performance, calculate local losses on piping systems, and predict variations of flow discharge. EPANET 2.0 is one of the CFD software that describes hydraulic simulations flowing in a pipeline. In the present study changes occurred in the diameter of the existing pipe, with the initial state measuring 40 mm / 1.5inch became 65mm / 2.5inch and also the initial pipe size 50 mm / 2inch became 65mm / 2.5inch. This affects the water debit and headloss on the pipe. One example is the existing water flow measuring 8.14 liters / second became 9.18 liters / sec and also with the same pipe having an existing headloss of 1.2 m to 0.4 m size for the proposal design. This can affect the efficiency of the entire pipeline network II in Telkom University. Key words --- Water distribution, headloss, water discharge, CFD, EPANET 2.0
Analisis Dan Perbaikan Rancangan Material Handling Equipment Aktivitas Pemindahan Kayu Menggunakan Pendekatan Ergonomic Function Deployment Pada Pt. Perkebunan Nusantara Viii Inda Putri Heni; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berbagai insiden yang bersifat fatal dan berskala besar kadang terjadi ketika faktor manusia dianggap berperan penting. Salah satu aktivitas yang merupakan interaksi langsung antara alat bantu kerja dengan manusia adalah aktivitas material handling. Maka dari itu dilakukan evaluasi terhadap aktivitas material handling untuk melihat penilaian kemampuan pekerja (C, capacity of worker) terhadap tuntutan kerja yang diberikan (D, demand of task). Evaluasi dilakukan terhadap aktivitas mendorong troli, meliputi evaluasi pada postur tubuh pekerja dengan menggunakan pendekatan Posture Evaluation Index (PEI) dan evaluasi penilaian kemampuan pekerja terhadap aktivitas mendorong pendekatan Manual Handling Limits (MHL). Kemudian evaluasi yang dilakukan terhadap aktivitas mengangkat beban dilakukan dengan pendekatan Lifting Index (LI) pada kondisi eksisting. Hasil dari ketiga pendekatan mengeluarkan nilai diluar batas kemampuan pekerja, yang artinya pekerjaan tidak aman untuk dilakukan (berisiko). Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kondisi eksisting membutuhkan perubahan sesegera mungkin. Dilakukan identifikasi lebih lanjut terhadap kondisi eksisting dan diberikan solusi berupa perbaikan rancangan produk dengan menggunakan metode Ergonomic Functional Deployment (EFD) dengan memasukkan konsep sistem kerja EASNE kedalam ergonomic statement. Dengan dilakukannya penelitian, dihasilkan sebuah konsep rancangan usulan produk yang sudah memenuhi kebutuhan user terhadap aspek ergonomi dengan nilai PEI adalah 1,25 (dibawah standar aman yaitu 2), nilai MHL adalah 75% (tepat pada standar aman yaitu 75%) dan nilai LI adalah 0,92 (dibawah standar aman yaitu 1). Dengan ketiga nilai sikap kerja yang sudah berada pada batas aman akan dapat mengurangi kemungkinan terjadinya risiko cidera. Kata kunci: Ergonomi, Material Handling, Posture Evaluation Index, Manual Handling Limits, Lifting Index, Ergonomic Functional Deployment
Perancangan Sistem Otomatisasi Pengolahan Dan Pendistribusian Air Bersih Di Wilayah I Universitas Telkom Tri Agung Rahmat Putra; Agus Kusnayat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas air tanah yang digunakan masyarakat kurang memenuhi standar sebagai air bersih yang layak untuk digunakan. Air tanah yang mengandung unsur-unsur cukup tinggi menyebabkan air berwarna kecoklatan dan bercak-bercak pada pakaian serta dapat mengganggu kesehatan, yaitu bersifat toksis terhadap manusia melalui gangguan fisiologis seperti kerusakan hati, ginjal, dan syaraf. Untuk melakukan proses pengolahan air bersih pada air artesis atau air tanah dilakukan dengan 6 proses yaitu proses flokulasi myang