Rantai pasok dingin agroindustri tuna menghadapi tantangan yang kompleks. Penerapan rantai dingin memiliki dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan. Putusnya rantai dingin berdampak langsung pada penurunan kualitas tuna. Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan metode manajemen rantai dingin yang efektif dan efisien dengan memperhatikan aspek risiko, kinerja, rantai nilai, dan keberlanjutan. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis metode yang digunakan dalam pengelolaan rantai dingin dan mengembangkan kerangka terpadu yang digunakan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi manajemen rantai pasok dingin yang berkelanjutan pada agroindustri tuna. Kajian ini menggunakan pendekatan systematic literature review (SLR). Pangkalan data pencarian artikel ilmiah menggunakan Scopus, Google Scholar, dan yang lainnya pada rentang tahun 2013-2023. Hasil seleksi mendapatkan 86 artikel terpilih untuk dikaji lebih lanjut. Hasil kajian menunjukkan bahwa kajian rantai dingin pada agroindustri tuna masih sangat sedikit. Kajian rantai dingin pada aspek risiko, kinerja dan keberlanjutan didominasi oleh metode kuantitatif dengan persentase sebagai berikut: 76%, 58%, dan 92%. Sebaliknya, kajian pada aspek rantai nilai didominasi oleh metode kualitatif deskriptif (89%). Kajian menemukan bahwa permasalahan rantai dingin tuna di Indonesia bersifat soft problem di sisi hulu dan hard problem di sisi hilir. Kedua sifat tersebut jarang yang dipertimbangkan dalam satu penelitian rantai dingin. Sifat soft system dikaji dengan metode kualitatif dan sifat hard system dikaji dengan metode kuantitatif. Untuk penelitian ke depan, penelitian ini mengembangkan kerangka terpadu pengelolaan rantai dingin agroindustri tuna pada aspek kinerja, risiko, rantai nilai, dan keberlanjutan dengan mempertimbangkan aspek soft dan hard system rantai dingin sejak di atas kapal hingga ke konsumen.