Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Estetika Pertunjukan Gender Wayang secara Virtual Ni Putu Hartini; Ni Made Haryati
TAMUMATRA Vol 5 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/tmmt.v5i2.12256

Abstract

Gender Wayang is an old Balinese gamelan that uses a 5-tone selendro barrel. Gender Wayang in its presentation in this pandemic era has a new model so that it becomes an attraction to be discussed. Due to the Covid-19 pandemic outbreak, the change in Gender Wayang performances which are generally held in person has been changed to a virtual performance. This study aims to find out the aesthetic elements in the virtual Gender Wayang performance and the meaning contained in the virtual Gender Wayang performance. This virtual performance was carried out in an effort to treat the longing of art lovers, especially the Gender Wayang gamelan. Gamelan Gender Wayang is one of the primadonnas among the community, especially children, teenagers both from elementary school, junior high school, high school and college. The research method used is a qualitative method with data collection techniques through participant observation and interview methods. The result obtained is the aesthetics and meaning contained in the virtual Gender Wayang performance. With the virtual Gender Wayang performance, it can be used as a forum in presenting artworks in fighting the Covid-19 pandemic that we are facing together.
PEMBINAAN GENDING SEKATIAN PADA REMAJA PUTRI DI SANGGAR SAMI SEMETON, BANJAR LODSEMA, DESA LODTUNDUH, GIANYAR Ni Putu Hartini; Putu Tiodore Adi Bawa; Ni Made Haryati
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v2i2.2392

Abstract

Penelitian ini mengenai permasalahan dari remaja putri Sanggar Sami Semeton terhadap kurangnya sumber daya untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang seni karawitan Bali. Melalui adanya sumber daya atau pembina yang potensial maka perlu dilakukan pembinaan atau pelatihan Gending Sekatian. Metode pelaksanaan dalam pembinaan dan pelatihan ini yaitu metode ceramah dan demonstrasi dengan cara memberikan pengetahuan dan memperagakan bagian perbagian dari Gending Sekatian. Tujuan penelitian ini adalah menyelamatkan dan mengembangkan gending sekatian sehingga tetap mengalami keberlanjutan terhadap keberadaan gending sekatian. Hasil dari pembinaan ini menunjukkan Gending Sekatian dapat dikuasai dengan baik oleh peserta pelatihan remaja putri di Sanggar Sami Semeton. Keberhasilan penguasaan gending sekatian ini karena diterapkannya metode pelaksanaan pemberian materi gending yang tepat dan efektif. Pembagian dalam pemberian gending ini menjadi bagian dari cara pembelajaran dalam penguasaan gending dan menambah antusias untuk meningkatkan kemampuan teknik memainkan gamelan Bali pada remaja putri serta melestarikan kebudayaan Bali.
PELATIHAN ANSAMBEL MUSIK KEGIATAN KONSER BERSAMA NASIONAL INDONESIA YOUNG MUSICIAN PERFORMANCE 2023 Putu Sandra Devindriati Kusuma; Ni Made Dian Widiastuti; Tudhy Putri Apyutea Kandiraras; A.A. Trisna Ardanari Adipurwa; Ni Made Haryati
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v2i2.2812

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyediakan pelatihan yang bersifat komprehensif bagi peserta didik kursus musik. Pelatihan ini mencakup berbagai aspek, termasuk pelatihan ansambel, koreografi, tata busana, seni rias, dan kemampuan berbicara di depan umum. Artikel ini diharapkan akan memberikan dampak positif dalam pengembangan berbagai bidang ilmu terkait, termasuk pendidikan dan musik. Metode yang diterapkan dalam kegiatan ini adalah kombinasi antara pendekatan ceramah dan partisipatoris. Kegiatan ini berlangsung selama enam minggu berturut-turut, dengan pelatihan yang diselenggarakan sekali dalam seminggu. Kegiatan tersebut terbagi menjadi tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Dalam enam minggu pelatihan, peserta didik dipersiapkan untuk tampil dalam Konser Bersama Nasional Indonesia Young Musician Performance 2023. Hasilnya, peserta pelatihan mampu memberikan penampilan yang optimal, yang tercermin dalam kemampuan mereka untuk menjalankan gerakan yang telah dihafalkan serta menampilkan kualitas bermain musik yang menggembirakan. Penting untuk dicatat bahwa ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka dalam tampil bersama sebagai ansambel.
KARYA SENI TARI JANGER NUSANTARA MAHARDIKA Ni Made Haryati; Ni Putu Hartini; Tudhy Putri Apyutea Kandiraras
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 2 (2022): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasionar Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Karya seni tari Janger “Nusantara Mahardika” dengan konsep Bhineka Tunggal Ika yang melukiskan keberagaman sebagai sebuah kekuatan maha sakti ini juga menggabungkan keberagaman kesenian dari berbagai daerah yang ada di nusantara. Keberagaman kesenian yang dituangkan dalam wujud seni tari dan seni vokal sebagai wujud keberagaman kebhinekaan yang ada di Indonesia sebagai suatu kekuatan yang dimiliki untuk menjadi satu dan kuat untuk menuju kehidupan Indonesia yang harmonis, tentram dan damai di masa depan. Bhineka Tunggal Ika diambil dari Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, untuk mengingat masa kerajaan Majapahit dalam menyatukan sebuah wilayah yang bernama nusantara. Penanaman makna Bhineka Tunggal Ika pada para generasi muda sangat penting dewasa ini, penanaman rasa tolerasi terhadap sesama mampu mendorong para generasi muda untuk lebih menghormati dan dapat hidup secara berdampingan dengan damai. Salah satu upaya penanaman Bhineka Tungggal Ika adalah dengan menuangkan filosofi ini ke dalam sebuah karya seni tari janger.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM GENDING RARE MEONG-MEONG Ni Kadek Dwi Mahayanti; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 1 No 2 (2021): PENSI Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Oktober 2021
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v1i2.879

