Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

PARTICIPATORY PLANNING OF GREEN AREA FOR HATYAI CITY MUNICIPALITY, THAILAND Fithriana, Noora
Jurnal Ilmiah Administrasi Publik Vol 14, No 2 (2013): JURNAL ILMIAH ADMINISTRASI PUBLIK
Publisher : FIA UB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9874/fia-ub.v14i2.367

Abstract

Abstract: Participatory Planning Of Green Area For Hatyai City Municipality, Thailand. The aim of this academic research is to recommend participatory planning of green area to Hatyai City Municipality, by addressing (1) what is plan of Hatyai City Municipality in relation to green area? (2) how many green areas are available under Ministerial Regulation B.E. 2543? and (3) how is public opinion about the availability of green areas and participation for planning of green areas? Referring to the internal documents, the plans of Hatyai City Municipality in relation to green area are the concept of city in the garden and the development of Hatyai Park. The analysis of vector data capture informs that there are 2.35 km2 green areas available in Hatyai City; with the most green areas is para rubber. Public parks are also available in Hatyai City; where Sri Phu Wa Natch Resevoir Park is the central distribution. The survey finds that most of the citizens of Hatyai City think that the availability of green areas in Hatyai City is not enough. Those who think that the availability of green areas is not enough would ever participate in planning for green areas in Hatyai City. Participatory planning of green area, therefore, may be proper for Hatyai City Municipality. Keywords: green area, planning, participatory
IS GENDER ISSUE STILL RELEVANT IN WORK ENGAGEMENT CONTEXT? (AN EVIDENCE IN BANKING SECTOR) Adi, Agung Nugroho; Fithriana, Noora
The International Journal of Accounting and Business Society Vol 29, No 1 (2021): The International Journal of Accounting and Business Society
Publisher : Accounting Department,

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Research purposes- Gender issues was being relevant issue in the past decades. Also, work engagement play important roles to boost organization profitability. This paper aimed to investigate the differences between male and female employees in work engagement.Methodology- Sample for this study were 243 banking employees. Validity and reliability conducted in this study was using Confirmatory Factor Analysis (CFA) with the Work Engagement CFA score was .802 (sig.000) and Cronbach Alpha score for Work engagement was .900 (Minimum Score is 0.7) in SPSS 25. Independent T-test used in this research to find out the differences between male employees and female employees work engagement.Findings- The research Levene’s Test for F score was 1.820 (sig. 0179) or in other words is insignificant. So, the result conclusion was that it was not any differences in engagement significant level between female employees and male employees in the Indonesia banking sector.Practice Implication- To enhance productivity through work-engagement, banking industry has wide choice in recruiting female and male employee (both gender suitable with banking industry job description).Originality- Findings in this research occurred the relationship model between work-engagement based on gender perspectives.Keywords: Gender, Work Engagement, Productivity
Implementasi disiplin aparatur sipil negara di Kelurahan Songgokerto Kota Batu Noora Fithriana; Sisilia Erna
Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik Vol 5, No 2: Oktober 2020
Publisher : Universitas Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/pjiap.v5i2.3634

Abstract

Disiplin merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh seorang Aparatur Sipil Negara. Kedisiplinan menjadi wujud bahwa seorang aparatur pemerintahan itu handal dan profesional. Salah satu bentuk kedisiplinan Aparatur Sipil Negara adalah masuk kerja dan taat jam kerja. Pemerintah Kota Batu pada tahun 2017 telah menetapkan kebijakan lima hari kerja dengan jumlah jam kerja efektif sedikitnya 37 jam 30 menit. Ketika para Aparatur Sipil Negara datang lebih lambat dan pulang lebih cepat dari jam masuk kerja yang ditentukan bahkan bolos kerja, disinilah perlu dipertanyakan bagaimana disiplin Aparatur Sipil Negara diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui implementasi disiplin Aparatur Sipil Negara di Kelurahan Songokerto; dan (2) mengetahui faktor pendukung dan penghambat implementasi disiplin tersebut. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif yang mengumpulkan data primer dan sekunder melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data yang terkumpul lalu dianalisis dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa implementasi disiplin Aparatur Sipil Negara di Kelurahan Songgokerto baik. Hal ini dapat dilihat dari segi komunikasi, sumber daya, disposisi atau sikap dan struktur birokrasi. Dari keempat segi tersebut, komunikasi, sumber daya dan struktur birokrasi merupakan faktor pendukung implementasi disiplin Aparatur Sipil Negara di Kelurahan Songgokerto; namun disposisi atau sikap menjadi penghambatnya.
INOVASI JEMPUT BOLA ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (JEBOL ANDUK) DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK Marselus Yollan Lokabora; Noora Fithriana
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.631 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v7i3.1410

