Taufik Hidayat
Program Studi Agribisnis/Jurusan SEP, Fakultas Pertanian, Universitas Lambung Mangkurat

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Tingkat Pengetahuan Petani Tentang Sistem Pertanian Terpadu di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Sumiharti Sumiharti; Hairi Firmansyah; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i1.673

Abstract

Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi,  mengetahui faktor internal (pendidikan formal-nonformal, lama berusahatani, pendapatan usahatani) yang berhubungan dengan tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi serta mengetahui permasalahan yang dihadapi petani untuk menerapkan sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2017 s/d Agustus 2018 di Kecamatan Liang Anggang, Kota Banjarbaru. Jenis data berupa data primer dan sekunder. Penelitian dilakukan dengan metode sensus. Penentuan wilayah penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Purposive Sampling.  Sampel berjumlah 13 petani responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi di Kecamatan Liang Anggang Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan tergolong kategori sedang, tingkat pengetahuan petani (TPP) sebesar 77,43% yang meliputi pengelolaan lahan secara terpadu, pengolahan pupuk secara terpadu dan pengelolaan tanaman dan ternak sapi secara terpadu. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara seluruh faktor internal dengan tingkat pengetahuan petani tentang sistem pertanian terpadu antara sayuran dan ternak sapi.Kata kunci: pengetahuan, sistem pertanian terpadu, petani sayuran, ternak sapi 
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usahatani Cabai Rawit (Capsicum fretescens L.) di Kabupaten Tabalong Irna Sari; Nuri Dewi Yanti; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i4.1937

Abstract

Cabai termasuk salah satu komoditi sayuran yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, karena peranannya yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan domestik sebagai komoditi ekspor dan industri. Di Kalimantan selatan produktivitas cabai rawit mengalami peningkatan dari tahun 2015 ke tahun 2016, sedangkan di Kabupaten Tabalong produktivitas tanaman cabai rawit mengalami penurunan dan menempati produktivitas terendah di Kalimantas Selatan. Produktivitas dipengaruhi oleh luas tanam dan produksi, produksi usahatani sangat erat kaitanya dengan pengunaan faktor produksi. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui pengaruh pemakaian faktor produksi (input) pada usahatani cabai rawit, menghitung elastisitas produksi masing input (luas lahan, bibit, pupuk organik, pupuk anorganik, obat-obatan dan tenaga kerja) serta menentukan return to scale usahatani cabe rawit. Analisis data yang digunakan untuk menjawab tujuan menggunakan fungsi produksi tife Cobb-Douglas. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh penggunaan faktor produksi diketahui bahwa nilai R2 sebesar 0,963. Secara simultan faktor input (lahan, bibit, kotoran hewan, pupuk anorgani, pestisida dan pekerja) mempengaruhi secara benar hasil produksi usahatani cabai rawit. Secara individu faktor produksi lahan, kotoran hewan, pestisida dan pekerja signifikan mempengaruhi produksi cabai rawit sedangkan bibit dan kotoran hewan tidak berpengaruh. Nilai koefisien elastisitas lahan (0,313), bibit (0,010), kotoran hewan (0,066), pupuk anorganik (0,096), pestisida (0,073) dan pekerja (0,598). Selanjutnya berdasarkan hasil return to scale produksi cabai rawit berada dalam keadaan skala meningkat (increasing returnato scale) dengan nilai 1,156.Kata kunci : usaha tani cabai rawit, faktor produksi, elastisitas, return to scale
DAMPAK KEBERADAAN PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) PERUSAHAAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI DESA PANDAHAN DAN DESA PULAU PINANG, KABUPATEN TAPIN Ahmad Baihaqi; Luthfi Fatah; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2634

