Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Karakterisasi Karakter Fisiologi Genotipe-Genotipe F2 Padi Ketan dengan Kemampuan Recovery Setelah Infeksi Tungro Komalasari, Ema; Widiantini, Fitri; Sari, Santika; Carsono, Nono
AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian Vol 3 No 2 (2019): AGROSAINSTEK: Jurnal Ilmu dan Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.2 KB) | DOI: 10.33019/agrosainstek.v3i2.67

Abstract

Penyakit pada padi, salah satunya tungro masih menjadi pembatas utama produksi padi di Indonesia. Pengendalian efektif dapat dilakukan melalui penggunaan dan pergiliran varietas tahan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui fisiologi genotipe-genotipe yang mengalami recovery setelah serangan tungro dibandingkan dengan genotipe-genotipe tahan. Penelitian dilakukan pada dua populasi generasi kedua persilangan Ketonggo x Utri Merah dan Ketonggo x ARC12596 masing-masing 230 genotipe di rumah kaca BB Padi dan Kebun percobaan Universitas Padjadjaran. Inokulasi virus pada tanaman dilakukan dengan menggunakan forced-tube inoculation dan skoring gejala berdasarkan sistem evaluasi standar untuk padi. Pengamatan kandungan klorofil, jumlah konduktansi stomata, dan kuantum efisiensi fotosintesis dilakukan dengan membandingkan antara grup genotipe recovery dengan grup genotipe tahan dan grup genotipe rentan, serta varietas cek tahan, dan varietas cek rentan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum genotipe-genotipe recovery dari persilangan Ketonggo x Utri Merah tidak memperlihatkan perbedaan yang signifikan dengan genotipe tahan maupun cek tahan pada pengamatan kandungan klorofil, konduktansi stomata, dan kuantum efisiensi fotosintesis. Hasil yang sama juga diperoleh untuk persilangan Ketonggo x ARC12596. Genotipe-genotipe yang mengalami recovery dari kedua persilangan memiliki morfologi dan fisiologi yang sama baiknya dengan genotipe tahan dan cek tahan sehingga dapat digunakan untuk menekan penyebaran penyakit tungro.
Evaluasi Penerapan Good Manufacturing Practices Produk Minuman Botanikal Jahe Siap Minum di PT XYZ Husna, Salsabila Al; Jameelah, Maryam; Komalasari, Ema
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 9, No 3 (2024): September 2024
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v9i3.2780

Abstract

In improving the quality of food products as an effort to build a competitive UMKM economic structure, it’s necessary to implement Good Manufacturing Practices to produce the quality and suitable for consumption products. GMP is used as a general reference for food industries which is designed to prevent problems related to the quality and safety of food products. The aim of this research was to evaluated the implementation of GMP for Ginger Botanical Drink product which includes 18 aspects of assessment based on the Minister of Industry's regulation regarding GMP. This research was conducted in a qualitative descriptive. The 11 respondents were employees in the management and production departments with the instruments were field observation and interview on each aspect of GMP parameters. The result of this research showed that GMP implementation at PT XYZ is classified as Level 3 with some non-conformities, there were 2 points in the mayor category from the building aspect, 2 points in the mayor category from the sanitation facilities aspect, 1 point in the mayor category and 1 point in the critical category from the machine and equipment aspect, 1 point in the mayor category from the final product aspect, 1 point in the critical category from the employee aspect, and 1 point in the mayor category from the storage aspect. This proves that the implementation of GMP at PT XYZ is still not good enough, therefore, several improvement recommendations need to be given.Keywords - Evaluation, GMP, Improvement Recommendations, UMKM.
Effect of Packaging Type and Storage Time on the Quality Characteristics of Chicken Nugget Substituted with Jack Bean (Canavalia ensiformis L.) Tempeh Flour Giovani, Sarah; Oktafiani, Zahra Ismi; Komalasari, Ema; Setiyoko, Agus
Journal of Applied Food Technology Vol 11, No 1 (2024)
Publisher : Dept. Food Technology, Faculty of Animal and Agricultural Sciences, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17728/jaft.22983

