Desa Pernasidi, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, memiliki potensi besar dalam produksi gula semut sebagai salah satu produk unggulan daerah. Namun, berbagai permasalahan seperti teknologi produksi yang tradisional, rendahnya kualitas produk, dan kurangnya inovasi kemasan menghambat daya saing produk di pasar lokal dan internasional. Program pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan petani gula kelapa melalui penerapan teknologi modern, penguatan branding, dan inovasi kemasan. Metode pelaksanaan meliputi pelatihan penggunaan mesin pengering dan pengaduk otomatis, desain kemasan yang menarik, serta pendampingan pemasaran digital. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan kapasitas produksi hingga 40%, pendapatan petani meningkat sebesar 25%, dan 50% produk mitra telah memperoleh sertifikasi PIRT dan halal. Selain itu, strategi branding dan pemasaran digital berhasil membuka akses pasar baru, termasuk peluang ekspor. Program ini membuktikan bahwa pendekatan berbasis teknologi dan inovasi kemasan dapat meningkatkan daya saing produk lokal, sekaligus memberikan dampak sosial-ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Kesimpulannya, program ini dapat menjadi model pemberdayaan yang berkelanjutan dan direplikasi di daerah lain dengan potensi serupa.