Abstract

Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu bentuk tanggung jawab yang dilakukan oleh perusahaan atas bagaimana mereka melakukan bisnisnya dengan tetap memberikan dampak yang positif kepada masyarakat dan lingkungan serta kontributif terhadap ekonomi yang berkelanjutan. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui dampak dari program CSR kelapa sawit terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah adanya CSR perusahaan kelapa sawit PT. Kharisma Inti Usaha (KIU) dan PT.Hasnur Citra Terpadu (HCT). Penelitian dilakukan di Desa Pandahan Kecamatan Tapin Tengah dan Desa Pulau Pinang Kecamatan Binuang Kabupaten Tapin Kalimantan Selatan. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli 2019 sampai Oktober 2019. Metode penentuan responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, diambil sebanyak 30 orang, terdiri dari 15 orang dari Desa Pandahan dan 15 orang dari Desa Pulau Pinang. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya CSR dari perusahaan perkebunan kelapa sawit membawa perubahan terhadap kondisi sosial masyarakat, berupa meningkatnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat serta memudahkan masyarakat dalam berobat. Adanya CSR perusahaan perkebunan kelapa sawit juga membawa perubahan terhadap kondisi ekonomi masyarakat yaitu bertambahnya pendapatan serta bisa mengurangi kerugian ekonomi kepada masyarakat, misalnya mencegah kebakaran.Kata kunci: dampak, CSR, kondisi sosial ekonomi masyarakat, perkebunan kelapa sawit
HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KETUA KELOMPOK TANI DENGAN EFEKTIVITAS KELOMPOK TANI DIKELURAHAN CEMPAKA KOTA BANJARBARU Aida Fiteriani; Taufik Hidayat; Artahnan Aid
Frontier Agribisnis Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i2.2906

Abstract

Fungsi kelompk tani baik apabila pemimpin dalam hal ini adalah ketua kelompok tani menggrakkan angggta kelompok tani untuk melakukan tujuan. Kesesuaian keadaan mampu dalam kelompok akan berjalan sesuatu dengan mencapai kepemimpinan ketua kelompok tani akan mewujdkan keefektifan kelompok tani yang dibina. Sehingga petani dapat manfaat sebagai memperolehkondis kelompok. Penelitian ini Kelurahan di Cempaka Kota Banjarbaru yaitu bagian dari yang suatu pada penelitian memusatkan menggunakan metode deskriptif masalah masa - anggota masalah sekarang/aktual dilaksanakan.  populasi pada dalam adalah penelitian ini semua anggota tani kelompok yang menggunakan teknik sampel dalam 33 tani kelompok di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru. Pada penelitian ini petani penentuan efektivitas proportional stratified random sampling. Sehingga terpilih 15  kelompok pada tani sampel dengan 2 tani di setiap kelompok. Kelompok terdiri tani beberapa Kelompok dari Tani Ketua dengan Efektivitas orang Kelompok di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru kelompok tingkatan kelompok yaitu pemula, lanjut, dan madya. Metode analisis ini menggunakan adalah Uji Koefisien Korelasi (rs). Spearman skor penelitian degan rata dari hasil dinyatakan bahwa Kepemimpinan Tani Rank kepemimpinan ketua tani di Kelurahan Cempaka termasuk kategori degan tinggi -rata 29,57 atau sebesar 82,13%. Efektivitas di Kelurahan Cempaka sehingga dalam kategori kelompok ttani sedang skor rata-rata 45,50 atau sebesar 75,83%. Hasil korelasi Rank Spearman menunjukan nilai rs 0,465 dengan nilai thitung (2,779) diketahui nilai thitung > dari ttabel (α = 0,05) = 2,042. Hal ini menunjukan yang bahwa terdapat kepemimpinan kelompok t diantara ani dengan hubungan signifikan ketua tani kelompok di Kelurahan Cempaka Kota Banjarbaru.
KELEMBAGAAN SOSIAL PELADANG BERPINDAH DI KECAMATAN BATANG ALAI TIMUR KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Muhammad Agus Kurniawan; Taufik Hidayat; Eka Radiah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i2.618

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dengan lebih dari 60% penduduknya bermata pencarian di bidang pertanian. Peladang berpindah dalam bahasa inggris disebut “shifting Cultivation” terjadi hampir diseluruh dunia khususnya pada daerah-daerah tropika. Perladangan berpindah-pindah adalah salah satu cara manusia memanfaatkan lahan untuk produksi pangan (pertanian) yang sangat sederhana yang dilakukan secara tradisional dengan cara berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lainnya dan kemudian kembali ketempat semula. Metode pengambilan contoh Informan dalam penelitian ini adalah peladang berpindah yang terdapat di Kecamatan Batang Alai Timur yaitu Kepala Adat, Kepala Desa, Tokoh Agama, buruh tani dan orang yang melakukan ladang perpindah. Hasil penelitian terhadap Norma dan Aturan Dalam Kegiatan Ladang Berpindah terdiri dari pemilihan lokasi, hak kepemilikan lahan, penebasan dan penebangan, pembakaran, penanaman, pemeliharaan dan panen. Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan ladang berpindah yaitu diantaranya masalah persiapan lahan dalam kegiatan ladang berpindah, masalah dalam budidaya tanaman dan masalah lainya kurangnya perhatian dari pemerintah dengan nasib para petani ladang berpindah, mulai terkikisnya kebiasaan adat istiadat dalam kegiatan ladang berpindah dan jarak ladang dengan rumah petani.Kata kunci: ladang berpindah, kelembagaan sosial
Analisis Preferensi Masyarakat terhadap Pembelian Beras di Kota Banjarbaru Ahmad Jefrianus Shalihin; Taufik Hidayat; Hamdani Hamdani
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2617

