Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

TABAYYUN DAN HUKUMNYA SEBAGAI PENANGGULANGAN BERITA HOAX DI ERA DIGITAL DALAM PERSPEKTIF FIQIH fauziyah, ulil
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan Vol 5 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk melihat lebih jauh tentang tabayyun dan hukumnya serta urgensi tabayyun dalam menanggulangi berita hoax di era digital ini. Langkah yang dilakukan dalam artikel ini menjelaskan tentang hukum tabayyun serta cara menanggulangi berita hoax di era digital dalam perspektif fiqih. Penelitian ini meruapkan jenis penelitian pustaka dengan menggunakan metode kualitatif Hasil hasil dari penelitian ini adalah Hukum tabayyun secara garis besar dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu wajib baik berita yang disampaikan oleh orang fasik ataupun bukan, wajib jika penyampai berita tersebut diragukan keadilannya (fasiq) dan wajib jika penyampai berita adalah orang fasiq dan dianjurkan tabayyun jika penyampai berita adalah orang adil. Adapun cara menaggulangi berita hoax di era digital ini adalah (1) harus mengetahui identitas penyampai berita tersebut, diperiksa isi beritanya benar atau tidak dan jika sudah diketahui kebenarannya maka dilihat maslahah atau madharatnya. (2) harus diperiksa isi beritanya benar atau tidak dengan cara mencari sumber lain yang terpercaya atau datang langsung melihat faktanya. (3) Jika disampaikan oleh orang adil, maka untuk memperkuat berita tersebut sebaiknya mencari sumber yang lain dulu. Kata kunci: Tabayyun, Berita Hoax, Perspektif Ulama Fiqih
ZONA MERAH PERNIKAHAN DINI DI MUSIM PANDEMI (Sebuah Studi Kasus di Malang Raya) Ahmad Subekti; Ulil Fauziyah
Jurnal Hikmatina Vol 3, No 3 (2021): Jurnal Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah)
Publisher : Prodi Ahwal syakhshiyyah Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (831.17 KB)

Abstract

Penanganan dari maraknya pernikahan dini di Malang Raya pada masa pandemi yaitu dengan cegah cerai dini dengan cara membekali kursus pranikah kepada calon pasangan suami istri, khususnya pembekalan mental agar pernikahan tidak mudah pecah walapun diterpa masalah. Berdasarkan uraian-uraian masalah di atas maka penelitian ini berfokus pada pernikahan dini yang sedang marak terjadi di Malang Raya khususnya pada masa pandemi covid-19. penelitian ini didasarkan pada jenis penelitian lapangan (Field Reseach) yaitu penelitian tentang pernikahan dini yang mengalami peningkatan baik di Kota Malang atau Kabupaten Malang saat masa pandemi covid-19. Dengan menggunakan metode kualitatif yang dilaksanakan secara deskriptif analitis dengan menganalisis data-data Informan terdiri dari praktisi Pengadilan Agama Kota Malang, pengadilan Agama Kab. Malang serta keluarga pelaku pernikahan dini. Hasil penelitian Dalam menentukan sesorang diperbolehkannya melakukan perkawinan, ahli fiqih berbeda pendapat dalam hal syarat baligh. Menurut Imam Maliki dan Syafi’i mensyaratkan adanya aqil baligh bagi laki- laki dan perempuan dalam melaksanakan perkawinan, sedangkan menurut menurut Imam Hanafi tidak ada syarat baligh dalam perkawinan karena adanya hak ijbar. Sedangkan undang- undang perkawinan di Indonesia mensyaratkan batas minimum usia pernikahan adalah 19 tahun untuk calon mempelai laki- laki dan perempuan, meskipun pernikahan merupakan masalah pribadi yang mana seharusnya tidak perlu adanya campur tangan dari pemerintah, namun untuk menghindari pertambahan penduduk yang tidak terkontrol dan kestabilan sosial, maka pemerintah berhak untuk membuat peraturan yang berkaitan dengan masalah ini.Kata kunci: Pernikahan dini, Pandemic covid-19
ASSISTANCE FOR DYSLEXIC STUDENTS AS A STRATEGY TO IMPROVE THE QUALITY OF EDUCATION AT SDN 1 SELOREJO Kartika Shafa; Ulil Fauziyah, M.HI; Sefyra Adienda Putri Pradani; Mar`atus Sholihah; Maski Isnaini Azizah; Sisca Fitria Dewi; Firman Kawah Insan
Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama Vol. 23 No. 1 (2023):
Publisher : UIN Sunan Kalijaga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/aplikasia.v23i1.3072

