syukurman zebua
Sekolah Tinggi Teologi Pokok Anggur Jakarta

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN TEORI BELAJAR SIBERNETIK TERHADAP KUALITAS PEMBELAJARAN PAK SISWA KELAS X-XI DI SMA KASIH DEPOK syukurman zebua
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan faktor penting untuk membentuk karakter siswa yang bertakwa dan berahlak mulia. Sasaran Pendidikan Ajaran Kristen adalah tercapainya tujuan seperti yang terkandung dalam perjanjian anugerah, yakni supaya anak-anak belajar melayani Allah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara penggunaan teori belajar sibernetik terhadap kualitas pembelajaran PAK siswa kelas X-XI di SMA Kasih Depok. Populasi penelitian adalah siswa Kelas X-XI SMA Kasih Depok berjumlah 80 orang dan mengambil 50 orang sebagai sampelnya. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan alat pengumpulan data yaitu angket berupa beberapa pernyataan untuk variabel X dan Y, maka diperoleh hasil nilai R = 0,406; hubungan ini masuk dalam kategori sedang. Hasil nilai R Square = 0,165. Ini termasuk dalam kategori hubungan yang sangat lemah. Nilai sig. (0,000) < α (0,05), artinya hubungan ini merupakan hubungan yang tidak kebetulan semata. Jadi, dapat disimpulkan kedua variabel yaitu Penggunaan Teori Belajar Sibernetik (X) dan Kualitas Pembelajaran (Y) mempunyai hubungan yang signifikan. Hal ini dapat menjadi suatu pertimbangan bagi setiap guru dalam mengemban tugasnya sebagai tenaga pengajar dengan menggunakan teori Sibernetik. Dengan kata lain, penggunaan teori belajar Sibernetik memberi kontribusi yang positif terhadap kualitas pembelajaran Pendidikan Agama Kristen siswa kelas XXI di SMA Kasih Depok. Jadi, guru bidang studi sebaiknya menerapkan dan mengembangkan pembelajaran sibernetik teori-praktek untuk membantu siswa mampu berpikir kritis.
TINJAUAN TEOLOGIS TENTANG KEBERHASILAN KEPEMIMPINAN MUSA DAN MEMILIKI INTEGRITAS BERDASARKAN KELUARAN 33:1-23 zebua, syukurman
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 5 No 1 (2023): Desember 2023
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi keberhasilan dan integritas kepemimpinan Musa berdasarkan Keluaran 33:1-23, dengan menyoroti perannya dalam membimbing bangsa Israel dari Mesir ke Tanah Perjanjian. Penelitian ini menekankan pada prinsip-prinsip teologis di balik kepemimpinan Musa, khususnya kesetiaan, ketaatan, dan integritasnya. Melalui analisis hermeneutik, penelitian ini mengungkapkan bahwa keberhasilan kepemimpinan Musa terkait erat dengan komunikasinya yang konsisten dengan Tuhan, ketaatannya pada hukum-hukum ilahi, dan kemampuannya untuk menjadi perantara pengampunan bagi bangsa Israel. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, Musa tetap memegang teguh integritas yang kuat dengan menaati perintah-perintah Tuhan, mengajarkan hukum-hukum-Nya, dan memimpin dengan keadilan dan kebijaksanaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kepemimpinan dengan integritas didasarkan pada hubungan yang dekat dengan Tuhan, kerendahan hati untuk mengakui kesalahan dan mencari pertobatan, dan komitmen untuk hidup dengan prinsip-prinsip spiritual. Wawasan-wawasan ini memiliki relevansi untuk kepemimpinan kontemporer, menggarisbawahi pentingnya integritas, ketaatan, dan hubungan spiritual sebagai kunci kepemimpinan yang efektif.
Business Model Canvas as a Strategic Planning Tool in Early Childhood Education Institutions Zebua, Syukurman; Sulistyowati, Retno Wuri; Harmawati, Diah
Al Tahdzib: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini Vol. 3 No. 2 (2024): Al Tahdzib: Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/altahdzib.v3i2.619