Abstract

Chicken nuggets with jack bean tempeh flour substitution are a type of perishable food, thus having a short shelf life. The shelf life of chicken nuggets with jack bean tempeh flour substitution and its quality were affected by the storage conditions. This study aimed to determine the effect of packaging type and storage time during 20 days of cold storage under vacuum packaging condition on the quality characteristics of chicken nuggets with jack bean tempeh flour substitution. The research design consisted of two factors, the first factor was packaging type (nylon/polyethylene (PE), nylon/polyethylene (PE)/polyamide (PA), and polyethylene (PE)/polyamide (PA)) and the second factor was storage time (0 day, 5 days, 10 days, 15 days, and 20 days). The results showed that the packaging type and storage time significantly affected the quality characteristics of chicken nuggets with jack bean tempeh flour substitution (p < 0.05). In conclusion, PE/PA was the most suitable plastic packaging for maintaining the quality characteristic of chicken nuggets substituted with jack bean tempeh flour during 20 days of cold storage under vacuum packaging conditions. The physical and chemical quality of chicken nuggets substituted with jack bean tempeh flour on the 20th day of storagewere pH of 6.43, cooking loss of 9.85%, moisture content of 39.46%, protein content of 24.51%, TVBN content of 16.44 mg N/100 g, and TPC of 5.36 log cfu/g. Meanwhile, the result of the sensory evaluation showed that scores for attributes were color 3.63, aroma 3.45, taste 3.5, texture 3.29, and overall 3.53 (like slightly) on the 20th day of storage. 
Penerapan Teknologi Tepat Guna Mesin Produksi Keripik UMKM Al Amaliah Cikidang Sukabumi (Desa Binaan UAI) Mujadin, Anwar; Samijayani, Octarina Nur; Komalasari, Ema
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 1, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v1i1.3189

Abstract

UMKM Keripik Tahfidz Qur’an Yayasan Al Amaliah merupakan mitra Desa Binaan Universitas Al Azhar Indonesia (UAI). UMKM ini dikategorikan sebagai UMKM masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan. UMKM ini beranggotakan 9 orang dari ibu-ibu pengajian. Keripik yang diproduksi oleh mitra UMKM ini, diberi nama dagang berturut-turut keripik CIKIKONG (Cikidang singkong), CIKILED (Cikidang boled, ubi) dan CIKISANG pisang (Cikidang pisang). Bahan dasar keripik Cikidang memiliki citra rasa yang khas sehingga menjadi peluang besar bagi mitra UMKM ini untuk memperbesar unit usaha keripik agar bisa menembus pasaran lokal sebagai oleh-oleh khas Sukabumi yang berasal dari Desa Cikidang Sukabumi. Melalui Dana Desa Binaan UAI 2020 telah dilakukan pelaksanaan abdimas dengan pemberian seperangkat unit mesin produksi teknologi tepat guna (TTG) hasil rekayasa Perguruan Tinggi tim pelaksana abdimas. Kegiatan difokuskan pada edukasi (pelatihan) dan sosialisasi terutama pada penanganan mesin produksi, manajemen produksi, perawatan-perbaikan mesin produksi, dan keselamatan kerja.Hasil kegiatan diperoleh berturut-turut perajangan bahan singkong dan ubi menggunakan mesin rajang otomatis diputar pada kecepatan 800-900 rotate per minute (rpm), perajangan bahan pisang dengan mesin manual pada kecepatan 200-300 rpm. Penggunaan ketel penggorengan deep frying 6 liter minyak, untuk mempertahankan rasa, warna dan aroma, maka bahan singkong, ubi dan pisang harus digoreng pada suhu berturut-turut 120oC, 120oC, dan 100oC, dengan lama waktu berturut-turut 5 menit, 4 menit, dan 7 menit. Hasil edukasi penggunaan mesin spinner (peniris) akan optimal apabila hasil gorengan keripik singkong, ubi dan pisang ditempatkan pada kecepatan putaran spiner berturut-turut 600 rpm, 400 rpm, dan 700 rpm dengan lama waktu berturut-turut 3 menit, 3 menit, dan 4 menit. Penggunaan mesin sealer plastik kemasan akan optimal pada suhu 270oC untuk semua jenis plastik pouch. Ditunjukan indikator keberhasilan penerapan TTG pada UMKM, terjadi kenaikan kuantitas produk keripik singkong, ubi dan pisang berturut-turut sebesar 52.8 %, 38.2 % dan 33.3 %, diperlihatkan juga terjadi kenaikan kualitas produk berturut-turut sebesar 77.3 %, 90,3 % dan 86.7 %.Kata kunci: Teknologi Tepat Guna Produk Keripik
ANALISIS PENERAPAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA IRTP XY (PRODUK KUE DAN ROTI) DI KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA Fatonah, Dea Sri; Azis, Lukman; Komalasari, Ema
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 6, No 1 (2024): Mei
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v6i1.2772