Abstract

Reading skills, which are basically the main capital in exploring knowledge as well as skills in students, are often overlooked or even ignored. Teachers and parents who realized this too late became the forerunners of the long tail of dyslexic students' problems, which also affected their scholastic skills. By conducting this research, the researchers hope that it will be possible to increase or at least improve the quality of life for the people of Dau village, especially the younger generation, and gain insight for parents and teachers in taking action regarding dyslexic students. This research used descriptive qualitative research. This research was conducted at SDN 01 Selorejo, Dau District, Malang Regency, East Java Province. The results of the study concluded that there were two factors that influenced the personalities of the students, namely internal factors and external factors. The most influential internal factors in the student learning process are motivation, interests, and attitudes. while the external factors are the school environment, family environment, and community environment.
PERAN PESANTREN DARUL QU’RAN WA TAHFIDZ (DAQIZH) DALAM PENGEMBANGAN TAHFIDZUL QUR’AN MAHASISWA UIN MALANG: The Role Of The Darul Qu’ran Wa Tahfidz (Daqizh) Boarding School In The Development Of Qur’an Memory Of Uin Malang Students Sahrul Maulana; Rosyidah, Amiliya Nur; Syihabuddin, M Hisyam; Ulil Fauziyah
Piwulang: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 7 No. 1 (2024): edisi SEPTEMBER
Publisher : STAI Ma'had Aly Al-Hikam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32478/c0e7nm44

Abstract

ABSTRAK This Article's Objective is to see the role of Daqizh Islamic boarding schools which have flexible methods as a solution for memorizing the Qur'an who are also students. This research uses a qualitative approach with field research methods, and data is collected through participant observation, interviews, and documentation. The research results show that Daqizh Islamic boarding schools have an important role as a forum for developing tahfidz Al-Qur'an, especially for someone who is also a student. With its characteristic of being flexible and adapting to lecture activities, however, for students who are determined to maintain their memorization, the Daqizh Islamic boarding school is very wide open to be able to facilitate them. Tujuannya ditulis artikel untuk melihat peran pesantren Daqish yang mempunyai metode fleksibel sebagau solusi para penghafal Qur'an yang sekaligus menyandang sebagai mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metodefield research, dan data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pesantren daqizh mempunyai peran penting sebagai wadah pengembangan tahfidz Al-Qur'an khususnya bagi seseorang yang sekaligus menyandang sebagai mahasiwa. Dengan ciri khasnya yakni fleksibel dan menyesuaikan dengan kegiatan perkuliahan, namun tetap bagi para mahasiswa yang memang sudah bertekad untuk menjaga hafalannya, maka pesantren daqizh sangat membuka lebar untuk bisa mengfasilitasi mereka Keywords: Development, Islamic Boarding School, Tahfidz, Al-Qur'an.  
PERANAN ISTRI DALAM RUMAH TANGGA PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN TINJAUANNYA DALAM FIKIH MUNAKAHAT Ulil Fauziyah; Abd Rozaq
JAS : Jurnal Ahwal Syakhshiyyah Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS)
Publisher : Fakultas Agama Islam UNISMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jas.v4i1.13835

Abstract

Pasangan suami-istri yang ideal adalah hubungan yang didasari dengan kebersamaan untu saling melengkapi kekurangan masing-masing. Hubungan yang tercipta dengan saling berbagai akan menciptakan keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Dalama proses hubungan berumah tangga tidak menutupkemungkinan terjadi masalah di antaranya persoalan peran istri dalam beruma tangga. Penelitian ingin mengkaji bagaimana perspektif al-Qur’an tentang peran istri dalam rumah tangga dan tinjauannya dalam fikih munakahat. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kepustakaan yang meliputi data primer separti al-Qur’an dan pendapat para ulama, adapaun data sekundernya adalah berbagai kitab tafsir dan jurnal ilmiah. Hasil penelitiannya bahwa al-Qur’an memberikan keleluasaan dalam pembagian peran antara suami-istri sesuai dengan kadar kemampuannya tanpa melampaui batas norma-norma agama dan kepatutan, sedangkan dalam tinjaun fikih munakahat ada sebagain ulama yang melarang istri untuk beraktifitas di luar, dan adapula yang membolehkan istri untuk berperan dalam ranah public di antaranya pendapat imam al-Suyuthi dan Yusuf al-Qaradhawi.
Relationship Between Ulama And Umara In Socialize The Vaccination Program During Covid 19: A Study Of Indonesian Fiqh Fauziyah, Ulil
Al Yasini : Jurnal Keislaman, Sosial, hukum dan Pendidikan Vol 10 No 1 (2025)
Publisher : Konsorsium Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Yasini Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55102/alyasini.v9i1.6499

