Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Creative Process Of Janger Dance “Nusantara Mahardika” Ni Made Haryati; Ni Putu Hartini; Tudhy Putri Apyutea Kandiraras
Lekesan: Interdisciplinary Journal of Asia Pacific Arts Vol. 6 No. 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/lekesan.v6i1.2202

Abstract

The creation of this Janger Dance refers to the concept of a dance based on the moral message contained in the philosophical meaning of Bhineka Tunggal Ika. One of the efforts to cultivate Bhineka Tunggal Ika is to incorporate this philosophy into a dance piece that will eventually serve as a tool for expressing the values and meaning of unifying the nation.Janger is performed by 16 dancers, 8 of whom are female and 8 of whom are male. As a social dance, Janger is expected to be able to encourage the younger generation to comprehend and implement the philosophy of Bhineka Tunggal Ika by utilizing the creative process in its creation effectively. The creation of the Janger dance "Nusantara Mahardika" implements the method of artistic creation described by Alma M. Hawkins in his book "Creating Through Dance.", which was translated by Y. Sumandiyo Hadi (2003) in Mencipta Lewat Tari. According to Alma M. Hawkins, the stages of art creation consist of exploration, improvisation, and forming."
PEMBELAJARAN IRINGAN TARI SEKAR JEPUN MENGGUNAKAN METODE CATUR MEGURU DI SANGGAR EKA BHAKTI BUDAYA DESA UNGASAN KABUPATEN BADUNG Putra, I Gede Wiratama Adi; Haryati, Ni Made; Adipurwa, A. A. Trisna Ardanari
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1708

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Iringan Tari Sekar Jepun di Sanggar Eka Bhakti Budaya Desa Ungasan Kabupaten Badung. Tujuan dari pene-litian ini untuk mendeskripsikan tentang karakteristik dari pembelajaran iringan tari Sekar Jepun, proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun menggunakan metode Catur Meguru, serta faktor pendukung dan penghambat pembelajaran iringan tari Sekar Jepun. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu untuk mendeskripsikan hasil penelitian tentang pembelajaran iringan tari Sekar Jepun di Sanggar Eka Bhakti Budaya Desa Ungasan Kabupaten Badung. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori estetika, teori pembelajaran. Sumber data penelitian ini diperoleh dari data di lapangan berupa data primer dan data sekunder dari buku-buku atau studi kepustakaan dengan mempergunakan analisis deskriptif berdasarkan fakta yang didapatkan di lapangan. Hasil penelitian menunjukan (1) karakteristik iringan tari Sekar Jepun dibagi menjadi empat aspek antara lain, instrumen iringan tari Sekar Jepun, wujud iringan tari Sekar Jepun, bobot iringan tari Sekar Jepun dan penampilan iringan tari Sekar Jepun. (2) Proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun menggunakan empat tahap yaitu tahap persiapan (preparation), tahap penyampaian (presentation), tahap latihan (practice), dan tahap penampilan (performance). (3) Faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran iringan tari Sekar Jepun antara lain faktor internal yaitu minat peserta didik, bakat peserta didik, motivasi peserta didik, dan rasa percaya diri. Faktor eksternal yaitu faktor keluarga, faktor guru, dan sarana dan prasarana. Faktor penghambatada dua yaitu faktor internal dari dalam diri peserta didik dan faktor eksternal yaitu adanya faktor cuaca.
PEMBELAJARAN DRAMA MONOLOG DENGAN CERITA LEGENDA DANAU TOBA MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SD INPRES TUBUHU’E, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Naitboho, Ovitra Demaris; Suratni, Ni Wayan; Haryati, Ni Made
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 2 No 1 (2022): Pensi: Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juni 2022
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v2i1.1715

