Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Manajemen Pengembangan Tenaga Pendidik di Pondok Pesantren Modern Al-Istiqamah Ngatabaru, Sulawesi Tengah Andi Rosdianawati; Rusli Rusli; Saepudin Mashuri; Sitti Nadirah
Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan Vol. 1 No. 2 (2022): Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan (JIMPE)
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/jimpe.v1i2.1218

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji proses rekrutmen guru TMI (Tarbiyatu Al-Mu’allimin Al-Islamiyah) dan pengembangan kompetensinya setelah menjadi guru di pondok pesantren modern Al-Istiqamah Ngatabaru kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kualitatif yang datanya diperoleh dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Pengecekan data dilakukan dengan perpanjangan masa keikutsertaan, pengamatan yang terus menerus, triangulasi dan diskusi teman sejawat. Hasil penelitian menunjukan bahwa peroses rekrutmen guru TMI (Tarbiyatu Al-Mu’allimin Al-Islamiyah) melalui beberapa tahapan yang panjang, Tahap pertama, kegiatan pengamatan dan penilaian lembaga Pengasuhan dan TMI (Tarbiyatu Al-Mu’allimin Al-Islamiyah) lewat pemberian tugas dan pembekalan praktikum mengajar sebagai sarana dalam pendidikan yang membentuk karakter sebagai guru. Tahap kedua, pemberian kesempatan bagi siswa yang memiliki keinginan kuat serta di dukung oleh orang tua untuk menjadi guru di pondok, Tahap ketiga, musyawarah tertutup yang dihadiri oleh bapak pimpinan pondok, bapak pengasuh, direktur TMI dan semua wali kelas beserta wakilnya, dan Tahap keempat yudisium kelulusan dan penetapan guru di pondokpesantren modern Al-Istiqamah Ngatabaru. Pengembangan tenaga pendidik dilaksanakan secara berkala, pertama pembekalan guru baru dengan berbagai ilmu dan praktik keguruan Didaktik Metodik menjadi program tahunan dalam membekali guru baru. Kedua mewajibkan guru untuk mengikuti jenjang Pendidikan tinggi strata 1 atas biaya pondok. Ketiga mewajibkan guru untuk mengikuti kegiatan kamisan yaitu evaluasi pembelajaran setiap hari kamis. Keempat diadakanya Upgrading bagi guru. Kelima diwajibkan bagi setiap guru untuk membuat persiapan mengajar setiap kali akan mengajar dan diperiksakan kebenarannya.
Kepemimpinan Transformatif Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Tenaga Pendidik di SD Alkhairaat 1 Palu Moh Rifad; Firdiansyah Alhabsyi; Sitti Nadirah
Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan Vol. 2 No. 1 (2023): Jurnal Integrasi Manajemen Pendidikan (JIMPE)
Publisher : Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24239/jimpe.v2i1.1866

