Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Proses Berpikir Siswa SMP Berdasarkan Gaya Kognitif Intuitif dan Sistematis dalam Menyelesaikan Masalah Invers Proporsi Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi Rusmin R. M. Saleh; Isman M. Nur
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1163

Abstract

Berpikir dapat dikatakan sebagai proses kompleks yang melibatkan gaya kognitif. Siswa memiliki cara dan proses kognitif berbeda-beda dalam memecahkan masalah. Proses kognitif siswa dalam memecahkan masalah cenderung menggunakan langkah-langkah yang tidak bisa diprediksi serta menentukan solusi penyelesaian berdasarkan pengalaman. Namun, sejauh yang ditelusuri proses kognitif siswa dalam memecahkan masalah hanya sebagian menggunakan langkah yang terdefinisi dengan baik, mencari metode secara keseluruhan sebelum menentukan solusi penyelesaian. Karena itu, tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir siswa berdasarkan gaya kognitif intuitif dan sistematis dalam menyelesaikan masalah invers proporsi ditinjau dari teori pemrosesan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Subjek penelitian dilakukan pada siswa kelas VII berjumlah 20 orang selanjutnya diberikan soal invers proporsi, diperoleh 18 siswa menjawab soal tidak lengkap sedangkan 2 siswa menjawab soal dengan lengkap. Dari 2 siswa yang menjawab soal lengkap dipilih untuk dijadikan subjek penelitian. Hasil penelitian ditemukan dua kategori proses berpikir, yaitu (1) kategori proses berpikir intuitif tipe guessing strategy diperoleh subjek S1; (2) kategori proses berpikir sistematis tipe equation strategy diperoleh subjek S2. Disarankan pada guru yang melaksanakan pembelajaran, penting mengungkap proses berpikir intuitif dan sistematis siswa pada materi invers proporsi. Masih memungkinkan untuk melakukan penelitian lanjutan mengkaji lebih mendalam terkait gaya kognitif intuitif dan gaya kognitif sistematis.
Proses Berpikir Kreatif Siswa Berkepribadian Adversity Quotient dalam Menyelesaikan Masalah Open-Ended Ditinjau dari Teori Pemrosesan Informasi Rusdyi Rusdyi; Rusmin R. M. Saleh; Isman M. Nur
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 13 No 3 (2023): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v13i3.1175

Abstract

Berpikir kreatif merupakan proses berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang telah ada. Mengingat pentingnya berpikir kreatif siswa, kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik. Terdapat siswa yang masih berada pada kategori kurang kreatif. Faktor kurangnya kemampuan berpikir kreatif siswa, yaitu kebiasaan dalam menghadapi tantangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa berkepribadian Adversity Quotient dalam menyelesaikan masalah Open-Ended ditinjau dari teori pemrosesan informasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif eksploratif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 orang yang dipilih berdasarkan tingkat kemampuan awal matematika siswa akhirnya diperoleh 1 siswa untuk kategori berpikir climber, 1 siswa untuk kategori berpikir camper dan 1 siswa untuk kategori berpikir quitter. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditemukan bahwa siswa kategori climber melakukan keempat tahapan proses berpikir kreatif, yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, tahap eliminasi, dan tahap verifikasi. Siswa kategori camper hanya melakukan tiga tahapan proses berpikir kreatif, yaitu tahap persiapan, tahap inkubasi, dan tahap eliminasi. Siswa kategori quitter hanya melakukan dua tahapan proses berpikir kreatif, yaitu tahap persiapan dan tahap inkubasi, sedangkan tahap eliminasi dan tahap verifikasi siswa quitter tidak mampu menyelesaikan. Karena itu, diharapkan para peneliti lanjutan dapat mengkaji lebih jauh proses berpikir kreatif siswa berkepribadian Adversity Quotient dalam memecahkan masaah Open-Ended. Siswa berkepribadian Adversity Quotient dapat dikembangkan dengan memberikan siswa berbagai soal-soal Open-Ended karena soal Open-Ended yang diberikan pada penelitian ini masih dikatakan terbatas.
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Guided Teaching Berbasis Soft Skills Isman M Nur; Isman M. Nur; Diah Prawitha Sari
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v12i4.724

