Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Pengembangan Metode Pembelajaran Olah Tubuh Melalui Variasi Metodik Dengan Memanfaatkan Media Fitnes Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FSP ISI Denpasar Widyarto, Rinto; Mudiasih, Ni Wayan; Iriani, Ni Wayan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 6 No 1 (2018): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6222.717 KB) | DOI: 10.31091/sw.v6i1.357

Abstract

Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar sebagai prodi baru yang terus berupaya mengembangkan pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Untuk itu kajian ini dipilih mata kuliah olah tubuh sebagai salah satu kajian metode pengembangan yang memerlukan latihan gerak tubuh yang dipilih sesuai dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan kelenturan/flexibilitas tubuh, memaximalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan juga menambah ke-kuatan dalam meningkatkan stamina tubuh. Pembelajaran olah tubuh melalui variasi metodik dengan memanfatkan media fitness merupakan pengembangan metode pada mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengembangan metode pembelajarannya masih tetap mengacu kepada metode-metode yang ada dan konvensional. Permasalahan kajian ini difokuskan pada pemilihan materi teknik gerak atraksi dan yoga beserta rumusan konsep geraknya yang memanfaatkan media fitness sebagai variasi metodiknya. Kemudian dilakukan penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah-langkah untuk mengimplementasikannya.  Tujuan dan target penelitian ini untuk menghasilkan ‘produk teknik gerak” mengenai pembelajaran olah tubuh melalui variasi metodik yang memanfaatkan media fitness pada mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik. Variasi metodik yang dihasilkan sebagai upaya penyesuaian potensi dan media fitness yang ada di Fakultas Seni Pertunjukan, agar fasilitas pembelajaran yang dimiliki lebih fungsional dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Metode penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Mengutamakan variasi pembelajaran antara tim peneliti dan mahasiswa Program studi Pendidikan Sendratasik. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi yang menjadi bahan terapan dasar bagi pembelajaran mata kuliah olah tubuh dan selanjutnya berkontribusi pada mata kuliah praktek tari yang lainnya.The Study Program of Sendratasik Education, Faculty of Performing Arts of ISI Denpasar as a new study program which continually strives to develop a superior and quality learning. Therefore, this study was chosen as a “olah tubuh” as a study of development methods that require exercise of body motion selected in accordance with the pattern of motion that is free. Exercise training to improve flexibility of the body, maximize joint distance, instill aesthetic sense and motion sensitivity, and also increase the strength in increasing body stamina. Learning of “olah tubuh” through methodical variation by utilizing the fitness media is the development of methods on the students of the course of Sendratasik education which has never been done before. The development of the learning method still refers to existing and conventional methods. The problem of this study focused on the selection of motion attraction and yoga techniques along with the formulation of the concept and motion that utilizes the media fitness as its methodical variation. Then do the writing of motion if the body, as well as steps to implement it. The objectives and targets of this research are to produce 'to move products' on learning “olah tubuh” through methodical variations that utilize the fitness media in the students of the Sendratasik education. Methodological variations are produced as an effort to adjust the potential and the existing fitness media in the Faculty of Performing Arts, so that the learning facilities owned are more functional and can be developed in a sustainable manner. This research method with qualitative approach, which more emphasis on "variatif method". Prioritizing learning variation between research team and student of Study Program of Sendratasik Education. Method of collecting data through participant observation, interview, and training which focused on student. The results of this study in the form of descriptions that become the basic applied materials for learning body fitness courses and then contribute to other dance practice classes.
Pengembangan VCD/DVD Dalam Pembelajaran Seni Budaya Tari Jaran Teji Pada Siswa SMA Negeri 8 Denpasar Iriani, Ni Wayan; Mudiasih, Ni Wayan
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Denpasar Vol 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.072 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.200