Abstract

Gending Rare merupakan salah satu metode pembelajaran bagi anak yang bermanfaat bagi pembentukan kepribadian anak, meningkatkan daya ingat anak, serta memuat banyak nilai moral diantaranya nilai sejarah, nilai kerukunan, nilai sosial, nilai kejujuran, nilai budaya, nasionalisme, menghormati orang lain, dan masih banyak nilai positif lainnya. Namun saat ini keberadaan Gending Rare terancam hilang atau punah karena pengaruh modernisasi dan harmonisasi keragaman warisan lagu asing. Hal ini menyebabkan daya tarik anak terhadap Gending Rare kian lama kian menurun, dan tidak sedikit anak-anak yang mengetahui jenis-jenis gending rare di Provinsi Bali. Penelitian ini bertujuan mengungkap nilai-nilai pendidikan dalam Gending Rare yaitu Meong-Meong. Gending Rare Meong-Meong ini biasa dinyanyikan sambil bermain. Dalam lagu itu menceritakan tentang dua jenis hewan yang saling bermusuhan yaitu meong (kucing) dan bikul (tikus). Lagu ini dinyanyikan dengan menggunakan bahasa Bali sederhana dan pada puncak permainan akan terjadi aksi kejar-kejaran antara anak yang berperan sebagai meong dan anak yang berperan sebagai bikul. Dalam permainan ini dituntut kerjasama dan kelincahan para pemain. Penelitian ini berpendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis dan metode hermeneutik. Dengan menggunakan metode tersebut dapat diinterpretasikan, dan dideskripsikan berbagai makna atau pesan-pesan yang terkandung dalam Gending Rare Meong-Meong. Nilai-nilai pendidikan dalam Gending Rare Meong-Meong (1) nilai kejujuran; (2) nilai disiplin; (3) nilai kerja keras; (4) nilai mandiri. Implikasinya dari Gending Rare Meong-Meong ini adalah membentuk kepribadian anak, baik dari segi sikap maupun psikologis anak, memiliki daya ingat yang tinggi, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya yang dimiliki.
PENGEMBANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR BERMAIN DRAMA DI SMP NEGERI 2 KUTA UTARA Alita Dewi; Rinto Widyarto; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 3 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v3i2.1412