Abstract

Abstract: This study used a descriptive qualitative research method with the data sources were primary and secondary data. The data collection was gained through observation, interviews and documentation. The research instrument included the researcher himself, interview guidelines, and field notes. The technique of determining informants used a snowball sampling. While the data validity used triangulation technique and the data analysis techniques included data collection, data presentation and withdrawing conclusions / verification. The results of this study concluded that the service "Jebol Anduk", the proactive service, from the Department of Population and Civil Registration in Malang Regency has run well in supporting and improving the quality of public services. It can be seen from the service side that is in "Jebol Anduk" which was measured by using the theory of 6 (six) public service standards namely service procedures, completion time, service fees, service products, facilities and infrastructure, as well as the competence of service providers. But there are still some inhibiting factors such as the internet network that has not been maximized, the low of public awareness on the importance of population document ownership, as well as the lack of form availability from the central government for making E-KTP. Keywords: public service, service quality, innovation, "Jebol Anduk" Abstrak : Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, sumber data yang digunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi peneliti sendiri, pedoman wawancara, dan catatan lapangan. Teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi teknik. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa pelayanan “jebol anduk” Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang sudah berjalan dengan baik dalam menunjang dan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi pelayanan yang ada ada pada “jebol anduk” yang diukur dengan menggunakan teori 6 (enam) standar pelayanan publik yaitu prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan, sarana dan prasarana, serta kompetensi petugas pemberi pelayanan, tetapi masih terdapat beberapa faktor penghambat seperti jaringan internet yang belum maksimal, tingkat kesadaran masyarakat akan kepentingan kepemilikan dokumen kependudukan masih rendah, serta kurangnya ketersediaan blangko dari pemerintah pusat untuk pembuatan perekaman E-KTP. Kata Kunci : pelayanan publik, kualitas pelayanan, inovasi, “jebol anduk”
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MUSYAWARAH ERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN SUMENEP Moh Farid; Noora Fithriana
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.854 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v5i2.240

Abstract

46 www.publikasi.unitri.ac.id IMPLEMENTASI KEBIJAKAN MUSYAWARAH ERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN SUMENEP Moh. Farid dan Noora Fithriana Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi E_Mail: farid.santi@yahoo.com Abstract: the process of development planning discussion (musrenbang) is successful if the result of muernbang can be implemented become maximal. so in the implementation of both from the village level, sub district level, regencg level even merely fulfill the obligations for the realization of the program. The type of this riset are use descriptive quantitative method, secandary data and primary data, in this case we use accumulate data thecniqve by specific interview observation and documentation. while, to choose the informan we use purposive sampling thecniqve and analysis data thecniqve by reduction of data, presenting data and then we dray the conclusion. from the result of this riset, the government of sumenep regency that belongs in the unit of work on that region have been done the musrenbang of both from the village level, become maximal. even merely fulfill doing the process of musrenbang wel done. althaugh there are some unrealization program, but it can understandabhg, because the limitations of the budget provided by the government. but the appreciation of jawa timur governoor about sumenep regency is being process and musrenbang implementation of sumenep regency is trully kept and the government of sumenep regency responsibly. Keywords: advertising messages, purchase decision Abstrak: Proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) dikatakan berhasil apabila dari hasil Musrenbang tersebut bisa di implementasikan dengan maksimal. Jadi dalam pelaksanaan Musrenbang baik dari tingkat desa, kecamatan bahkan sampai tingkat kabupaten bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban untuk merealisasikan programnya. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan mengunakan data skunder dan data primer, dalam hal ini melalui teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, pengamatan dan dokumentasi, sementara teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling sedangkan teknik analisis data yaitu dengan mereduksi data, penyajian data kemudian penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ini Pemerintah Kabupaten Sumenep yang tergolong dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sudah melaksanakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) baik dari tingkat Desa, Kecaamatan, dan bahkan sampai tingkat Kabupaten dengan maksimal. Bukan hanya sekedar melaksanakan proses Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) saja, akan tetapi Pemerintah sudah mengimplementasikan dari hasil program prioritas Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) dengan baik. Walaupun ada sebagian program yang belum terealisasi, akan tetapi hal ini bisa dimaklumi, karena keterbatasan anggaran yang disediakan oleh Pemerintah. Tapi yang jelas aprisiasi dari Gubenur Jawa Timur terhadap Kabupaten Sumenep dalam proses dan implementasi Musyawaarah Perencanaan Pembangunan (MUSRENBANG) Kabupaten Sumenep itu sudah menunjukkan bahwa proses dan implementasi kebijakan Musrenbang di Kabupaten Sumenep sudah tercerminkan. Kata Kunci: Implementasi, Kebijakan, Musrenbang
PERSPEKTIF PEMBANGUNAN WISATA PANTAI PADA PENERAPAN POTENSI WILAYAH Idianus ,; Noora Fithriana
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.27 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v8i4.1946