bertujuan untuk mencampurkan larutan PAC dengan air baku, sidementasi untuk pengendapan kotoran yang ada dalam air baku, aerasi atau proses yang dapat mengurangi kadar logam pada air dan membuat endapan, kemudian proses filtrasi yang bertujuan untuk memisahkan partikel padatan dan koloid dengan cairan, dan terakhir proses desinfekta yang bertujuan membunuh mikroorganisme yang ada dalam air. Penelitian ini merancang sistem yang terintegrasi antara Human Machine Interface dan Programmable Logic Controller (PLC), serta aplikasi Wonderware Intouch sebagai tatap muka pengguna dengan sistem otomasi. Hasil dari penelitian ini berupa efesiensi dalam memantau serta mengontrol pengolahan dan pendistribusian air bersih di Wilayah I Universitas Telkom, menggunakan Supervisory Control And Data Acquisition (SCADA) Kata kunci : Pengolahan air, pendistribusian air, SCADA, HMI, Otomasi
Perancangan Agitator Mesin Pemisah Kulit Ari Kedelai Guna Mengurangi Waktu Siklus Menggunakan Pendekatan Reverse Engineering Elda Shabrina; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rumah Tempe Indonesia (RTI) adalah sebuah unit percontohan untuk perindustrian tempe yang higienis dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, RTI dinobatkan sebagai pusat produsen tempe di Indonesia. Untuk proses produksi, RTI menggunakan 12 tahap produksi yang dibagi menjadi dua area, yaitu area basah dan area kering. Di area basah, proses yang terjadi adalah pemilihan kedelai, perebusan, perendaman, penggilingan kedelai, pemisahan biji kedelai dengan kulit ari, perendaman dengan air panas, dan pencucian kedelai. Sedangkan, pada area kering terjadi proses pengeringan kedelai, inoculating, packaging, dan proses fermentasi. Dengan permintaan tempe yang selalu naik dari tahun ke tahun, harus dibentuk proses yang lebih efisien dan efektif dengan cara mengurangi waktu siklus dari salah satu proses pada area basah, yaitu pemisahan kulit ari kedelai. Pada konsep baru mesin ini, terdapat blade yang berfungsi untuk memutar air sehingga kulit ari kedelai akan terangkat ke atas karena adanya gaya angkat zat cair dan biji kedelai akan mengendap di bagian bawah mesin karena gaya gravitasi. Pengembangan produk yang tepat untuk kasus ini adalah dengan pendekatan reverse engineering and redesign methodology, yang dianggap tepat karena melakukan pengembangan pada mesin yang sudah ada sebagai acuan awal pengembangan produk. Dari pengembangan produk menggunakan metode ini, akan dihasilkan konsep blade baru yang mampu memutar air secara lebih efektif dan efisien. Kata Kunci : Mesin pemisah kulit ari kedelai, tempe, reverse engineering, redesign methodology Abstract Rumah Tempeh Indonesia (RTI) ia a sampling unit of hygine and friendly environment tempeh industry. Therefore, it is being a product development central for tempeh producers in Indonesia. RTI uses twelve (12) standard stages for tempeh production which is applied by Forum Tempeh Indonesia (FTI). The stages are divided into two different areas; wet and dry area. Wet area consists of sorting, boiling, soaking, cleavaging, peel separating, soaking (hot water), and washing. While dry area composed of drying, inoculating, packaging, and fermentation process. Because of the tempeh demand increases year to year, the process needs to be more effective and efficient by decresing cycle time of peel separating process. In new machine concept, there is a blade which function to stir the water so the peel soybean will float but the soybeans seed will fall down by the gravity. Proper product development that is used in this case is reverse engineering and redesign methodology approach. This method is considered as the right approach to redesign existing machine as initial reference of product development. This method delivers new concept of blade which can effectively rotating the water and soybeans.. Keywords : soybean peel separator machine, tempeh, reverse engineering, redesign methodology