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis yang memperoleh pembelajaran guided teaching berbasis soft skills. 2) untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis yang memperoleh pembelajaran guided teaching berbasis soft skills dengan model pembelajaran konvensional. 3) untuk mengetahui interaksi antara pembelajaran digunakan dan kemampuan awal matematika kategori (tinggi, sedang, rendah) terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis. Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen dengan desain kelompok kontrol non-ekivalen. Populasi penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Ternate. Dengan sampel dua kelas, yaitu kelas VIII C sebagai kelas eksperimen sebanyak 22 siswa dan kelas VIII D sebagai kelas kontrol sebanyak 22 siswa. Hasil penelitian adalah 1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa memperoleh pembelajaran guided teaching berbasis soft skills. 2) peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa memperoleh pembelajaran guided teaching berbasis soft skills lebih baik daripada siswa memperoleh pembelajaran konvensional dengan kategori sedang. 3) tidak terdapat interaksi antara pembelajaran yang digunakan dan kemampuan awal matematika terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa, maka kemampuan awal matematika siswa perlu ditingkatkan karena memuat pengetahuan prasyarat digunakan dalam pembelajaran selanjutnya. Disarankan kepada guru sebaiknya menjadikan pembelajaran guided teaching berbasis soft skills sebagai alternatif pembelajaran yang baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis.
Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Melalui Model Pembelajaran Problem solving dengan Jigsaw Isman M Nur; Rusdyi Rusdyi; Isman M. Nur
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 11 No 2 (2021): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v11i2.475

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan tujuan adalah: (a) Untuk mengetahui hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. (b) Untuk mengetahui bagaimana perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. (c) Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Muhammadiyah kota Ternate dengan sampel penelitian sebanyak dua kelas yaitu kelas XI-A digunakan sebagai kelas jigsaw sebanyak 22 siswa dan kelas XI-B digunakan sebagai kelas pemecahan masalah yang berjumlah 22 siswa. penelitian sebanyak dua kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) hasil belajar siswa antara model pembelajaran problem solving dengan model pembelajaran jigsaw yakni, siswa yang memperoleh model pembelajaran problem solving terdapat 2 siswa mencapai kualifikasi cukup, 2 siswa berkualifikasi kurang, sebanyak 18 siswa berkualifikasi gagal. Pada siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat 3 siswa berkualifikasi kurang, 19 siswa berkualifikasi gagal. (a) siswa yang memperoleh model pembelajaran problem solving terdapat 2 siswa mencapai kualifikasi cukup, 2 siswa berkualifikasi kurang, sebanyak 18 siswa berkualifikasi gagal. Pada siswa yang memperoleh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terdapat 3 siswa berkualifikasi kurang, 19 siswa berkualifikasi gagal. (b) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari hasil belajar siswa terhadap pembelajaran problem solving dengan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. (c) Hasil belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran problem solving di bandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw tidak terdapat perbedaan.
Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan Media GeoGebra pada Siswa SMA untuk Mendukung Pembelajaran Matematika Isman M Nur; Diah Prawitha Sari; Ariyanti Jalal
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i3.9363

Abstract

Media pembelajaran GeoGebra merupakan program komputer yang dapat menggambarkan secara real materi Geometri dan Aljabar namun program ini tidak hanya mendukung untuk kedua topik tersebut, akan tetapi juga mendukung banyak topik matematika lainnya. Oleh karena itu, media pembelajaran GeoGebra menyediakan berbagai cara yang berbeda untuk memanipulasi dan menampilkan ekspresi-ekspresi matematika sehingga memudahkan siswa menggunakannya secara efektif. Tujuan dari kegiatan pelatihan dan pendampingan ini adalah memberikan tambahan pengetahuan dan keterampilan siswa dalam menggunakan media GeoGebra untuk mendukung pembelajaran matematika. Peserta pelatihan dan pendampingan ini adalah siswa SMA Al-Khairat Tobelo berjumlah 22 orang. Diperoleh bahwa dalam implementasi media GeoGebra siswa sangat aktif bertanya dan aktif mengikuti semua materi yang diberikan. Penggunaan media GeoGebra memudahkan siswa menggambar objek dasar persamaan dan sistem persamaan serta fungsi dan grafiknya. Pengabdian ini, pemberian materi persamaan dan sistem persamaan serta fungsi dan grafiknya masih dikatakan terbatas. Perlu melakukan pengabdian selanjutnya menggunakan beragam materi dan media pembelajaran lainnya serta mengukur kemampuan kognitif siswa.
Assistance in the Use of the Quizizz and Mentimeter Platforms to Improve the Competence of Mathematics Teachers in the City of Flores Nur, Isman M.; Asyraf, M. Fahmi Aufar; Triyono, Ageng; Saleh, Rusmin R.M
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 4 No 2 (2023): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v4i2.2875