Abstract

Penelitian Penelitian ini membahas tentang Pembelajaran Drama Monolog dengan Cerita Legenda Danau Toba menggunakan Metode Role Playing di SD Inpres Tubuhu'e, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Hal ini dikarenakan di Sekolah Dasar Inpres Tubuhu’e tidak menerapkan proses pembelajaran drama monolog. Cerita Legenda Danau Toba digunakan sebagai cerita dalam drama ini, karena cerita ini mengandung makna yang dapat membantu melestarikan cerita nusantara serta mengembangkan minat, bakat, mental dan karakter peserta didik dalam pembelajaran drama monolog. Penelitian ini membahas tiga aspek bahasan pokok yaitu bentuk drama monolog dengan cerita Legenda Danau Toba, proses pembelajaran drama monolog dengan metode Role Playing, dan hasil pembelajaran drama monolog dengan menggunakan metode Role Playing. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dan selama proses pembelajaran yang dilakukan peneliti menerapkan sebuah metode pembelajaran yaitu metode Role Playing. Penggunaan metode Role Playing ini bertujuan agar para peserta didik lebih mudah memahami setiap peran dan karakter dari tokoh yang akan dimainkan atau diperankan dalam cerita Legenda Danau Toba. Bentuk yang digunakan dalam drama monolog cerita Legenda Danau Toba yang terdiri dari judul, tema, sinopsis, penokohan dan karakter, amanat, plot, pembabakan, dialog, tata kostum, dan properti. Proses pembelajaran drama monolog dengan cerita Legenda Danau Toba menggunakan metode Role Playing di SD Inpres Tubuhu’e, Kabupaten Timor Tengah Selatan melalui empat tahapan yaitu persiapan, penyampaian, pelatihan, dan penampilan hasil. Berdasarkan hasil dari evaluasi proses pembelajaran, nilai rata-rata yang diperoleh oleh siswa adalah 85,4-94,4 dimana proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa berjalan dengan sangat baik.
LITERASI PROGRAM TALKSHOW MECANDETAN DAN SARASASTRA DI YAYASAN JANAHITA MANDALA UBUD Gita, Ida Ayu Kiran Sandra; Putra, I Wayan Diana; Haryati, Ni Made
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v4i1.3144

Abstract

Yayasan Janahita Mandala Ubud sebagai sebuah “Yayasan” didirikan oleh Bapak Drs. Tjokorda Gde Putra Sukawati dan Bapak Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, M.Si pada penghujung Tahun 2020. Dalam usaha melestarikan, memajukan serta menguatkan  dan mengaktualisasi nilai-nilai kearifan lokal yang bernafaskan Kebudayaan Bali. Yayasan Janahita Mandala Ubud memiliki enam program acara  yaitu Mecandetan (acara talkshow bertema gamelan/karawitan Bali),Wadhu Wakya (acara talkshow bertema perempuan), Reka Jana (acara mesatua anak-anak), Masolah (acara talkshow tentang tarian Bali), Sarasastra (diskusi kesusastraan Bali) dan Bincang Santai. Acara Mecandetan dan Sarasastra rutin dilakukan setiap bulannya. Output dari program ini berupa buku hasil dari pemikiran para seniman dan budayawan. Rumusan masalah yang terdapat dalam magang/praktik kerja ini adalah mengenai Bagaimana penerapan Literasi Program Talkshow Mecandetan dan Sarasastra di Yayasan Janahita Mandala Ubud, Tahapan apa saja yang dilakukan dalam proses pelaksanaan Literasi Program Talkshow Mecandetan dan Sarasastra, Apa tujuan pelaksanaan Aktivitas Literasi Literasi Program Talkshow Mecandetan dan Sarasastra. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan program magang/prakrik kerja di Yayasan Janahita Mandala ubud yaitu metode observasi, dokumentasi dan kepustakaan. Hasil dari program magang/praktik kerja di Yayasan Janahita Mandala Ubud memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa prodi pendidikan seni pertunjukan, selain menjadi tenaga pendidik yang profesional juga mampu membuat modul sumber literasi bahan ajar disekolah.
NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TOKOH DESAK RAI DALAM PERTUNJUKAN BONDRES INOVATIF DI SANGGAR CANGING MAS Wiratama, Ida Bagus; Suratni, Ni Wayan; Haryati, Ni Made
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v4i1.3324