Abstract

Tari Jaran Teji adalah tari yang memadukan gerak tari laki dan perempuan yang menggambarkan penyamaran Dewi Sekar Taji dengan putri pendamping ketika mengembara mencari kekasihnya Raden Inu Kerta Pati yang menghilang dari Istananya. Dewi Sekar Taji bersama pendampingnya menyamar menjadi penunggang kuda yang gagah perkasa dan tak ada yang dapat mengenalinya dengan berpakaian laki-laki. Tari Jaran Teji bercirikan gerak yang menirukan binatang kuda. Penciptanya I Wayan Dibia tahun 1985, ia membuat tarian ini terinspirasi dari tari Sanghyang Jaran yang sakral. Gerak-gerak Sanghyang Jaran kemudian dipadukan dengan gerak-gerak tari klasik Bali dan Jawa. Struktur pertunjukan tari kreasi baru Jaran Teji ini dimulai dari Pengawit, Pengawak, Pengecet, dan Pekaad. Proses belajar mengajar di studio perlu dikombinasikan dengan pengembangan pembelajaran pada Mata Pelajaran Seni Budaya pada klas 7 IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Denpasar, dengan metode ceramah dan dilanjutkan demontrasi gerak. Ssiswa mengikuti contoh ragam gerak yang sudah dirancang dan direkam melalui VCD disesuaikan dengan Struktur tarinya. Tari kreasi baru jaran Teji dalam penampilannya berpolakan tradisi dan dikembangkan dengan ekspresi yang dimiliki oleh setiap individu berdasarkan karakter tarian tersebut, dipadukan unsur-unsur tenaga, ruang dan waktu.Jaran Teji dance is a dance that combines dance depicting male and female impersonation daughter Dewi Sekar Taji with a companion when Raden Inu wander looking for his girlfriend who disappeared from Kerta Pati palace. Dewi Sekar Taji together companion posing as a valiant horseman and nobody could recognize them dressed men. Jaran Teji dance that mimicked the movement of animals is characterized by a horse. I Wayan Dibia creator in 1985, he made this dance inspired Sanghyang Jaran sacred dance. Sanghyang Jaran motions then combined with classical dance movements of Bali and Java. The structure of the new creation dance performances Jaran Teji starts from pengawit, pengawak, pengecet, and pekaad. Teaching and learning process in the studio need to be combined with the development of learning at the Arts and Culture Subjects in class 7 IPS Senior High School 8 Denpasar, with a lecture and demonstration followed the motion. Students follow the example of range of motion that has been designed and recorded through the VCD adapted to the structure of the dance. The new dance creations distance Teji in appearance patterned tradition and developed with an expression which is owned by each individual based on the character of the dance, combined elements of power, space and time.
Pengembangan VCD/DVD Dalam Pembelajaran Seni Budaya Tari Jaran Teji Pada Siswa SMA Negeri 8 Denpasar Ni Wayan Iriani; Ni Wayan Mudiasih
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 3 (2015): November
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.582 KB) | DOI: 10.31091/sw.v3i0.200

Abstract

Tari Jaran Teji adalah tari yang memadukan gerak tari laki dan perempuan yang menggambarkan penyamaran Dewi Sekar Taji dengan putri pendamping ketika mengembara mencari kekasihnya Raden Inu Kerta Pati yang menghilang dari Istananya. Dewi Sekar Taji bersama pendampingnya menyamar menjadi penunggang kuda yang gagah perkasa dan tak ada yang dapat mengenalinya dengan berpakaian laki-laki. Tari Jaran Teji bercirikan gerak yang menirukan binatang kuda. Penciptanya I Wayan Dibia tahun 1985, ia membuat tarian ini terinspirasi dari tari Sanghyang Jaran yang sakral. Gerak-gerak Sanghyang Jaran kemudian dipadukan dengan gerak-gerak tari klasik Bali dan Jawa. Struktur pertunjukan tari kreasi baru Jaran Teji ini dimulai dari Pengawit, Pengawak, Pengecet, dan Pekaad. Proses belajar mengajar di studio perlu dikombinasikan dengan pengembangan pembelajaran pada Mata Pelajaran Seni Budaya pada klas 7 IPS Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Denpasar, dengan metode ceramah dan dilanjutkan demontrasi gerak. Ssiswa mengikuti contoh ragam gerak yang sudah dirancang dan direkam melalui VCD disesuaikan dengan Struktur tarinya. Tari kreasi baru jaran Teji dalam penampilannya berpolakan tradisi dan dikembangkan dengan ekspresi yang dimiliki oleh setiap individu berdasarkan karakter tarian tersebut, dipadukan unsur-unsur tenaga, ruang dan waktu.Jaran Teji dance is a dance that combines dance depicting male and female impersonation daughter Dewi Sekar Taji with a companion when Raden Inu wander looking for his girlfriend who disappeared from Kerta Pati palace. Dewi Sekar Taji together companion posing as a valiant horseman and nobody could recognize them dressed men. Jaran Teji dance that mimicked the movement of animals is characterized by a horse. I Wayan Dibia creator in 1985, he made this dance inspired Sanghyang Jaran sacred dance. Sanghyang Jaran motions then combined with classical dance movements of Bali and Java. The structure of the new creation dance performances Jaran Teji starts from pengawit, pengawak, pengecet, and pekaad. Teaching and learning process in the studio need to be combined with the development of learning at the Arts and Culture Subjects in class 7 IPS Senior High School 8 Denpasar, with a lecture and demonstration followed the motion. Students follow the example of range of motion that has been designed and recorded through the VCD adapted to the structure of the dance. The new dance creations distance Teji in appearance patterned tradition and developed with an expression which is owned by each individual based on the character of the dance, combined elements of power, space and time.
Pengembangan Metode Pembelajaran Olah Tubuh Melalui Variasi Metodik Dengan Memanfaatkan Media Fitnes Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sendratasik FSP ISI Denpasar Rinto Widyarto; Ni Wayan Mudiasih; Ni Wayan Iriani
Segara Widya : Jurnal Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2018): Maret
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6222.717 KB) | DOI: 10.31091/sw.v6i1.357

Abstract

Program Studi Pendidikan Sendratasik, Fakultas Seni Pertunjukan ISI Denpasar sebagai prodi baru yang terus berupaya mengembangkan pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Untuk itu kajian ini dipilih mata kuliah olah tubuh sebagai salah satu kajian metode pengembangan yang memerlukan latihan gerak tubuh yang dipilih sesuai dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan kelenturan/flexibilitas tubuh, memaximalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan juga menambah ke-kuatan dalam meningkatkan stamina tubuh. Pembelajaran olah tubuh melalui variasi metodik dengan memanfatkan media fitness merupakan pengembangan metode pada mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Pengembangan metode pembelajarannya masih tetap mengacu kepada metode-metode yang ada dan konvensional. Permasalahan kajian ini difokuskan pada pemilihan materi teknik gerak atraksi dan yoga beserta rumusan konsep geraknya yang memanfaatkan media fitness sebagai variasi metodiknya. Kemudian dilakukan penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah-langkah untuk mengimplementasikannya.  Tujuan dan target penelitian ini untuk menghasilkan ‘produk teknik gerak” mengenai pembelajaran olah tubuh melalui variasi metodik yang memanfaatkan media fitness pada mahasiswa program studi pendidikan Sendratasik. Variasi metodik yang dihasilkan sebagai upaya penyesuaian potensi dan media fitness yang ada di Fakultas Seni Pertunjukan, agar fasilitas pembelajaran yang dimiliki lebih fungsional dan dapat dikembangkan secara berkelanjutan. Metode penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Mengutamakan variasi pembelajaran antara tim peneliti dan mahasiswa Program studi Pendidikan Sendratasik. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi yang menjadi bahan terapan dasar bagi pembelajaran mata kuliah olah tubuh dan selanjutnya berkontribusi pada mata kuliah praktek tari yang lainnya.The Study Program of Sendratasik Education, Faculty of Performing Arts of ISI Denpasar as a new study program which continually strives to develop a superior and quality learning. Therefore, this study was chosen as a “olah tubuh” as a study of development methods that require exercise of body motion selected in accordance with the pattern of motion that is free. Exercise training to improve flexibility of the body, maximize joint distance, instill aesthetic sense and motion sensitivity, and also increase the strength in increasing body stamina. Learning of “olah tubuh” through methodical variation by utilizing the fitness media is the development of methods on the students of the course of Sendratasik education which has never been done before. The development of the learning method still refers to existing and conventional methods. The problem of this study focused on the selection of motion attraction and yoga techniques along with the formulation of the concept and motion that utilizes the media fitness as its methodical variation. Then do the writing of motion if the body, as well as steps to implement it. The objectives and targets of this research are to produce 'to move products' on learning “olah tubuh” through methodical variations that utilize the fitness media in the students of the Sendratasik education. Methodological variations are produced as an effort to adjust the potential and the existing fitness media in the Faculty of Performing Arts, so that the learning facilities owned are more functional and can be developed in a sustainable manner. This research method with qualitative approach, which more emphasis on "variatif method". Prioritizing learning variation between research team and student of Study Program of Sendratasik Education. Method of collecting data through participant observation, interview, and training which focused on student. The results of this study in the form of descriptions that become the basic applied materials for learning body fitness courses and then contribute to other dance practice classes.
Pembelajaran Legong Kuntir Berbasis E-Book Ni Wayan Mudiasih; Rinto Widyarto
PANGGUNG Vol 31, No 4 (2021): Implementasi Revitalisasi Identitas Seni Tradisi
Publisher : LP2M ISBI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.577 KB) | DOI: 10.26742/panggung.v31i4.1910

