Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

KOMUNITAS PREMAN (PEREMPUAN MANDIRI: MANDIRI FINANSIAL, MANDIRI EMOSIONAL, MANDIRI SOSIAL, & BERDAYA GUNA) PADA IBU RUMAH TANGGA, DI BANTARAN SUNGAI, DESA KUIN SELATAN, KECAMATAN BANJARMASIN BARAT, KOTA BANJARMASIN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Ifa Hafifah; Firdha Yuserina
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 10: Oktober 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Keluarga merupakan lingkup terkecil yang merasakan dampak pandemi Covid-19. Tidak sedikit kepala keluarga yang mendapat pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berakibat pada penurunan kondisi ekonomi keluarga. Perekonomian yang menurun dalam keluarga dapat memicu stres yang selanjutnya akan menimbulkan sikap agresif dan berakhir pada pertikaian keluarga. Metode yang akan dilaksanakan untuk pencegahan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yaitu pembentukan komunitas. Setelah komunitas terbentuk, komunitas tersebut akan diberikan psikoedukasi dengan tema tema growth mindset dan motivasi berprestasi untuk mendorong ibu-ibu rumah tangga bisa mandiri dan berdaya guna. Pemberian psikoedukasi selanjutnya adalah mengenai Perempuan mandiri dan berdaya guna serta pengembangan potensi diri. Metode yang digunakan adalah melalui ceramah, diskusi, pemutaran film, simulasi, dan role play. Keberhasilan program ini akan diukur secara kuantatif dan kualitatif. Pengukuran secara kuantitatif dengan membandingkan skor pre-test dan post-test, sedangkan pengukuran kualitatif dilakukan melalui proses diskusi dengan masyarakat saat evaluasi akhir. Pelaksanaan kegiatan pengabdian selama 6 bulan.
Kebutuhan Keluarga Dari Pasien Kritis Yang Dirawat Di Unit Perawatan Intensif RSUD Ulin Banjarmasin Ifa Hafifah; Lukmanul Hakim; Depi Suratmi; Muhriati Ariska; Sinta Asi; Syarifuddin Ansyari; Yeni Sulistiani; Nursyifa Aliya Rosyada
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.699