Abstract

The background to the implementation of the Community Service Program was the difficulties teachers and prospective math teachers in East Flores City had in designing and managing interactive learning online. So, the main purpose of this service is to increase the competence of teachers and prospective teachers according to the needs of the target community. The dedication stage consists of (1) the Preparation Stage; (2) the Implementation Stage, and; (3) the Practice, Monitoring, and Evaluation Stage. All stages of the service are carried out in the period 1-30 August 2021. The implementation stage of the service is carried out through the webinar method and the implementation of interactive learning designs using the Quizizz and Mentimeter platforms. The target community is 20 people. The Service Team consists of 3 students and one supervisor. One mathematics education expert from Ahmad Dahlan University (UAD) was involved in the implementation stage. Based on the Practice, Monitoring, and Evaluation Stages, it is known that all participants have implemented the webinar material, and more than 85% of participants stated that this service program was very useful and increased competency in designing and managing interactive learning online. Thus it can be concluded that the implementation of community service has achieved the stated goals.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGGUNAAN MEDIA CABRI GEOMETRI 2D UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA SMA ALKHAIRAAT TOBELO Sari, Diah Prawitha; Nur, Isman Muhammad
Jurnal Terapan Abdimas Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : UNIVERSITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jta.v9i1.16831

Abstract

Abstract. Most students still face difficulties related to the use of mathematics learning media. The learning media they have studied so far have not been able to answer the problems they face. It is necessary to provide training and assistance through cabri media that can overcome problems. Based on these problems, the purpose of this activity is a) to find out student learning outcomes in solving mathematical problems using cabri geometry 2D media, b) to find out the attitudes and skills of students in using Cabri Geometry 2D media. The participants in this training and mentoring were 22 Al-Khairat Tobelo High School students. The results of this activity were the students' abilities before applying cabri geometry 2D media, there was 1 student who obtained less qualifications or in the 4.54% category and 21 students obtained failed qualifications or in the 95.45% category. While the ability of students after applying cabri geometry media, there were 3 students obtaining satisfactory qualifications or 13.64% and 19 students obtaining good qualifications or 86.36%. Based on the results of the interviews, information was obtained that the majority of students had good behavior towards learning using cabri geometry media with an average percentage of 60.79. Abstrak. Sebagian besar siswa masih menghadapi kesulitan terkait dengan pemanfaatan media pembelajaran matematika. Media pembelajaran yang mereka pelajari selama ini belum mampu menjawab permasalahan yang mereka hadapi. Perlu dilakukan pelatihan dan pendampingan melalui media cabri yang dapat memecahkan permasalahan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari kegiatan ini adalah a) untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam memecahkan masalah matematika menggunakan media cabri geometri 2D, b) untuk mengetahui sikap dan keterampilan siswa dalam menggunakan media cabri geometri 2D. Peserta pelatihan dan pendampingan ini adalah siswa SMA Al-Khairat Tobelo berjumlah 22 orang. Hasil kegiatan ini adalah kemampuan siswa sebelum diterapkan media cabri geometri 2D, terdapat 1 siswa yang memperoleh kualifikasi kurang atau dalam kategori 4,54% dan 21 siswa memperoleh kualifikasi gagal atau dalam kategori 95,45%. Sedangkan kemampuan siswa setelah diterapkan media cabri geometri, terdapat 3 siswa memperoleh kualifikasi memuaskan atau 13,64% dan 19 siswa memperoleh kualifikasi baik atau 86,36%. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa mempunyai perilaku yang baik terhadap pembelajaran dengan menggunakan media cabri geometri dengan rata-rata persentase sebesar 60,79.Kata Kunci: cabri geometri 2D, geometri transformasi, peningkatan pembelajaran
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematika Siswa SMP melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Snowball Throwing Isman M Nur; Diah Prawitha Sari; Ariyanti Jalal
JURNAL PENDIDIKAN MIPA Vol 14 No 4 (2024): JURNAL PENDIDIKAN MIPA
Publisher : Pusat Publikasi Ilmiah, STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpm.v14i4.1980