Abstract

Penggunaan media pembelajaran disadari dapat membantu aktivitas pembe-lajaran, baik di dalam ruangan kelas maupun di luar kelas. Salah satu jenis media pembelajaran yaitu media aplikasi. Aplikasi memiliki kelebihan yang mana dapat diinstal secara langsung pada telpon genggam peserta didik masing-masing. Pembelajaran seni drama di SMP N 2 Kuta Utara belum menggunakan media pembelajaran yang inovasi. Maka dibuatkan sebuah Aplikasi Pembelajaran Teknik Dasar Bermain Drama. Penelitian pengembangan ini memiliki masalah yang dikaji yaitu rancang bangun aplikasi pembelajaran, hasil validasi uji isi mata pelajaran, ahli bidang drama, ahli media, ahli desain terhadap aplikasi pembelajaran tersebut, lalu hasil uji coba perorangan, begitu juga hasil uji coba kelompok kecil. Mengenai instrumen pengumpulan data berupa angket. Ada beberapa sumber yang mempertajam penelitian ini salah satunya buku Tentang Bermain Drama oleh Rendra yang menunjang isian materi dari aplikasi tersebut. Metode yang digunakan dalam aplikasi yaitu dengan model pengembangan ADDIE, yang dapat dibagi menjadi lima tahap yaitu: 1) Analysis, 2) Design, 3) Development, 4) Impementation, 5) Evaluation. Pada penelitian ini dilakukan uji ahli maupun uji coba dengan skala 5 dan persentase sangat baik yaitu 100-90%. Teknik analisis data secara kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi pembelajaran Teknik dasar bermain drama yang berisikan video Teknik dasar bermain drama, serta soal maupun profile dari perancang dan narasumber. Hasil dari validasi uji ahli maupun uji coba siswa mendapatkan persentasi yang sangat baik dengan rata-rata persentase 91,53% dan aplikasi pembelajaran sudah direvisi sesuai saran dan masukan dari para ahli pembelajaran.
PEMBELAJARAN IRINGAN TARI SEKAR JEPUN MENGGUNAKAN METODE CATUR MEGURU DI SANGGAR EKA BHAKTI BUDAYA DESA UNGASAN KABUPATEN BADUNG I Gede Wiratama Adi Putra; Ni Made Haryati.; A. A. Trisna Ardanari Adipurwa
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1708

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Iringan Tari Sekar Jepun di Sanggar Eka Bhakti Budaya Desa Ungasan Kabupaten Badung. Tujuan dari pene-litian ini untuk mendeskripsikan tentang karakteristik dari pembelajaran iringan tari Sekar Jepun, proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun menggunakan metode Catur Meguru, serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran iringan tari Sekar Jepun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan hasil penelitian tentang pembelajaran iringan tari Sekar Jepun di Sanggar Eka Bhakti Budaya Desa Ungasan Kabupaten Badung. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori estetika, teori pembelajaran. Sumber data penelitian ini diperoleh dari data di lapangan berupa data primer dan data sekunder dari buku-buku atau studi kepustakaan dengan mempergunakan analisis deskriptif berdasarkan fakta yang didapatkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan (1) karakteristik iringan tari Sekar Jepun dibagi menjadi empat aspek antara lain, instrumen iringan tari Sekar Jepun, wujud iringan tari Sekar Jepun, bobot iringan tari Sekar Jepun dan penampilan iringan tari Sekar Jepun. (2) Proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun menggunakan empat tahap yaitu tahap persiapan (preparation), tahap penyampaian (presentation), tahap latihan (practice), dan tahap penampilan (performance). (3) Faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun antara lain faktor internal yaitu minat peserta didik, bakat peserta didik, motivasi peserta didik, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal yaitu faktor keluarga, faktor guru, dan sarana dan prasarana. Faktor penghambatada dua yaitu faktor internal dari dalam diri peserta didik dan faktor eksternal yaitu adanya faktor cuaca.
PEMBELAJARAN DRAMA MONOLOG DENGAN CERITA LEGENDA DANAU TOBA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SD INPRES TUBUHU’E, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Ovitra Demaris Naitboho; Ni Wayan Suratni; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1715

Abstract

Penelitian Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Drama Monolog dengan Cerita Legenda Danau Toba menggunakan Metode Role Playing di SD Inpres Tubuhu'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hal ini dikarenakan di Sekolah Dasar Inpres Tubuhu’e tidak menerapkan proses pembelajaran drama monolog. Cerita Legenda Danau Toba digunakan sebagai cerita dalam drama ini, karena cerita ini mengandung makna yang dapat membantu melestarikan cerita nusantara serta mengembangkan minat, bakat, mental dan karakter peserta didik dalam pembelajaran drama monolog. Penelitian ini membahas tiga aspek bahasan pokok yaitu bentuk drama monolog dengan cerita Legenda Danau Toba, proses pembelajaran drama monolog dengan metode Role Playing, dan hasil pembelajaran drama monolog dengan menggunakan metode Role Playing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan selama proses pembelajaran yang dilakukan peneliti menerapkan sebuah metode pembelajaran yaitu metode Role Playing. Penggunaan metode Role Playing ini bertujuan agar para peserta didik lebih mudah memahami setiap peran dan karakter dari tokoh yang akan dimainkan atau diperankan dalam cerita Legenda Danau Toba. Bentuk yang digunakan dalam drama monolog cerita Legenda Danau Toba yang terdiri dari judul, tema, sinopsis, penokohan dan karakter, amanat, plot, pembabakan, dialog, tata kostum, dan properti. Proses pembelajaran drama monolog dengan cerita Legenda Danau Toba menggunakan metode Role Playing di SD Inpres Tubuhu’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui empat tahapan yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penampilan hasil. Berdasarkan hasil dari evaluasi proses pembelajaran, nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa adalah 85,4-94,4 dimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa berjalan dengan sangat baik.
PEMAHAMAN PERILAKU BULLYING MELALUI PERTUNJUKAN SENI DRAMA RANTAI BULLY DI SANGGAR SENI NRITHYA GRAHA SIWANATARAJA Ni Kadek Putri Krisna Dewi; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 2 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - September 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i2.1812