Abstract

Abstract: The Covid 19 pandemic has had a crisis impact, especially in the health, economic and social fields. To restore it requires cooperation from various parties, including cooperation between ulama and umara. This research aims to find out how the relationship exists between ulama and umara in socializing the Covid-19 vaccination program from the perspective of Indonesian jurisprudence. This research uses a literature review (library research) with a qualitative approach that describes how the idealism of the relationship between ulama and umara in the archipelago in socializing the vaccination program during Covid 19: a study of Indonesian Fiqh. Ulama and umara in Indonesia are elites who have different roles in society. Ulama and Umara in Indonesia reflect associative social patterns. Where ulama and umara tend to work together and unite at both the central and regional levels in implementing various policies during the Covid 19 era. The success of socializing the Covid 19 vaccination in Indonesia is the success of various parties, dominated by the elite, namely ulama and umara. Ulama play a role in explaining the legal aspects of the permissibility and importance of the Covid 19 vaccine. As a form of body immunity through door to door, religious gatherings, places of worship and on various occasions. Meanwhile, Umara provides and carries out the Covid-19 vaccine program for the community through hospitals, health centers, clinics, offices or places that have been designated as places for the Covid-19 vaccine.
Konsep Self-Healing Perspektif Al-Qur’an dan Psikologi (Studi Atas Surah Al-Muzammil 1-10) Saila Rahmatika; Abd. Rozaq; ulil Fauziyah
Asy-Syari’ah : Jurnal Hukum Islam Vol. 9 No. 2 (2023): Asy-Syari'ah: Jurnal Hukum Islam, Juni 2023
Publisher : LP3M Universitas Islam Zainul Hasan Genggong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/assyariah.v9i2.1063

Abstract

This research was conducted to find out the concept of self-healing in surah al-Muzammil verses 1-10 from the point of view of the Koran and psychology. With the focus of the study: 1) What is the concept of self-healing in surah al-Muzammil verses 1-10. and 2) How is the correlation of self-healing in surah al-Muzammil with self-healing in psychology. By using the tahlili method by explaining all the aspects contained in the verses that are interpreted and describing the description of the meaning contained. The data sources used in this study, in terms of interpretation, the author uses commentary books, namely Tafsir Ibnu Katsir by Abu al-Fida'i Isma'il bin Umar bin Katsir, Tafsir Al-Misbah by Quraish Shihab and other commentary books. Meanwhile, in terms of psychology, it refers to books and scientific works from psychology, including the concept of self-healing in psychology entitled Self Healing Is Knowing Your Own Self, by Dr. Diana Rahmasari. Data collection was carried out by studying the interpretation of surah al-Muzammil, analyzing the concept of self-healing in this interpretation contextually and examining the concept to be connected with psychological theory. There are four ways that can be applied as a self-healing method from surah al-Muzammil verses 1 to 10 including; qiyamul lail, read the Koran with tartil, be patient and stay away from unhealthy environments. Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep self-healing dalam surah al-Muzammil ayat 1-10 yang dilihat dari kacamata al-Qur’an dan psikologi. Dengan fokus kajian: 1) Bagaimana konsep self-healing dalam surah al-Muzammil ayat 1-10. dan 2) Bagaimana korelasi self-healing dalam surah al-Muzammil dengan self-healing dalam ilmu psikologi. Dengan menggunakan metode tahlili dengan cara memparkan segala aspek yang terdapat dalam ayat-ayat yang ditafsirkan dan mendeskripsikan uraian makna yang terkandung. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini, dari segi tafsir penulis menggunakan kitab-kitab tafsir yaitu Tafsir Ibnu Katsir karya Abu al-Fida’i Isma’il bin Umar bin katsir, Tafsir Al-Misbah karya Quraish Shihab dan kitab tafsir lainnya. Sedangkan dari segi psikologi merujuk pada buku dan karya ilmiah dari ilmu psikologi temasuk Konsep self-healing ilmu psikologi yang berjudul Self Healing Is Knowing Your Own Self, karya Dr. Diana Rahmasari. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengkaji penafsiran surah al-Muzammil, analisis konsep self-healing dalam penafsiran tersebut secara kontekstual dan menelaah konsep tersebut untuk dihubungkan dengan teori psikologi. Terdapat empat cara yang dapat diterapkan sebagai metode self-healing (penyembuhan secara mandiri) dari pada surah al-Muzammil ayat 1 sampai 10 diantaranya; qiyamul lail, membaca al-Quran dengan tartil, sabar dan menjauhkan diri dari lingkungan yang tidak sehat.
Election Fiqh Ethics: Efforts to Prevent Polarization and Its Impact on the 2024 Election Fauziyah, Ulil; Rozaq, Abd
AJIS: Academic Journal of Islamic Studies Vol. 9 No. 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/ajis.v9i1.8643

