Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Estetika Pertunjukan Gender Wayang secara Virtual Ni Putu Hartini; Ni Made Haryati
TAMUMATRA Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/tmmt.v5i2.12256

Abstract

Gender Wayang is an old Balinese gamelan that uses a 5-tone selendro barrel. Gender Wayang in its presentation in this pandemic era has a new model so that it becomes an attraction to be discussed. Due to the Covid-19 pandemic outbreak, the change in Gender Wayang performances which are generally held in person has been changed to a virtual performance. This study aims to find out the aesthetic elements in the virtual Gender Wayang performance and the meaning contained in the virtual Gender Wayang performance. This virtual performance was carried out in an effort to treat the longing of art lovers, especially the Gender Wayang gamelan. Gamelan Gender Wayang is one of the primadonnas among the community, especially children, teenagers both from elementary school, junior high school, high school and college. The research method used is a qualitative method with data collection techniques through participant observation and interview methods. The result obtained is the aesthetics and meaning contained in the virtual Gender Wayang performance. With the virtual Gender Wayang performance, it can be used as a forum in presenting artworks in fighting the Covid-19 pandemic that we are facing together.
PEMBINAAN GENDING SEKATIAN PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SAMI SEMETON, BANJAR LODSEMA, DESA LODTUNDUH, GIANYAR Ni Putu Hartini; Putu Tiodore Adi Bawa; Ni Made Haryati
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v2i2.2392

Abstract

Penelitian ini mengenai permasalahan dari remaja putri Sanggar Sami Semeton terhadap kurangnya sumber daya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang seni karawitan Bali. Melalui adanya sumber daya atau pembina yang potensial maka perlu dilakukan pembinaan atau pelatihan Gending Sekatian. Metode pelaksanaan dalam pembinaan dan pelatihan ini yaitu metode ceramah dan demonstrasi dengan cara memberikan pengetahuan dan memperagakan bagian perbagian dari Gending Sekatian. Tujuan penelitian ini adalah menyelamatkan dan mengembangkan gending sekatian sehingga tetap mengalami keberlanjutan terhadap keberadaan gending sekatian. Hasil dari pembinaan ini menunjukkan Gending Sekatian dapat dikuasai dengan baik oleh peserta pelatihan remaja putri di Sanggar Sami Semeton. Keberhasilan penguasaan gending sekatian ini karena diterapkannya metode pelaksanaan pemberian materi gending yang tepat dan efektif. Pembagian dalam pemberian gending ini menjadi bagian dari cara pembelajaran dalam penguasaan gending dan menambah antusias untuk meningkatkan kemampuan teknik memainkan gamelan Bali pada remaja putri serta melestarikan kebudayaan Bali.
PELATIHAN ANSAMBEL MUSIK KEGIATAN KONSER BERSAMA NASIONAL INDONESIA YOUNG MUSICIAN PERFORMANCE 2023 Putu Sandra Devindriati Kusuma; Ni Made Dian Widiastuti; Tudhy Putri Apyutea Kandiraras; A.A. Trisna Ardanari Adipurwa; Ni Made Haryati
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v2i2.2812