Abstract

Bullying adalah suatu keinginan yang dimiliki oleh seseorang untuk menyakiti, biasanya terjadi berulang-ulang dan dapat menimbulkan perasaan menderita pada seseorang. Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pem-bully-an pada anak-anak sekolah di Sanggar Seni Nrithya Graha Siwanataraja adalah dengan cara memberikan pemaham terkait perilaku bullying melalui pertunjukan seni drama, yaitu salah satu drama yang berjudul “Rantai Bully”. Drama ini mengisahkan tentang bullying yang terjadi pada anak-anak di sekolah. Demonstrasi adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini dan juga kuesioner sebagai instrument dalam pengumpulan data. Didapatkan total skor pemahaman bullying berdasarkan variabel sesudah pendemonstrasian pertunjukan seni drama “Rantai Bully”, yaitu: 1) total skor pemahaman pengertian bullying adalah 48; 2) total skor pemahaman perilaku bullying adalah 130; 3) total skor pemahaman dampak bullying adalah 91; dan 4) total skor pemahaman upaya mencegah terjadi bullying adalah 45. Pemahaman tentang bullying sangat penting dimiliki oleh setiap anak. Karena dengan pemahaman yang dimiliki, dapat membantu anak agar tidak terjerumus ke dalam perilaku bullying. Berdasarkan total skor pervariabel dapat disimpulkan, bahwa pemahaman responden mengenai bullying mengalami peningkatan setelah pendemonstrasian seni drama “Rantai Bully”. Drama dapat dijadikan pembelajaran dalam memberikan pemahaman terkait bullying. Karena melalui drama, kisah hidup maupun masalah sosial yang ada di masyarakat dapat dengan mudah dipahami melalui pesan amat yang disampaikan dalam pertunjukkannya.
PEMBELAJARAN DRAMA MONOLOG CERITA SANO NGGOANG DENGAN METODE SOSIO DRAMA DI SMP ARNOLDUS LABUAN BAJO KABUPATEN MANGGARAI BARAT FLORES NTT Stefania Lidia Ola; Ni Wayan Suratni; Ni Made Haryati
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 2 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - September 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i2.1819

Abstract

Peneliti melakukan sebuah penelitian mengenai proses pembelajaran drama monolog dengan menggunakan cerita Sano Nggoang di SMP Arnoldus Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Flores NTT, hal ini karena peneliti melihat proses pembelajaran seni budaya yang dilaksanakan di sekolah tersebut tidak menerapkan proses pembelajaran drama monolog terlebih lagi peneliti menggunakan cerita Sano Nggoang karena cerita ini mengandung makna sosial yang dapat membantu proses perkembangan peserta didik. Penelitian ini membahas tiga aspek bahasan pokok yaitu bentuk cerita dari Sano Nggoang, proses pembelajaran drama monolog, dan hasil proses pembelajaran drama monolog. Penelitian ini juga dilaksanakan di SMP Arnoldus Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat Flores NTT dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan selama proses pembelajaran yang dilakukan peneliti menerapkan sebuah metode pembelajaran yaitu metode Sosio Drama. Penggunaan metode Sosio Drama ini bertujuan agar para peserta didik lebih mudah memahami setiap karakter dari tokoh yang akan dimainkan atau diperankan dalam cerita Sano Nggoang. Peneliti melaksanakan proses penelitian dengan melalui tiga tahap yaitu 1) peneliti melakukan observasi lapangan untuk mendapatkan data mengenai proses pembelajaran di SMP Arnoldus Labuan Bajo, 2) peneliti memulai melaksanakan proses pembelajaran dengan mulai memberikan materi mengenai pengertian drama, tujuan mempelajari drama, memberikan materi mengenai unsur-unsur drama, dan memberikan praktek langsung teknik bermain drama dengan cara melatih pernapasan, olah vokal, senam wajah, dan latihan ekspresi, 3) peneliti memilih salah satu siswa dengan melihat hasil proses pembelajaran yang peneliti amati secara langsung untuk memberikan kesempatan mementaskan sebuah drama monolog dengan cerita Sano Nggoang.