Abstract

Kemampuan berpikir penting untuk dikembangkan dalam pembelajaran snowball throwing adalah berpikir kreatif. Siswa dituntut berpikir kreatif agar mudah menyelesaikan masalah di dalam proses pembelajaran. Tujuan penelitian adalah (1) untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran snowball throwing dan pembelajaran konvensional. (2) mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui model pembelajaran snowball throwing dengan pembelajaran konvensional. (3) mengetahui aktivitas siswa dan peneliti terhadap pembelajaran snowball throwing. Metode penelitian kuantitatif dengan jenis kuasi eksperimen. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII berjumlah 50 orang. Instrumen penelitian adalah soal uraian dan lembar observasi aktivitas siswa dan peneliti. Data observasi aktivitas siswa dan peneliti dianalisis menggunakan lima pilihan, sangat kurang, kurang, cukup, baik, dan sangat baik. Sedangkan data tes kemampuan berpikir kreatif dianalisis menggunakan uji normalitas, T-test dan N-Gain. Hasil penelitian diperoleh: (1) terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran snowball throwing dan pembelajaran konvensional, (2) perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pembelajaran snowball throwing lebih baik dibandingkan siswa memperoleh pembelajaran konvensional, (3) siswa dan peneliti melaksanakan semua aktivitas pembelajaran dengan kategori baik. Penelitian selanjutnya perlu mengkaji model pembelajaran yang terintegrasi dengan kemampuan berpikir kreatif. Mempertimbangkan jumlah subjek penelitian karena subjek disediakan hanya dua kelas yang berjumlah 50 orang.
Student Proportional Reasoning on Missing Value Problems Based on Multiplicative Concepts M Nur, Isman; Diah Prawitha Sari; Saleh, Rusmin
International Journal of Elementary Education Vol 7 No 4 (2023): November
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/ijee.v7i4.57985

Abstract

Proportional reasoning involves an understanding of the relationship of the overall multiplicative partitions between ratios and proportions. However, the problem that is often faced by students in proportional reasoning is that students tend to use additive strategies which can cause students to get incorrect answers. This study aims to analyze and describe students' proportional reasoning in solving the missing value problem based on the multiplicative concept. The research design used a qualitative approach with exploratory descriptive type. The research subjects were 3 students of grade VII. Research subjects were selected based on their oral and written communication skills and the considerations of mathematics teachers. Collecting data using the missing value problem solving test and interview guidelines. Data analysis based on the results of student work and the results of interviews directed to determine the research focus in the form of characteristics and indicators of proportional reasoning. The results of the study found three categories of students' proportional reasoning in solving the missing value problem, namely the "additive" category, students observing objects using the sum concept. The multiplicative category of the "within ratio" type, students observe objects using the multiplicative concept between elements in the same ratio. Multiplicative category of type "between ratios", students observe objects using the concept of multiplication between elements in different ratios.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Berbasis Modul Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Sari, Diah Prawitha; Nur, Isman M; Laisouw, Ruslan; Usman, Hasanuddin; Sultan, Muzakir Hi; Awal, Yani
JIMAT: Jurnal Ilmiah Matematika Vol 5 No 2 (2024): Juli - Desemeber 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63976/jimat.v5i2.731

Abstract

Diperlukan adanya inovasi model pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat ditingkatkan. Model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan matematika siswa adalah model pembelajaran kooperatif berbasis modul. Pembelajaran berbasis modul lebih efisien dibandingkan dengan pembelajaran konvensional cenderung bersifat klasik. Karena itu, tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis modul. (2) untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis modul. Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain one group pretest posttest. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII berjumlah 23 orang. Analisis data pada penelitian ini adalah membandingkan skor tes awal dan skor tes akhir untuk mengetahui peningkatan setelah memperoleh pembelajaran. Hasil penelitian diperoleh. (1) hasil belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis modul dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan skor rata-rata tes awal 19,35, sedangkan skor rata-rata tes akhir 75,43. (2) model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw berbasis modul dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa mencapai 0,70 (kategori tinggi). Disarankan kepada peneliti selanjutnya perlu mengkaji model pembelajaran terintegrasi dengan kemampuan berpikir matematika siswa. Selain itu, mempertimbangkan jumlah subjek penelitian karena subjek pada penelitian disediakan hanya satu kelas yang berjumlah 23 orang.