Abstract

This study aims to analyze the application of the Business Model Canvas (BMC) as a strategic planning tool in a non-profit, community-based Early Childhood Education institution, using a case study of ECE Kemah Pujian in East Jakarta. The research contributes to the understanding of how BMC can be adapted within rural education settings characterized by diverse socio-cultural dynamics. Employing a descriptive qualitative approach, data were collected through in-depth interviews with school administrators, parents, and community partners, as well as through field observations and institutional documentation. The findings reveal that ECE Kemah Pujian has successfully developed a business model that emphasizes active community participation, the integration of local values, and flexible financing strategies. The institution’s main value proposition lies in providing early childhood education that is safe, affordable, and contextually relevant to local social needs. Its funding, sourced from voluntary contributions, village funds, and community donations, illustrates a high level of community empowerment. The interconnection of all nine BMC components, such as partnerships with local government and community leaders (key partnerships), and personalized approaches to engaging with parents (customer relationships), plays a crucial role in sustaining the institution. This study confirms that BMC can be effectively applied in non-profit educational settings and may serve as a strategic model for similar institutions in other areas. Furthermore, it demonstrates how local value-based business modeling can enhance the role of education institutions as integral actors in grassroots social development.
The Influence of Principal's Leadership Style and Work Motivation on Teacher Performance Zebua, Syukurman; Haluk, Paskalis; Pinoa, Stevan Andy; Kahfi, Al; Dzulhasnan, Ainul Haninah
Thawalib: Jurnal Kependidikan Islam Vol. 6 No. 1 (2025): Thawalib: Jurnal Kependidikan Islam
Publisher : STAI Publisistik Thawalib Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54150/thawalib.v6i1.628

Abstract

Teacher performance is influenced by leadership, motivation, and other factors that affect the quality of learning, student achievement, and teachers' professional development. This study aims to explain the influence of leadership and motivation on teacher performance and their combined impact at SMP Taruna Harapan Bangsa Cigelam. The research employed a quantitative correlational method, with data collected using a questionnaire based on a Likert scale. Data were processed using validity and reliability tests, classical assumption tests, and both t-test and F-test analyses. The results showed that the principal's leadership style and work motivation significantly influenced teacher performance. The significance values for each variable were below 0.05, with positive Beta values (0.507 and 0.453), indicating a positive relationship. The overall regression model was significant, and the R Square value of 0.660 indicated that the two variables contributed 66% to teacher performance. Conclusion: An effective leadership style and high work motivation significantly improve teacher performance, although the incentive system indicator did not show a significant effect.
Pendidikan Agama Kristen yang Menggugat: Menyatu dengan Alkitab di Tengah Arus Globalisasi Zebua, Syukurman; Haluk, Paskalis; Haninuna, Benyamin; Zakhirsyah, Denny
Misioner Vol 5 No 2 (2025): Jurnal Misioner
Publisher : SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51770/jm.v5i2.243

