Pasca pandemi virus corona mengakibatkan perubahan pada kehidupan manusia. Himbauan kepada masyarakat untuk banyak melakukan kegiatan yang lebih produktif dapat mengatasi kondisi perekonomian. Salah satu kegiatan yang produktif adalah bercocok tanam. Selain dapat meminimalisir kekurangan kondisi perekonomian masyarakat, bercocok tanam membuat lingkungan menjadi lebih asri dan dapat memanen hasil tanaman sendiri, bahkan dapat dijadikan sebuah produk yang memiliki nilai jual. Pengolahan dan pemasaran hasil holtikultura dapat di pasarkan melalui jalur media online (digital marketing). Bentuk kreatifitas merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan global. Bentuk-bentuk perekonomian selalu tampil dengan nilai tambah yang khas, menciptakan “pasar” nya sendiri, dan berhasil menyerap tenaga kerja serta pemasukan ekonomi masyrakat. Untuk mengembangkan perekonomian di perlukan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Dengan daya inovatif dan kreativitas yang tinggi. Namun di samping kebutuhan akan SDM yang berkualitas, pengembangan peningkatan perekonomian juga membutuhkan ruang atau wadah sebagai tempat penggalian ide, berkarya, sekaligus aktualisasi diri dan ide-ide kreatif. Tanaman yang dipilih untuk bercocok tanam di perkebunan berupa Durian ( Durio spp), buah melinjo (Gnetum gnemon) dan kembang Telang (Clitoria ternatea) atau Butterfly pea.