Perancangan Sistem Otomatisasi Pengolahan Dan Distribusi Air Bersih Di Wilayah Ii Universitas Telkom Christine Melva; Agus Kusnayat; Denny Sukma Eka Atmaja
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, kebutuhan air bersih semakin meningkat. Berdasarkan permintaan kebutuhan air, diperkirakan akan ada kenaikan kebutuhan air sebesar 55% pada tahun 2000 hingga tahun 2050. Universitas Telkom merupakan instansi yang memanfaatkan air tanah untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Berdasarkan observasi dan hasil uji air yang telah dilakukan, air yang terdapat di Universitas Telkom memiliki kualitas air yang kurang baik. Hal ini dapat diketahui bahwa kadar besi (Fe) tinggi yaitu sebesar 1,25 mg/L dan melebihi kadar maksimum sebesar 1 mg/L. Pada saat ini sistem monitoring dan controlling pengolahan air dilakukan secara manual dan tanpa pemberian perlakukan khusus untuk mengurangi kadar besi (Fe) dalam air. Selain itu, pada sistem distribusi terjadi permasalahan yaitu kebocoran pipa yang menyebabkan kekurangan air dalam memenuhi kebutuhan air untuk masing-masing gedung. Pada penelitian ini dilakukan perancangan model pengolahan air bersih dan perancangan sistem SCADA yang terdiri perancangan sistem otomasi dan Human Machine Interface (HMI). Perancangan model pengolahan terdiri dari unit flokulasi, sedimentasi, filtrasi, desinfeksi dan penampungan akhir. Sistem control dan monitoring yaitu sistem SCADA yang dilengkapi dengan pencatatan database secara otomatis sehingga memudahkan dalam pencatatan data pada proses pengolahan dan distribusi air bersih. Kata Kunci : Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), Human Machine Interface, Proses Pengoalahan Air Bersih, Otomasi
Perancangan Hammer Pada Mesin Hammer Mill Menggunakan Metoda Discrete Element Modelling Untuk Meningkatkan Kehalusan Penggilingan Kulit Kopi Septi Kurniawan; Agus Kusnayat; Teddy Syafrizal
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hammer mill merupakan alat pengecilan ukuran bahan karena adanya tumbukan yang terus menerus antara bahan yang dimasukkan dengan hammer yang berputar pada kecepatan tinggi. Kinerja penggilingan hammer mill diteliti menggunakan discrete element modelling (DEM) melalui rancangan eksperimen simulasi sehingga lingkungan simulasi virtual untuk mendapatkan pemahaman mendasar mengenai pengaruh desain hammer terhadap perubahan hasil penggilingan. Model simulasi disusun berdasarkan sistematika design of experiment untuk mengetahui rancangan hammer yang memberikan nilai respon terbesar berdasarkan faktor yang paling signifikan. Simulasi yang dilakukan menghasilkan nilai energi yang hilang pada partikel kulit kopi saat terjadinya tabrakan dengan hammer yang menggambarkan terjadinya perpecahan partikel di dalam penggilingan. Tujuan dari studi ini adalah untuk menentukan rancangan hammer yang baru atau perbaikan rancangan hammer sebelumnya agar dapat meningkatkan kehalusan penggilingan kulit kopi. Rancangan simulasi yang dijalankan menyimpulkan desain hammer dengan menambahkan ketebalan serta menambah mata pisau menghasilkan rata-rata nilai respon terbesar yaitu 826,88 J. Faktor menambah menambahkan ketebalan menjadi faktor yang paling signifikan terhadap perpecahan partikel kulit kopi dengan nilai pengaruh sebesar 356,41 J. Kata kunci : hammer mill,hammer,energy loss,perpecahan partikel,discrete element method, design of experiment
