Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Antioxidant Activity and Phenolics of Kabau (Archidendron bubalinum) Pod Peel Extract from East Lampung on Blood Cell Male Mice Induced by Cadmium Riana, Elisa Nurma; Prastya, Muhammad Eka; Primahana, Gian; Anisa, Hida Arliani Nur; Khairani, Iffa Afiqa; Imaniar, Lisana Husna
Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 30 No. 2 (2025): Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18343/jipi.30.2.353

Abstract

Cadmium (Cd) increases oxidative stress, which increases the likelihood of health problems. To protect the body from oxidative stress, natural antioxidants obtained from plants are required. The kabau plant (Archidendron bubalinum) is thought to have antioxidant phytochemicals. The purpose of this study was to assess the antioxidant activity and total phenolic component content of kabau pod peels, as well as their effect on the quantity of erythrocytes and leukocytes in male mice exposed to cadmium. This study used a completely randomized design, with 24 mice divided into six groups: three control groups and three treatment groups. The findings of assessing the antioxidant activity of peel extract revealed that the IC50 was 93.6 ppm, which is considered strong. The phenolic content of peel extract was 72.26 mg GAE/g. Giving pod peel extract to mice increased the number of erythrocytes and leukocytes, however the impact was not significant (p = 0.028 and P = 0.239). Mice with 380 mg/kg BW produced better outcomes. Keywords: antioxidant, Archidendron, blood cell, kabau, phenolics
Growth of Female Mice (Mus musculus) Fed with Mung Beans (Vigna radiata) Based Feed Anggraini, Dina; Imaniar, Lisana Husna; Istiadi, Khaerunissa Anbar; Mulyana, Jeane Siswitasari; Anisa, Hida Arliani Nur
Konservasi Hayati Vol 21 No 1 (2025): APRIL
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/hayati.v21i1.36980

Abstract

Laboratory mice are widely used in biomedical research due to their genetic similarities to humans. The dietary needs of mice in Indonesia. However, they are frequently not satisfied by commercially available feed. This indicates the necessity for locally obtained, customized feed formulations, like those that include mung beans, which are high in vital nutrients and promote sustainable agriculture. This study aims to compare the effect of various mung bean-based feeds on the weight gain of female mice and their feed conversion value. Four feed formulations with varying concentrations of mung beans (85%, 75%, 65%, and 55%) were compared to commercial Broiler II feed, using 20 female mice over two months. The study involved daily feeding, weighing consumed feed, and mice’s body weight to determine the Feed Conversion Ratio (FCR), and the Kruskal-Wallis test for statistical analysis. The results show no statistical difference between treatments, which means all treatments are comparable to the control groups in promoting mice growth in all the parameters observed. Nevertheless, a certain trend was observed where the higher the mung bean content, the more similar the results to the control group. Thus, treatments MB85 containing 85% mung beans might have the greatest potential to promote mice growth.
PENGEMBANGAN WISATA ALAM DESA PAHAWANG DENGAN PEMBUATAN PRODUK SABUN ORGANIK RAMAH LINGKUNGAN DARI BUAH LERAK Imaniar, Lisana Husna; Sari, Dian Anggria; Mulyana, Jeane Siswitasari; Novriadi; Adhha, Nurul; Ariyanti, Yanti
PROFICIO Vol. 6 No. 2 (2025): PROFICIO : Jurnal Abdimas FKIP UTP
Publisher : FKIP UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36728/jpf.v6i2.4650

Abstract

Penguatan ekonomi masyarakat, dapat dicapai dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk perbaikan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat melalui pengembangan kemampuan manusia, perubahan perilaku manusia, dan pengorganisasian masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat berdasarkan pemahaman lingkungan merupakan langkah inisiatif atas potensi masyarakat dengan memberikan pelatihan dan keterampilan tertentu berupa pembuatan produk bernilai ekonomi tinggi, ramah lingkungan dan memanfaatkan sumber daya alam telah digunakan masyarakat Indonesia sejak lama. Salah satu sumber daya yang tersedia secara alami, dan telah dimanfaatkan sejak dahulu adalah Lerak sebagai sabun pembersih dan deterjen alami. Sabun dari buah Lerak memiliki berbagai banyak manfaat dan dapat membantu mengurangi pelepasan limbah zat berbahaya ke lingkungan serta mengurangi penggunaan plastik. Selain itu, sabun Lerak dapat dijadikan produk bernilai ekonomi tinggi yang dapat menambah pemasukan masyarakat Dusun Jelarangan, Desa Pahawang, sebagai souvenir wisatawan. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Dusun Jelarangan, Desa Pahawang, Kecamatan Punduh Pidada, Kabupaten Pesawaran. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 3 tahapan, yaitu pre test, pelatihan, dan post test. Dalam pelatihan, masyarakat diberikan materi utama terlebih dahulu sebelum diajak menyaksikan demo pembuatan sabun Lerak. Hasil kuesioner pre test dan post test dibandingkan, dan terlihat bahwa pemahaman masyarakat meningkat dan masyarakat mengetahui adanya potensi ekonomi sabun Lerak setelah diadakannya kegiatan ini. Secara keseluruhan, ada peningkatan pemahaman masyarakat sebesar 40%. Kegiatan ini perlu ditindaklanjuti dengan pelatihan lanjutan untuk mengolah kreasi masyarakat Dusun Jelarangan menjadi produk yang bernilai ekonomi tinggi.
Pemenuhan Gizi Keluarga melalui Budidaya Tanaman Sayur dengan Hidroponik Sistem Sumbu dari Botol Plastik Bekas Fulfilling Family Nutrition through Leafy Greens Cultivation with Hydroponics Wick System using Used Plastic Bottles Mulyana, Jeane Siswitasari; Anisa, Hida Arliani Nur; Imaniar, Lisana Husna; Ariyanti, Yanti; Adhha, Nurul; Sattia, Ana; Hidayah, Nur
Farmers: Journal of Community Services Vol 6, No 2 (2025): Farmers: Journal of Community Services
Publisher : Unpad Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/fjcs.v6i2.64020

