Penelitian tindakan kelas pada peserta didik kelas V SDN 097/II Muara Bungo yang dilatar belakangi observasi awal yang menunjukkan rendahnya hasil belajar peserta didik, dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata hasil ujian semester ganjil peserta didik pada mata pelajaran IPAS yaitu 70. Rata-rata nilai tersebut masih dibawah Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP) yang diterapkan sekolah yaitu 75. Hal ini menunjukkan masih rendahnya hasil belajar peserta didik pada Mata pelajaran IPAS. Oleh karena itu, model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik adalah model pembelajaran Group Investigation (GI). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keterlaksanaaan model Group Investigation dalam mendeskripsikan proses belajar IPAS dan mendeskripsikan hasil belajar kognitif IPAS peserta didik pada setiap siklus, pada materi daerahku kebangganku. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas V SDN 097/II Muara Bungo yang berjumlah 17 peserta didik. Pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah observasi, tes dan dokumentasi. Data observasi berupa lembar observasi berupa data yang di peroleh dari persentase keterlaksanaan model group investigation yang diperoleh dari jawaban terlaksana dan tidak terlaksana pada lembar observasi dan data tes berupa lembar tes hasil belajar. Hasil penelitian yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: 1) keterlaksanaan model Group Investigation pada materi daerahku kebangganku berkategori sangat baik, 2) hasil belajar peserta didik pada materi daerahku kebangganku setiap siklus mengalami peningkatan di atas nilai KKTP yaitu 75, setelah diterapkan model pembelajaran Group Investigation. Hasil belajar peserta didik pada siklus I dengan persentase 58,82% kategori cukup, pada hasil belajar siklus II persentase nilai peserta didik yang di atas KKTP meningkat menjadi 88,23% kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I dan II. Penerapan modelĀ Group Investigation dapat keaktifan peserta didik dalam belajar, dan dapat membantu peserta didik agar tetap fokus dalam berbagai situasi pembelajaran yang sedang terjadi sehingga terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar.