Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI ASAM LAKTAT DARI MADU HITAM SUMBAWA DAN POTENSINYA SEBAGAI SENYAWA ANTIMIKROBA Manguntungi, Baso
Jurnal Pendidikan Biologi undiksha Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMadu hitam merupakan salah satu ciri khas dari daerah Sumbawa yang dihasilkan oleh lebah jenis Trigona spp. Madu hitam memiliki rasa asam yang berbeda dari madu biasanya dan memiliki khasiat sebagai antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menguji potensi bakteri asam laktat pada madu hitam sumbawa sebagai antimikroba. Diperoleh 20 isolat bakteri dari madu hitam sumbawa, 10 diantaranya merupakan isolat bakteri asam laktat. Metabolit sekunder dari 10 isolat bakteri asam laktat kemudian diuji dengan metode difusi agar atau sumur untuk melihat efektivitas bakteri sebagai antimikroba terhadap bakteri S. thyposa dan S. aureus yang mewakili bakteri gram negatif dan gram positif. Pengamatan uji antimikroba dilakukan pada jam ke-2, ke-4 dan ke-6. Hasil uji antimikroba menunjukkan bahwa metabolit sekunder dari isolat bakteri asam laktat MD 1 memiliki  kemampuan yang sangat baik dalam menghambat pertumbuhan bakteri S. thyposa dan S. aureus. Kata kunci: Madu hitam, bakteri asam laktat, antimikroba, metabolit sekunder                                                      AbstractBlack honey is one of the characteristics of the Sumbawa region produced by bees of the Trigona spp. Black honey has a sour taste that is different from others honey and it have benefit as antibiotic. The aim of this research to examine the potential of lactic acid bacteria in sumbawa black honey as an antimicrobial. Bacterial isolation from Sumbawa black honey obtained by 20 isolates, 10 of them are isolates of lactic acid bacterial. Secondary metabolites from 10 LAB isolates were then performed antimicrobial activites using agar or well diffusion methods against S. thyposa and S. aureus bacteria representing gram-negative and gram-positive bacteria. Antimicrobial activites observations were carried out at the 2nd, 4th and 6th hours. The results of antimicrobial tests showed that secondary metabolites of BAL MD 1 isolate had excellent ability to inhibit the growth of S. thyposa bacteria and in S. aureus. Keyword: Black honey, lactic acid bacteria, antimicrobial activites, Secondary metabolites
Isolasi, Karakterisasi, dan Aktivitas Antibakteri BAL Indigenous dari Sarang Lebah Trigona spp. Asal Kabupaten Sumbawa Baso Manguntungi; Arlinda Puspita Sari; Riri Rimbun Anggih Chaidir; Izzul Islam; Leggina Rezzy Vanggy; Naning Sufiyanti; Muhammad Fajri Al-Fateeh; Ulfa Febiana Whatin; Intan Dwi Pratiwi; Widya Dwi Kusuma
Biotropika: Journal of Tropical Biology Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.biotropika.2020.008.01.03

Abstract

Trigona spp. atau stingless bee merupakan jenis lebah yang banyak ditemukan di daerah tropis. Madu dan propolis yang dihasilkan oleh jenis lebah ini mengandung bakteri asam laktat (BAL) yang dapat dijadikan sebagai kandidat probiotik. Berdasarkan hal tersebut maka BAL tersebut juga diduga dapat ditemukan pada sarangnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan isolasi dan karakterisasi BAL dari sarang lebah Trigona spp., serta melakukan pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri uji Salmonella thypi dan Staphylococcus aureus. Bakteri asam laktat diisolasi dari sarang lebah Trigona spp. pada media MRSA. Seleksi BAL dilakukan dengan uji pewarnaan Gram dan uji katalase. Delapan isolat BAL telah berhasil diisolasi dari sarang lebah Trigona spp.. Kedelapan isolat tersebut kemudian dikulturkan dan dilakukan ekstraksi metabolit sekunder. Hasil ekstraksi diujikan pada bakteri S. thypi dan S. aureus menggunakan metode difusi sumur. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kedelapan isolat memiliki perbedaan efektivitas penghambatan bakteri uji. Isolat SRG 1 lebih efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. thypi dengan ukuran zona bening terbesar 1,3± 0,471 mm. Sedangkan isolat SRG 19 efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus dengan ukuran zona bening terbesar 5,3 ± 0,471 mm.
Manufacturing Natural Woven Dyes From Mangrove In Dusun Prajak, Desa Batu Bangka, Sumbawa: Pembuatan Pewarna Alami Tenun Dari Mangrove Di Dusun Prajak, Desa Batu Bangka Sumbawa Lili Suharli; Izzul Islam; Riri Rimbun Anggih Chaidir; Kusdianawati Kusdianawati
Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022)
Publisher : Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (888.637 KB) | DOI: 10.35877/454RI.mattawang978

Abstract

Department of the environment around 10.660 hectares of mangroves with varuous types. One that has the potential for mangrove development is Dusun Prajak, located in the Saleh bay area which is directly adjacent to the Moyo Tambora biosphere zone that has a major influence on the preservation of marine natural resources such as coral and whale sharks. The purpose is to provide skill in making natural dyes made from mangroves to community. The method is observation, interviews, practice and assistance with the Participatory Rural Appraisal (PRA) approach. Furtermore, mentoring and evaluation are carried out. The survey result show that weaving based on natural dyes from mangroves has never been done, so it is important to carry out demonstrations of making mangrove dyes. The training program received high appreciation from the community because it was uniqe and hope that program would continue and community would be assisted. Abstrak Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup, sekitar 10.660 hektar mangrove dengan jenis yang beragam. Salah satu yang memiliki potensi pengembangan mangrove adalah Dusun Prajak, terletak di wilayah Teluk Saleh yang langsung berbatasan dengan zona biosfer Moyo-Tambora sehingga dusun prajak berpengaruh besar dalam kelestarian SDA laut seperti karang dan seperti Hiu Paus. Tujuan pengabdian yaitu memberikan skill pembuatan pewarna tenun alami berbahan mangrove kepada masyarakat. Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, praktik dan pendampingan dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal. Selanjutnya dilakukan pendampingan dan evaluasi. Hasil survei menunjukkan bahwa tenun berbasis bahan pewarna alami dari mangrove belum pernah dilakukan, sehingga penting dilaksanakan demonstrasi pembuatan pewarna mangrove. Program pengabdian ini mendapat apresiasi tinggi dan berharap program ini terus dilanjutkan dan masyarakat didampingi.
Inovasi Rancang Bangun Suara Otomatis Menggunakan Arduino di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar Syaifullah, Syaifullah; Dharmayanda, Hardian Reza; Islam, Izzul
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.481 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i1.1523

Abstract

Perkembangan teknologi IOT saat ini begitu cepat seperti halnya modul  Arduino yang memberikan kemudahan dalam implementasi di kehidupan sehari-hari. Dengan keterbatasan jumlah guru dalam mengawasi prilaku anak ketika berada dilingkungan sekolah, menajadi permasalahan yang terus menerus. Maka perlu kiranya dikembangkan suatu inovasi baru dalam bentuk suara otomatis dilingkungan sekolah. Dengan penelitian yang berjudul “Inovasi Rancang Bangun Suara Otomatis Menggunakan Arduino Di SMK Negeri 3 Sumbawa Besar ini sekira akan membantu guru dalam memantau tindakkan indisipler siswa yang sering terjadi hampir setiap hari. Pada penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksperimen, dimana pada rancangan ini terdiri dari 4 komponen utama yaitu berupa sensor PIR, Arduino, DFplayer dan Speaker. Sinyal inputan yang berasal dari sensor PIR karena adaynaya gerakan anak disekitar sensor diteruskan ke Arduino untuk di proses selanjutnya sinyal akan diteruskan ke Speaker melalui DFplayer. Dari hasil pngujian sensor PIR membaca gerakkan anak kemudian dari hasil pembacaan dikirim ke Arduino melalui pin D1 memalalui software Arduino data diinisialisasi untuk diolah kemudian dikirim ke DFplayer yang selanjutkan output suara melalui speaker. Pengujian sistem secara keseluruhan berjalan dengan baik pada pembacaan sensor jarak maximal 4 m dari gerakkan.
Pengembangan Ekonomi Lokal : Pelatihan Pengembangan Tenun Motif Hiu Paus di Desa Poto, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat Kusdianawati Kusdianawati; Izzul Islam; Lili Suharli; Riri Rimbun Anggih Chaidir
-
Publisher : UNIVERSITAS KHAIRUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/pengamas.v6i1.4973