Abstract

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah IRTP cukup besar. Berdasarkan data laporan tahunan Balai POM Sumatera Utara pada tahun 2022 menunjukan bahwa dari jumlah realisasi pelaksanaan pemeriksaan sebanyak 70 sarana, diperoleh bahwa 29 IRTP sudah memenuhi ketentuan sedangkan 41 IRTP lainnya tidak memenuhi ketentuan. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah IRTP yang tidak memenuhi ketentuan masih lebih besar dibanding yang sudah memenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan CPPB pada IRTP XY yang memproduksi Kue dan diharapkan mampu memberikan saran perbaikan jika ditemui ketidaksesuaian dalam penerapan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif berupa observasi dan wawancara. Penilaian penerapan CPPB ini merujuk pada PerkaBPOM (2012) yang mencakup 14 aspek yang akan diamati. Hasil dari penelitian yang dilakukan di IRTP XY masih berada pada level IV dengan penyimpangan minor sebanyak 1 poin, serius sebanyak 3 poin dan kritis sebanyak 2 poin pada aspek bangunan dan fasilitas, fasilitas dan kegiatan higiene, pencatatan dan dokumentasi, serta pelabelan pangan. Penerapan CPPB di IRTP XY masih kurang baik sehingga perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan. Rekomendasi perbaikan untuk kelima poin penyimpangan tersebut yaitu melakukan penyusunan ulang tata letak tempat produksi sesuai dengan alur produksi untuk peralatan, mesin dan bahan. Melakukan pembersihan pada area seperti dinding dan langit-langit, menyediakan sarana pencuci tangan yang dilengkapi dengan  sabun pencuci tangan, serta alat pengering di depan pintu masuk ruang produksi dan toilet, menyediakan tempat sampah tertutup di lingkungan produksi dan toilet, serta membuat dokumen produksi seperti SOP, formulir, dan checklist lalu disimpan dan dipelihara untuk memudahkan proses telusur saat ada penarikan produk.
Formulasi Sosis Ikan Tuna dan Hati Ayam sebagai Pangan Alternatif Pencegahan Stunting dan Anemia pada Balita Rahmawati, Lusi Anindia; Umami, Zakia; Komalasari, Ema; Rinaldy, Nadya; Iskandar, Suhayhoa Jaceyntha Sarah
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 10, No 1 (2025): January 2025
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v10i1.3287

Abstract

 Stunting is a chronic nutritional deficiency issue that can lead to growth and development disorders in children. Children suffering from stunting are also likely to have significantly lower hemoglobin levels. This study aims to analyze the effect of adding tuna fish and chicken liver on the nutrient content of sausage food products and to assess the acceptance of the sausages among semi-trained panelists at Al-Azhar University Indonesia. The research was conducted using an experimental method with 33 panelists, employing a Completely Randomized Design (CRD) with three treatment levels. The results of the hedonic sensory analysis and hedonic quality were analyzed using One-Way ANOVA. The hedonic test results showed significant differences (p<0.05) in all parameters: taste, texture, aftertaste and overall acceptance. The hedonic quality test also indicated significant differences (p<0.05) in the same parameters. The selected formula based on the MPE test was formula F1, consisting of 35% chicken liver and 65% tuna fish. Nutritional analysis of formula F1 revealed energy content of 155 kcal, protein 12.5 g, total fat 2.6 g, total carbohydrates 20.4 g, moisture content 62.6%, ash content 1.9%, and iron content 3.5 mg. The F1 sausage formula can be considered a high-iron and high-protein food for toddlers aged 1 to 3 years.Keywords – Chicken Liver, High Protein, Sausage, Stunting, Tuna Fish.
Uji Cemaran Mikroba pada Susu Pasteurisasi UMKM Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon Jakarta Timur Rahayu, Kun Mardiwati; Nurul Khofifah, Rizki Aulia; Komalasari, Ema
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 4, No 1 (2024): Desember 2024
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v4i1.3554