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan pelatihan yang bersifat komprehensif bagi peserta didik kursus musik. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan ansambel, koreografi, tata busana, seni rias, dan kemampuan berbicara di depan umum. Artikel ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam pengembangan berbagai bidang ilmu terkait, termasuk pendidikan dan musik. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah kombinasi antara pendekatan ceramah dan partisipatoris. Kegiatan ini berlangsung selama enam minggu berturut-turut, dengan pelatihan yang diselenggarakan sekali dalam seminggu. Kegiatan tersebut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam enam minggu pelatihan, peserta didik dipersiapkan untuk tampil dalam Konser Bersama Nasional Indonesia Young Musician Performance 2023. Hasilnya, peserta pelatihan mampu memberikan penampilan yang optimal, yang tercermin dalam kemampuan mereka untuk menjalankan gerakan yang telah dihafalkan serta menampilkan kualitas bermain musik yang menggembirakan. Penting untuk dicatat bahwa ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka dalam tampil bersama sebagai ansambel.
KARYA SENI TARI JANGER NUSANTARA MAHARDIKA Ni Made Haryati; Ni Putu Hartini; Tudhy Putri Apyutea Kandiraras
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya seni tari Janger “Nusantara Mahardika” dengan konsep Bhineka Tunggal Ika yang melukiskan keberagaman sebagai sebuah kekuatan maha sakti ini juga menggabungkan keberagaman kesenian dari berbagai daerah yang ada di nusantara. Keberagaman kesenian yang dituangkan dalam wujud seni tari dan seni vokal sebagai wujud keberagaman kebhinekaan yang ada di Indonesia sebagai suatu kekuatan yang dimiliki untuk menjadi satu dan kuat untuk menuju kehidupan Indonesia yang harmonis, tentram dan damai di masa depan. Bhineka Tunggal Ika diambil dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, untuk mengingat masa kerajaan Majapahit dalam menyatukan sebuah wilayah yang bernama nusantara. Penanaman makna Bhineka Tunggal Ika pada para generasi muda sangat penting dewasa ini, penanaman rasa tolerasi terhadap sesama mampu mendorong para generasi muda untuk lebih menghormati dan dapat hidup secara berdampingan dengan damai. Salah satu upaya penanaman Bhineka Tungggal Ika adalah dengan menuangkan filosofi ini ke dalam sebuah karya seni tari janger.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM GENDING RARE MEONG-MEONG Ni Kadek Dwi Mahayanti; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 1 No 2 (2021): PENSI Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Oktober 2021
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v1i2.879

Abstract

Gending Rare merupakan salah satu metode pembelajaran bagi anak yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian anak, meningkatkan daya ingat anak, serta memuat banyak nilai moral diantaranya nilai sejarah, nilai kerukunan, nilai sosial, nilai kejujuran, nilai budaya, nasionalisme, menghormati orang lain, dan masih banyak nilai positif lainnya. Namun saat ini keberadaan Gending Rare terancam hilang atau punah karena pengaruh modernisasi dan harmonisasi keragaman warisan lagu asing. Hal ini menyebabkan daya tarik anak terhadap Gending Rare kian lama kian menurun, dan tidak sedikit anak-anak yang mengetahui jenis-jenis gending rare di Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai pendidikan dalam Gending Rare yaitu Meong-Meong. Gending Rare Meong-Meong ini biasa dinyanyikan sambil bermain. Dalam lagu itu menceritakan tentang dua jenis hewan yang saling bermusuhan yaitu meong (kucing) dan bikul (tikus). Lagu ini dinyanyikan dengan menggunakan bahasa Bali sederhana dan pada puncak permainan akan terjadi aksi kejar-kejaran antara anak yang berperan sebagai meong dan anak yang berperan sebagai bikul. Dalam permainan ini dituntut kerjasama dan kelincahan para pemain. Penelitian ini berpendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan metode hermeneutik. Dengan menggunakan metode tersebut dapat diinterpretasikan, dan dideskripsikan berbagai makna atau pesan-pesan yang terkandung dalam Gending Rare Meong-Meong. Nilai-nilai pendidikan dalam Gending Rare Meong-Meong (1) nilai kejujuran; (2) nilai disiplin; (3) nilai kerja keras; (4) nilai mandiri. Implikasinya dari Gending Rare Meong-Meong ini adalah membentuk kepribadian anak, baik dari segi sikap maupun psikologis anak, memiliki daya ingat yang tinggi, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya yang dimiliki.
PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BERMAIN DRAMA DI SMP NEGERI 2 KUTA UTARA Alita Dewi; Rinto Widyarto; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v3i2.1412