Abstract

Pulau Bali yang kuat dengan adat, tradisi, budaya dan spritualitas leluhur, menjunjung tinggi nilai agama Hindu. Masyarakatnya penuh berkesenian dengan perbendaharaan seni yang tinggi, terbukti berbagai macam jenis tarian ada di Bali, seperti ragam tari Legong (Lasem, Jobog, Nandir, Legod Bawa dan Kuntir). Dalam pembelajaran tari diperlukan berbagai pendekatan, metode, dan media agar peserta didik mudah memahami materi dengan baik. Setelah pembelajaran peserta didik terstimulus menjadi lebih tertarik, aktif dan kreatif serta menyenangkan Metode penelitian yang digunakan yaitu metode Reseacrh and Development (R&D) dengan model pengembangan prosedural. Tari Legong Kuntir Berbasis E-Book dapat dimanfaatkan guru sebagai media pembelajaran dan dimanfaatkan sebagai bahan belajar oleh peserta didik di SMK Negeri 3 Sukawati khususnya pada pmebelajaran tari Legong Kuntir.Kata kunci: E-Book, Metode, Tari Legong Kuntir
PEMANFAATAN MEDIA FITNES SEBAGAI VARIASI METODIK DALAM PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN OLAH TUBUH Rinto Widyarto Rinto; Ni Wayan Mudiasih; Ni Wayan Iriani
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.264 KB) | DOI: 10.33654/tdk.v1i1.1234