Abstract

Latar Belakang: Perawatan di Unit Perawatan Intensif menggunakan alat-alat canggih yang asing bagi pasien dan keluarga. Keadaan tersebut dapat menimbulkan krisis dalam keluarga terutama jika sumber krisis merupakan stimulus yang belum pernah dihadapi oleh keluarga sebelumnya. Hal ini menyebabkan penting untuk mengetahui kebutuhan orang-orang yang dekat dengan pasien, untuk memaksimalkan peran keluarga pada saat mendampingi pasien kritis.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan keluarga pasien kritis.Metode: penelitian deskriptif dengan populasi adalah semua keluarga pasien kritis yang dirawat di Unit Perawatan Intensif RSUD ULIN Banjarmasin. Pemilihan sampel menggunakan Accidental Sampling didapatkan sampel sebanyak 30 orang keluarga pasien kritis. Instrumen yang digunakan adalah instrumen CCFNI oleh Nancy C.Molte, Jane Stove Leske (1983). Analisis data dengan distribusi frekuensi dan persentase.Hasil: pada aspek kebutuhan keluarga tentang informasi pasien kritis yaitu mayoritas keluarga menyatakan penting mendapat pemberitahuan tentang rencana pindah atau keluar pasien dari Unit Perawatan Intensif sebanyak 60%. Pada aspek kebutuhan keluarga tentang dukungan mental yaitu mayoritas keluarga menyatakan penting mendapatkan jawaban yang tepat dari staf Unit Perawatan Intensif terkait kondisi pasien sebanyak 66,7%. Pada aspek kebutuhan keluarga tentang rasa nyaman yaitu mayoritas keluarga menyatakan penting adanya fasilitas keluarga untuk menghubungi rumah sakit saat tidak jam kunjungan sebanyak 63,3%. Pada aspek kebutuhan keluarga untuk dekat dengan pasien kritis yaitu keluarga menyatakan pentingnya diizinkan untuk memberi  dukungan kepada pasien di Unit Perawatan Intensif sebanyak 50%. Pada aspek kebutuhan keluarga akan adanya jaminan pelayanan bagi pasien pasien kritis yaitu keluarga menyatakan penting adanya  jaminan perlindungan pasien selama pasien dirawat di Unit Perawatan Intensif sebanyak 63,3%.Simpulan: Mayoritas kebutuhan keluarga dari pasien kritis adalah tentang dukungan mental. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi perawat dalam upaya pemenuhan kebutuhan keluarga pasien kritis di ruang rawat ICU.Kata kunci: Kebutuhan keluarga, Pasien kritis, Unit Perawatan IntensifFamily Needs of Critical Patients TreatedIn the Intensive Care Unit of Ulin Hospital, BanjarmasinIntroduction: Nursing in the Intensive Care Unit uses sophisticated tools that are foreign to patients and families.  This situation can lead to a crisis in the family, especially if the source of the crisis is a stimulus that the family has never faced before.  This makes it important to know the needs of people who are close to patients, to maximize the role of the family when accompanying critical patients who are admitted to the Intensive Care Unit.  This study aims to determine the needs of critical patient families.Methods: This study is a descriptive study with a population of all critical patient families who are treated in the Intensive Care Unit of ULIN Hospital Banjarmasin.  The sample selection using Accidental Sampling obtained a sample of 30 critical patient families.  The instrument used was the CCFNI instrument by Nancy C. Molte, Jane Stove Leske (1983).  Data analysis with frequency distribution and percentage.Results: In the aspect of family needs regarding critical patient information, the majority of families stated that it was important to get notification about the patient's plan to move or leave the Intensive Care Unit as much as 60%.  In the aspect of family needs regarding mental support, the majority of families stated that it was important to get the right answer from the intensive care unit staff regarding the patient's condition as much as 66.7%.  In the aspect of family needs regarding comfort, the majority of families stated that it was important to have family facilities to contact the hospital when it was not visiting hours as much as 63.3%.  On the aspect of the family's need to be close to critical patients, namely the family stated the importance of being allowed to provide support to patients in the Intensive Care Unit as much as 50%.  In the aspect of family needs, there is a guarantee of service for critical patients, namely the family stated that it is important to guarantee patient protection while the patient is treated in the Intensive Care Unit as much as 63.3%.Conclusions: The majority of critical patients' family needs are family needs regarding mental support.  The results of this study can be an input for nurses in an effort to meet the needs of critical patient families in the ICU ward.  Keywords: Family needs, Critical patients, Intensive Care Unit
GAMBARAN LENGTH OF STAY BERDASARKAN TINGKAT PRIORITAS DI INTENSIVE CARE UNIT RSUD ULIN BANJARMASIN Ni Wayan Siti; Ifa Hafifah; Tina Handayani Nasution
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 10 No 6 (2022): Desember 2022
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2022.v10.i06.p14

Abstract

Patient admitted to the intensive care unit were categorized into four admission indications, namely patients with priority one, two, three and four. Patients classified as priorities three and four have longer ICU care compared to priorities one and two. This study aims to determine the description of the Length of Stay (LOS) based on the priority level in ICU of Ulin Hospital Banjarmasin. The sampling technique in this study used a non-probability sampling with consecutive sampling. The sample in this study amounted to 31 patients. The results showed that the average age value was 41 years. The majority respondents were female, namely 19 people. Most of the patients admitted to the intensive care room at the Ulin Banjarmasin Hospital were priority 1 patients, from 31 people there were 17 patients who entered priority 1 criteria. The longest LOS was the post craniotomy tumor patient with LOS of 22 days. The number of ICU rooms is very limited and is not proportional to patients who neeed treatment in the intensive care unit, so priority criteria are used to determine patients who deserve treatment in the ICU.
Intervensi Yang Efektif Untuk Mengurangi Kecemasan Keluarga Pasien ICU Rizky Aulia Ramadhan; Tina Handayani Nasution; Ifa Hafifah
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 12, No 2 (2022): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v12i2.2151