Abstract

Penggunaan media pembelajaran disadari dapat membantu aktivitas pembe-lajaran, baik di dalam ruangan kelas maupun di luar kelas. Salah satu jenis media pembelajaran yaitu media aplikasi. Aplikasi memiliki kelebihan yang mana dapat diinstal secara langsung pada telpon genggam peserta didik masing-masing. Pembelajaran seni drama di SMP N 2 Kuta Utara belum menggunakan media pembelajaran yang inovasi. Maka dibuatkan sebuah Aplikasi Pembelajaran Teknik Dasar Bermain Drama. Penelitian pengembangan ini memiliki masalah yang dikaji yaitu rancang bangun aplikasi pembelajaran, hasil validasi uji isi mata pelajaran, ahli bidang drama, ahli media, ahli desain terhadap aplikasi pembelajaran tersebut, lalu hasil uji coba perorangan, begitu juga hasil uji coba kelompok kecil. Mengenai instrumen pengumpulan data berupa angket. Ada beberapa sumber yang mempertajam penelitian ini salah satunya buku Tentang Bermain Drama oleh Rendra yang menunjang isian materi dari aplikasi tersebut. Metode yang digunakan dalam aplikasi yaitu dengan model pengembangan ADDIE, yang dapat dibagi menjadi lima tahap yaitu: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Impementation, 5) Evaluation. Pada penelitian ini dilakukan uji ahli maupun uji coba dengan skala 5 dan persentase sangat baik yaitu 100-90%. Teknik analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi pembelajaran Teknik dasar bermain drama yang berisikan video Teknik dasar bermain drama, serta soal maupun profile dari perancang dan narasumber. Hasil dari validasi uji ahli maupun uji coba siswa mendapatkan persentasi yang sangat baik dengan rata-rata persentase 91,53% dan aplikasi pembelajaran sudah direvisi sesuai saran dan masukan dari para ahli pembelajaran.
PEMBELAJARAN IRINGAN TARI SEKAR JEPUN MENGGUNAKAN METODE CATUR MEGURU DI SANGGAR EKA BHAKTI BUDAYA DESA UNGASAN KABUPATEN BADUNG Putra, I Gede Wiratama Adi; Haryati, Ni Made; Adipurwa, A. A. Trisna Ardanari
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1708

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Iringan Tari Sekar Jepun di Sanggar Eka Bhakti Budaya Desa Ungasan Kabupaten Badung. Tujuan dari pene-litian ini untuk mendeskripsikan tentang karakteristik dari pembelajaran iringan tari Sekar Jepun, proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun menggunakan metode Catur Meguru, serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran iringan tari Sekar Jepun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan hasil penelitian tentang pembelajaran iringan tari Sekar Jepun di Sanggar Eka Bhakti Budaya Desa Ungasan Kabupaten Badung. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori estetika, teori pembelajaran. Sumber data penelitian ini diperoleh dari data di lapangan berupa data primer dan data sekunder dari buku-buku atau studi kepustakaan dengan mempergunakan analisis deskriptif berdasarkan fakta yang didapatkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan (1) karakteristik iringan tari Sekar Jepun dibagi menjadi empat aspek antara lain, instrumen iringan tari Sekar Jepun, wujud iringan tari Sekar Jepun, bobot iringan tari Sekar Jepun dan penampilan iringan tari Sekar Jepun. (2) Proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun menggunakan empat tahap yaitu tahap persiapan (preparation), tahap penyampaian (presentation), tahap latihan (practice), dan tahap penampilan (performance). (3) Faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun antara lain faktor internal yaitu minat peserta didik, bakat peserta didik, motivasi peserta didik, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal yaitu faktor keluarga, faktor guru, dan sarana dan prasarana. Faktor penghambatada dua yaitu faktor internal dari dalam diri peserta didik dan faktor eksternal yaitu adanya faktor cuaca.
PEMBELAJARAN DRAMA MONOLOG DENGAN CERITA LEGENDA DANAU TOBA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SD INPRES TUBUHU’E, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Naitboho, Ovitra Demaris; Suratni, Ni Wayan; Haryati, Ni Made
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1715

Abstract

Penelitian Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Drama Monolog dengan Cerita Legenda Danau Toba menggunakan Metode Role Playing di SD Inpres Tubuhu'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hal ini dikarenakan di Sekolah Dasar Inpres Tubuhu’e tidak menerapkan proses pembelajaran drama monolog. Cerita Legenda Danau Toba digunakan sebagai cerita dalam drama ini, karena cerita ini mengandung makna yang dapat membantu melestarikan cerita nusantara serta mengembangkan minat, bakat, mental dan karakter peserta didik dalam pembelajaran drama monolog. Penelitian ini membahas tiga aspek bahasan pokok yaitu bentuk drama monolog dengan cerita Legenda Danau Toba, proses pembelajaran drama monolog dengan metode Role Playing, dan hasil pembelajaran drama monolog dengan menggunakan metode Role Playing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan selama proses pembelajaran yang dilakukan peneliti menerapkan sebuah metode pembelajaran yaitu metode Role Playing. Penggunaan metode Role Playing ini bertujuan agar para peserta didik lebih mudah memahami setiap peran dan karakter dari tokoh yang akan dimainkan atau diperankan dalam cerita Legenda Danau Toba. Bentuk yang digunakan dalam drama monolog cerita Legenda Danau Toba yang terdiri dari judul, tema, sinopsis, penokohan dan karakter, amanat, plot, pembabakan, dialog, tata kostum, dan properti. Proses pembelajaran drama monolog dengan cerita Legenda Danau Toba menggunakan metode Role Playing di SD Inpres Tubuhu’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui empat tahapan yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penampilan hasil. Berdasarkan hasil dari evaluasi proses pembelajaran, nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa adalah 85,4-94,4 dimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa berjalan dengan sangat baik.
LITERASI PROGRAM TALKSHOW MECANDETAN DAN SARASASTRA DI YAYASAN JANAHITA MANDALA UBUD Gita, Ida Ayu Kiran Sandra; Putra, I Wayan Diana; Haryati, Ni Made
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v4i1.3144

