Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PEMANFAATAN Lemna perpusilla SEBAGAI PAKAN KOMBINASI UNTUK IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA SISTEM RESIRKULASI Ilyas, Anita Prihatini; Nirmala, Kukuh; Harris, Enang; Widiyanto, Tri
LIMNOTEK - Perairan Darat Tropis di Indonesia Vol 21, No 2 (2014)
Publisher : Research Center for Limnology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lemna perpusilla adalah suatu makrofit yang hidup terapung di air, terdapat di seluruh dunia dan banyak ditemukan di air tawar yang kaya nutrien. Tumbuhan ini lebih dikenal sebagai gulma yang cenderung sulit untuk dikendalikan karena memiliki produktivitas yang sangat tinggi. Penelitian untuk menganalisis kemampuan ikan nila (Oreochromis niloticus) dalam memanfaatkan L. perpusilla sebagai pakan kombinasi telah dilakukan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat taraf perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan konsentrasi pakan 100% L. perpusilla + 0% pelet, 25% L. perpusilla + 75% pelet, 50% L. perpusilla + 50% pelet, 0% L. perpusilla + 100% pelet. Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan nila (O. niloticus). Padat tebar ikan 20 individu per waring dengan bobot rata-rata 20±0,01 g per individu. Ikan diberi pakan sebanyak dua kali per hari selama 50 hari. Setiap tujuh hari sekali dilakukan penimbangan bobot tubuh ikan nila. Hasil penelitian menunjukkan bahwa L. perpusilla dapat menggantikan pelet sebagai pakan sebesar 25%. Lemna tidak dapat menggantikan pakan secara keseluruhan karena terkait dengan tingginya serat yang terkandung di dalamnya yang dapat mempersingkat waktu tubuh untuk melakukan proses pencernaan dan penyerapan nutrisi.
Conditions of Seagrass Ecosystems in Ketapang Coastal Waters, West Lombok Regency: Kondisi Ekosistem Lamun di Perairan Pantai Ketapang Kabupaten Lombok Barat Fahruddin, Muh; Fahruddin, Muh.; Ilyas, Anita Prihatini
Habitus Aquatica Vol 4 No 1 (2023): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.4.1.17

Abstract

Ketapang coastal waters, West Lombok Regency is a coastal area where seagrass ecosystems are distributed, but so far there has been no research data explaining the condition of seagrass ecosystems. This study aims to determine the condition of the seagrass ecosystem in the coastal waters of Ketapang, West Lombok Regency. This research was conducted in November 2021 which is located in the coastal waters of Ketapang, West Lombok Regency. Sampling was carried out by purposive sampling method consisting of 3 observation stations. Seagrass samples were collected using line transects and quadrant transects measuring 50×50 cm2. The parameters observed included physical and chemical water quality, as well as seagrass density and coverage. The results of water parameter measurements are still at the threshold of water quality standards. The seagrass found were Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, and Halophila ovalis. The highest seagrass density was at station 1, 407 shoots/m2, while the lowest density was at station 3, 211 shoots/m2. The condition of the highest seagrass cover was found at station 1 and the lowest cover was found at stations 2 and 3.
TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN GILI SEJANGAN DESA LABUHAN KURIS KABUPATEN SUMBAWA Fahruddin, Muh; Ilyas, Anita Prihatini; Aldi, Davit; Kautsari, Neri; Saputra, Aan; Rhismanda, Agum; Jondani, Diso Rahmat; Fajri, Muhammad; Rikardus, Rikki; Hakim, Lukman
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 7 No 1 (2024): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v7i1.6895

Abstract

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang unik dan khas di wilayah perairan tropis. Indonesia sendiri berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia sehingga seluruh penjuru dunia menjadikan Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati terumbu karang dunia. tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memulihkan terumbu karang yang telah rusak, melakukan perawatan, monitoring, dan evaluasi hasil transplantasi karang, membuat spot diving maupun snorkeling, melakukan edukasi kepada masyarakat, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Samawa, mahasiswa Program Studi Ilmu Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Universitas Teknologi Sumbawa dan stakeholders lainnya tentang pentingnya ekosistem terumbu karang. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 24-25 April 2024 di Gili (Pulau) Sejangan Desa Labuhan Kuris, Dusun Labuhan Terata, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Prosedur pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari dua tahapan yaitu penyampaian materi dan transplantasi karang. Hasil kegiatan pengabdian transplantasi terumbu karang menunjukkan antusias masyarakat, akademisi dan stakeholders dan tertarik melakukan rehabilitasi terumbu karang. Selain kegiatan sosialisasi dan transplantasi karang ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengelolaan fungsi kawasan terumbu karang dan dapat diterapkan secara aplikatif untuk memulihkan kondisi terumbu karang agar tetap terjaga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
PENYULUHAN MANAJEMEN KUALITAS AIR BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI DESA LUNYUK REA KABUPATEN SUMBAWA Fahruddin, Muh; Suriyadin, Adi; Ilyas, Anita Prihatini; Abdurachman, Muhammad Haikal
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3764

Abstract

Komoditas perikanan air tawar sangat bernilai ekonomis. Hal tersebut dikarenakan kandungan gizi pada ikan yang dapat memenuhi kebutuhan protein sehari-hari sehingga tak mengherankan budidaya sebagai industri yang dapat meraup keuntungan. Maka dari itu, budidaya menjadi sektor penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Dusun Karang Anyar telah menjadi pusat produksi budidaya ikan air tawar di desa Lunyuk Rea dengan luas lahan 1.942 m2. Meskipun budidaya ikan air tawar telah berkembang namun manajemen kualitas air budidaya belum dipahami oleh kelompok pembudidaya ikan Karamel Indah. Oleh karena itu melalui kegiatan penyuluhan ini diharapakn dapat meningkatkan pemahaman kelompok pembudidaya ikan tentang manajemen kualitas air untuk sistem budidaya yang berkelanjutan. Program Studi Ilmu Perikanan Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati Universitas Teknologi Sumbawa telah melakukan penyuluhan dan pendampingan di desa Lunyuk Rea pada bulan Maret 2022 dengan tema Manajemen Kualitas Air Budidaya Ikan Air Tawar, langkah strategis dan permasalahan dan sasaran yaitu kelompok pembudidaya Karamel Indah. Berdasarkan diskusi maupun komunikasi selama penyuluhan dan pendampingan, perlu adanya demplot budidaya ikan air tawar di desa Lunyuk Rea Kabupaten Sumbawa sebagai tempat pelatihan dan pembelajaran masyarakat.
Addition of Seagrass Flower Waste in Food to Growth Rate and Survival Rate of Koi Fish (Cyprinus rubrofuscus): Penambahan Tepung Limbah Daun Lamun dalam Pakan terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Koi (Cyprinus rubrofuscus) Ilyas, Anita Prihatini; Fahruddin, Muh; Fahruddin, Muh.
Habitus Aquatica Vol 6 No 1 (2025): Habitus Aquatica : Journal of Aquatic Resources and Fisheries Management
Publisher : Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/HAJ.6.1.37

Abstract

Fish feed should contain all the necessary nutrients, including protein, fat, carbohydrates, vitamins and minerals. Some alternative feed ingredients can be used in the preparation of feed, one of which is seagrass leaf meal. The aim of this study was to determine the effect of adding seagrass leaf meal to the diet on specific growth rate and survival of ornamental Koi (Cyprinus rubrofuscus). The research was conducted for 28 days at Bhayangkara Residence Baiti Jannati Block T1 No. 3 Sumbawa Regency. The method used was an experimental method using a completely randomized design (CRD) with 5 treatments with 3 replicates so that 15 experimental units were obtained. The treatments tested were the addition of different seagrass leaf meal to the diets consisting of P1: control (no addition of seagrass leaf meal), P2: 3% seagrass leaf meal, P3: 6% seagrass leaf meal, P4: 9% seagrass leaf meal and P5: 12% seagrass leaf meal. The results showed that the highest to lowest average specific growth rate was P5 treatment at 2.29%, followed by P4 at 1.52%, P3 at 1.40%, P2 at 0.34%, and P1 (control) -1.15%. As for the survival rate, P5 treatment 87%, P4 80%, P3 and P2 67% each, and the lowest P1 (control) 53%. The addition of seagrass leaf meal to the diet affected the specific growth rate and survival rate of koi (C. rubrofuscus). The addition of a 12% seagrass leaf meal dose is the best treatment that can provide a specific growth rate of 2.29% and a survival rate of 87%.
Histopathological description of the liver, kidneys, spleen, and flesh color of catfish (Pangasius sp.) treated with the addition of photosynthetic bacteria Suriyadin, Adi; Astutiwati; Ilyas, Anita Prihatini; Fahruddin, Muh; Huda. J, Mhd Aidil
JURNAL MINA SAINS Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mina Sains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jmss.v11i1.11076

Abstract

Pangasius sp. is a freshwater fish that is a favorite for the community to consume. This study aims to analyze the histopathology of catfish-given bacteria (Rhodobacter sp. and Rhodococcus sp. in aquaculture ponds against the histopathology and occurrence of yellowing in the flesh of catfish (Pangasius sp.). A randomized block design (RAK) was used for the study, with three groups:  A (0.2 mL / L), treatment B (0.5 mL / L), and C (control). The procedure for using photosynthetic bacteria is to mix each treatment dose with 1,000 mL of water and then spread it evenly in the cultivation pond. The study's results showed tissue damage to the liver, kidneys, and spleen organs, which was characterized by hemorrhage, inflammatory cell proliferation, fatty and hydropic degeneration, and Melano Macrophages Aggregate (MMA). Organ tissue damage indicates that environmental conditions or water quality are unsuitable. Unsuitable environmental conditions cause stress, dysfunction, and damage to organs. The use of photosynthetic bacteria has a better effect than without the use of photosynthetic bacteria.
GERAKAN BERSIH PANTAI SEBAGAI UPAYA PENGELOLAAN PESISIR AI LEMAK KABUPATEN SUMBAWA Fahruddin, Muh.; Ilyas, Anita Prihatini; Suriyadin, Adi; Aldi, Davit; Junaidi, Junaidi; Islam, Izzul; Suharli, Lili; Chaidir, Riri Rimbun; Fitriana, Maya; Munandar, Imam
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 7 No 2 (2025): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v7i2.7161

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat melalui gerakan bersih pantai di Pantai Ai Lemak merupakan salah satu upaya pengelolaan lingkungan pesisir yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan kesadaran kebersihan lingkungan serta mengajak masyarakat beserta wisatawan untuk menjaga kebersihan pesisir pantai. Pengabdian ini menggunakan metode observasi dan partisipasi. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di pesisir Pantai Ai Lemak Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Hayati, Universitas Teknologi Sumbawa. Kegiatan pengabdian ini membuka pikiran dan wawasan masyarakat dalam meningkatkan kesadaran serta kepedulian dalam mencegah terjadinya pencemaran lingkungan perairan sehingga berdampak pada kebersihan pantai dan meningkatkan jumlah wisatawan.  Keterlibatan masyarakat pesisir pantai penting sekali untuk selalu diberikan pemahaman dan edukasi pemeliharaan lingkungan dengan baik. Keterlibatan masyarakat dalam kegiatan bersih pantai merupakan salah satu langkah edukasi dan penyadartahuan yang dapat diaplikasikan. Sehingga berpengaruh dalam kelestarian ekosistem pantai agar terhindar dari pencemaran lingkungan oleh sampah.
TRANSPLANTASI TERUMBU KARANG DI PERAIRAN GILI SEJANGAN DESA LABUHAN KURIS KABUPATEN SUMBAWA Fahruddin, Muh; Ilyas, Anita Prihatini; Aldi, Davit; Kautsari, Neri; Saputra, Aan; Rhismanda, Agum; Jondani, Diso Rahmat; Fajri, Muhammad; Rikardus, Rikki; Hakim, Lukman
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 7 No 1 (2024): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v7i1.7311

Abstract

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang unik dan khas di wilayah perairan tropis. Indonesia sendiri berada di wilayah segitiga terumbu karang dunia sehingga seluruh penjuru dunia menjadikan Indonesia sebagai pusat keanekaragaman hayati terumbu karang dunia. tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk memulihkan terumbu karang yang telah rusak, melakukan perawatan, monitoring, dan evaluasi hasil transplantasi karang, membuat spot diving maupun snorkeling, melakukan edukasi kepada masyarakat, mahasiswa Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Samawa, mahasiswa Program Studi Ilmu Perikanan dan Konservasi Sumber Daya Alam Universitas Teknologi Sumbawa dan stakeholders lainnya tentang pentingnya ekosistem terumbu karang. Kegiatan pengabdian dilaksanakan selama 2 hari, mulai tanggal 24-25 April 2024 di Gili (Pulau) Sejangan Desa Labuhan Kuris, Dusun Labuhan Terata, Kecamatan Lape, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Prosedur pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat terdiri dari dua tahapan yaitu penyampaian materi dan transplantasi karang. Hasil kegiatan pengabdian transplantasi terumbu karang menunjukkan antusias masyarakat, akademisi dan stakeholders dan tertarik melakukan rehabilitasi terumbu karang. Selain kegiatan sosialisasi dan transplantasi karang ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengelolaan fungsi kawasan terumbu karang dan dapat diterapkan secara aplikatif untuk memulihkan kondisi terumbu karang agar tetap terjaga sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
SOSIALISASI KONDISI STOK DAN ATURAN PENANGKAPAN PERIKANAN KAKAP DAN KERAPU DI DUSUN GILI TAPAN TELUK SALEH Fahruddin, Muh.; Ilyas, Anita Prihatini; Muis, Abdul; Anas, Azwar; Santika, Lora
Jurnal Pemberdayaan Maritim Vol 8 No 1 (2025): Journal of Maritime Empowerment
Publisher : Lembaga Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Penjaminan Mutu, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/jme.v8i1.7723