Abstract

ABSTRACTBackground: Intensive Care Unit (ICU) that a ward for treat critical ill patients. The treatment for patients in ICU has a physical and psychological impact on the family, one of which is anxiety. The anxiety requires effective intervention to reduce it. Objectives: To determine the types of effective interventions, duration of implementation, and implementation techniques to reduce family anxiety of ICU patients. Methods: This study was a literature review. Ten literatures were identified from three databases sources such as Google Scholar, Proquest, and Science Direct in the range of publication 2016-2021. The research design was a quasi-experimental study with adult ICU patients as population. Articles analysis was carried out using the JBI Critical Appraisal Checklist for Quasi-Experimental Studies. Results: All interventions were influential and effective in reducing family anxiety of ICU patients. There are 10 kinds of interventions that can be used to reduce family anxiety of ICU patients. Discussion: There are ten effective interventions to reduce family anxiety of ICU patients including spiritual welfare provision, yoga, aurosoma therapy, spiritual therapy, health education about critical care, education, nurse therapeutic communication, consultation activities, spiritual counseling, and religious and spiritual. Only 5 out of 10 articles mention the duration of the intervention.Keywords: ICU, Intensive Care Unit, anxiety, family ABSTRAKLatar Belakang: Intensive Care Unit (ICU) adalah ruangan khusus untuk menangani pasien kritis. Perawatan pasien di ICU menimbulkan dampak fisik dan psikologis bagi keluarga salah satunya adalah kecemasan. Tingginya angka kecemasan diperlukan intervensi yang efektif untuk menguranginya. Tujuan: Mengetahui jenis intervensi yang efektif, durasi pelaksanaan, dan teknik pelaksanaan untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien ICU. Metode: Studi ini dilakukan dengan  literature review. Sepuluh literatur diidentifikasi dari tiga data base yaitu: Google Scholar, Proquest, dan Science Direct dalam rentang tahun 2016-2021. Desain penelitian artikel yang ditelaah adalah Quasi eksperimental studi. Semua artikel dianalisis menggunakan intrumen JBI Critical Appraisal Checklist for Quasi-Experimental Studies. Hasil: Seluruh intervensi berpengaruh dan efektif dalam mengurangi kecemasan keluarga pasien ICU. Terdapat 10 macam intervensi yang dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien. Pembahasan: Terdapat sepuluh intervensi yang efektif untuk mengurangi kecemasan keluarga pasien ICU diantaranya pembekalan kesejahteraan spiritual, yoga, terapi aurosoma, spiritual terapi, pendidikan kesehatan tentang peraatan kritis, edukasi, komunikasi terapeutik perawat, kegiatan konsultasi, konseling spiritual, dan religious dan spiritual. Hanya 5 dari 10 artikel yang menyebutkan durasi melakukan intervensi.Kata Kunci: ICU, Intensive Care Unit, kecemasan, keluarga
PENGARUH TERAPI MUSIK PANTING TERHADAP KECEMASAN PASIEN DI RUANG ICCU RSUD ULIN BANJARMASIN Imam Setyawan; Tina Handayani Nasution; Endang Pertiwiwati; Ifa Hafifah
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 11 No 2 (2023): April 2023
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/coping.2023.v11.i02.p10