Abstract

Industri kerajinan tenun Sumbawa di Dusun Samri, Desa Poto merupakan salah satu usaha yang diwariskan turun-temurun secara tradisional yang masih berupa kegiatan sampingan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Namun kini industri kerajinan tenun tersebut sedang dalam proses pengembangan untuk menjadi sentra industri kecil untuk hasil tenun Sumbawa dan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat serta sebagai media promosi kearifan budaya lokal. Oleh karena itu, untuk membantu dalam proses pengembangan tenun Sumbawa khususnya yang ada di Dusun Samri, Desa Poto maka diadakannya kegiatan pengabdian masyarakat berupa pengembangan tenun motif hiu paus oleh Fakultas Teknobiologi, Universitas Teknologi Sumbawa. Metode pelaksanaan kegiatan meliputi persiapan dan pelatihan. Pelatihan dilakukan dengan pemaparan materi motif hiu paus yang digunakan pada kain tenun Sumbawa. Motif hiu paus yang digunakan dibuat dulu desainnya di kertas kotak kemudian diterapkan oleh partisipan dalam pelatihan. Setelah itu, dilanjutkan dengan pembuatan motif hiu paus pada kain tenun Sumbawa yang dilakukan oleh peserta pelatihan secara langsung. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan kain tenun Sumbawa dengan motif hiu paus dan ada juga yang dipadukan dengan motif lama yang sering digunakan dalam kain tenun Sumbawa. Hasil kegiatan pengabdian berupa tenun Sumbawa dengan motif hiu paus dapat dihasilkan dan diproduksi oleh masyarakat di Dusun Samri, Desa Poto.
Fist Report of Stiphodon atropurpureus (Herre, 1927) in Marente Village, Sumbawa, West Nusa Tenggara Arung Mulya; Sania Citra; Ari Okta Andini; Rasali Abdur rahman; Win Ariga; Sagita Cahyani; Izzul Islam; Veryl Hasan
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 12 No. 2 (2023): JAFH Vol. 12 No. 2 June 2023
Publisher : Department of Aquaculture