Abstract

Artikel ini menelaah peran pembelajaran berbasis Alkitab dalam Pendidikan Agama Kristen (PAK) sebagai sarana pembentukan karakter dan moralitas siswa. Alkitab ditempatkan sebagai dasar utama kurikulum yang menanamkan nilai kasih, kejujuran, kebaikan hati, dan ketekunan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur dengan mengkaji jurnal ilmiah, buku, media daring, serta refleksi dari praktik pendidikan Kristen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PAK tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga mengarah pada pembentukan spiritualitas dewasa. PAK berperan ganda: sebagai wahana intelektual sekaligus sarana transformasi hidup yang menuntun siswa menjadi pribadi beriman, bermoral, dan relevan menghadapi tantangan zaman.
Mengafirmasi Otoritas Orang Tua Dalam Membangun Ketaatan Anak “Remaja Post Truth” Berlandaskan Nilai-Nilai Kristiani zebua, syukurman
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 4 No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Media sosial merupakan pijakan dimana paradigma baru, post truth (paska kebenaran) mulai terbentang dan kelak menjadi tren psikologis yang pada gilirannya menjadi budaya. Sebagai sasaran empuknya adalah para remaja yang lahir di era media sosial berkembang pesat menjadi budaya. Melalui media sosial anak remaja sekarang telah memasuki fase pergaulan global yang sudah tentu nilai-nilai etis yang diserap bukan semuanya bisa diterima. Di sinilah peran orang tua sebagai pendamping anak sangat dipertaruhkan. Anak adalah harapan baik bagi orang tua/keluarga, gereja maupun masyarakat dan bangsa. Bila buruk tunas-tunas remaja ini, maka buruk pula kondisi suatu bangsa kelak. Orang tua yang sesungguhnya telah diberi otoritas oleh Allah seyogyanya bertanggungjawab dan dengan penuh daulat mendampingi anakanaknya agar tetap dalam jalur hidup yang berkenan kepada Tuhan. Dalam proses pendampingan tersebut termaktub sebuah konsensus; Orang tua pemilik otoritas, anak taat terhadap orang tua pemilik otoritas tersebut. Oleh karenanya, otoritas orang tua harus terus ditegakkan agar sikap hormat anak terhadap otoritas orangtua tetap lestari
KRITIK KRISTEN TERHADAP KEHIDUPAN BERPOLITIK DI INDONESIA zebua, syukurman
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 1 No 1 (2019): Desember 2019
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam realitas dewasa ini, keterlibatan orang Kristen dalam kehidupan berpolitik di Indonesia seringkali dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Ada juga kecurigaan terhadap orang Kristen yang terlibat dalam bidang politik ataupun batas-batas ideologi yang dapat menimbulkan ketenggagan politik yang bernuansa SARA. Menurut Alhummi “ideologi menjadi garis pembatasan yang telah mengkotak-kotakkan manusia ke dalam kelompok-kelompok politik yang berbeda-beda”.1 Disamping itu banyak orang-orang Kristen yang tidak memahami persoalan- persoalan politik itu sendiri dan hubungannya dengan persoalan-persoalan teologis. Untuk itu kesadaran tipis menyangkut bentuk maupun isi dari kehadiran kekristenan di Indonesia, terutama dalam bidang pelayanan politik merupakan keharusan yang terus menerus dibangun. Pengakuan gereja ketika memasuki dunia berbunyi: “Kristus itu Tuhan.” Dalam pengakuan dan kesaksian itu gereja menyatakan bahwa Kristus yang disalibkan, mati dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati itu adalah TUHAN dan Juruselamat serta penebus hidup manusia dan dunia.2 Pembahasan menyangkut politik dalam bagian ini dimulai dari dua identitas yang berbeda, yakni pengertian mengenai politik pada satu sisi dan etika pada satu sisi yang lain. Hal yang paling dibutuhkan saat ini bagi gereja-gereja di Indonesia adalah perubahan paradigma menuju suatu tatanan yang berangkat dari sudut pandang Alkitab.
MAKNA UNGKAPAN ANAK KECIL SEBAGAI FIGURASI KERAJAAN ALLAH MENURUT MARKUS 10:13-16 DAN IMPLIKASINYA DI GKKI HARVEST zebua, syukurman
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 1 No 1 (2019): Desember 2019