Abstract

Pasien ICCU sering mengalami masalah kejiwaan, salah satunya adalah kecemasan. Kecemasan pada pasien ICCU mengakibatkan perubahan pola koping terhadap penyakit jantung yang dideritanya. Salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan adalah terapi musik panting yang dapat memberikan efek relaksasi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh terapi musik panting terhadap kecemasan pasien di ruang ICCU RSUD Ulin Banjarmasin. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif dengan metode quasi eksperiment dengan design one group pre-posttest. Sampel penelitian adalah 30 pasien ICCU yang dipilih dengan teknik non-probability yaitu consecutive sampling. Pengaruh terapi musik panting dengan kecemasan pasien dianalisis menggunakan Wilcoxon test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pre-test responden mayoritas mengalami kecemasan ringan 18 (60%) orang dan hasil post-test responden mayoritas tidak mengalami kecemasan 15 (50%) orang. Uji Wilcoxon menunjukkan hasil p-value yaitu 0,000 dengan tingkat kesalahan 5%. Kesimpulan pada penelitian ini terdapat pengaruh terapi musik panting terhadap kecemasan pasien pada ruang ICCU RSUD Ulin Banjarmasin. Musik panting memiliki irama yang slow sehingga memberikan rasa rileks dan membuat gejala kecemasan pada pasien menjadi berkurang.
EFEKTIVITAS STRETCHING LEHER TERHADAP NYERI KEPALA PRIMER PADA PERAWAT Larasati Larasati; Rismia Agustina; Ifa Hafifah
Nerspedia Vol. 1 No. 1 (2019): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebanyak lebih dari 90% manusia dalam kehidupannya pernah mengalami nyeri kepala. Nyeri kepala primer yang pernah dialami oleh perawat yaitu migren (78,9%), tension headache (59%), dan cluster headache (82,1%). Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektivitas stretching leher terhadap nyeri kepala pada perawat. Penelitian bersifat pra-eksperimental dengan one group pra-post test design. Sampel yang diambil dengan menggunakan purposive sampling berjumlah 30 orang perawat dari RSUD Ulin Banjarmasin dan RSUD Ratu Zalecha Martapura dari 20 Desember 2017-7 Januari 2018. Analisis data menggunakan uji wilcoxon didapatkan p value=0,001(p<α, α=0,05) yang berarti bahwa stretching leher memiliki efek terhadap nyeri kepala primer. Stretching membuat tubuh menjadi rileks, kekakuan pada otot menjadi lebih lentur, saraf yang tegang akan menjadi rileks, serta peredaran darah di dalam tubuh akan menjadi lebih baik sehingga dapat mengurangi nyeri kepala. Stretching leher efektif untuk mengurangi nyeri kepala primer
KUALITAS HIDUP PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD ULIN BANJARMASIN Diky Rizayanoor; Rismia Agustina; Ifa Hafifah
Nerspedia Vol. 1 No. 2 (2019): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Kualitas hidup merupakan persepsi seseorang yang berkaitan dengan tujuan, harapan, standar kepedulian selama hidupnya. Hasil studi pendahuluan di RSUD Ulin Banjarmasin, pasien merasakan bosan untuk melakukan hemodialisis, tetapi jika tidak dilakukan hemodialisis, pasien mengeluhkan pembengkakan di area tubuh, sesak napas, kegiatan sehari-hari terganggu, sehingga secara umum kualitas hidup pasien menurun. Tujuan: Mengetahui bagaimana gambaran kualitas hidup pasien yang menjalani hemodialisis di RSUD Ulin Banjarmasin. Metode: Metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik nonprobability sampling dengan jenis purposive sampling dan sampel sebanyak 183 orang. Data diambil dari tanggal 5-8 februari 2018. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner QLI Ferrans & Powers. Data dianalisis univariat dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Kualitas hidup buruk sebanyak 31 orang (16,9%), sedang 89 orang (48,6%), baik 63 orang (34,4%). Domain kesehatan & fungsi mayoritas sedang 92 orang (50,3%), sosial & ekonomi mayoritas sedang 90 orang (49,2%), psikologis & spiritual mayoritas sedang 82 orang (44,8%), keluarga mayoritass baik 148 orang (80,9%). Diskusi: Mayoritas kualitas hidup responden yaitu sedang kemudian disusul dengan kualitas hidup baik.