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jafh.v12i2.37049

Abstract

Marente is a village at the foot of the ancient Sumbawa volcano, located on the Tiu Kele river and the Agal waterfall, which empties directly into the sea. The ecological condition of the Tiu Kele river is an ideal environment for Stiphodon fish to live and breed. Therefore, this study focused on identifying the species of Stiphodon sp. (Gobiidae), whose presence has not been recorded in West Nusa Tenggara. There is still no literature study related to the Gobiidae family, especially the genus Stiphodon in the waters of the Tiu Kele river, which makes this research very important to do. This research was conducted from September 13 to October 13, 2021, in Tiu Kele river, Marente village, Sumbawa. The tools used are net, dipper, aquarium, sampling tubes, thermometer, pH meter, and camera, while the material used is 96% alcohol for specimen preparation. The identification results stated that Stiphodon atropurpureus had clearly visible characteristics. It had a bright blue body from the snout and cheeks to the tail, the dorsal fin is separated and fibrous. These results were also later strengthened from various related references about the physical properties and characteristics of Stiphodon atropurpureus. The results of this research can later be used as a reference and new data related to the distribution of stiphodon in Indonesia, especially in Lesser Sunda.
Analisis Kualitas Air Minum Ditinjau dari Parameter TDS dan pH Pada Air Minum Dalam Kemasan Anindita Rizkia Mayori; Izzul Islam
BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology Vol 2 No 1 (2024): BIOMARAS : Vol 2, No 1 Februari 2024
Publisher : BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Air adalah sumber kehidupan, dan sekitar 50–70% massa tubuh terdiri dari air, termasuk jaringan tubuh, sel, dan organ. Masyarakat biasanya memperoleh air minum dengan memanaskan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), namun kualitas air baku dari PDAM kurang baik karena rawan pencemaran. Sehingga produk air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu pilihan untuk dikonsumsi, dengan tujuan agar masyarakat lebih praktis dalam mengkonsumsi air minum. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengecekan total padatan terlarut (TDS) dan Potensial Hidrogen (pH) pada sampel air yang akan dikelola. Hasil yang diperoleh adalah kualitas air yang diperoleh dari PT. Samawa Tirta Alam dengan parameter TDS dan pH masih dalam ambang batas yang ditetapkan pemerintah yaitu kualitas baik. Perlu dikembangkan lebih lanjut parameter fisik (suhu, kekeruhan, elektrokonduktivitas, TDS, dan kekeruhan) dan kimia (keasaman dan bahan organik lainnya) agar kualitas air minum dalam kemasan yang dihasilkan dapat bersaing dengan produk nasional.
Analisis Kadar Polifenol Total dan Flavonoid Total Propolis Asal Tanah Laut dan Soppeng Dwi Anggar Yusika; Izzul Islam; Muhamad Sahlan
BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology Vol 1 No 1 (2023): BIOMARAS (Vol.1, No.1 Agustus 2023)
Publisher : BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Propolis biasa dikenal sebagai lem lebah, adalah zat yang dibuat oleh lebah dari resin, serbuk sari, dan lilin tanaman yang dikumpulkan lebah dari berbagai jenis tanaman. Propolis dapat dijadikan sebagai natural produk atau alternatif pengobatan karena memiliki banyak manfaat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  kandungan polifenol dan flavonoid total dari sampel propolis Heterotrigona itama, Tetragonula laeviceps dari Tanah Laut, dan Tetragonula sapiens dari Soppeng. Metode penelitian meliputi preparasi sampel, ekstraksi, dan pengujian total kandungan polifenol dan flavonoid dari tiap-tiap sampel propolis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total kandungan polifenol H. itama memiliki nilai 1440,04±353,99 mg GAE/g propolis, T. laeviceps 824,32±59,44 mg GAE/g propolis, dan nilai T. sapiens 786,65±473,45 mg GAE/g propolis. Total kandungan flavonoid T. laeviceps memiliki nilai 434,50±15,89 mg QE/g propolis, H. itama 425,23±24,71 mg QE/g propolis, dan nilai T. sapiens 143,44±6,49 mg QE/g propolis. Dari hasil yang didapatkan disimpulkan bahwa tiap sampel propolis memiliki karakteristik warna yang berbeda serta nilai total kandungan polifenol tertinggi dihasilkan oleh propolis H. itama asal Tanah Laut, sedangkan nilai total kandungan flavonoid tertinggi dihasilkan oleh propolis T. laeviceps asal Soppeng. Perbedaan hasil ekstrak propolis serta nilai total polifenol dan flavonoid tersebut dipengaruhi oleh jenis tanaman yang dijadikan sumber pakan oleh lebah