Perancangan Ulang Bak Penampung Bahan Baku Pakan Ternak Menggunakan Metode Reverse Engineering Untuk Mengurangi Risiko Kecelakaan Kerja Naufal Al Hadid; Agus Kusnayat; Mira Rahayu
eProceedings of Engineering Vol 4, No 2 (2017): Agustus, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak CV. Kembar Mekar, Ciparay, Bandung, merupakan perusahaan menengah yang bergerak dibidang produksi pakan ternak berkualitas di Indonesia. Pada proses pengolahan pakan ternak terdapat proses penggilingan yang menggunakan mesin hammer mill. Di bagian atas mesin hammer mill dibutuhkan bak penampung yang dilengkapi dengan lubang input yang digunakan untuk menampung bahan baku yang akan dialirkan ke lubang tersebut. Kemudian berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti, terdapat hal penting yang jadi akar permasalahan penelitian ini, yakni terdapat banyaknya potensi bahaya pada bak penampung bahan baku dikarenakan dengan adanya desain yang kurang aman yang ditunjukan oleh hasil risk analysis dengan nilai RAC yang tinggi yaitu 2 (serius), dan 3 (sedang). Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan usulan perancangan bak penampung bahan baku untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja tersebut sehingga nilai RAC bekurang menjadi 3 – 5. Perancangan ulang ini menggunakan metode reverse engineering karena cocok untuk melakukan perancangan ulang dari produk eksisting. Tujuan telah dicapai dengan membuat bak penampung usulan yang di dalamnya terdapat perubahan-perubahan desain yang dapat mengurangi potensi bahaya berdasarkan risk analysis sebelumnya sehingga hasil risk analysis yang baru mendapat nilai RAC yang lebih rendah yaitu 3 (sedang), dan 4 (kecil). Kata kunci : Risk analysis, reverse enginnering, hammer mill, RAC, REBA, RWL
Perancangan Blade Dan Penampung Alat Pemisah Kulit Kacang Kedelai Dengan Menggunakan Metode Reverse Engineering And Redesign Guna Mengurangi Waktu Siklus Fahira Gearahmani; Agus Kusnayat; Sri Martini
eProceedings of Engineering Vol 6, No 1 (2019): April 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Rumah Tempe Indonesia di Bogor, Indonesia merupakan produsen tempe yang menggunakan sistem teknologi tempat guna (TTG) untuk memproduksi tempe yang higienis, mudah dan menguntungkan. Salah satu dari proses pembuatan tempe adalah proses pemisahan awal kacang kedelai dari kulit, yang menggunakan alat pengaduk terdiri dari container dan blade, dengan waktu siklus sebesar 31.50 menit untuk 60 kg kacang kedelai, waktu siklus terbesar untuk seluruh waktu siklus proses produksi tempe di RTI. Untuk mengurangi waktu siklus ini, dilakukan perbaharuan rancangan pada container alat pengaduk dengan menggunakan metode reverse engineering and redesign. Container alat pengaduk dianalisis dan komponennya di dekomposisi untuk dikembangkan fiturnya berdasarkan dengan kebutuhan pelanggan. Digunakan concept generation untuk menghasilkan 6 konsep, yang kemudian disaring dengan menggunakan concept screening dan dinilai menggunakan concept scoring untuk menghasilkan rancangan terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Metode reverse engineering membuahkan hasil berupa penambahan saringan dan filter sikat pada permukaan dalamnya. Hasil dari pengujian di Rumah Tempe Indonesia menunjukkan perubahan waktu siklus proses pemisahan awal menjadi 24 menit untuk proses yang menggunakan konsep usulan pertama, mengalami penurunan sebanyak 23.80% dari waktu siklus alat existing dan waktu siklus sebesar 30.2 menit untuk proses yang menggunakan konsep usulan kedua yang mengalami penurunan sebanyak 4.76% dari waktu siklus alat existing. Alat pemisah kulit kacang kedelai dengan konsep pertama dapat membersihkan dengan persentase 57% sementara alat dengan konsep kedua dapat membersihkan dengan