Abstract

Penelitian ini membahas tentang “Kepemimpinan Transformatif Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital Tenaga Pendidik di SD Alkhairaat 1 Palu”. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab fokus penelitian mengenai kepemimpinan transformatif kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan literasi digital tenaga pendidik di SD Alkhairaat 1 Palu. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskrptif. Metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan dianalisis dengan cara mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Agar data yang diperoleh terjamin validitas dan kredibilitasnya maka diadakan pengecekan keabsahan data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penerapan kepemimpinan transformatif kepala sekolah di SD Alkhairaat 1 Palu dengan (a)Pengaruh idealisme kepemimpinan kepala sekolah dilakukan membangun komitmen tenaga pendidik terhadap tugas yang diberikan, melakukan supervisi dan monitoring pembelajaran tenaga pendidik secara berkala, menjadi teladan yang baik dan melibatkan seluruh warga sekolah dalam merencanakan program sekolah serta komitmen dengan program tersebut. (b) Motivasi inspiratif kepemimpinan kepala sekolah dilakukan dengan komunikasi yang menginspirasi , memberi dorongan bahwa tugas tenaga pendidik dalam mengamalkan ilmu tidak hanya untuk urusan dunia tapi juga untuk bekal diakhirat, memberikan teladan yang baik, memberikan saran dan kiat dengan berbagi pengalaman (c) Stimulus Intelektual kepemimpinan kepala sekolah dilakukan dengan sikap terbuka terhadap kritik dan saran bawahan dan melibatkan seluruh warga sekolah untuk pengambilan kebijakan (d) Kesadaran individu kepemimpinan kepala sekolah dilakukan dengan memperhatikan dan peduli terhadap kebutuhan tenaga pendidik, menampung aspirasi, keluh kesah dan mencarikan solusi serta memberikan penghargaan maupun reward bagi guru yang berprestasi. (2) kepemimpinan transformatif kepala sekolah dalam meningkatkan kemampuan literasi digital tenaga pendidik dengan memberikan kebijakan umum seperti mengikutkan workshop, diklat, seminar dan studi banding ke sekolah yang sudah maju dalam hal digitalisasi.
Implementation of Merdeka Belajar Curriculum in Elementary Schools: How is Teachers' Perception? Dasep Supriatna; Sitti Nadirah; Aniati; Ali Rahman; Mia Aina; Arif Saefudin
International Journal of Education, Vocational and Social Science Vol. 2 No. 02 (2023): May, International Journal of Education, vocational and Social Science (IJEVSS
Publisher : Cita konsultindo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63922/ijevss.v2i02.182

Abstract

The purpose of this study was to describe teachers' perceptions of the implementation of an independent curriculum in elementary schools. This research is qualitative. Qualitative research explores and understands the meaning of several individuals or groups of people with social problems. The researchers construct reality and understand the meaning, so this research strongly focuses on processes, events, and authenticity. The respondents were elementary school teachers. Data were collected through interviews. The main instrument of this study was the researcher, supported by field notes. All data were collected and reviewed descriptively to obtain reliable and trustworthy findings. The results showed that: (1) teachers' perceptions are positive and good towards the implementation of the Merdeka curriculum in elementary schools, (2) teachers play an essential role in the process of curriculum development and implementation in elementary schools, and the success of curriculum implementation depends on the intensity with which teachers implement the curriculum in the classroom, (3) teachers can develop and implement curriculum and design classes to improve learning quality; (4) socialisation and special technical guidance related to the formation of the Pancasila learner profile have not been maximised; (5) not all elementary school teachers have adopted Merdeka curriculum; (6) not all teachers have information technology skills; and (7) the obstacle in implementing Merdeka curriculum is the lack of stable internet access, especially for remote schools that have geographically difficult internet access.
Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Bokashi untuk Meningkatkan Kemandirian Petani di Wilayah Pegunungan Camba, Kabupaten Maros Aulia Nurul Hikmah; Putra Astaman; Muhammad Dassir; Sitti Nadirah
Sinergi Aksi Nyata Cendekia Vol 1, No 1 (2025): Agustus
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengembangan, Pemberdayaan Potensi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6131/sancaka.v1i1.171

Abstract

Pertanian di wilayah Pegunungan Camba, Kabupaten Maros, menghadapi tantangan ketergantungan tinggi terhadap pupuk kimia bersubsidi yang ketersediaannya tidak menentu dan berdampak pada biaya produksi serta degradasi lahan. Di sisi lain, potensi limbah organik lokal seperti kotoran ternak dan sisa hasil pertanian belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan kemandirian petani melalui pelatihan pembuatan pupuk organik bokashi dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Metode yang digunakan adalah participatory learning and action (PLA), yang meliputi observasi, penyuluhan teori, demonstrasi, praktik langsung pembuatan bokashi, dan evaluasi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 12-18 September 2024 dengan melibatkan 10 orang petani. Hasilnya menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta secara signifikan, dimana 90% peserta mampu memahami dan mempraktikkan pembuatan bokashi. Aplikasi bokashi terbukti mampu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kesuburan, dan berpotensi menekan biaya produksi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelatihan partisipatif pembuatan pupuk bokashi efektif dalam memberdayakan petani, mendorong kemandirian penyediaan pupuk, dan mendukung pertanian berkelanjutan di Kecamatan Camba.