Abstract

Abstrak: Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan, FSP-ISI Denpasar sebagai prodi baru berupaya mengem-bangkan pembelajaran yang unggul dan berkualitas. Mata kuliah olah tubuh sebagai salah satu kajian metode pengembangan yang memerlukan latihan gerak tubuh dengan pola gerak yang bersifat bebas. Pelatihan olah tubuh untuk meningkatkan kelenturan tubuh, memaksimalkan jarak jangkau persendian, menanamkan rasa estetika dan sensitifitas gerak, dan juga menambah kekuatan bagi peningkatan stamina tubuh. Pembelajaran olah tubuh ini memanfatkan media fitness dengan mengembangkan metode yang belum pernah dilakukan sebe-lumnya. Pengembangan metode pembelajarannya tetap mengacu metode konvensional. Kajian ini difokuskan pada pemilihan materi teknik gerak atraksi dan yoga dengan pemanfaatan media fitness, selanjutnya dilakukan penulisan istilah gerak olah tubuh, serta langkah pengimplementasiannya. Tujuan dan target penelitian ini untuk menghasilkan “produk teknik gerak” dalam pembelajaran olah tubuh dengan variasi metodik melalui media fitness. Variasi metodik disesuaikan dengan potensi dan media fitness yang diperlukan agar pembelajaran lebih fungsional, kemudian akan dikembangkan secara berkelanjutan. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif, yang lebih menekankan pada ”metode variatif”. Metode pengumpulan data melalui observasi partisipasi, wawancara, dan pelatihan yang terfokus pada mahasiswa. Hasil penelitian ini berupa deskripsi yang menjadi bahan terapan dasar bagi pembelajaran mata kuliah olah tubuh guna memberikan berkontribusi pada mata kuliah praktek tari yang lainnya.Kata Kunci: Pembelajaran, olah tubuh, metodik, dan fitnessAbstract: The Performing Arts Education Study Program, FSP-ISI Denpasar as a new study program seeks to develop superior and quality learning. The body exercise course is one of the studies of development methods that requires exercise in body movements with free movement patterns. Exercise training to increase flexibility, maximize range of joints, instill aesthetic sense and sensitivity to movement, and also increase strength for increased stamina. This learning exercise utilizes fitness media by developing methods that have never been done before. The development of learning methods still refers to conventional methods. This study is focused on selecting materials for attraction and yoga techniques using fitness media, then writing the terms of body movements, as well as the steps for their implementation. The purpose and target of this research is to produce a "movement technique product" in learning body sports with methodical variations through fitness media. Methodic variations are adjusted to the potential and fitness media needed so that learning is more functional, then it will be developed on an ongoing basis. This study uses a qualitative approach, which emphasizes more on "varied methods". Methods of data collection through participatory observation, interviews, and training focused on students. The results of this study are in the form of descriptions which are the basic applied materials for learning body sports in order to contribute to other dance practice courses.Keywords: Learning, olah tubuh, method, and fitness.
PEMBELAJARAN PROSES MENCIPTA TARI BAGI GURU MGMP SENI BUDAYA DI TINGKAT SMA DI KOTA DENPASAR Ni Wayan Mudiasih; Ni Wayan Iriani; Rinto Widyarto
TANDIK : Jurnal Seni dan Pendidikan Seni Vol 1 No 2 (2021)
Publisher : STKIP PGRI BANJARMASIN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.265 KB) | DOI: 10.33654/tdk.v1i2.1236

Abstract

Abstrak: Para guru seni budaya SMAN di Denpasar belum sepenuhnya memahami dan mengetahui tentang penciptaan baik teori dan praktek, sehingga banyak para siswa saat mendapat tugas tersebut harus mencari guru pelatih diluar sekolah dan harus membayarnya. Fenomena ini penting diantisipasi dan dicarikan solusinya, agar eksistensi penciptaan tari dapat dilakukan dengan mudah. Untuk itu perlu pembelajaran kelompok Guru Seni Budaya dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Hal ini agar dapat mempermudah proses mencipta tari dan mampu memberikan pembelajaran teori dan praktek mencipta tari kreasi baru/kontemporer.Metode dekriptif dan pelaksanaannya menggunakan metode eksperimen imitasi, matematika, karakter dan transisi. Guru seni budaya ini diberikan pembelajaran langsung untuk mencipta tari yang selanjutnya dapat memberikan pembelajaran kepada peserta didik tingkat SMA, agar dapat meningkatkan kemampuan mencipta tari. Pembelajaran ini disambut antusias oleh segenap peserta dan menghasilkan 2 model karya tari kreasi dan kontemporer. Kata Kunci:Pembelajaran, Mencipta, Tari, dan MGMP
Pengembangan Aplikasi Android Pembelajaran Gamelan Selonding Gaya Tenganan Komang Ayu Tri Paramitha; I Wayan Diana Putra; Ni Wayan Mudiasih
Journal of Music Science, Technology, and Industry Vol. 5 No. 2 (2022)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.783 KB)

Abstract

Purpose: The purpose of this research is to develop an android application for learning Selonding Instrument of Tenganan Style. Research Method: The type of this research is used Research and Development (R&D). The result of this research is an android-based Selonding Instrument learning application, namely learning activities or subject matter which is divided into several substances such as basic knowledge of Gamelan Selonding, instrumentation, tone structure, saih (tone tasks), the basic technique of using the application, game techniques, song and quiz questions related to Selonding Instrument. Result and discussion: The results of the validation of the learning content expert test with a percentage of 93.34%, the results of the validation of the learning media expert test with a percentage of 96.67%, the validation results of the learning design expert test with a percentage of 90%, the results of the musical teacher trial with a percentage of 96.67%, the results of individual trials with a percentage of 92% and the results of small group trials with a percentage of 94.5% stated that the results of the application were very good. Implication: The development used in developing learning applications is in the form of a Borg and Gall product development model
Character Education in Panca Sani Pependetan Dance Creation Ni Wayan Iriani; Ni Wayan Mudiasih
Mudra Jurnal Seni Budaya Vol 38 No 3 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31091/mudra.v38i3.2452