Abstract

Abstract: The development of tourism in the regions is very important, because it affects the economy of local people. The beach tourism object in Pujiharjo village, has the potential of the beauty of its beaches that differ from other beaches in Malang district. Thus, the authors feel the need to study deeper based on the perspective of coastal tourism in the application of the region. The purpose of this research is to describe the potential of the region in the village of Tirtoyudo Pujiharjo District Malang in the perspective of coastal tourism development. This type of research uses qualitative descriptive research. Data collection techniques through interviews, observations and documentation. Data analysis using triangulation and reference checking, the determination of the informant using snowball sampling and the head of the village head, local community, and tourist visitors became the key informant in this study. Based on the analysis, there is a need to strengthen the potential of the region in the tourism sector and the need for infrastructure development and cooperation of all villagers with the district government and the mental build up of society in Manage tourism places for the beach tourism in the village of Pujiharjo worthy to be made a tourist destination that has a good impact to the local community economy. Keywords: Development Perspective; Beach Tourism; Regional Potentials. Abstrak: Pengembangan pariwisata di daerah-daerah sangat penting, karena berpengaruh pada perekonomian masyarakat setempat. Obyek wisata pantai di desa Pujiharjo, memiliki potensi mengenai keindahan pantainya yang berbeda dari pantai lainnyayang ada di kabupaten Malang. Dengan demikian, penulis merasa perlu mengkaji lebih dalam berdasarkan perspektif pembagunan wisata pantai pada penerapan potesi wilayah. Tujuan dari penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikanpotensi wilayah yang ada di Desa Pujiharjo Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang dalam perspektif pembangunan wisata pantai. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi  dan dokumentasi. Analisa data menggunakan Triangulasi dan pengecekan referensi, penentuan informan menggunakan snowball samplingdan kepalakepala desa, masyarakat setempat, dan pengunjung wisata menjadi key informan pada penelitian ini. Berdasarkan dari hasil analisis,perlu adanya penguatan potensi wilayah dalam sektor pariwisata serta dibutuhkan pembangunan  infrastruktur dan kerja sama seluruh masyarakat desa dengan pihak pemerintah kabupaten serta membangun mental masyarakat dalam mengelola tempat pariwisata agar wisata pantai yang ada di desa Pujiharjo layak untuk di jadikan tujuan wisata sehingga berdampak baik bagi perekonomian masyarakat setempat. Kata Kunci: Perspektif pembangunan; Wisata Pantai; Potensi Wilayah
IMPLEMENTASI PELAYANAN PENGADUAN MASYARAKAT PADA PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN Mochamad Idham Cholid; Noora Fithriana
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.317 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v7i2.1429

Abstract

Abstract: Public services is the responsibility of the government and enforced by government agencies, both central, the, and the state owned. The emergence of various complaints was caused by the district government has not improved poor systematic and comprehensive to restore public confidence in the community. The purpose of this study is to find the implementation of community complaints services in the birth certificate and fsktor that inhibits and his supporters .Research conducted in a qualitative , from used Snowball sampling with informants appointed, technique data collection that is, interview, observation and documentation. A method of analysis the data used was descriptive, where explain or described the data collected. The results of research suggests that it is intensive care treatment at the establishment of a community complaints in the formulations of the birth certificates in dispenduk capil kabupaten malang already good because is according to the standard these operational services and principle of public services as well as the simplicity of, conviction and absolute certainty on time, and the completeness of the of facilities and infrastructure .In it is implemented the provision of services on the community has already been exactly what you expect from the community. Key words: deliver better public services , services to people Abstrak: Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah serta dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik pusat, daerah, dan lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Munculnya berbagai keluhan masyarakat disebabkan Pemerintah Kabupaten Malang belum melakukan pembenahan yang sistematis dan komprehensif untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi pelayanan pengaduan masyarakat pada pembuatan akta kelahiran dan fsktor yang menghambat dan pendukungnya. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan sampel yang digunakan Snowball Sampling dengan informan yang telah ditentukan, teknik pengumpulan data yaitu, wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisa data yang digunakan adalah deskriptif, dimana menjelaskan atau mendeskripsikan data yang diperoleh. Hasil penelitian membuktikan bahwa Pelayanan pengaduan masyarakat pada pembuatan akta kelahiran di Dispenduk Capil Kabupaten Malang sudah baik karena sudah sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan dan prinsip pelayanan Publik seperti kesederhanaan, kepastian waktu, kelengkapan sarana dan prasarana. Dalam implementasinya pelayanan yang diberikan pada masyarakat sudah sesuai harapan dari masyarakat. Kata Kunci : Pelayanan Publik,  Implementasi Pelayanan, Pengaduan Masyarakat
UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN ADANYA MOBIL KELILING (Studi Pada Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Batu) Veronika Eva; Noora Fithriana
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 8, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.544 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v8i3.1789