GAMBARAN INTERVENSI KEPERAWATAN SEBELUM PELAKSANAAN TRANSFUSI DARAH Asih; Devi; Ifa Hafifah
Nerspedia Vol. 2 No. 1 (2020): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Standar Operasional Prosedur (SOP) tentang teknik atau cara mulai dari keIuarnya darah dari Bank darah, berapa lama standar darah di perjalanan menuju ruang perawatan, teknik atau metode membawa darah tersebut, teknik menghangatkan darah, berapa lama darah dihangatkan sebeIum masuk ke tubuh pasien, cara pemberian spooling dengan NaCI, berapa banyak NaCl yang harus masuk, pemberian injeksi pre transfusi dan lain sebagainya, hal ini beIum ada di ruang perawatan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui gambaran intervensi keperawatan sebeIum pelaksanaan transfusi darah di RSUD “X”. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional yang dilakukan pada perawat yang melakukan intervensi keperawatan sebelum transfusi darah berjumlah 74 responden. Penelitian dilakukan dari tanggal 12 Juli sampai dengan 27 Agustus 2018 dilakukan observasi kepada perawat dengan menggunakan lembar observasi. Hasil analisis data menggunakan tabel distribusi frekuensi dan proporsi. Hasil peneIitian didapatkan bahwa sebagian besar perawat yang berdinas di RSUD “X” cukup baik meIakukan intervensi keperawatan sebeIum pemasangan transfusi darah sebanyak 74,3 % dari totaI responden.
Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Penatalaksanaan Rehidrasi Rumah Tangga Pada Balita Dengan Diare Rusmiyati Heriyanto; Eka Santi; Ifa Hafifah
Nerspedia Vol. 3 No. 2 (2021): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diarrhea is an infectious disease that can cause death due to fluid loss, which is caused by poor management of household rehidration. A good knowledge and attitude of mothers in the management of household rehidration can reduce mortality due to diarrhea. The purpose the study was to determine the correlation between mother's knowledge and attitude and management of household rehidration in toddlers with diarrhea in Bantuil Public Health Center. This study used correlation with the case control design population 1:1, respondents 41 mothers in each group of toddlers were taken by simple random sampling.
Asuhan Keperawatan Pada Ny. S dengan Diagnosis Gastritis Melalui Intervensi Konsumsi Air Perasan Kunyit di Desa Keliling Benteng Tengah Wilayah UPTD Puskesmas Martapura Barat Kabupaten Banjar Siti Sa'adah; Ifa Hafifah
Nerspedia Vol. 3 No. 2 (2021): Nerspedia
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Lambung Mangkurat University.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Gastritis adalah peradangan atau pembengkakan dari mukosa lambung yang disebabkan oleh infeksi kuman heliobacter pylori. Penderita penyakit gastritis akan mengalami sakit ulu hati, nyeri lambung, rasa mual muntah,rasa lemah, nafsu makan menurun, sakit kepala dan terjadi perdarahan pada saluran cerna. Kunyit merupakan salah satu tanaman tradisional yang dapat menurunkan nyeri pada gastritis karena kunyit mengandung kurkuminoid dan minyak atsiri. Tujuan: Memberikan asuhan keperawatan mengenai terapi pemberian air perasan kunyit terhadap pengurangan rasa nyeri pada lansia penderita gastritis. Metode: Metode pengumpulan data menggunakan pengkajian keperawatan gerontik dengan melakukan wawancara dan observasi, pemeriksaan fisik, pengkajian, analisis data, penegakkan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Hasil: Hasil asuhan keperawatan setelah dilakukan selama 7 hari dengan intervensi terapi pemberian air perasan kunyit 2 kali sehari setelah makan, nyeri yang dirasakan pasien berkurang dari skala awal 3 menjadi tidak nyeri. Pembahasan: Simpulan dari studi kasus ini adalah penerapan terapi pemberian air perasan kunyit dapat mengurai rasa nyeri. Diharapkan intervensi penderita gastritis yaitu dengan cara konsumsi air perasan kunyit untuk mengatasi masalah gastritis.