Abstract

The pependetan dance "Panca Sani" is a creative dance whose movements are based on a developed traditional dance. This dance describes the reception and expression of gratitude to the gods who descend into the natural world. The idea for this work was inspired by the Wayang Istri dance at the Pangrebongan Kesiman temple. Wayang Istri dance is a ngerebong traditional dance of the Kesiman people held at the Agung Petikan Pengarebongan Kesiman Temple, Denpasar. This ceremonial dance is held every 6 months and falls on Buda Cemeng Langkir Day. The movements and costumes are presented very simply by bringing a property of a rectangular shape made of cow/buffalo leather. The method of creating the "Panca Sani" Pependetan dance refers to I Wayan Dibia's concept in the Panca Sthiti Ngawi Sani creation methodology through five stages of the art creation process, as follows: inspiration/ngawirasa, exploration/ngawacak, conception/ngarencana, execution/ngawangun and the production/ngebah stage. 5 female dancers dance this Pependetan creative dance to express the characters in the dance: majesty, nobility, sincerity which is presented through the graceful beauty of the movements, and the costumes. The dance accompaniment uses a set of Gong Gede gamelan. Pependetan dance is a character education effort with the community to foster a conducive mood and moral formation for each individual involved in the world of education. Growing individuals as moral persons according to what is desired is the core of character education. The results of this work are expected to preserve the teaching and development of pependetan to form a positive attitude for the formation of good character.
TARI BARIS DADAP DALAM UPACARA PITRA YADNYA DI BANJAR BEBALI, KECAMATAN SELEMADEG, KABUPATEN TABANAN Ni Komang Ayu Novitasari Laksmi Putri; Ni Wayan Mudiasih
PENSI : Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni Vol 1 No 1 (2021): PENSI Jurnal Ilmiah Pendidikan Seni - Juli 2021
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/pensi.v1i1.848

Abstract

Ngaben merupakan salah satu upacara kematian di Bali. Tujuannya untuk mempercepat proses kembali elemen Panca Maha Bhuta atau bersatu dengan Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dalam upacara ini, diiringi dengan beberapa pertunjukan seni, antara lain tari, karawitan Jawa atau Bali, kekidungan atau macapatan, dan wayang kulit. Salah satu bentuk pertunjukan yang dipentaskan dalam upacara ngaben ini yaitu tari Baris Dadap yang merupakan salah satu tarian sakral dan diyakini oleh masyarakat. Tari Baris Dadap dikategorikan dalam salah satu tarian yang sakral yang ditarikan dalam upacara ngaben. Tarian ini dibawakan oleh penari laki-laki yang rentan usianya 30-60 tahun dengan membawa senjata yang disebut dengan dadap. Penampilan tarian yang sakral mempengaruhi pemahaman masyarakat terhadap simbol-simbol yang berkaitan dengan pertunjukan tarian yang suci. Komunikasi simbolis dilakukan untuk mencari nilai yang sama yang terdapat dalam penampilan tari Baris Dadap. Dalam menganalisis masalah penelitian, adanya tari Baris Dadap di upacara Pitra Yadnya masih dilestarikan oleh masyarakat desa di Banjar Bebali sebagai warisan leluhur yang layak. Penari Tari Baris Dadap adalah orang dewasa yang merupakan penari turun temurun dan diiringi dengan gamelan yang sederhana. Tarian tersebut dilakukan di rumah orang meninggal (rumah ngaben). Tari Baris Dadap adalah simbol pengabdian yang tulus dari masyarakat di Banjar Bebali. Tari Baris Dadap di Banjar Bebali adalah tarian sakral, yang khusus hanya untuk upacara Pitra Yadnya dan memiliki fungsi keagamaan, sosial dan estetika. Pentingnya mengetahui tari Baris Dadap agar kebudayaan yang telah diyakini tersebut tidak punah dan mampu dilestarikan secara turun-temurun.