Abstract

Yayasan Janahita Mandala Ubud sebagai sebuah “Yayasan” didirikan oleh Bapak Drs. Tjokorda Gde Putra Sukawati dan Bapak Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si pada penghujung Tahun 2020. Dalam usaha melestarikan, memajukan serta menguatkan  dan mengaktualisasi nilai-nilai kearifan lokal yang bernafaskan Kebudayaan Bali. Yayasan Janahita Mandala Ubud memiliki enam program acara  yaitu Mecandetan (acara talkshow bertema gamelan/karawitan Bali),Wadhu Wakya (acara talkshow bertema perempuan), Reka Jana (acara mesatua anak-anak), Masolah (acara talkshow tentang tarian Bali), Sarasastra (diskusi kesusastraan Bali) dan Bincang Santai. Acara Mecandetan dan Sarasastra rutin dilakukan setiap bulannya. Output dari program ini berupa buku hasil dari pemikiran para seniman dan budayawan. Rumusan masalah yang terdapat dalam magang/praktik kerja ini adalah mengenai Bagaimana penerapan Literasi Program Talkshow Mecandetan dan Sarasastra di Yayasan Janahita Mandala Ubud, Tahapan apa saja yang dilakukan dalam proses pelaksanaan Literasi Program Talkshow Mecandetan dan Sarasastra, Apa tujuan pelaksanaan Aktivitas Literasi Literasi Program Talkshow Mecandetan dan Sarasastra. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program magang/prakrik kerja di Yayasan Janahita Mandala ubud yaitu metode observasi, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil dari program magang/praktik kerja di Yayasan Janahita Mandala Ubud memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa prodi pendidikan seni pertunjukan, selain menjadi tenaga pendidik yang profesional juga mampu membuat modul sumber literasi bahan ajar disekolah.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH DESAK RAI DALAM PERTUNJUKAN BONDRES INOVATIF DI SANGGAR CANGING MAS Wiratama, Ida Bagus; Suratni, Ni Wayan; Haryati, Ni Made
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v4i1.3324

Abstract

Bali dikenal sebagai Pulau Dewata karena kentalnya Kebudayan Hindu, Seni tradisi dan Yadnya tidak pernah lepas sebagai tunjuk rasa bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam upacara yadnya melibatkan Tri Upasaksi, yakni dari bhuta saksi (upacara mabyakala), manusia saksi (dari kehadiran prajuru adat, keluarga, dan undangan lain dan  dewa saksi (upacara natab banten pawiwahan). Serangkaian berjalannya upacara Pawiwahan secara berlangsung juga memberikan hiburan Bondres sebagai media hiburan edukatif dan penyampaian nilai-nilai pendidikan dengan memberikan pesan moral tentang rumah tangga yang di kemas dalam bentuk lelucon salah satunya tokoh yaitu Desak rai yang ada di Sanggar Canging Mas. Karakter tokoh ini merupakan salah satu tokoh arja yang berperan sebagai pembantu atau dayang abdi liku. Penelitian ini bertujuan memberikan edukasi dan memperhatikan nilai- nilai pendidikan yang di sampaikan dengan metode kualitatif yang dilandasi dengan teori nilai pendidikan karakter, teori penokohan, teori seni retorika dan teori estetika  dengan tinjauan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi  dengan hasil memperhatikan nilai retorika, etika dan estetika juga diksi gaya bahasa yang digunakan dengan pola bermain yang cerdas.