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Seperti diketahui, peran orang tua Kristiani sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan anak sehingga anak perlu dididik, diarahkan, dibina dan dikenalkan kepada Juru Selamatnya. Dengan demikian, anak-anak sejak dini hingga menginjak dewasa dapat berkembang dan bertumbuh imannya di dalam Tuhan. Menurut Markus 10:13-16 anak-anak adalah gambaran Kerajaan Allah, sebab anak-anak memiliki rendah hati, kepolosan (kejujuran), ketergantungan, menerima dan menirukan apa yang dilihat maupun yang diberikan dan mudah mengampuni orang. Oleh karena itu, anak-anak merupakan bagian dari Kerajaan Allah yang digambarkan Tuhan Yesus kepada orang-orang dewasa. Kitab Injil Markus merupakan kitab yang menekankan kehidupan Tuhan Yesus, sebagai seorang hamba yang setia melayani orang-orang. Firman Tuhan dalam Markus 10:13-16 sebagai berikut: “lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: “Biarkan anak-anak itu datang kepadaKu, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barang siapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya”. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka. Anak kecil adalah gambaran Kerajaan Allah yang dipakai Yesus buat murid-muridnya.
PELAYANAN DIAKONIA (LANSIA) MENURUT KISAH PARA RASUL 6:1-4 DAN APLIKASINYA DI GEREJA HKBP KRAMATJATI JAKARTA TIMUR zebua, syukurman
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 1 No 1 (2019): Desember 2019
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam realitas dewasa ini, keterlibatan orang Kristen dalam kehidupan berpolitik di Indonesia seringkali dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Ada juga kecurigaan terhadap orang Kristen yang terlibat dalam bidang politik ataupun batas-batas ideologi yang dapat menimbulkan ketenggagan politik yang bernuansa SARA. Menurut Alhummi “ideologi menjadi garis pembatasan yang telah mengkotak-kotakkan manusia ke dalam kelompok-kelompok politik yang berbeda-beda”.1 Disamping itu banyak orang-orang Kristen yang tidak memahami persoalanpersoalan politik itu sendiri dan hubungannya dengan persoalan-persoalan teologis. Untuk itu kesadaran tipis menyangkut bentuk maupun isi dari kehadiran kekristenan di Indonesia, terutama dalam bidang pelayanan politik merupakan keharusan yang terus menerus dibangun. Pengakuan gereja ketika memasuki dunia berbunyi: “Kristus itu Tuhan.” Dalam pengakuan dan kesaksian itu gereja menyatakan bahwa Kristus yang disalibkan, mati dikuburkan dan bangkit dari antara orang mati itu adalah TUHAN dan Juruselamat serta penebus hidup manusia dan dunia.2 Pembahasan menyangkut politik dalam bagian ini dimulai dari dua identitas yang berbeda, yakni pengertian mengenai politik pada satu sisi dan etika pada satu sisi yang lain. Hal yang paling dibutuhkan saat ini bagi gereja-gereja di Indonesia adalah perubahan paradigma menuju suatu tatanan yang berangkat dari sudut pandang Alkitab.
HUBUNGAN KEBIASAAN ORANG TUA DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA KELAS 4-5 SD DI SEKOLAH MAHANAIM RAWA LUMBU BEKASI BARAT zebua, syukurman
JURNAL POKOK ANGGUR Vol 1 No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : STT POKOK ANGGUR JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam pembentukan karakter, tidak dapat dipungkiri bahwa masa kanak-kanak adalah masa yang sangat penting karena masa anak-anak merupakan masa awal yang memiliki peluang yang cukup besar untuk membentuk pribadinya untuk memiliki karakter yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Penelitian ini akan mendeskripsikan hubungan yang positif dan signifikan antara kebiasaan orang tua dengan pembentukan karakter siswa kelas 4 dan kelas 5 SD Mahanaim Rawa Lumbu Bekasi Barat yang berjumlah 158 orang dan mengambil 95 orang 60% dari jumlah seluruh siswa kelas 4 dan kelas 5 sebagai sampel penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dan alat pengumpulan data (instrumen penelitian) yaitu angket berupa beberapa pernyataan untuk variabel X dan Y. Hasil nilai R = 0,394 berarti hubungan ini masuk dalam kategori lemah dan nilai R Square = 0,155. Hubungan ini signifikan karena nilai sig. (0,000) < α (0,05), artinya hubungan ini merupakan hubungan yang tidak kebetulan semata. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kedua variabel yaitu kebiasaan orang tua (X) dan pembentukan karakter siswa (Y) mempunyai hubungan yang signifikan. Hal ini dapat menjadi suatu pertimbangan bagi setiap orang tua guru dalam peranannya sebagai orang tua Kristen. Dengan kata lain, kebiasaan orang tua memberi kontribusi yang positif terhadap pembentukan karakter siswa kelas 4 dan kelas 5 SD di Sekolah Mahanaim Rawa Lumbu Bekasi Barat.