Abstract

Wick system is an easy-to-do and energy-efficient hydroponic system. Used plastic bottles can be used as planting media, thereby reducing the amount of plastic waste. Pahawang Village is facing the problem of plastic bottle waste and there has been minimal effort to reduce and manage the plastic waste. Training in leafy greens cultivation using the wick system is very much needed by residents because the production can be consumed to meet the nutritional needs of the family. This activity aims to improve community knowledge and skills through training in vegetable cultivation with wick system using plastic bottle waste. The training succeeded in increasing the understanding and skills of participants regarding cultivation with the hydroponic wick system. There are several factors that drive this outcome, including the easy-to-understand content of material presentation, the easy wick system, and the motivation of the participants. Continuous community assistance needs to be carried out as a follow-up so that cultivation efforts can be continued. In that case, the community can generate economic benefits after fulfilling the nutritional needs of the family. 
Damselflies Found in Batu Putu Waterfall Nature Park Imaniar, Lisana Husna; Haryati, Yayuk; Wahyuni, Diana Putri; Ningrum, Dita Puspita; Mahendra, Puput Eka; Sinurat, Esra Maduma; Sari, Dian Anggria
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v2i1.1787

Abstract

Batu Putu Waterfall Nature Park is one of the many local tourist destinations in Bandar Lampung City, yet biodiversity data of it is so scarce. Considering the fact that this area focused on its waterfall’s natural beauty and the river alongside it, it was deemed important to conduct a study to better understand local organism that have close relationship with freshwater bodies. This study aims to determine the damselfly species found in Batu Putu Waterfall Nature Park. Specimens were captured using insect nets along the waterfall and riverbed during the daytime in fine weather. These specimens were then preserved in an insectarium and later identified using taxonomic keys. The result found at least four species of damselflies were living in Batu Putu Waterfall Nature Park area. Those are Euphaea variegata, Vestalis luctuosa, Prodasineura sp, and Elattoneura sp.
Penyerapan Pakan Berbahan Dasar Kacang Hijau (Vigna radiata) pada Mencit Betina (Mus musculus) Imaniar, Lisana Husna; Anggraini, Dina
MAXIMUS: Journal of Biological and Life Sciences Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Institut Teknologi Sumatera, Lampung Selatan, Lampung, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35472/maximus.v2i2.1981

Abstract

Mencit (Mus musculus) adalah hewan model utama dalam penelitian biomedis. Kebutuhan akan pakan untuk pertumbuhan mencit mendorong pengembangan pakan alternatif dengan formulasi sesuai kebutuhan nutrisi. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kacang hijau (Vigna radiata). Penelitian ini menerapkan pakan alternatif dari kacang hijau (Vigna radiata) untuk menunjang pertumbuhan mencit sebagai hewan model laboratorium dan mengamati penyerapan pakan yang diberikan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penyerapan pakan berbahan dasar kacang hijau pada berbagai variasi konsentrasi terhadap dengan pakan komersial. Perlakuan pada penelitian ini adalah kelompok kontrol (100% pakan komersial), KH85 (85% kacang hijau), KH75 (75% kacang hijau), KH65 (65% kacang hijau), dan KH55 (55% kacang hijau). Perlakuan dan pengambilan data dilakukan setiap hari selama dua bulan. Setiap mencit ditimbang sebelum dan sesudah makan untuk menentukan berapa banyak pakan yang mereka konsumsi. Mencit juga ditimbang setelah defekasi untuk menentukan berapa banyak pakan yang diserap pencernaan mencit. Berdasarkan hasil penelitian, perlakuan KH65 memiliki nilai penyerapan pakan yang tertinggi dibandingkan perlakuan lain, meskipun tidak terdapat perbedaan nyata dari pakan yang dimakan dan diserap dari seluruh perlakuan. Mencit dapat menyerap formulasi pakan berbahan dasar kacang hijau sebaik pakan komersial. Efisiensi pakan dapat dipengaruhi oleh digestibilitas bahan pakan, kebutuhan energi untuk menjaga berat badan, juga efisiensi pertumbuhan jaringan tubuh. Pada mencit betina, penyerapan pakan berbahan dasar kacang hijau setara dengan pakan komersial BR II sehingga pakan alternatif kacang hijau berpotensi menjadi pakan alternatif.