Abstract

Pasteurisasi merupakan metode untuk mempertahankan mutu susu segar. Namun tidak menutup kemungkinan mikroba patogen dan nonpatogen dapat tumbuh dan menurunkan mutu susu. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisis cemaran mikroba pada susu pasteurisasi produksi 7 pelaku usaha binaan UPH Peternakan Sapi Perah Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Uji cemaran mikroba menggunakan uji Angka Lempeng Total (ALT), uji penegasan Eosin Methylene Blue Agar (EMBA), uji biokimia Indol, Merah metil, Voges Proskauer, dan Sitrat (IMVIC). Hasil penelitian uji ALT menunjukkan bahwa dari 20 sampel susu pasteurisasi tidak ditemukan angka lempeng total bakteri melebihi standar SNI No. 3951:2018 yaitu 1 x 104 CFU/mL.  Hasil uji penegasan menunjukkan 9 sampel susu pasteurisasi terdapat pertumbuhan bakteri diduga merupakan bakteri E. coli yang ditandai dengan warna ungu yaitu pada sampel 4, 8, 10, 13, 14, 15, 16, 18 dan 20. Namun hasil uji IMVIC menunjukkan bahwa bakteri E. coli hanya ditemukan pada 3 sampel yaitu sampel 13, 14 dan 16, yang ditandai dengan hasil uji indol (+), uji merah metil (+), uji vp (–) dan uji sitrat (–).Kata Kunci - Angka Lempeng Total, E. coli, IMVIC, Susu Pasteurisasi.
ANALISIS PENERAPAN CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK (CPPB) PADA IRTP XY (PRODUK KUE DAN ROTI) DI KABUPATEN BATU BARA, SUMATERA UTARA Fatonah, Dea Sri; Azis, Lukman; Komalasari, Ema
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 6 No 1 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health), Me
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v6i1.2772

Abstract

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah IRTP cukup besar. Berdasarkan data laporan tahunan Balai POM Sumatera Utara pada tahun 2022 menunjukan bahwa dari jumlah realisasi pelaksanaan pemeriksaan sebanyak 70 sarana, diperoleh bahwa 29 IRTP sudah memenuhi ketentuan sedangkan 41 IRTP lainnya tidak memenuhi ketentuan. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa jumlah IRTP yang tidak memenuhi ketentuan masih lebih besar dibanding yang sudah memenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan CPPB pada IRTP XY yang memproduksi Kue dan diharapkan mampu memberikan saran perbaikan jika ditemui ketidaksesuaian dalam penerapan. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif berupa observasi dan wawancara. Penilaian penerapan CPPB ini merujuk pada PerkaBPOM (2012) yang mencakup 14 aspek yang akan diamati. Hasil dari penelitian yang dilakukan di IRTP XY masih berada pada level IV dengan penyimpangan minor sebanyak 1 poin, serius sebanyak 3 poin dan kritis sebanyak 2 poin pada aspek bangunan dan fasilitas, fasilitas dan kegiatan higiene, pencatatan dan dokumentasi, serta pelabelan pangan. Penerapan CPPB di IRTP XY masih kurang baik sehingga perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan. Rekomendasi perbaikan untuk kelima poin penyimpangan tersebut yaitu melakukan penyusunan ulang tata letak tempat produksi sesuai dengan alur produksi untuk peralatan, mesin dan bahan. Melakukan pembersihan pada area seperti dinding dan langit-langit, menyediakan sarana pencuci tangan yang dilengkapi dengan  sabun pencuci tangan, serta alat pengering di depan pintu masuk ruang produksi dan toilet, menyediakan tempat sampah tertutup di lingkungan produksi dan toilet, serta membuat dokumen produksi seperti SOP, formulir, dan checklist lalu disimpan dan dipelihara untuk memudahkan proses telusur saat ada penarikan produk.
Kantin Al-Amaliyah Go Digital dan Go Green: Model ‎Santripreuner dalam Pemberdayaan Masyarakat di ‎Desa Cikidang Sukabumi: Pemberdayaan Masyarakat UAI suryaningsih-, iin; Anggraini, Sari; Komalasari, Ema
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2025): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Edisi Januari - Maret
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v6i1.5210