Abstract

Polarization in the implementation of elections, especially in 2024, has a very dangerous impact which has the potential to create divisions between ethnicities, religions, races and between groups. One of the efforts to prevent this and minimize negative impacts is by creating norms from a fiqh perspective considering that the majority is 85 percent of the population. Indonesia is a Muslim society. This research aims to explain election ethics from a fiqh perspective to prevent and minimize polarization in the implementation of the 2024 election and its impacts. By using qualitative descriptive methods and a literature approach, researchers will collect and examine data from various written sources to look for election ethics from a jurisprudential perspective in preventing polarization in the 2024 simultaneous elections. Fiqh ethics in preventing polarization are divided into two, namely universal ethics and partial ethics. Universal ethics include arranging good motivation, not violating existing rules, maintaining human values, bringing benefits and rejecting damage and being fair. Meanwhile, the partial ethics are ta'aruf, tafahum, tasamuh, ta'awun, mujjadi and takaful.
INTERNALISASI KAJIAN KITAB BULUGH AL-MARAM DI KANAL YOUTUBE MASJID AGUNG JAMI MALANG Fauziyah, ulil
Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol 4 No 1 (2025): Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Muta'allim: Jurnal Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/mjpai.v4i1.15862

Abstract

In this modern era, the development of audio-visual learning through YouTube channels has experienced significant development. This study aims to determine the process of internalizing the study of the Bulugh al-Maram book through the YouTube channel of the Great Mosque of Malang. This study uses a descriptive qualitative analysis type of research which is a field research using primary data in the form of a video of the Bulughul Maram book study YouTube channel of the Great Mosque of Malang, observation and structured interviews. The Bulugh al-Maram study method with the speaker KH. Drs. Chamzawi M.HI uses a conventional method or lecture, with a contextual approach. The internalization process through the YouTube channel, at the transformative stage can run well and optimally because it has the advantage of being able to be heard anytime and many times, but in terms of verbal transactions, direct interaction cannot be achieved but with the comments column and in personality transactions, the study via YouTube is relatively very weak. The advantages of participating in the study via YouTube have the following advantages: can watch the video repeatedly, flexible time, no need to come to the study location, more relaxed and cheap. The shortcomings are as follows: less blessings, cannot ask questions directly, weak interaction with both the presenter and other audiences.Abstrak Di era modern ini perkembangan pembelajaran audio visual melalui kanal youtube mengalami perkembangan yang signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses internalisasi kajian kitab Bulugh al-Maram melalui kanal youtube masjid Agung Jami Malang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif analisis yang nmerupakan filed research dengan menggunakan data primer berupa video kanal youtube kajian kitab bulughul maram masjid Agung Jami Malang, obsevasi dan wawancara terstruktur. Metode kajian Bulugh al-Maram dengan pemateri KH. Drs. Chamzawi M.HI menggunakan metode konvensional atau ceramah, dengan pendekatan kontekstual, Proses internalisasi melalui kanal youtube, pada tahapan transformatif dapat berjalan dengan baik dan maksimal karena memiliki kelebihan dapat didengar kapanpun dan berkali-kali, tetapi pada aspek transaksi verbal tidak bisa interaksi secara langsung melainkan dengan kolom komentar dan pada transaksi kepribadian, kajian melalui youtube relatif sangat lemah sekali, Adapun kelebihan mengikuti kajian melalui youtube memiliki kelebihan sebagai berikut: dapat melihat videonya secaraberulang-ulang, waktunya fleksibel, tidak perlu datang di lokasi pengajian, lebih santai dan biaya murah. Adapun kekurangannya sebagai berikut: keberkahannya kurang, tidak bisa bertanya secara langsung, lemahnya interaksi baik dengan pemateri ataupun audien yang lainnya.