Abstract

Abstract: Population administration service is the main function of the government as an effort to fulfillthe community needs. With the innovation of mobile car services, it makes easier for public to handleadministrative services related to all population documents. The research objective was to determine theefforts to improve administration services with the presence of mobile car service in Population and CivilRegistration Agency of Batu in terms of service standards, such as service procedures, time ofcompletion, service costs, service products, facilities and infrastructure, competency of service providers.The method used in this study was a qualitative method with main data sources were primary andsecondary data. The data collection was done by observation, interviews and documentation with apurposive sampling technique. The validity of the data was tested using a process of triangulation. Theresults showed that the Batu Population and Civil Registration Service improved its service quality byusing a "mobile car" with a "pick up the ball" system or direct system which allowed people directly gotthe service without going to the office. They also went around the villages and high schools with aspecific schedule, free of charge, and easy service. The Mobile car service really help to facilitateservices both from the agency and the community. However, the obstacles occurred were the lack ofprovider network and public awareness about the importance of population documents.Keywords: Administrative Services, Population Administration, Mobile serviceAbstrak: Pelayanan administrasi kependudukan merupakan fungsi utama pemerintah sebagai upayapemenuhan kebutuhan masyarakat. Dengan adanya inovasi pelayanan mobil keliling memudahkanmasyarakat dalam mengurus pelayanan administrasi, dan terkait segala dokumen-dokumenkependudukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui upaya peningkatan pelayanan administrasikependudukan dengan adanya mobil keliling di Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kota Batuditinjau dari standar pelayanan yaitu prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produklayanan, sarana dan prasarana, kompetensi petugas pemberi layanan. Metode yang digunakan dalampenelitian ini metode kualitatif dengan sumber data utama, data primer dan data sekunder. Pengumpulandata dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi, dengan teknik penentuan sampelpurposive sampling. Keabsahan data diuji menggunakan teknik triangulasi proses. Hasil penelitianmenunjukkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Batu berupaya meningkatkan pelayananadministrasi kependudukan dengan menggunakan “mobil keliling” dengan sistem “jemput bola”, dimanamasyarakat tidak lagi datang ke instansi, melalui mobil keliling masyarakat cukup datang keDesa/kelurahan dan sekolah-sekolah menengah atas Se-Kota Batu dengan jadwal yang pasti, tanpa biaya,dan pelayanannya yang mudah. Mobil keliling sangat membantu memudahkan pelayanan baik dari pihakinstansi maupun masyarakat. Akan tetapi kendala sering terjadi pada jaringan dan kurangnya kesadaranmasyarakat akan pentingnya dokumen-dokumen kependudukan.Kata Kunci: Pelayanan Administrasi, Administrasi Kependudukan, Mobil Keliling
PENGEMBANGAN SEKTOR PARIWISATA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH KOTA BATU Katarina .; Noora Fithriana
JISIP : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.721 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v6i2.1488