Abstract

Kegiatan sosialisasi mengenai kondisi stok dan aturan penangkapan perikanan kakap dan erapu dilaksanakan di Desa Labuhan Sangoro, Dusun Gili Tapan, Teluk Saleh, Kabupaten Sumbawa, pada 30 Mei 2025. Teluk Saleh merupakan wilayah yang memiliki nilai penting secara ekologis dan sosial ekonomi, namun perikanan kakap dan kerapu di kawasan ini menunjukkan indikasi fully-exploitedingga over-exploited akibat tekanan penangkapan yang tinggi. Kegiatan sosialisasi melibatkan pemerintah daerah, akademisi, dan lembaga terkait dengan tujuan utama meningkatkan pemahaman nelayan terhadap aturan penangkapan, termasuk larangan penggunaan alat tangkap merusak serta penerapan ukuran minimum tangkap. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan memahami pentingnya perikanan kakap-kerapu bagi keberlangsungan ekonomi keluarga mereka. Namun, pengetahuan nelayan terkait regulasi resmi masih terbatas, terutama mengenai aturan teknis yang berlaku. Diskusi partisipatif mengungkap bahwa nelayan mengalami penurunan hasil tangkapan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi jumlah maupun ukuran ikan. Sebagian nelayan menyatakan kesediaannya untuk mulai menerapkan aturan, meskipun masih ada kekhawatiran akan dampak penurunan hasil dalam jangka pendek. Selain itu, kegiatan sosialisasi berhasil memetakan kebutuhan nelayan terhadap dukungan teknis, antara lain penyediaan alat tangkap ramah lingkungan, pelatihan, dan penguatan kelembagaan. Temuan ini menunjukkan bahwa keberhasilan implementasi aturan membutuhkan tindak lanjut berupa program nyata yang dapat mendukung transisi menuju praktik perikanan berkelanjutan. Secara keseluruhan, sosialisasi di Dusun Gili Tapan menjadi langkah awal penting dalam membangun kesadaran kolektif nelayan mengenai pengelolaan sumber daya perikanan berkelanjutan. Untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut sekaligus kesejahteraan masyarakat pesisir, diperlukan pendampingan berkelanjutan, konsistensi penegakan aturan, dan dukungan nyata dari pemerintah serta pemangku kepentingan.
Keanekaragaman Lamun di Pesisir Bahoi, Sulawesi Utara: Indonesia Fahruddin, Muh.; Suriyadin, Adi; Abdurachman, Muhammad Haikal; Murtawan, Heri; Ilyas, Anita Prihatini
JURNAL LEMURU Vol 4 No 3 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i3.2282

Abstract

Bahoi merupakan desa pesisir yang terdapat di Kecamatan Likupang Barat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Pesisir Bahoi menyuguhkan ekowisata bahari yang diantaranya adalah mangrove, lamun, dan terumbu karang. Adapun fokus dalam tulisan ini adalah ekosistem lamun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman lamun di pesisir Desa Bahoi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dengan menggunakan transek kuadrat berukuran 50 x 50 cm. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enam jenis lamun yaitu Enhalus acoroides, Thallasia hemprichii, Cymodocea rotundata, Syringodium isoetifolium, Halophila ovalis, dan Halodule uninervis. Frekuensi dan kerapatan lamun didominasi oleh jenis lamun berukuran besar seperti E. acoroides dan T. hemprichii. Sedangkan indeks keanekaragaman, keseragaman dan dominansi jenis lamun ke tiga stasiun pengamatan menunjukkan kategori yang rendah.