Identifikasi Cendawan pada Jagung (Zea Mays) Dengan Metode Blotter Test Dibalai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian NTB Ika Sari; Izzul Islam; Baiq Niitisari
BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology Vol 2 No 1 (2024): BIOMARAS : Vol 2, No 1 Februari 2024
Publisher : BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung (Zea mays) merupakan bahan pangan penting dengan memiliki kandungan karbohidrat tinggi dengan diproduksi jumlah terbanyak ke-4 di dunia sekitar 800 juta ton. Dari data kebutuhan industry agro, (badan ketahanan pangan 2018) kebutuhan jagung untuk industri ialah 30 juta ton, 28% diantaranya untuk industry pakan, 2,5 % untuk industri pati jagung dan sweetener, 10% untuk industri corn grits dan tepung jagung, dan 3,3% untuk industri snack. Pada tahun 2012 jagung mengalami peningkatan produksi 9.9% sebanyak 19.39 juta ton pipilan kering. Dibandingkan pada tahun 2011 produksi jagung mengalami penurunan dengan hanya memproduksi sebesar 0.55 juta ton (2.8%).  Akan tetapi jagung juga sangat rentan oleh serangan Organisme Penganggu Tanaman. Kontaminasi jamur pada benih menghasilkan senyawa mikotoksin pada biji tanaman pangan, yang dapat membahayakan Kesehatan manusia dan juga ternak. Preparasi sampel, Penaburan benih jagung dan Identifikasi Cendawan pada benih jagung (Zea mays ) Adapun cendawan yang menginfeksi benih pada setiap varietas jagung yaitu, Fusarium sp, Penicillium sp, Aspergillus Flavus, A.Niger, Aspergillus sp. Cendawan fusarium sp, memiliki angka lebih tinggi dan yang rendah ialah penicillium. Fusarium sp ialah jamur yang ditemui menginfeksi varietas pascapanen dalam proses penyimpanan yang dapat menyebabkan mikotoksin yang berbahaya pada kesehatan. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada benih jagung Di Balai pengawasan dan sertifikasi pertanian dengan 4 varietas jenis jagung didapatkan 5 cendawan yang terinfeksi pada benih jagung yaitu : Fusarium sp, Aspergillus sp, Aspergillus niger, A.Flavus dan penicillium sp. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait pengujian dalam pengendalian cendawan terbawa benih.
Isolasi Bakteri Xerofilik dari Tanah Olat Maras untuk Pembuatan Starter Pupuk Lahan Kering di Sumbawa Lesti Sagita; Izzul Islam; Leggina Rezzy Vanggy
BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology Vol 2 No 1 (2024): BIOMARAS : Vol 2, No 1 Februari 2024
Publisher : BIOMARAS : Journal of Life Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Potensi lahan kering di NTB yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan pertanian berkisar seluas 600.000 ha. Sumbawa termasuk salah satu kabupaten yang memiliki penggunaan luas lahan jagung yang terluas. Sumbawa sebagian besar didominasi dengan wilayah kering sehingga menimbulkan beberapa kendala terkait produksi pertanian seperti ketersedian air yang hanya bersumber dari curah hujan, tingkat kesuburan tanahnya semakin menurun, dan menyebabkan kendala produksi. Pemanfaatan bakteri untuk dijadikan sebagai pupuk telah banyak dihasilkan. Namun perlu adanya suatu penelitian terkait kemampuan penggunaan bakteri untuk dijadikan sebagai starter yang mampu bertahan pada kondisi lahan kering. Bakteri xerofilik merupakan bakteri yang mampu bertahan hidup di lingkungan dengan kadar air yang rendah. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan isolasi bakteri xerofilik dari tanah bukit Olat Maras sebagai kandidat starter pupuk lahan kering di Sumbawa. Oleh karena itu, penelitian ini melakukan isolasi bakteri xerofilik dari tanah olat maras untuk pembuatan starter pupuk lahan kering di sumbawa. Penelitian ini dimulai dari preatretment dari tanah olat maras, dilanjutkan dengan isolasi dan purifikasi bakteri xerofilik, dilakukan beberapa pengujian PGPR (uji produksi IAA, uji pelarut fosfat, uji produksi enzim protease, uji pelarut potasium, uji penambat nitrogen), uji ketahanan terhadap radiasi UV, dan identifikasi bakteri dengan sequensing 16S rRNA. Hasil isolasi bakteri xerofilik dari tanah olat maras didapatkan 8 isolat murni bakteri xerofilik. Kemampuan bakteri xerofilik dari tanah olat maras untuk dijadikan sebagai starter pupuk lahan kering dengan pengujian PGPR didapatkan isolat dengan kode STP-T-Trehalose-008 dengan hasil terbaik dari semua pengujian. Berdasarkan hasil sekuensing dengan menggunakan 16S rRNA isolat dengan kode STP-T-Trehalose-008 termasuk ke dalam spesies Streptomyces sp. yang merupakan bakteri gram positif kelas Actinomycetes.