Abstract

Abstract: The development of the tourism sector has an impact in increasing local revenue. The obstacles in the development of tourism potential in Batu is the lack of supporting infrastructure facilities in tourist sites, access to less-developed tourist sites that impacted to the lack of tourist visits, and also the absence of specific regulations that discuss about tourism, which is in accordance with the condition of Batu. The purpose of this study was to determine the strategies undertaken by the city government in the development of tourism sector, to determine the supporting and inhibiting factors. The research type is a qualitative research. The sample of research used purposive sampling. Tourism sector development strategies are included in the RIPPDA. Batu tourism development at the moment develops nature-based tourism, agriculture and tourism village. There were three supporting factors, first, the existence of government cooperation with private parties, second, the community participation and the last was local potentials. Meanwhile the inhibiting factors were inadequate road access and less clear directions to tourism locations.  Keywords: Development, Tourism, Local Revenue Abstrak: Pengembangan sektor pariwisata berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah. Yang menjadi kendala dalam pengembangan potensi pariwisata di Kota Batu adalah minimnya sarana prasarana penunjang di lokasi wisata, akses ke lokasi wisata yang kurang diperhatikan sehingga berdampak pada kurangnya jumlah kunjungan wisatawan, dan juga belum adanya peraturan daerah secara khusus yang membahas tentang kepariwisataan, diperlukan Peraturan Daerah yang sesuai dengan kondisi Kota Batu. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi yang dilakukan pemerintah kota dalam pengembangan sektor pariwisata, untuk mengetahui faktor pedukung dan penghambat. Jenis penelitian kualitatif. Sampel penelitian menggunakan purposive sampling. Strategi pengembangan sektor pariwisata tercantum dalam RIPPDA. Pengembangan pariwisata Kota Batu pada saat ini mengembangkan pariwisata berbasis alam dan pertanian dan pengembangan desa wisata. Ada 3 faktor pendukung, adanya kerjasama pemerintah dengan pihak swasta, peran serta masyarakat dan potensi yang dimiliki. Faktor penghambat diantaranya akses jalan yang kurang memadai dan kurang maskimalnya penunjuk arah menuju lokasi pariwisata yang jelas. Kata kunci: Pengembangan, Pariwisata, Pendapatan Asli Daerah 
STRATEGI PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA MELALUI BADAN USAHA MILIK DESA Nur Cisan Imran Kurman; Dody Setyawan; Noora Fithriana
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (JISIP) Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tungga Dewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.289 KB) | DOI: 10.33366/jisip.v10i3.2361

Abstract

BUMDes is an institution established by the Village Government which has an important role in increasing Village Original Income. Therefore, the Village Government must pay special attention to developing these BUMDes efforts by making a strategy that is seen from the formulation and long-term targets, selection of actions, and allocation of resources. This study aimed to determine the strategy of the Oro Oro Ombo Village Government of Batu City in increasing PADesa through Panderman BUMDes. This study used the descriptive qualitative method. The data collection used by the researcher in this research is interviews, observation, and documentation. The technique of determining informants is using Snowball Sampling. Data analysis used data reduction, data display, and conclusion/verification. The results of this study, in increasing PADesa, among others, the Village Government provides strategies in the form of coaching and training, providing capital participation, and facilitating managed business units. With this strategy, the management of Panderman BUMDes business units runs smoothly. It can be seen from the increase in Panderman BUMDes income allocated to PADesa in 2018 of IDR. 16,800,000, and increased in 2019 by IDR. 21,600,000. Supporting factors in increasing PADesa are the formulation and long-term goals, selection of actions, and the allocation of natural resources and financial resources. The inhibiting factor in increasing PADesa through Panderman BUMDes is the lack of awareness of human resources in managing Panderman BUMDes, which causes some business units not to operate optimally. Because of this problem, the village government will restructure the BUMDesPanderman so that the resources for managing the BUMDes Panderman are more developed.Keywords: Original Income, Village Business Entity, StrategyBUMDes sebagai lembaga yang didirikan oleh pemerintah desa mempunyai peranan untuk meningkatkan PADesa. Untuk itu, pemerintah desa perlu melakukan tindakan untuk kemajuan usaha BUMDes dan mewujudkan strategi dari sisi formulasi dan sasaran jangka panjang, pemilihan tindakan dan alokasi sumberdaya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat strategi Pemerintah Desa Oro-Oro Ombo dalam meningkatkan PADesa melalui BUMDes Panderman. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data primer diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi sedangkan data sekunder dari dokumen-dokumen. Informan ditunjuk dengan snowball sampling. Analisis data menggunakan tahapan-tahapan mulai dari data reduction, data display hingga conclusion/verification. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa Pemerintah Desa Oro-Oro Ombo melakukan strategi berupa pembinaan, pelatihan, penyertaan modal, serta fasilitasi unit usaha BUMDes Panderman. Strategi-strategi ini dapat meningkatkan PADesa dimana pendapatan BUMDes Panderman yang dialokasikan ke PADesa Tahun 2018 sejumlah Rp. 16.800.000,-. Dengan jumlah ini didapati kenaikan PADesa Tahun 2019 sejumlah Rp. 21.600.000,-. Faktor pendukung dalam peningkatan PADesa adalah formulasi dan sasaran jangka panjang, pemilihan tindakan dan alokasi sumberdaya alam dan sumberdaya keuangan. Adapun faktor penghambatnya adalah belum adanya kesadaran sumberdaya manusia dalam mengelola BUMDes Panderman sehingga menyebabkan sebagian unit usaha tidak beroperasional secara maksimal. Oleh sebab itu, Pemerintah Desa Oro-Oro Ombo melakukan restrukturisasi BUMDes Panderman agar lebih berkembang.Kata Kunci: Pendapatan Asli, Badan Usaha Desa, Strategi