Abstract

Bali dikenal sebagai Pulau Dewata karena kentalnya Kebudayan Hindu, Seni tradisi dan Yadnya tidak pernah lepas sebagai tunjuk rasa bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam upacara yadnya melibatkan Tri Upasaksi, yakni dari bhuta saksi (upacara mabyakala), manusia saksi (dari kehadiran prajuru adat, keluarga, dan undangan lain dan  dewa saksi (upacara natab banten pawiwahan). Serangkaian berjalannya upacara Pawiwahan secara berlangsung juga memberikan hiburan Bondres sebagai media hiburan edukatif dan penyampaian nilai-nilai pendidikan dengan memberikan pesan moral tentang rumah tangga yang di kemas dalam bentuk lelucon salah satunya tokoh yaitu Desak rai yang ada di Sanggar Canging Mas. Karakter tokoh ini merupakan salah satu tokoh arja yang berperan sebagai pembantu atau dayang abdi liku. Penelitian ini bertujuan memberikan edukasi dan memperhatikan nilai- nilai pendidikan yang di sampaikan dengan metode kualitatif yang dilandasi dengan teori nilai pendidikan karakter, teori penokohan, teori seni retorika dan teori estetika  dengan tinjauan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi  dengan hasil memperhatikan nilai retorika, etika dan estetika juga diksi gaya bahasa yang digunakan dengan pola bermain yang cerdas.
KAJIAN ESTETIKA TARI LEGONG PELAYON BANJAR BINOH KAJA DALAM PELESTARIAN DI ERA MODERNISASI Haryati, Ni Made; Putra, I Wayan Diana; Pramanasari, Kadek Diah
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 4 (2024): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era modernisasi ini, perkembangan teknologi sangat pesat yang digunakan untuk membantu dan mendukung kegiatan manusia. Salah satu teknologi yang marak digunakan adalah penggunan gadget sebagai alat komunikasi dan informasi di segala usia baik muda maupun usia lanjut. Beberapa orang mempercayai bahwa perkembangan teknologi ini tentunya memberikan dampak positif kepada anak-anak agar mereka tidak ketinggalan zaman. Dampak negatiF dapat dilihat dari segi kesehatan, efek media social, perkembangan mental, proses berfikir, serta keterbatasan interaksi. Salah satu upaya untuk menanggulangi ketergantungan anak-anak pada gadget adalah dengan membangkitkan kembali pelatihan-pelatihan di bidang seni. Salah satu daerah yang mampu mendukung pelestarian kesenian adalah Banjar Binoh Kaja, Desa Ubung Kaja, Denpasar merupakan salah satu banjar di Kota Denpasar yang terkenal dalam bidang seni palegongan. Tari Legong sebagai dasar tari putri tentunya memiliki tingkat kesukaran dari segi teknik gerak tari. Masyarakat banjar Binoh berharap para generasi penerus dapat melestarikan tari legong salah satunya adalah tari Legong Pelayon. Tarian ini merupakan salah satu legong yang telah jarang dipelajari dan ditarikan hingga masyarakat khawatir tarian ini akan mengalami kepunahan. Sehingga perlu adanya upaya untuk melaksanakan penelitian mengenai estetika bentuk tari Legong Pelayon gaya Banjar Binoh Kaja.
DISHARMONISASI MANAJEMEN PERTUNJUKAN DALAM KOMUNITAS POLAH SMANSE DI SMA NEGERI 1 SELEMADEG TABANAN Aryanti, Ni Made Dita Maylia; Haryati, Ni Made; Widyastuti, Ida Ayu Gede Sasrani
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 5 No 1 (2025): Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v5i1.5723

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan memperbaiki disharmonisasi manajemen pertunjukan yang terjadi dalam Komunitas Polah SMANSE di SMA Negeri 1 Selemadeg, Kabupaten Tabanan yang bergerak khususnya dalam bidang seni tari. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dan jenis penelitian field research. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Adapun analisis data dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem manajemen pertunjukan yang baik dilihat dari suatu organisasi seni berskala kecil hingga berpengaruh kepada manajemen seni pertunjukan secara luas. Serta memahami beberapa aspek yang menjadi penyebab kurang efektifnya sistem manajemen pada Komunitas Polah. Temuan dalam penelitian ini menunjukan bahwa kurangnya budaya manajerial pada Komunitas Polah SMANSE yang menyebabkan disharmonisasi dalam perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan pada konteks manajemen pertunjukan. Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menyarankan dapat menerapkan teori manajemen POAC (planning, organization, actuating, controlling) menurut George R. Terry (1975) guna menekan disharmonisasi manajemen pertunjukan melalui kegiatan workshop manajemen pertunjukan. Upaya ini dilakukan untuk dapat memperbaiki sistem pengorganisasian manajemen pertunjukan pada Komunitas Polah SMANSE, serta menunjukan pentingnya sistem manajemen pertunjukan dalam setiap komunitas baik di ruang lingkup kecil maupun besar agar dapat berkembang dengan optimal. Sehingga manajemen pertunjukan ini dapat menjadi acuan pada pengelolaan sistem manajemen seni pertunjukan dan membangun kerjasama tim agar berjalan lebih harmonis.