persentase 55%. Kata kunci : reverse engineering and redesign, pengembangan produk, waktu siklus, produktivitas, tempe. Abstract Rumah Tempe Indonesia in Bogor, Indonesia is a soybean tempeh production center that uses Appropriate Technology sistem in order to produce soybean tempeh that are hygienic, affordable and profitable. One of the production processes is an initial separating process of the soybean skin, which uses a soybean skin separating device that consists of a container and a blade. This device could separate the skin from 1 batch or 60 kilograms of boiled soybean in a cycle time of 31.50 minutes, which is the biggest amount of time needed in a single tempeh production process in RTI. In order to reduce this cycle time, a new proposed design is made using reverse engineering and redesign approach. The device is decomposed to enchance the features based on the need statement. Concept Generation is used to generate 6 new concepts, which is then narrowed down using concept screening and concept scoring to produce the best concept to reduce the cycle time of the production process. The proposed design made using Reverse Engineering and Redesign method contains several new features such new set of blades, as the addition of filter brush alongside the blades, and addition of a holed surface in the inner container. Testing of the proposed device done in RTI shows a change in the initial separation process’ cycle time, resulting in the cycle time of 24 minutes for the testing of the device design’s first concept, 23.8% faster compared to cycle time of the existing device. Testing of the design’s second concept results in a cycle time of 30.2 minutes, 4.76% faster than the existing cycle time. The first concept of the design is capable of cleaning the skin off of the beans with a hygiene percentage of 57%, while the second concept could do so with the hygiene percentage of 55%. Keywords: reverse engineering and redesign, product development, cycle time, productivity, soybean tempeh.
Co-Authors Adhimas Nanda Arya Sadewa Adhy Indra Permana Aditya Dimas Ramadhan Aditya Novinda Hendrawan Afi Ihsanul Arief Aji Pamoso Anggi Lesmana Anggi Yudanto Anisa Herdiani Annisa Haq Anugrah , Galih Fitrah Ardani, Farell Arief Kalam Nugroho Artur Dery Karo-Karo Bambang Syamsul Arifin Chadidjah, Sitti Christine Melva Darmawan, Fathurridha Abdi Deni Sukma Eka Atmaja Denny Darlis Denny Sukma Eka Atmaja Dhiazzaki Dhiazzaki Dicky Abrian Setiyanto Dida Diah Damayanti Dino Caesaron Elda Shabrina Erna Febriyanti Erna Febriyanti erna febriyanti Fachri Raziq El Ahmady Fadhel Muhammad Fahira Gearahmani Faiz Azharie Pane Ferdi Setyono Fikri Abdulhakim Fransiskus Tatas Dwi Atmaji Gabrielle Benita Sitompul Garda Patria Husni Amani Ilma Mufidah Inda Putri Heni Inda Putri Heni, Inda Putri Indira Savitri Indra Lukmana Sardi Kemas Muslim Lhaksmana Lorenza, Hilma Efrina Lutfita Astifani Rundana Mansur Mansur Mansyur, Agus Salim Martini , Sri Mira Rahayu Misbah My Rahmat Mohammad hifzul Muiz Mohammad Yasin Abdul Hafidh Mohammad Yasin Abdul Hafiidh Muhammad Aldi Saputra Muhammad Arash Arisiah Muhammad Auzan Fathulloh Muhammad Sohibul Wafa Muhammad Tisna Nugraha, Muhammad Tisna Murman Dwi Praseti Nani Sumarni Naufal Al Hadid Purnawan, Aurora Mahadewi Putri qiqi yulianti Zaqiah Ramadhani, Muhammad Shiddiq Rino Andias Anugraha Sadewa, Adhimas Nanda Arya Septi Kurniawan Septi Kurniawan, Septi Seto Sumargo Shafira Nurlita Sheila Amalia Salma Shinta Yulia Puspitasari Siti Helmyati Sri Martini Sri Martini Sri Martini Syadzwina Sendra Sari Taufan Maulana Rizaldy Teddy Syafrizal Tri Agung Rahmat Putra Tri Widarmanti Uus Ruswandi Wahyu Sri Handayani Widia Juliani Yusuf Nugroho Doyo Yekti