Abstract

Mitra kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah tim pengelola Kantin Mini An-Najah, merupakan unit usaha kecil milik Pondok pesantren (ponpes) Al-Amaliyah. Ponpes ini berada di kampung Cibanteng, terletak 2 km dari kantor Desa Cikidang yang merupakan salah satu dari 12 Desa di Kecamatan Cikidang. Dua aspek permasalahan mitra adalah: 1) Analisis Produk, dan 2) Manajemen. Metode kegiatan, adalah : 1) Sosilisasi ke mitra terkait program yang akan dilaksanakan. 2) Pelatihan; fokus menyelesaikan dua aspek permasalahan mitra. 3) Penerapan teknologi berkaitan dengan perangkat lunak dan fisik sebagai solusi. 4) Pendampingan dan evaluasi; fokus pada kendala dan hambatan yang ditemukan, dan 5) Keberlanjutan program; memastikan efektifitas program.Tujuan dari pelaksanaan ini adalah penerapan teknologi yang lebih efektif, upaya solusi tepat guna yang bisa diterapkan di kantin. Diantara manfaatnya, transfer knowlage konsep ramah pangan untuk produk F&B, penggunaan aplikasi keuangan jurnal.id, dan pentingnya riset pasar untuk pengambilan keputusan jenis produk potensial.
PENERAPAN PROSEDUR SANITASI DAN HIGIENE RUMAH POTONG HEWAN RUMINANSIA DI JAKARTA Komalasari, Ema; Jameelah, Maryam; Imam, Saepul
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health) Nov
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/jtepakes.v4i2.1410

Abstract

ABSTRAK: Daging sapi masuk dalam bahan pangan kategori mudah rusak. Kualitas dan keamanan daging ditentukan oleh pelaksanaan penyediaan daging di rumah potong hewan (RPH), termasuk di dalamnya adalah penerapan proses sanitasi dan higienitas. Tujuan dari penelitian adalah untuk menilai rumah potong hewan kategori ruminansia di Jakarta yang di dasarkan pada pedoman yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia. Penelitian dilakukan menggunakan metode observasi, yaitu dengan cara survei dan pengamatan, terdiri dari 4 tahapan: (1) penyusunan kuesioner; (2) Permohonan Data RPH DKI Jakarta ke dinas terkait; (3) observasi RPH; (4) analisis data. Tahap Observasi dilakukan di satu Rumah Potong Hewan daerah Jakarta Timur. Kuesioner disusun dengan mengacu pada Peraturan Kementerian Pertanian No 11 tahun 2020. Hasil penelitian menunjukkan total jumlah temuan penyimpangan minor 11 poin dan mayor 7 poin. RPH yang dijadikan objek penelitian masuk kategori RPH Tingkat II (Baik), dengan kriteria batasan penyimpangan minor kurang dari 13 dan mayor kurang dari 10 penyimpangan. Jumlah penyimpangan paling banyak ditemukan pada aspek bangunan, fasilitas, dan peralatan. Hasil tersebut menunjukkan perlunya evaluasi bagi pihak RPH untuk meningkatkan standarisasi keamanan pangan hingga perbaikan serta pengembangan aspek bangunan, fasilitas, dan peralatan. Studi mengenai penilaian prosedur sanitasi higiene RPH dengan mengacu pada pedoman yang baru ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar bagi penelitian lanjutan lainnya. ABSTRACT:Beef included as a perishable food. The quality and safety of beef determined by the implementation of the supply of meat in slaughterhouses (RPH), including the implementation of sanitation and hygiene processes. The aim of the study was to assess the ruminant slaughterhouse in Jakarta based on the guidelines issued by the Minister of Agriculture of the Republic of Indonesia. The research was conducted using observational methods, consisting of 4 stages: (1) composing a questionnaire; (2) finding RPH data in Jakarta Province; (3) observation; and (4) data analysis. The observation (step 3) was carried out at one slaughterhouse in East Jakarta. The questionnaire was prepared with reference to the Ministry of Agriculture Regulation No. 11 of 2020. The results showed the total number of findings for minor deviations was 11 points and major deviations were 7 points. The slaughterhouse in this research is included in the category of RPH Level II (Good), with the criteria for minor deviation limitations of less than 13 and major deviations less than 10. The most number of deviations was found in the aspects of buildings, facilities and equipment. These results indicated the need for an evaluation of the RPH to improve food safety standards especially in buildings, facilities and equipment aspects. The study on the assessment of slaughterhouse sanitation hygiene procedures by referring to the new guidelines is expected to become a basic reference for other further research.