Abstract

Setiap konsumen beras mempunyai preferensi masing-masing dalam menentukan beras yang akan dikonsumsi, hal itu dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti lingkungan budaya dan daya beli. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi preferensi masyarakat terhadap atribut-atribut beras di Kota Banjarbaru dan mengidentifikasi atribut beras yang menjadi pertimbangan utama masyarakat. Adapun atribut-atribut beras yang akan diteliti yaitu kepulenan beras, warna beras, dan butir patah beras. Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga di Kota Banjarbaru dengan jumlah sampel sebanyak 100 rumah tangga yang dibagi menjadi dua kelompok responden, yaitu 50 responden suku Banjar dan 50 responden suku non Banjar yang dipilih secara acak. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Chi Kuadrat (χ2) dan Multi Atribut Fishbein. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu masyarakat Banjarbaru memilih beras dengan kepulenan sedang, berwarna putih bersih, dan butir patah yang sedikit. Perbedaan preferensi responden suku Banjar dan suku non Banjar terletak pada atribut kepulenan beras, dimana responden suku Banjar memilih beras pera, sedangkan responden suku non Banjar memilih beras pulen. Urutan atribut beras dari yang paling dipertimbangkan masyarakat secara berurutan adalah kepulenan beras, butir patah beras, dan warna beras. Perbedaan urutan atribut beras antara responden suku Banjar dan suku non Banjar terletak pada atribut warna beras dan butir patah beras, dimana responden suku Banjar lebih mempertimbangkan atribut butir patah beras dibanding warna beras, sedangkan responden suku non Banjar sama-sama mempertimbangkan atribut warna beras dan butir patah beras.Kata kunci: preferensi, beras, atribut, suku Banjar, suku non Banjar 
ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA ALAT KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Muhammad Suprianur; Taufik Hidayat; Muhammad Husaini
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.647

Abstract

Pembangunan seringkali diartikan pada pertumbuhan dan perubahan.ITujuanIdari penelitian iniIadalahIuntukImengetahuiIbesarnyaIbiaya, penerimaan, pendapatan,IdanIkeuntunganIusahatani padiIsawahIdiIDesaIAlat Kecamatan Hantakan KabupatenIHulu Sungai Tengah dan tentang layak atau tidak layaknya suatu usahatani padi sawah di Desa Alat Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Maret 2018 sampai bulan Juli 2018 hasil penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata biaya total dalam usahatani padi sawah di Desa Alat Kecamatan Hantakan selama satu kali musim tanam adalah Rp 6.667.843/usahatani, total penerimaan Rp 8.289.000/usahatani, rata-rata pendapatan Rp 3.680.082/usahatani dan rata-rata keuntungan Rp 1.621.157/usahatani. Usahatani padi sawah di Desa Alat Kecamatan Hantakan signifikan layak untuk diusahakan karena nilai RCRnya 1,24IlebihIbesarIdariI1.Kata kunci: analisis kelayakan, usahatani, padi sawah
ANALISIS KEGIATAN PENYULUH PERTANIAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI DI KECAMATAN BANUA LAWAS, KABUPATEN TABALONG Rabiatul Adawiah; Taufik Hidayat; Eka Radiah
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.635

Abstract

Keinginan akan adanya pengelolaan pelaksanaan kegiatan penyuluh pertanian merupakan suatu kewajiban, demi menciptakan sumberdaya manusia pertanian yang profesional, kreatif, inovatif, dan berwawasan global dalam rangka meningkatkan produktivitas padi untuk kesejahteraan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pelaksanaan kegiatan yang diberikan oleh penyuluh pertanian lapangan dalam rangka meningkatkan produktivitas padi, mengetahui produktivitas padi, serta permasalahan yang dihadapi penyuluh pertanian lapangan untuk mendinamiskan program pelaksanaan kegiatan dalam rangka meningkatkan produktivitas padi. Metode yang digunakan pada analisis data dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan penyuluhan pertanian yang diberikan oleh penyuluh dilaksanakan penyuluh adalah pembekalan penggunaan bibit unggul yang bersertifikat, teknik budidaya, manfaat sistem tanam jajar legowo, penggunaan pupuk berimbang, pengenalan alat pertanian, pengendalian hama penyakit tanaman secara terpadu, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca panen, dan cetak sawah. Dengan sasaran kunjungan kekelompok tani dengan menggunakan metode kelompok, dan massal serta menggunakan teknik anjangsana, demonstrasi, ceramah, film untuk menyampaikan materi secara langsung. Produktivitas padi di Kecamatan Banua Lawas untuk Desa Hapalah pada sawah rawa lebak diperoleh produktivitas sebesar 5,02 ton/ha, sedangkan Desa Purai pada sawah tadah hujan diperoleh produktivitas sebesar 4,97 ton/ha, sehingga diperoleh rata-rata produktivitas padi di Kecamatan Banua Lawas sebesar 4,99 ton/ha. Permasalahan yang dihadapi oleh Penyuluh Pertanian Lapangan adalah kurangnya fasilitas penyuluhan, sarana dan prasarana penyuluhan, kurang nya pemahaman petani dan sulitnya untuk mengumpulkan petani/ketersediaan petani untuk meluangkan waktu pertemuan serta hama dan penyakit sulit dikendalikan, kurang nya pemahaman petani dan sulitnya petani untuk menerima teknologi baru. Kata kunci : kegiatan penyuluh pertanian, tingkat produktivitas padi.
PERANAN PENYULUH DALAM MENINGKATKAN DINAMIKA KELOMPOK TANI DI DESA PANGGALAMAN KECAMATAN MARTAPURA BARAT KABUPATEN BANJAR Ahmad Farhansyah; Taufik Hidayat; Muzdalifah Muzdalifah
Frontier Agribisnis Vol 2, No 3 (2018)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v2i3.643

Abstract

Kebijakan pembangunan pertanian di kebanyakan Negara adalah meningkatkan produksi dalam jumlah yang sama dengan pememintaan akan bahan pangan yang semakin meningkat, dengan harga yang bersaing dipasar dunia. Pembangunan pertanian seharusnya berkelanjutan dengan mengikuti perkembangan zaman. informasi yang di lakukan tidak hanya dari penyuluh, tetapi juga dari sumber lain, termasuk pengalaman mereka sendiri serta pengalaman dalam mengembangkan wawasan. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat dinamika kelompok tani di Desa Panggalaman termasuk dalam kategori sedang atau cukup dinamis dengan persentase 75,39%. Sedangkan untuk tingkat peran penyuluh dalam meningkatkan dinamika kelompok tani dalam kategori sedang dengan persentase 73,03%. Hal tersebut disebabkan beberapa variabel yang memiliki nilai yang mayoritas tergolong dalam kategori sedang karena hubungan penyuluh dengan kelompok tani dalam memfasilitasi, memperlancar komunikasi dan meningkatkan motivasi belum sepenuhnya tercapai.Kata kunci: pembangunan pertanian, peranan penyuluh, dinamika kelompok
MOTIVASI PETANI MENANAM PADI UNGGUL DI DESA TALAN, KECAMATAN BANUA LAWAS KABUPATEN TABALONG Rina Rina; Nuri Dewi Yanti; Taufik Hidayat
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2643

Abstract

Motivasi petani dalam menanam padi varietas padi unggul bermacam-macam. Diantara motivasi tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan faktor sosial, ekonomi dan teknis serta kebijakan. Pada usahatani padi varietas unggul umumnya terdapat kendala yang dihadapi petani.  Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui tingkat motivasi dan kendala yang dihadapi petani dalam menanam padi variatas unggul di Desa Talan Kecamatan Banua Lawas. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2019 sampai September 2019. Penentuan sampel menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) diambil 50 orang petani dari rata–rata tingkat total jumlah keselurahan anggota kelompok tani yang ada di Desa Talan yaitu 206 populasi petani. Rata–rata tingkat motivasi petani dalam menanam padi varietas unggul di Desa Talan Kecamatan Banua Lawas Kabupaten Tabalong dengan nilai 75,10% masih tergolong dalam kategori sedang. Motivasi kebijakan menjadikan motivasi tertinggi petani dengan rata-rata 95,83% (tinggi) disusul motivasi ekonomi dan teknis  di urutan kedua dan ketiga dengan rata-rata 80,67% (tinggi), 69,07% (sedang) serta yang terakhir yaitu motivasi sosial dengan rata-rata 52,17% (rendah). Permasalahan yang di hadapi petani dalam menanam padi varietas unggul terdiri dari serangan hama wereng, hama ulat, serta adanya perubahan iklim sehingga petani rentan gagal panen.Kata kunci: padi varietas unggul, Banua Lawas, motivasi petani, Desa Talan